Nsti Lno
Nsti Lno
M A RE LNO Z A K A N ITO, D R
P E M B IM B IN G :
Necrotizing skin and soft tissue (NSTI) adalah infeksi kulit dan jaringan
lunak progresif yang menyebabkan nekrosis jaringan dan sering
berhubungan dengan penyakit sistemik pada penderita.
Axial section pada left thigh menunjukkan peningkatan soft tissue enhancement dan
gas dalam jaringan lunak.
Gambar (A) sebelum dan (B) setelah injeksi kontras, anak panah menunjukkan
penebalan kulit dan infiltrasi lemak subkutaneus.
Gambar (C) Shirt TI Inversion Recovery (STIR) anak panah menunjukkan penebalan
dari fascia intermuscular dalam dan stasis edema.
BIOPSY
Pada beberapa kasus, sebelum dilakukan operasi, ahli bedah dapat
menegakkan diagnosis dengan melakukan eksplorasi lokal di bawah
anestesi lokal.
Jika pada eksplorasi lokal di diagnosis NSTI maka dapat dilanjutkan
dengan debridement di OK.
Dilakukan insisi kecil pada daerah maksimal yang di curigai.
Pemeriksaan pada fascia untuk dicari tanda-tanda nekrosis:
Terdapat cairan berwarna coklat (dishwater) atau terdapat Positive Finger Sign yaitu di
mana jari dimasukkan sepanjang lempeng fascia dan dapat dengan mudah mendiseksi
jaringan diatasnya tanpa terasa tahanan.
Elektrokauter juga dapat dilakukan untuk menunjukkan non-reactivity serat otot, yang
menandakan kematian jaringan.
ANTIBIOTIK
Penggunaan terapi antibiotik secara dini dan agresif sangat penting
dan harus dilakukan seiring untuk pasien NSTI yang menjalani bedah
evaluasi dan perawatan.
Kultur Darah, Jaringan dalam, abses, diperlukan untuk menyesuaikan
terapi antibiotik.
SURGICAL INTERVENTION
Meskipun terapi antibiotik, resusitasi dan perawatan kritis evaluasi
yang diperlukan dalam pengobatan pasien dengan NSTIs, terapi
yang diutamakan tetap dengan Surgical intervention.
Surgical intervention Debridement yang adekuat.
Penundaan dalam identifikasi dan penundaan early surgical
management dapat meningkatkan mortalitas.
Selain itu penundaan tidak hanya meningkatkan kematian, namun
pada survivors juga dapat meningkatkan jumlah operasi berikutnya
yang dibutuhkan untuk mengendalikan infeksi.
ADJUVANT THERAPY
2 adjuvant therapy paling umum untuk NSTIs adalah intra - vena
immune globuline dan Oksigen Hiperbarik.
Imunoglobulin intravena telah disarankan sebagai pengobatan dari
superantigen-mediated TSS karena streptococcal atau staphylococcal
necrotizing fasciitis.
Oksigen hiperbarik diajukan sebagai terapi adjuvant setelah surgical
debridement.
Fasia dikenal sebagai lingkungan yang relatif hipoksia karena suplai
darah lemah dibandingkan dengan daerah sekitar otot atau kulit.
Dengan meningkatkan kadar oksigen terlarut plasma, Oksigen
Hiperbarik diyakini dapat berpotensi meningkatkan pengiriman
oksigen ke jaringan hiipoksia disekitarnya dan, dapat langsung
membunuh bakteri anaerobik serta meningkatkan aktivitas leukosit.
KESIMPULAN
NSTI merupakan penyakit dengan morbiditas dan mortalitas yang
tinggi, meskipun pada perawatan terdapat perbaikan yang
signifikan.
Perawatan dengan antibiotik spektrum luas dan debridemen pada
surgical intervention diperlukan untuk penanganan secara efektif
pada NSTI ini.
Pasien NSTI harus diidentifikasi, didiagnosa dan diterapi segera, agar
mendapatkan hasil penanganan yang lebih baik.
REFERENSI
Stephanie L. Bonne, MD, FACSa, Sameer S. Kadri, MD, MSb. Evaluation
and Management of Necrotizing Soft Tissue Infections. (2017) 497–511
Ling Hong L, Richard C, Tobian M. Diagnosis, management and outcomes
of necrotising soft tissue infection within a Plastic and Reconstructive
Surgery Unit. Scottish Medical Journal 2014, Vol. 59(1) 56–61