Anda di halaman 1dari 23

“Penurunan Fouling (kotoran) di Gasket

Alat Penukar Panas Perusahaan Susu


Menggunakan Pelapisan nano”
Rifqi Izazi Sturisno 4313210072
Rahman Maulana 431321007
Reddi Wisnu W. 4313210079
Awalan
Pengotor (deposit) di pasteurisasi susu umumnya
terbentuk begitu cepat sehingga penukar panas harus dibersihkan
secara teratur untuk mempertahankan efisiensi produksi dan
memenuhi standar kebersihan yang ketat dan terjaga. (Bansal and
Chen, 2006). Pengotor dapat mengurangi laju panas dan
meningkatkan gesekan yang karenanya dapat berakibat pada hasil
produksi.
Gasket yang umum digunakan pada alat penukar kalor didisain
dengan besi stainless, namun permukaan stainless steel mempunyai
energy permukaan yang tinggi sehingga mudah terjadinya gaya adhesi
(Tarik-menarik) kemudian nantinya akan berdampak pada fouling. Untuk
mengurangi nya dapat dilakukan dengan melapisi permukaan besi
dengan bahan anti-adhesi, seperti nanoteknologi,
2. Material dan Metode
2.1 Pelapisan Permukaan
Material yang digunakan untuk mengurangi deposit pada HE ini
dilapisi oleh material, seperti epoksi, poliuretan atau poliamida
yang direaksikan dengan monomers atau oligomers dan partikel
penguat keramik. Gambar 1 akan menggambarkan metode dasar
sintesis dan proses.

Gambar 1. Diagram alir proses pelapisan permukaan untuk HE


2.2 Perakitan Alat Uji
Pada umunya, HE ini didisain dengan dinding dobel agar menerima
panas dengan baik dan kemudian ditransfer ke receiver tank, di
receiver tank terdapat thermostat yang dapat mengukur suhu
yang diinginkan. Setelah itu, masuk melalui pompa dan dilanjutkan
dengan menjadi aliran elektromagnetik dan terakhir dilakukan uji
deposit.

Gambar 2. Diagram alir pengujian alat


Jadi, yang dilapisi oleh bahan pelapis adalah bagian tengah dengan
Polichlorotriflouretilen. Dari percobaan, 10% (berat) berair protein
whey solusi ditetapkan dalam tangki penerima. Solusinya adalah
disiapkan dengan memecahkan WPC35 whey protein konsentrat di
air sampai konsentrasi yang dibutuhkan diperoleh. pH disesuaikan
dengan 6,0 menggunakan / liter larutan 0,1 mol HCl. pemanasan awal
dilakukan untuk sekitar 43C. Solusinya adalah dipompa dalam siklus
tertutup dari setup eksperimental, pemanas listrik dari saluran uji
diaktifkan dan mengukur prosedur dimulai. Setelah setiap percobaan,
whey solusi protein diganti untuk mengecualikan efek pemanasan
pada bahan. Setelah masing-masing berjalan, tabung dibersihkan
dengan larutan NaOH 0,1 molar dengan salib aliran kecepatan 0,6 m/
s.
PROSES PRODUKSI KARET
2.3 Perakitan Alat Uji yang Diinginkan
Pelat HE, yang dilapisi oleh bahan pelapis maupun yang tidak dirakit,
yang terdiri dari bagian pendinginan (deep cooler dengan 8 plat dan
pre-cooler dengan 10 plat), heat recovery (12 plat), bagian pemanas
(7 plat) dan pemanasan air mendidih (6 plat).

Gambar 3. Layout dalam dari Plat Heat Exchanger


(2) Mixing:
Pengerjaan mekanis pada karet dpt meningkatkan temperatur s/d
150º C yg bisa berakibat terjadi vulkanisasi, maka proses mixing
dilakukan dalam 2 (dua) tahap :
- Tahap pertama, carbon black & bahan tambahan non vulkanis
dicampurkan pada karet mentah (raw rubber).
- Setelah campuran sempurna & mulai dingin, maka tahap kedua
dilakukan dng menambahkan bahan yg vulkanis.
(3) Shaping Processes :
Proses untuk produk karet terbagi menjadi :
a. Extrusion;
Umumnya menggunakan screw extruder & die roller sebagai
pembentuk.
b. Calendering ;
Proses melewatkan karet melalui beberapa rangkaian celah untuk
mengurangi ukuran yg dilakukan dng menggunakan roller. Dapat juga
digunakan utk melapisi serat tekstil (textile fabrics).
c. Coating;
Banyak material komposit digunakan utk ban kendaraan,belt conveyor,
perahu karet, jas hujan. Coating dapat dilakukan melalui proses
calendering.
d. Molding & casting;
Proses casting utk karet :
Misal utk sarung tangan, disebut dip casting, dimana mold di letakkan ke
dlm polimer cair (atau dipanaskan) beberapa kali shg mendptkan
ketebalan yg diinginkan. Pelapis diberikan sesuai bentuk & dialirkan
melintang alur (cross - link) karet.
(4) Vulkanisasi
Dalam ilmu material Vulkanisasi adalah proses perbaikan sifat karet,
terutama kekuatan dan keelastisitasannya. Sifat karet yang lebih baik
setelah vulkanisasi terjadi karena adanya perubahan pada struktur
molekul polimer karet yaitu terbentuknya ikatan silang antar rantai
polimer karet oleh atom-atom belerang.
Komposisi Hard Natural Rubber

 Balance Isoprene Lateks:


 Karet (30 – 35 % )
 Resin (0,5 – 1,5 %)
 Protein (1,5 – 2,0 %)
 Abu (0,3 - 0,7 %)
 Glukosa (0,3 – 0,7 %)
 Air ( 55 – 60 %)
 Belerang (40 – 50 %)
 Karbon Hitam (10 – 30%)
Komposisi Syntetic Hard Rubber

 Polyurethane
 Merupakan bahan campuran atau hasil pengisolvenan antara
karet dan plastik
 Nitrogen, karbon dioksida dan oksigen
 Mengandung berbagai kumpulan urethane (-NH-CO-O-)
 Memiliki keunggulan sangat tahan gesek, tahan aus, tahan
terhadap beberapa kimia ringan, stabil dalam suhu dingin dan
panas.
PRODUK-PRODUK HARD RUBBER

a. Caster Wheel b.Sheet

c.Case handphone d.Skateboard wheel


POLYURETHANE
Polyurethane: thermosetting polyurethane dng minimum cross linking
(ikatan melintang molekul) sehingga bersifat elastomers sering diproduksi
menjadi feksibel foam (material busa kursi & jok mobil). Atau tidak
menjadi foam, tetapi dimolding menjadi produk dengan aplikasi yg luas
dari sol sepatu s/d bumper kendaraan (dng mengatur tingkat cross
linking). Tanpa cross linking material bersifat thermoplastic yg dpt
diproses dng injection molding.
Skateboard Wheels
Skateboard Wheels diharuskan memiliki sifat:
 Tahan terhadap gesekan
 Anti slip
 Gaya gesek kecil
Proses Produksi

 Mixing Bahan
 Molding
 Cooling
 Turning
 Finishing
Molding #1
 Mold atau cetakan di bersihkan
 Bearing di masukan kedalam mold untuk kedudukan as.
 Seal mold di pasang untuk mengunci cetakan
Molding #2
 Bahan yang sudah melalui proses mixing di masukan kedalam
mold/cetakan.
Cooling
 Setelah bahan dituang ke dalam cetakan selanjut nya memasuki proses cooling.
 Waktu yang di perlukan untuk proses tersebut 40 menit, suhu 13 °C .
 Kemudian mold di keluarkan dari mesin pendingin, setelah itu bahan yang telah
padat di keluarkan dari cetakan.
Blowing
 Udara ditiupkan dari kompresor untuk mempermudah bahan
keluar dari cetakan.
Turning
 Proses ini dilakuan untuk menghaluskan sisi atau permukaan
yangkasar sehinga akan mendapat sifat anti slip dan gaya gesek
yang rendah.
Finishing

proses pengecatan dan pemberian merk


Packing
Daftar Pustaka
 Dillehay, Edward R. "Manufacture of hard rubber panels."
U.S. Patent No. 2,310,619. 9 Feb. 1943.
 Teed, Earl S. "Process of manufacturing composite rubber
wheels or other articles." U.S. Patent No. 1,680,823. 14
Aug. 1928.
 Photo danVideo oleh Inline Warehouse-Aggressive

Anda mungkin juga menyukai