Nurul Maghfirah
Pembimbing : dr. Lia Meutia Zaini, Sp.M
PENDAHULUAN
2
▰Carotid Cavernous Fistula merupakan suatu keadaan dimana terdapat hubungan
abnormal antara arteri karotis dengan sinus kavernosus.
▰ carotid cavernosus fistula mengakibatkan tekanan yang tinggi pada darah arterial
yang masuk pada vena sinus cavernosus yang memiliki tekanan yang rendah,
sehingga mengganggu pol drainase vena normal dan mengganggu aliran darah di
dalam sinus kavernosa dan orbitnya.
TINJAUAN PUSTAKA
4
ANATOMI
9
KLASIFIKASI
10
ETIOLOGI
▰Trauma
▰Cidera kepala tumpul
▰Luka tembus
▰Penyakit ini dapat pula terjadi secara spontan
Kebanyakan carotid dengan etiologi yang tidak diketahui.
11
12
GEJALA KLINIS
• Pulsatile exophthalmos: ~75%
• Chemosis and subconjunctival
haemorrhage
• Proptosis
• Progressive visual loss: 25-32%
• Pulsatile tinnitus (usually objective)
• Raised intracranial pressure
• Cranial nerve (III, IV, Vc, VI) palsies
The Dandy’s triad: pulsatile exophthalmos, bruit and chemosis 13
Keterbatasan pergerakan bola mata Edema pada mata kiri
14
DIAGNOSIS
Status
Anamnesis Penunjang
ophtalmologis
15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-SCAN
MRI
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
DSA
ULTRASOUND 16
DIAGNOSA BANDING
Oftalmopati tiroid
17
TATALAKSANA
TATALAKSANA
19
OKLUSI BALON.
• Kebanyakan penyumbatan pada CCF dapat dikurangi
dengan menggunakan balon, melalui perjalanan arteri
balon dapat meningkat melebihi diameter sehingga
mencegah pergeseran.
EMBOLISASI KOIL.
• Embolisasi adalah tindakan terapi dengan invasive
yang minimal, untuk tujuan menyumbat pembuluh
darah. Teknik ini merupakan alternative yang valid
bila penderita dengan terapi oklusi balon tidak
berhasil
20
PROGNOSIS
21
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 52 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Aceh
Alamat : Blang Pidie
CM : 1-19-71-21
Tanggal Pemeriksaan : 3 Juli 2019
23
Anamnesis
Keluhan Utama:
Mata kabur Riwayat Penyakit sekarang :
Pasien seorang laki-laki berusia 52 tahun datang ke poliklinik mata
RSUDZA dengan keluhan mata kiri terasa kabur sejak ± 4 bulan yang
lalu. Mata merah (+), nyeri (-), gatal (-). Awalnya pasien mengeluh
Keluhan Tambahan:
matanya merah, kemudian matanya membengkak, namun lama-
Mata merah
kelamaan bengkaknya sudah berkurang. ± 6 bulan yang lalu pasien
mengalami tabrakan motor dengan lembu, dan mengalami benturan
pada daerah wajah, kepala dan kaki. Kemudian pasien dirawat dirumah
sakit, sekitar ± 1 bulan setelah kejadian tersebut, barulah muncul
keluhan seperti saat ini.
24
Riwayat Penyakit Dahulu:
Hipertensi (-)
Diabetes mellitus (-)
Alergi (-)
Riwayat menggunakan kacamata (-)
Riwayat trauma pada mata (-)
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada keluarga dengan keluhan yang sama
25
Pemeriksaan Fisik
26
Status Oftamologikus
27
28
Sol Extra conal dari M. Rectus
Superior et M. Rectus Lateral
Sinistra mulai menekan Bulbus
occuli sinistra
29
30
Jenis pemeriksaan 17-07-2019 Nilai rujukan Satuan
Hemoglobin 14,4 14,0-17,0 g/dL
Hematokrit 41 45-55 %
Eritrosit 4,6 4,7-6,1 106/mm3
32
Diagnosa Kerja
Carotid Cavernosus Fistula
33
Tatalaksana
non-medikamentosa Medikamentosa
34
Prognosis
Quo ad
Quo ad Sanactionam
Vitam
Quo ad
Functionam
Dubia ad bonam 35
PEMBAHASAN
▰Pasien mengalami tabrakan ▰Trauma kepala atau
motor dengan lembu, dan maksilofasial dapat
mengalami benturan pada menyebabkan sekitar 75 %
daerah wajah, kepala, dan kaki. terjadinya Carotid Cavernous
Fistula, walaupun kasus ini
terhitung jarang, namun
merupakan komplikasi penting
pasca trauma kepala.
37
▰Apabila peningkatan aliran darah tidak dapat
diakomodasi melalui vena basilaris dan sistem petrosus,
▰Pasien seorang laki-laki berusia peningkatan tekanan di dalam sinus kavernosus akan
52 tahun datang dengan keluhan dikurangi melalui vena oftalmika superior dan inferior.
mata kiri terasa kabur sejak ± 4 Hal ini menyebabkan kongesti vena orbita, proptosis
bulan yang lalu. Mata merah (+), (72%), ulserasi kornea, eksoptalmus yang berdenyut,
nyeri (-), gatal (-), membengkak. khemosis (55%), glaucoma sekunder, parese N VI
(49%), komplit oftalmoplegia (24%) dan gangguan visus
(18%). Pada pemeriksaan juga didapatkan bising orbita
(80%) yang bias didengarkan dengan stetoskop, hal ini
terjadi akibat konduksi tulang dari drainase posterior.
38
▰Pasien ini diterapi dengan ▰Hal ini sesuai dengan teori bahwa Obat-
Azopt 1 % 3 tetes sehari OS, obat yang digunakan untuk menurunkan
Isotic adrenator tetes mata produksi aqueous humor adalah beta-
0,5% 2 tetes sehari OS, blocker, inhibitor karbonik anhidrase
(topikal atau oral), dan alpha2-agonis.
Yang mana bertujuan untuk mengurangi
angka morbiditas dan untuk mencegah
terjadinya komplikasi
39
KESIMPULAN
Pasien laki-laki berusia 52 tahun datang ke poliklinik mata
RSUDZA dengan keluhan mata kiri terasa kabur sejak ± 4 bulan yang lalu.
Mata merah (+), nyeri (-), gatal (-). ± 6 bulan yang lalu pasien mengalami
tabrakan motor dengan lembu, dan mengalami benturan pada daerah wajah,
kepala dan kaki. Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan pasien didiagnosa
dengan carotid cavernosus fistula. Carotid Cavernous Fistula (CCF) adalah
suatu keadaan dimana terdapat hubungan abnormal antara arteri karotis
dengan sinus kavernosus. Trauma kepala atau maksilofasial menjadi salah
satu penyebab terjadinya kondisi ini dan merupakan komplikasi penting pasca
trauma kepala.
40
TERIMA KASIH !
42