Anda di halaman 1dari 19

FRAKTUR

Refreshing Materi Dokter Internsip


RS Marsudi Waluyo – Puskemas Dau
PENDAHULUAN
 Penyakit muskuloskeletal = masalah yang banyak dijumpai di seluruh
dunia
 Fraktur akibat benturan, pemukulan, terjatuh, kecelakaan lalu
lintas, cedera olahraga
 Trauma  fraktur  merusak tulang + jaringan lunak sekitar ( otot,
fascia, kulit, struktur neurovaskuler, dan organ-organ penting
lainnya)
ANATOMI TULANG
• Os. femur • Os. vertebrae
• Os. tibia • Os. patella
• Os. fibula • Os. tarsal
• Os. humerus • Os. carpal
• Os. ulna

Tulang panjang Tulang Pendek

Os longum Short bone

Tubular bone Cuboidal bones

• Os. costae
• Os. scapula
• Os. pelvis
• Os. cranium

Tulang pipih
DEFINISI
Terputusnya atau hilangnya Karena adanya trauma atau
kontinuitas jaringan tulang karena adanya kelainan
dan atau tulang rawan dan yang bersifat patologis
vaskularisasi disekitarnya.

Resiko tinggi :
Lansia, pekerjaan yang beresiko tinggi (tukang besi, supir, pembalap mobil), orang
dengan penyakit degeneratif
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
• Fraktur traumatik
• Fraktur patologi
• Fraktur stress

KLINIS
• Fraktur tertutup
• Fraktur terbuka
• Derajat I, II, III
• Fraktur dengan komplikasi

RADIOLOGI
• Lokalisasi  diafisial, metafisial, intra artikuler,
• Konfigurasi  transversal, obliq, spiral, comminuted, segmental
• Ekstensi  complete, incomplete
• Hubungan antar fragmen  undisplaced, displaced
MANIFESTASI KLINIS
Deformitas Parese

Bengkak / edema Pergerakan Abnormal

Spasme otot Blood loss

Nyeri Krepitasi

Ekimosis Gerak sendi terbatas


DIAGNOSIS
Pemx.
PF PF lokalis Pemx. Penunjang
Ax
generalis (LFM) Neurologis (Lab,
Radiologi)
• Identitas
• Keluhan utama
• Onset
• Faktor resiko
anamnesis
PF generalis
• Syok, anemia, perdarahan
• Kerusakan organ
• Fraktur predisposisi
•Bandingkan kedua sisi
•Posisi lokasi fraktur
•Luka
•Extravasasi darah

LOOK •Deformitas
•Keadaan vaskularisasi
•Trauma organ lain

PF •


Rubor
Nyeri tekan
Krepitasi

Lokalis FEEL



Palpasi arteri
Capillary refill time
Ukur panjang tungkai dan bandingkan

• Aktif
• Pasif
MOVE
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah rutin
2. Radiologi: rule of two
2 posisi
proyeksi 2 kali

2 sendi 2 anggota
gerak

3. Tomogram, CT-Scan, MRI


Memperlihatkan fraktur dan mengidentifikasi
kerusakan jaringan lunak
DIAGNOSIS BANDING
• Dislokasi
• Osteomalasia
• Paget disease
Tujuan Pengobatan Fraktur:
1. Menghilangkan nyeri

2. Mempertahankan posisi fragmen fraktur

3. Mengharapkan dan mengusahakan union

4. mempertahankan fungsi otot dan sendi, mencegah atrofi


otot, adhesi dan kekakuan sendi, mencegah terjadinya
komplikasi

5. Mengembalikan fungsi secara maksimal merupakan tujuan


akhir pengobatan fraktur
Prinsip Pengobatan Fraktur
• Anamnesis, pemeriksaan klinis dan radiologis. Perhatikan :
• Lokalisasi fraktur
Recognition • Bentuk fraktur
• Menentukan teknik yang sesuai
• Komplikasi yang mungkin terjadi

• Sedapat mungkin mengembalikan fungsi normal dan mencegah komplikasi


• Untuk memperbaiki fragmen-fragmen fraktur pada posisi anatomik
Reduction normalnya
• Reduksi tertutup, traksi, dan reduksi terbuka

• Imobilisasi
• Dengan alat-alat eksternal seperti bebat, brace, case, pen dalam
Retention plester, fiksator eksterna, traksi, balutan ataupun alat-alat internal
seperti nail, lempeng, sekrup, kawat, batang, dll.

Meningkatkan kembali fungsi dan kekuatan normal pada


Rehabilitation bagian yang sakit.
KOMPLIKASI
Awal Lambat
Shock Delayed union

Non union
Sindroma
kompartemen
Mal union
Sindroma emboli
lemak
PROGNOSIS
Ditentukan oleh :
• lokasi fraktur
• jenis fraktur
• faktor resiko yang dimiliki pasien
• tatalaksana
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai