OBJEK PPN
DAERAH
PABEAN
Peristiwa
Hukum
BKP/JKP
Subjek
Pajak
Negative
List
BKP/JKP
BKP
BARANG KENA PAJAK
(Ps. 1 angka 3 UU PPN 1984)
BARANG BERWUJUD
BARANG BERGERAK
BARANG TIDAK BERGERAK
BARANG TIDAK BERWUJUD
DIKENAKAN PPN
BARANG TIDAK
Makanan dan minuman yang
KENA PAJAK
disajikan di hotel, restoran, rumah
(Ps. 4A ayat 2)
makan, warung, dan sejenisnya baik
yang dikonsumsi di tempat maupun
tidak, termasuk makanan dan
minuman yang diserahkan oleh usaha
jasa boga atau katering
6
Non Objek PPN (BKP)
BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG SANGAT DIBUTUHKAN
2 OLEH RAKYAT BANYAK (PMK-116/PMK.010/2017)
Ubi-ubian, ubi segar, baik dicuci, disortasi, dikupas, dipotong, diiris, digrading
Gula konsumsi, gula kristal putih asal tebu untuk konsumsi tanpa perasa/pewarna
7
Implikasi Perpajakan (BKP) – PUT MA 70P/HUM/2013
Beras, gabah, jagung, sagu dan Non BKP Pasal 4A ayat (2) huruf
kedelai b UU PPN
Bagian 04
8
Lampiran SE-24/PJ/2014
Bagian 06
12
Lampiran SE-24/PJ/2014
Bagian 06
13
Lampiran SE-24/PJ/2014
termasuk
16
Non Objek PPN (BKP)
4
17
Bagaimana dengan jasa?
JASA JASA
DIKENAKAN PAJAK
PENYERAHAN
JASA KENA PAJAK
Pemakaian
Sendiri Jasa
Kena Pajak
NON OBJEK PPN (JKP) Pasal 4A ayat (3)
22
Non Objek PPN (JKP)
b
JASA PELAYANAN SOSIAL
meliputi
24
Non Objek PPN (JKP)
c
JASA DI BIDANG PENGIRIMAN SURAT DENGAN PRANGKO
Cara lain pengganti Prangko tempel adalah cetakan Prangko pada sampul, pada warkat pos,
pada kartu pos, dan pada formulir yang diterbitkan oleh Penyelenggara Pos, atau cetakan
mesin Prangko yang diizinkan oleh Penyelenggara Pos.
d Non Objek PPN (JKP)
JASA KEUANGAN
meliputi
jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan,
dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu
jasa menempatkan dana, meminjamkan dana, atau meminjamkan dana kepada pihak lain dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana lainnya
jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, berupa:a) sewa guna usaha
dengan hak opsi; b) anjak piutang; c) usaha kartu kredit; dan/atau d) pembiayaan konsumen
jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai, termasuk gadai syariah dan fidusia
jasa penjaminan
JASA ASURANSI
Yang dimaksud
29
Non Objek PPN (JKP)
f
JASA KEAGAMAAN
meliputi
31
Non Objek PPN (JKP)
g
JASA PENDIDIKAN
meliputi
32
Non Objek PPN (JKP)
h
meliputi
semua jenis jasa yang dilakukan oleh pekerja seni dan hiburan
33
Non Objek PPN (JKP)
i
meliputi
jasa penyiaran radio atau televisi yang dilakukan oleh instansi pemerintah atau
swasta yang tidak bersifat iklan dan tidak dibiayai oleh sponsor yang bertujuan
komersial
34
PMK-80/PMK.03/2012 Non Objek PPN (JKP)
j
JASA ANGKUTAN UMUM DI DARAT DAN DI AIR SERTA JASA
ANGKUTAN UDARA DALAM NEGERI YANG MENJADI BAGIAN
YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI JASA ANGKUTAN UDARA
LUAR NEGERI
OBJEK PPN jasa angkutan umum Kereta Api OBJEK PPN jasa angkutan menggunakan
adalah dalam hal jasa angkutan menggunakan Kapal yang disewa atau yang dicarter.
Kereta Api yang disewa atau yang dicarter.
35
k Non Objek PPN (JKP)
JASA TENAGA KERJA
jasa penyediaan tenaga kerja sepanjang pengusaha penyedia tenaga kerja tidak
bertanggung jawab atas hasil kerja dari tenaga kerja tersebut
a. pengusaha penyedia jasa tenaga kerja tersebut semata-mata hanya menyerahkan jasa penyediaan tenaga
kerja, yang tidak terkait dengan pemberian Jasa Kena Pajak lainnya, seperti jasa teknik, jasa manajemen, jasa
konsultasi, jasa pengurusan perusahaan, jasa bongkar muat, dan/atau jasa lainnya;
b. pengusaha penyedia tenaga kerja tidak melakukan pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan/atau
sejenisnya kepada tenaga kerja yang disediakan;
c. pengusaha penyedia tenaga kerja tidak bertanggung jawab atas hasil kerja tenaga kerja yang disediakan
setelah diserahkan kepada pengguna jasa tenaga kerja; dan
d. tenaga kerja yang disediakan masuk dalam struktur kepegawaian pengguna jasa tenaga kerja.
meliputi
Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel, rumah
penginapan, motel, losmen, dan hostel
37
Non Objek PPN (JKP)
m
JASA YANG DISEDIAKAN PEMERINTAH DALAM RANGKA
MENJALANKAN PEMERINTAHAN SECARA UMUM
meliputi
Jenis-jenis jasa yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah seperti :
• pemberian IMB,
• pemberian izin usaha perdagangan,
• pemberian NPWP, dan
• pembuatan KTP
Termasuk: Dalam hal Pemerintah melakukan
• pemberian Izin Mendirikan Bangunan, penyerahan jasa selain jasa tersebut,
• pemberian Izin Usaha Perdagangan, atas penyerahan jasa tersebut dikenai
• pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak, Pajak Pertambahan Nilai sesuai
• pembuatan Kartu Tanda Penduduk, peraturan perundang-undangan.
• pemberian Hak Paten, pemberian Merek,
• pemberian Hak Cipta, PerMenkeu Nomor 82/PMK.03/2012
• pembuatan akte kelahiran,
• pembuatan akte nikah, dan
• pemberian Visa. 38
Non Objek PPN (JKP)
n
JASA PENYEDIAAN TEMPAT PARKIR
adalah
PerMenkeu Nomor 122/PMK.03/2012
Dasar Pengenaan Pajak adalah nilai penggantian yaitu nilai berupa uang, termasuk
biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh Pengusaha Pengelola Tempat Parkir
kepada Pemilik Tempat Parkir, termasuk imbalan berupa bagi hasil yang diperoleh
oleh Pengusaha Pengelola Tempat Parkir dari Pemilik Tempat Parkir. 39
Non Objek PPN (JKP)
o
adalah
Pertimbangan :
Penggunanya adalah masyarakat kelas bawah dan pelaksanaan
pemungutannya (penerbitan Faktur Pajak-nya) sulit untuk
dilaksanakan
40
Non Objek PPN (JKP)
p
pertimbangan
41
Non Objek PPN (JKP)
q
JASA BOGA DAN KATERING
pengertian
42
SUBJEK PPN
III. SUBJEK PAJAK
BUMN/BUMD
Lembaga
PKP
Pengusaha yang melakukan
atau sejak semula bermaksud Bentuk kerja
melakukan penyerahan sama Operasi
BKP/JKP (Ps. 1 angka 15 UU (Ps.2 ayat (2) PP
PPN 1984 jo Ps 2 ayat (1) PP No.143/2000)
No.143/2000)
Orang
UU PPN
Pribadi/Badan yang NON
mengimpor BKP (Ps
1984 4 ayat (1) huruf b PKP
UU PPN 1984)
Orang Pribadi/Badan
Ps. 4 ayat Ps. 4 ayat Orang Pribadi/Badan
(1) huruf a yang memanfaatkan
(1) huruf c yang membangun
BKP tidak berwujud/
JKP dari luar Daerah sendiri di luar
Ps. 4 ayat kegiatan
(1) huruf Ps. 16D Pabean di dalam
Daerah Pabean (Ps 4 usaha/pekerjaannya
f,g,h
ayat (1) huruf d & e (Ps 4 ayat (1) huruf b
UU PPN 1984) UU PPN 1984)
Pasal 2 Pengukuhan Pengusaha Kecil menjadi PKP
Pengusaha
Omzet 1
tahun > 4,8
Melakukan: milyar
Wajib
• Penyerahan BKP
• Penyerahan JKP
• Ekspor BKP Berwujud PKP
• Ekspor BKP Tidak
Berwujud Dapat
Omzet 1 Memilih
• Ekspor JKP tahun <= 4,8
milyar
PMK
197/2013
Wajib memungut,
menyetor, dan
Bermaksud melakukan Dapat melapor PPN
penyerahan/ekspor Memilih terutang
Pengusaha yang sejak semula bermaksud melakukan penyerahan, dapat melaporkan usaha untuk
dikukuhkan sebagai PKP
46
Timeline Pelaporan Pengukuhan PKP
Pra
produksi
Dapat memilih
PKP
Dapat memilih
Ps 2 PP
1/2012
PKP
PMK 197/2013
Wajib lapor PKP
p.l. akhir Juni
Tidak/Terlambat
lapor PKP
Dapat dikenai sanksi
Pengusaha yang tidak/terlambat lapor untuk dikukuhkan sbg PKP, dapat dikenai sanksi sejak
omzetnya melebihi Rp4,8MILYAR
47
Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena pajak
KEWAJIBAN
PENGUSAHA KENA
PAJAK
(Ps. 3A UU PPN 1984)
Menyelenggarakan Catatan
Perolehan & Peredaran dan
Mengkreditkan PM Berdasarkan
Menyetor Pajak Ketentuan yang Berlaku
Yang Terutang (Ps. 28 KUP & Ps 9 UU PPN
1984)
Pertanyaan :
•Apakah Dr. Topi menyerahkan BKP/JKP ? Jelaskan BKP/JKP-nya ?
•Apakah Dr. Topi termasuk definisi Pengusaha ?
•Kapan Dr. Topi paling lambat mengajukan permohonan pengukuhan PKP?
•Bagaimana jika s.d 31 Desember 2018 Dr. Topi belum juga mengajukan
permohonan untuk dikukuhkan sebagai PKP ?
OBJEK PAJAK Pasal 4 ayat (1) UU PPN
Pasal 16C
• MEMBANGUN SENDIRI YG DILAKUKAN TIDAK DALAM
KEGIATAN USH/PEK. OLEH ORANG PRIBADI/BADAN
Pasal 16D
• PENYERAHAN BKP BERUPA AKTIVA YG MENRT TUJUAN
SEMULA TDK UTK DIPERJUALBELIKAN OLEH PKP,
KECUALI PM-NYA TDK DPT DIKREDITKAN BERDASARKAN
Ps 9 AY. (8) HURUF b & c
51
OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1) huruf a
a
Yang Diserahkan
BKP / JKP
Dilakukan di dalam
Daerah Pabean
Dalam Kegiatan
Usaha/pekerjaan PKP
BKP/JKP SIAPA
PKP
Dikenai PPN
PUN
Hak menggunakan
Jasa Bantuan Teknik
Merek Dagang
Pengolahan
“SANYO”
PT Ramindo
Industri Peralatan
Pompa Air
Merek “SANYO”
Jakarta
PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK
Pasal 1A ayat (1)
PENYERAHAN BKP
Gedung
JURU PT SUKANAWAR
LELANG (Pemenang Lelang)
Rp. 1.400.000.000,00
Perjanjian Jual-beli
Perjanjian (pembiayaan) berdasarkan
Jual-beli prinsip syariah
Tidak Tidak
dikenakan dikenakan
PPN PPN
Kendaraan Kendaraan
Bermotor Bermotor
PKP Bank
PEMBELI
Dealer Syariah
PPN
Penyerahan BKP dianggap dilakukan langsung oleh PKP Dealer kepada pembeli
PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK
Pasal 1A ayat (1) huruf d
Penjelasan :
Yang dimaksud dengan “pemakaian sendiri” adalah pemakaian untuk kepentingan
pengusaha sendiri, pengurus, atau karyawan, baik barang produksi sendiri maupun
bukan produksi sendiri.
Yang dimaksud dengan “pemberian cuma-cuma” adalah pemberian yang diberikan tanpa
pembayaran baik barang produksi sendiri maupun bukan produksi sendiri, seperti
pemberian contoh barang untuk promosi kepada relasi atau pembeli
62
Pemakaian Sendiri
Ps 5 PP 1/2012
Tidak
Dilakukan
Pemungutan OUTPUT Penyerahan Terutang PPN
PPN
(Tidak Dibuat
Produktif Faktur Pajak)
Dilakukan Penyerahan:
Pemakaian pemungutan OUTPUT - Tidak Terutang PPN
Sendiri BKP/JKP PPN - Dibebaskan PPN
(Terutang PPN)
Ps 1A (1) d UU PPN
Dilakukan
Konsumtif pemungutan
PPN
Pemakaian sendiri untuk tujuan produktif tidak perlu dibuat Faktur Pajak, sepanjang digunakan untuk
melakukan penyerahan yang terutang PPN
63
Contoh Pemakaian Sendiri
Pabrikan Ban
OUTPUT
Tidak dilakukan
pemungutan PPN Penjualan
(Tidak Dibuat Faktur Pajak) Terutang Ban
PPN
Truk Pengangkut
Ban
Unit Pemakaian
Produksi Sendiri
Ban Ban
OUTPUT
Dilakukan Jasa Angkutan
pemungutan PPN Umum
Tidak
Angkutan Umum Terutang
PPN
Dua-duanya sebenarnya tetap terutang PPN. Hanya kalau dipakai untuk kepentingan produktif PPN tidak
dipungut itu untuk alasan kemudahan saja. Toh nantinya jika oleh penyerahan dijual ke orang lain PPN dapat
dikreditkan. Contoh, jika truk di atas dijual maka DPP PPN-nya termasuk harga ban. Hanya saja memang PPN
ban tesembunyi di dalan PPN truk.
64
Contoh PROMO!
Pemberian BELI 2 SEPATU
Cuma-Cuma DAPAT HADIAH 1 SENDAL
Rp 200.000 Rp 250.000
Jumlah tagihan =
PPN terutang yang wajib dipungut = 10% x Rp 250.000 = Rp 25.000
65
OBJEK PAJAK
Pajak juga dipungut pada saat impor Barang Kena Pajak. Pemungutan
dilakukan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Untuk dapat memberikan perlakuan pengenaan pajak yang sama dengan impor
Barang Kena Pajak, atas Barang Kena Pajak Tidak Berwujud yang berasal dari luar
Daerah Pabean yang dimanfaatkan oleh siapa pun di dalam Daerah Pabean juga
dikenai Pajak Pertambahan Nilai.
67
OBJEK PAJAK
Jasa yang berasal dari luar Daerah Pabean yang dimanfaatkan oleh siapa pun di
dalam Daerah Pabean dikenai Pajak Pertambahan Nilai.
68
OBJEK PAJAK
Pemesan berada di luar Daerah Pabe- 1. Jasa yang melekat pada atau jasa
an & tdk memiliki BUT di Indonesia untuk br. bergerak yg dimanfaat-
Spesifikasi & bahan disediakan oleh kan di luar Daerah Pabean yaitu
pemesan jasa perbaikan dan perawatan
Bahan meliputi bahan baku, br. sete-
ngah jadi, bh. penolong yang akan
2. Jasa yang melekat pada atau jasa
diproses menjadi BKP yg dihasilkan
untuk br. tidak bergerak yg terle-
Kepemilikan BKP berada pada pemesan tak di luar Daerah Pabean yaitu
Pengusaha jasa maklon mengirimkan Jasa konstruksi meliputi konsulta-
Produknya berdasarkan permintaan si, pelaksanaan pek. konstruksi,
pemesan & pengawasan pek. Konstruksi.
72
Bukan Penyerahan BKP
Penggabungan, peleburan,
pemekaran, pemecahan,
PKP Pemusatan
pengambilalihan yg kedua pihak
PKP
200m2/ lebih
20%
80
200
Kasus
• PT MAJU telah terdaftar sebagai WP dan dikukuhkan sebagai PKP di KPP
Pratama Jakarta Sunter
• 1 Februari 2013 mulai membangun sebuah gudang berlokasi di Serpong,
Tangsel dg luas 250m2 menggunakan tukang harian yang diawasi sendiri
• Pengeluaran yang dilakukan sehubungan dengan kegiatan tsb
• Februari 2013
– Pembayaran untuk pembelian tanah di Serpong Rp 1 Milyar
– Pembelian pasir, batu, kerikil (Non BKP) Rp 40 juta
– Pembelian batu bata, semen, genteng(BKP) Rp 77 juta termasuk PPN
– Upah tukang Rp 50 juta
• Maret 2013
– Pembelian pasir, batu, kerikil (Non BKP) Rp 20 juta
– Pembelian keramik, cat, kaca (BKP) Rp 33 juta termasuk PPN
– Upah tukang Rp 45 juta
kecuali,
atas penyerahan aktiva yang PM-nya tidak dapat
dikreditkan
PT
ABC
Penyerahan
atas nama
JO JO Pemilik Proyek
JO
Wajib PKP
PT
DEF
JO wajib dikukuhkan sebagai PKP dalam hal melakukan penyerahan BKP/JKP atas nama JO
87
Pasal 3
Penyerahan
atas nama PT X
PT X
Pemilik
JO Proyek
JO Tidak
Wajib PKP
PT Y
JO tidak wajib dikukuhkan sebagai PKP dalam hal tidak melakukan penyerahan BKP/JKP atas nama
JO
88
Hubungan Istimewa (Ps. 2 (1) UU PPN)
Jika harga jual/penggantian dipengaruhi hub istimewa maka berlaku harga pasar
wajar
1. Pengusaha memiliki penyertaan modal 25% atau lebih baik
langsung maupun tidak langsung.
PT D PT C
Tidak
PT A langsung PT B
25%
2. Hubungan antara pengusaha dengan penyertaan modal
25% atau lebih pada dua perusahaan atau lebih.
PT A
25% 50%
PT B
PT D
50% 25%
PT C
3. Hubungan antara dua pengusaha atau lebih yang
modalnya 25% atau lebih dipegang oleh satu pengusaha.
PT A
50% 50%
PT B
PT C
4. Penguasaan dari segi manajemen atau teknologi.
a. Penguasaan Manajemen
HARUN
PT A PT B
b. PenguasaanTeknologi
PT A Teknologi PT B
5. Hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam
garis keturunan lurus satu derajat, dan/atau ke samping
satu derajat.
ARMAN KASIM
(Bapak) (Anak)
PT A PT B