Anda di halaman 1dari 61

PENGEMBANGAN AGENS HAYATI

Diklat Pengendalian OPT Tanaman Cabai Bagi Penyuluh Pertanian

Ir. Wijayanti, M.Si


Hama Tanaman Cabe
 Ulat grayak (Spodoptera litura)
 Thrips
 Tungau (polyphagotarsonemus latus, Tetranycus sp)
 Kutu Daun (Myzus persicae)
 Kutu kebul (Bemisia tabaci)
 Lalat Buah (Bactocera dorsalis)
 Jangrik dan Gangsir
 Ulat buah (Helicoverpa sp, spodoptera exigua)
Ulat tanah (Agrotis Ipsilon) Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Ulat Buah
(Helicoverpa sp, spodoptera exigua

Thrips

Gangsir

Lalat buah (Bactocera


dorsalis)
Penyebab penyakit cabe
 Jamur patogen Fusarium oxysporium fsp cubens
Pengertian Agens Hayati

Agens hayati atau Agens pengendali hayati adalah


setiap organisme atau mahluk hidup, terutama
serangga, cendawan, cacing, bakteri, virus dan
binatang lainnya yang dapat dipergunakan untuk
pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Kelebihan Agens Hayati
 Selektif, hanya menyerang hama dan penyakit
sasaran
 Sudah tersedia di alam
 Mampu mencari sasaran sendiri
 Relatif lebih murah
 Tidak menimbulkan resistensi OPT sasaran
 Tidak ada efek samping
Kekurangan Agens Hayati
 Bekerja secara lambat
 Hasilnya sulit diprediksi
 Lebih optimal dalam pengendalian secara prefentif
(pencegahan)
 Pada Agens hayati tertentu sulit dikembangkan
secara masal
Penggolongan Agens Hayati

Predator

Parasitoid

Patogen

Antagonis
Penggolongan Agens Hayati
Agen
Antagonis

Agen Agen
Entomopatogen
Agens Hayati
Predator & Agen PGPR
Parasitoid
 Binatang atau serangga yang memangsa binatang
atau serangga lain untuk memenuhi hidupnya.
 Predator biasanya mempunyai ukuran yang lebih besar
dari pada mangsanya.
 Penggolongan predator :
 Binatang menyusui

 Burung, sebagai pemangsa ulat dan tikus

 Laba-laba, sebagai pemangsa wereng coklat, hijau,


penggerek batang, belalang dll
 Serangga (anggota kumbang, capung, lalat dll)
sebagai predator kutu apis dan wereng coklat dll.
Kumbang Kubah atau Kumbang Coccinelid
(Micraspis crocea (Mulsant)
Mantis (Belalang Sembah)
Lacewings
Predator rakus, menyerang serangga lain yang
ukurannya lebih kecil, terutama yang bertubuh
lunak seperti kutu daun, ulat dan larva, telur
serangga.
Hoverflies
(Lalat Bunga)

Larva hoverflies memangsa kutu daun, thrips, dan serangga


lainnya perusak tanaman.
Agriocnemis pygmaea
“Mendatangkan” Predator
Refugia,
 Refugia merupakan suatu area yang ditumbuhi beberapa jenis
tumbuhan yang dapat menyediakan tempat perlindungan,
sumber pakan atau sumberdaya yang lain bagi musuh alami
seperti predator dan parasitoid
 Refugia sebagai microhabitat serangga hama dan musuh -musuh
alami
Jenis Tanaman
Refugia

1. Tanaman penghasil bunga seperti bunga matahari, tanaman


kenikir dan tanaman bunga kertas (zinnia).
2. Gulma dan Tanaman Liar,
 gulma: asteraceae (keluarga aster),

 Tanaman liar : Synedrella nodiflora, Centella asiatica, Setaria,


Borreria repens, dan Arachis pentoi, crotalaria (orok-orok)
3. Tanaman Pertanian seperti kacang panjang, kacang tunggak,
kecipir, kedelai
Setaria
Refugia
“Mendatangkan” Predator
Burung Hantu
 Predator alami dari hama tikus
 Sepasang burung hantu bisa melindungi 25
hektar tanaman padi.
 Dalam waktu satu tahun, satu ekor burung
hantu dapat memangsa 1300 ekor
 Menurunkan serangan tikus hingga di
bawah 5 persen.
Cara menangkapnya :
 Buat rumah burung berbentuk kubus
berukuran 50 sentimeter.
 Dipasang pada bambu setinggi 6-7 meter
di tengah sawah.
Predator burung hantu
 Serangga yang hidupnya menumpang pada atau
di dalam tubuh inangnya (hama) dan menghisap
cairan tubuh hama agar dapat tumbuh normal.
 Umumnya ukurannya lebih kecil dibanding inangnya
(hama)
 Serangga dari jenis tabuan apantales, stenobracon
pada larva penggerek batang, Trichogramma sp
pada telur penggerek batang
Parasitoid
 Berdasarkan inangnya dibagi menjadi : Parasitoid
Telur, Parasitoid Larva, dan Parasitoid Imago
Jenis Parasitoid
1. Parasitoid Idiobion
 mencegah pertumbuhan inang setelah parasitisasi awal,
 tahapan hidup inang yang tak bergerak (mis, telur atau
kepompong),
 tinggal di luar inang.
2. Parasitoid Koinobion
 memugkinkan inang terus berkembang / sering tak membunuh
 makanan dari inang hingga menjadi kepompong ataupun
dewasa;
 hidup dalam inang bergerak.
Tawon, Ichneumon, Brachonids, Chalcids
 Tawon jenis ini terutama parasit bagi larva serangga
hama Coleoptera, Diptera (lalat), dan Lepidoptera,
tetapi juga beberapa serangga hemimetabolous
seperti kutu daun, Heteroptera, atau
Embiidina. Sebagian besar spesies bahkan membunuh
induk mereka.
 kehadirannya ke kebun kita cukup dengan menanam
wortel, seledri, peterseli, jintan, adas, arracacha,
asafoetida, ketumbar, atau semua tanaman anggota
keluarga Umbelliferae (tanaman aromatik dengan
batang berongga).
PARASITOID
 Parasitoid 1
 Jasad renik (mikroorganisme) yang menyebabkan
infeksi dan menimbulkan penyakit pada serangga
hama
 Semua organisme yang dapat menyebabkan OPT
menderita penyakit disebut musuh alami golongan
patogen.
 Patogen serangga ada 3 yaitu jamur
entomopatogen, bakteri entomopatogen dan virus
Patogen
Hama / OPT
Sehat

Hama / OPT
Microorganisme Sakit

Jamur
Bakteri
Virus
 Patogen masuk ke dalam tubuh serangga melalui
dua jalan: 1) ketika inang menelan patogen selama
proses makan, dan 2) ketika patogen masuk melalui
penetrasi langsung ke kutikula serangga
 Perpindahan patogen serangga dapat terjadi dari
serangga yang sakit ke serangga yang sehat.
Jamur Entamopatogen
 Jamur entomopatogen adalah jamur yang dapat
hidup dan berkembang biak di dalam tubuh
serangga
 Cara kerja :
spora (menempel di tubuh serangga) 
mengeluarkan semacam kecambah yang menembus
dinding sel tubuh serangga (bagian tubuh yang
lunak)  tumbuh dan berkembang secara pesat di
dalam tubuh inangnya.
Jamur Entamopatogen
 Beauveria bassiana, metarrhizium anisopliae, Hirsutella
saussurei, Nomuraea rileyi dan Paecilomyces sp.
 Belum diproduksi secara masal, masih dikembangkan di
Lab LPHP
 Keberhasilan pemanfaatannya sangat dipengaruhi oleh
faktor lingkungan, jumlah spora yang disemprotkan dan
waktu aplikasi yang tepat
 Gejala serangan : serangga terserang akan mengeras
seperti mumi (Beauveria bassiana), rapuh (M.anisopliae),
jamur menutupi tubuh inang dengan warna sesuai spesies
jamur (putih  B. bassiana; hijau tua  M. anisopliae)
Metarhizium anisopliae

 Cendawan ini menginfeksi hama


wereng, kepinding, dan kumbang

 Tumbuh pada tubuh serangga


akan memakan isi badan
serangga tersebut sehingga
serangga itu mati
Bakteri Patogen Serangga
 Bakteri patogen serangga yang banyak di manfaatkan
dan diproduksi adalah mikroba Bacillus thuringiensis 
menghasilkan zat (metabolik sekunder) yang bersifat
antibiotik, racun maupun enzim.
 Proses menghasilkan metabolik sekunder berlangsung
ketika masa pertumbuhan vegetatif atau sporulasi
 Perbanyakan Bacillus thuringiensis tidak dapat
dilakukan pada serangga inang karena tidak dapat
tumbuh dengan baik, sedangkan melalui media buatan
sangat mahal
Nuclear Polyhedrosis Viruses (NPV)

 Biasanya menyerang ulat grayak


(Spodoptera spp.) dan ulat tanah
 Serangga yang diserang virus ini
seperti menggantung pada daun
padi dan bertumpu pada kaki
larva tersebut.
 Agen antagonis adalah musuh alami yang mampu
menghambat dan menekan pertumbuhan penyebab
penyakit pada tanaman seperti bakteri, virus, jamur
dan mikrooorganisme lainnya yang dapat merusak
tanaman.
 Agen antagonis yang paling terkenal pada saat ini
adalah cendawan Trichoderma sp.
Agens
Antagonis

Musuh Alami Penyebab Penyakit

Microorganisme Microorganisme
Menekan
Jamur Jamur
Bakteri
pertumbuhan Bakteri
Virus Virus
 Jamur antagonis Trichoderma koningii, T. harzianum
dan Gliocladium spp merupakan agen antagonis
terhadap Jamur patogen Fusarium oxysporium fsp
cubens sebagai patogen penyebab penyakit
tanaman.
Trichoderma spp.
 Menghasilkan sejumlah enzim ekstraseluler
beta (1,3) glukonase dan kitinase yang
dapat melarutkan dinding sel patogen
 Beberapa anggota Trichoderma sp
menghasilkan toksin trichodermin. Toksin
tersebut dapat menyerang dan
menghancurkan propagul yang berisi spora-
spora patogen disekitarnya
 Trichoderma viridae menghasilkan antibiotik
gliotoksin dan viridin yang dapat melindungi
bibit tanaman dari serangan penyakit rebah
kecambah
Trichoderma koningii
• Trichoderma koningii merupakan agens
antagonis Ganoderma boninense yang
bersifak saprofitik kosmopolitan. Selain
sebagai kompetitor ruang dan bahan
makanan organik, T. koningii juga
mampu menghancurkan miselium
Ganoderma dengan melilit miselium G.
boninense (mikro-parasitik) diikuti dengan
mengeluarkan enzim kitinase dan
glukanase.
• Trichoderma koningii juga memproduksi
antibiotik sehingga memperkuat daya
saingnya terhadap Ganoderma.
• Selanjutnya, T. koningii akan tumbuh dan
berkembang pada sisa-sisa akar kelapa
sawit terinfeksi G. boninense yang pada
akhirnya akan melindungi akar kelapa
sawit baru.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai