1
Etika (Ethos, Yunani) : Kebiasaan,
watak.
(Etiquette Prancis) = Etiket :
kebiasaan, cara bergaul, berprilaku
Etika yg baik.
2
Pengertian Etika
Nilai-nilai dan norma-norma yg menjadi pegangan bagi
seseorang atau sekelompok orang dlm mengatur tingkah
lakunya - - sebagai suatu kelaziman yang dapat diterima umum
dalam interaksi dengan lingkungannya (bagian dari filsafat)
Namun dalam KBBI yang baru, Depdikbud (1998), dijelaskan
bahwa etika dibedakan ke dalam tiga arti:
Ilmu tentang apa yg baik dan apa yg buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak);
Kumpulan asas atau nilai yg berkenaan dengan akhlak;
Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu
golongan atau masyarakat.
3
Persamaan Etika dan Etiket
4
Moral
6
MORALITAS
7
ETIKA
•Nilai-nilai perilaku yang ditunjukkan
seseorang
•Cara bergaul atau berperilaku yg
baik
MORALITAS
Nilai-nilai yang diyakini untuk
melakukan atau tidak melakukan
sesuatu 8
Prinsip-prinsip etika
1. Keindahan (beauty)
2. Persamaan (equality)
3. Kebaikan (goodness)
4. Keadilan (justice)
5. Kebebasan (liberty)
6. Kebenaran (truth)
9
Latar Belakang
Etika Kehidupan Berbangsa
Tap MPR no. VI/MPR/2001
Munculnya pemahaman agama yang
keliru, sempit, tdk harmonisnya interaksi
antara umat beragama;
Timbulnya fanatisme kedaerahan,
pengabaian thd kepentingan daerah;
Tidak berkembangnya pemahaman dan
penghargaan kebinekaan, kemajemukan
dalam kehidupan berbangsa;
10
Lanjutan……
Terjadinya ketidakadilan ekonomi dalam lingkup
luas, munculnya perilaku ekonomi yg
bertentangan dengan moralitas, etika;
Kurangnya keteladanan sikap perilaku sebagian
pemimpin dan tokoh bangsa;
Tidak berjalannya penegakan hukum, lemahnya
kontrol sosial;
Keterbatasan budaya lokal, daerah & nasional
dalam merespon pengaruh negatif dari budaya
luar;
Meningkatnya prostitusi, media pornografi,
perjudian, obat-obat terlarang. 11
Tantangan di Era Globalisasi
>245 juta adl pangsa pasar (target operasi) di Era Global.
Arus globalisasi yang tidak terkendali membawa pemuda masuk dalam
pusaran krisis identitas—mudah galau, ikut-ikutan.
Jati diri pemuda sebagai bangsa semakin tereduksi karena hiruk-
pikuknya kenikmatan dan kesenangan tanpa tujuan yang jelas.
Kompetisi yang semakin ketat untuk memperebutkan status sosial baru,
lahan pekerjaan baru, dan kehidupan yang layak membawa pemuda ke
arah gerakan frustasi massal.
Nilai-nilai budaya lokal yang sudah tergerus oleh arus globalisasi
membawa dampak pada rendahnya sikap pemuda untuk menghargai
dan menghormati nilai-nilai keluarga,agama, dan norma sosial.
Maraknya pergaulan bebas di kalangan pemuda/i akan mengancam
keutuhan bangsa dan negara sebab Pemuda adalah fondasi berdirinya
negara apabila fondasinya rusak atau tiada. Akhirnya negara tersebut
akan berdiri tanpa fondasi yang kuat dan mudah ditaklukkan (dijajah).
Munculnya berbagai komunitas kepemudaan dan remaja melahirkan
dinamika sosial baru di kalangan pemuda/I antara harapan dan
tantangan dalam pembentukkan karakter bangsa yang berbudi luhur dan
nasionalis.
13
Etika Kehidupan Berbangsa
Tap MPR no. VI/MPR/2001
OTAK OTAK
KIRI KANAN
?
tidak suka basa-basi orang lain dan tipe
Cenderung populer pemimpin.
Tidak mau Kurang bisa
mendengar kata-kata berimajinasi.
atau nasihat orang Tidak bisa berkata
lain ‘tidak’.
Kanan-Kiri Kiri-Kiri
Penuh Berdedikasi tinggi,
pertimbangan, dingin dan
$
tradisional, tipe perfeksionis
tidak langsung
Your Logo
23 NANICK WS
Senang yang rumit , senang pada
Seni dan mudah menyesuaikan diri
Suka SEX
24 NANICK WS
Etika Politik dan Pemerintahan
Mengamanatkan agar penyelenggara
negara :
1. Bersikap jujur, amanah
Terbiasa mengakui kesalahan dirinya
Terbiasa mengakui kelebihan orang lain
Menghindari sikap curang
Berbuat sesuatu dengan tulus ikhlas
Terbiasa menepati janji
Patuh melaksanakan tugas dan kewajiban
25
Lanjutan……….
2. Keteladanan :
Bisa dijadikan teladan dalam ;
Beribadah, beramal
Berpakaian
Berucap, bertutur kata
Bergaul
Kasih sayang, empaty dll
26
Lanjutan
3. Sportif,
Siap mundur bila merasa dirinya telah
melanggar kaidah dan sistem nilai atau
dianggap tidak mampu memenuhi
amanah rakyat
Bersikap adil kepada orang lain
Bersifat ksatria
Menghindarkan dari perilaku licik
27
lanjutan
Berjiwa besar, rendah hati
Tidak suka melemparkan kesalahan pada
orang lain
Menghindari sikap buruk sangka dan lalai
Terbiasa bersikap menghargai orang lain
Menghindari sikap tindakan meremehkan
orang lain
28
Etika politik & pemerintahan
diwujudkan dalam
Sikap dan tatakrama dalam perilaku politik
yang :
Toleran,
Tidak berpura-pura
Tidak arogan
Tidak munafik
Tidak membohongi publik
Tidak manipulatif
29
Etika ekonomi dan bisnis
Persaingan yang sehat, berkeadilan;
Berpihak kepada rakyat kecil;
Tidak monopoli , oligopoly
Kebijakan ekonomi yang mencegah KKN
Menghindarkan perilaku menghalalkan
segala macam cara
30
Etika penegakan hukum yang
berkeadilan
Penegakan hukum secara adil
Perlakuan yang sama tidak deskriminatif
Menghindarkan penggunaan hukum
secara salah sebagai alat kekuasaan;
Menghindari bentuk-bentuk manipulasi
31
Etika keilmuan
Menciptakan iklim kondusif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi :
Pentingnya budaya kerja keras
Menghargai karya orang lain
32
Etika lingkungan
Pentingnya menghargai lingkungan hidup,
Tata ruang yang bertanggungjawab
33
Pasal 9 PP No. 42 Tahun 2004
40
Pasal 12 PP No. 42 Tahun 2004
Pasal 6
a. ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945;
c. semangat nasionalisme;
d. mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan;
e. ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-
undangan;
f. penghormatan terhadap hak asasi manusia;
g. tidak diskriminatif;
h. profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi;
i. semangat jiwa korps.
Kode Etik ASN
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
Kode Etik ASN
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.
PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Setiap PNS wajib:
1.mengucapkan sumpah/janji PNS;
2.mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3.setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Pemerintah;
4.menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
5.melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
6. menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
7.mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
8.memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
10. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara
11. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau
merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materiil;
12. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
13. mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
14. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
15. memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
16. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
17. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
18. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang.
Setiap PNS dilarang:
1.menyalahgunakan wewenang;
2.menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
3.tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain
dan/atau lembaga atau organisasi internasional;
4.bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga
swadaya masyarakat asing;
5.memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak,
dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
6.melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan,
atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan
tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara
langsung atau tidak langsung merugikan negara;
7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun
baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun
untuk diangkat dalam jabatan;
8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun
juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
10. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan
yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang
dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
12. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan
PerwakilanRakyat Daerah dengan cara:
a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
b. menjadi peserta kampanye dengan
c. menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
d. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
dan/atau
e. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara
13. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden
dengan cara:
a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye;
dan/atau
b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,
selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan,
himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;
61
RUANG LINGKUP PELAYANAN
PUBLIK
PASAL 5 (2) UU 25/2009 UUD 1945 Amandemen 4
1. Pendidikan 1. Hukum
2. Pengajaran 2. Lapangan kerja
3. Pekerjaan dan usaha 3. Politik
4. Tempat tinggal 4. Keamanan
5. Komunikasi dan informasi 5. Agama
6. Lingkungan hidup 6. Sosial
7. Kesehatan 7. Pendidikan
8. Jaminan sosial 8. Pekerjaan
9. Energi 9. Administrasi
10. Perbankan 10. Perumahan
11. Perhubungan 11. komunikasi
12. Sumber daya alam 12. Asuransi jiwa dan kesehatan
13. Pariwisata 13. Perlindungan HAM
14. Sektor strategis lainnya 14. ekomomi
Aparatur merupakan kunci
keberhasilan
penyelenggaraan
pemerintahan
Citra pengelolaan
pelayanan terhadap
masyarakat masih dinilai
buruk
Perlunya peningkatan
kompetensi aparatur dalam
pelayanan terhadap
masyarakat
63
Asas Penyelenggaraan pelayanan publik
1. kepentingan umum;
Pemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi
dan/ atau golongan
2. kepastian hukum;
Jaminan terwujudnya hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan
pelayanan.
3. kesamaan hak;
Pemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan,
gender, dan status ekonomi.
4. keseimbangan hak dan kewajiban;
Pemenuhan hak harus sebanding dengan kewajiban yang harus
dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan.
5. keprofesionalan;
Pelaksana pelayanan harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan
bidang tugas.
6. partisipatif;
Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.
Asas Penyelenggaraan pelayanan publik
7. persamaan perlakuan/ tidak diskriminatif
Setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan yang adil
8. keterbukaan
Setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses dan
memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diinginkan.
9. Akuntabilitas
Proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
10. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
Pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga tercipta
keadilan dalam pelayanan.
11. ketepatan waktu
Penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan tepat waktu sesuai dengan
standar pelayanan.
12. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan
Setiap jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau.
Masalah Klasik Pelayanan Publik di Indonesia
Tri Widodo
Budaya Birokrasi yang Melayani
Memiliki kode etik yang berfungsi
Bangga melayani
Profesional
Kata Kunci
a. Atensi
b. Senyum
c. Salam
d. Tolong
e. Maaf
f. Terima
kasih
Dasar-dasar Etiket
Politeness, yaitu sikap sopan yang harus diperlihatkan
kepada pihak lain dalam suatu komunikasi antara lain :
1. Perlu diatur kata-kata yang akan diucapkan
2. Penyampaian kata-kata lemah lembut
3. Tidak menggunakan kata-kata yang meremehkan
orang lain
4. Jauhilah menggunakan kata “kamu”, tetapi
gunakan kata “anda / Bapak / Ibu”
5. Menyambut pengguna jasa dengan salam dan
tegur sapa yang ramah
6. Sesama ASN saling tegur sapa
Attentive, yaitu sikap penuh perhatian yang
diperlihatkan kepada pihak lain dan
diberikan secara baik dan wajar
1. Mendengar dengan sungguh-sungguh
apa yang dikatakan pengguna layanan
2. Seorang atasan hendaknya
memperhatikan kondisi ASN
Respectful, yaitu sikap menghormati dan
menghargai pihak lain (pengguna jasa)
secara baik dan wajar
1.Menghargai pendapat dan usul pengguna
layanan
2.Mematuhi perintah atasan dan tidak suka
membantah
3.Seorang atasan hendaknya juga mau
mendengar pendapat bawahan
Cooperative, yaitu sikap suka menolong pihak lain yang
memang membutuhkan pertolongan, sementara kita
sebenarnya sanggup dan mampu memberikan
pertolongan
1. Membantu pengguna layanan dalam kesulitan
mengisi formulir
2. Membantu sesama karyawan dalam kesulitan
kerja
Terima Kasih
Teringat selalu
Teringat pada suatu waktu
Kuberjalan-jalan di depan rumahmu
Rasa berdebar dalam hatiku
Ingin lekas lalu
Sekilas nampaklah engkau di balik pintu
Tersenyum dikau menusuk hatiku
Apa daya sejak saat itu
Nurani terganggu di setiap waktu
Teringat selalu pada senyummu
Ingin kubertemu
91 NANICK WS