Anda di halaman 1dari 34

Case Report Session

Oleh : 1
Radhia Ashabul Kahfi Bey (1210313090)
Preseptor :
dr. Firdawati, M.Kes, PhD
PENDAHULUAN : LATAR BELAKANG
• Puskesmas : fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya

• Sebelum era JKN, biaya kesehatan ditanggung oleh dana


pemerintah dan pendapatan puskesmas, termasuk dari pasien
sendiri

2
Tahun 2004 pemerintah
Masyarakat Indonesia memberlakukan Sistem
lebih memilih mengobati Jaminan Sosial Nasional
diri sendiri dibanding (SJSN) dengan
menggunakan jasa dikeluarkannya Undang
layanan kesehatan Undang Nomor 40 Tahun
2004

3
Puskesmas Andalas
Salah satu upaya : pada 2016
Jaminan Kesehatan • Total seluruh penduduk
Nasional (JKN) 82.571 orang
• Peserta JKN adalah
sebanyak 34.222 orang

4
• Mengetahui pengelolaan jaminan pelayanan
Tujuan kesehatanmasyarakat
umum

• Mengetahui sumber pemasukan dana di Puskesmas


Andalas.
• Mengetahui penggunaan biaya di Puskesmas Andalas.
Tujuan • Mengetahui sistem jaminan kesehatan nasional di
Khusus Puskesmas Andalas.
• Mengetahui kendala dalam pengelolaan jaminan
pelayanan kesehatan masyarakat di PuskesmasAndalas
5
• Tinjauan pustaka yang merujuk pada
berbagai literatur,
• Laporan tahunan Puskesmas Andalas Tahun
2016,
Metode • Diskusi dengan petugas puskesmas Andalas
Penulisan bagian pencatatan dan pendaftaran pasien.

6
TINJAUAN PUSTAKA
• Besarnya dana yang harus disediakan oleh
Pembiayaan
pemerintah dan masyarakat untuk menyediakan
Pelayanan
dan memanfaatkan berbagai upaya kesehatan
Kesehatan di
yang diperlukan oleh perseorangan, keluarga,
Puskesmas
kelompok atau masyarakat

• Pemerintah
KMK No.128
• Pendapatan Puskesmas
tahun 2004

7
•Dana anggaran Disusun oleh Dinas
pembangunan yang Kesehatan
mencakup dana Kabupaten/Kota untuk
pembangunan gedung, diajukan dalam Daftar
pengadaan peralatan Usulan Kegiatan ke
serta pengadaan obat. pemerintah
•Dana anggaran rutin kabupaten/kota,
yang mencakup gaji seterusnya dibahas
karyawan, bersana DPRD
pemeliharaan gedung Kabupaten/Kota
dan peralatan,
pembelian barang
habis pakai serta biaya
8
operasional
Telah disetujui : Penanggung jawab penggunaan
selanjutnya:akan tercantum anggaran adalah kepala
dalam dokumen keuangan dan puskesmas, sedangkan
diturunkan secara bertahap ke administrasi keuangan dilakukan
puskesmas melalui Dinas oleh pemegang keuangan
Kesehatan Kabupaten/Kota puskesmas

9
 PMK No 75 tahun 2014 yaitu didapatkan dari:
 a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
 b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);
 c. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat

10
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

• 1) Mewujudkan kendali mutu dan kendali biaya


dalam pelayanan kesehatan;
• 2) memperkuat layanan kesehatan primer dan

JKN sistem rujukannya;


• 3) mengutamakan upaya promotif-preventif dalam
pelayanan kesehatan untuk menekan kejadian
penyakit, sehingga orang yang berobat berkurang,
dan pembiayaan kesehatan menjadi lebih efisien

11
Undang-Undang No. 40 Tahun Undang-Undang No. 24 Tahun
2004 2011

• Bahwa program jaminan • Baminan sosial akan


sosial wajib bagi seluruh diselenggarakan oleh BPJS,
penduduk termasuk jaminan yang terdiri atas BPJS
kesehatan melalui suatu Kesehatan dan BPJS
Badan Penyelenggara Ketenagakerjaan(15 tahun ke
Jaminan Sosial (BPJS) atas)

12
• Dana yang diberikan berupa Dana
Kapitasi, yaitu besaran pembayaran
per-bulan yang dibayar dimuka
kepada FKTP berdasarkan jumlah
peserta yang terdaftar tanpa
memperhitungkan jenis dan jumlah
pelayanan kesehatan yang diberikan

13
PRINSIP PENYELENGGARAAN
Mengacu pada prinsip-prinsip : Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Peraturan Menteri
Kesehatan No.28 Tahun 2014
Keterbuk
aan,
kehati- Kepesert
Hasil
Kegotong hatian, Portabilit aan Dana
Nirlaba pengelol
royongan akuntabil as bersifat amanah
aan
itas, wajib
efisiensi,
efektifitas

14
Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di
Indonesia, yang telah membayar iuran atau yang
iurannya dibayar pemerintah

Peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI)
Jaminan Kesehatan
Peserta adalah fakir miskin dan
program orang tidak mampu
Jaminan Pekerja Penerima Upah dan anggota
Kesehatan keluarganya
Nasional Peserta bukan Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota
(JKN) Penerima Bantuan keluarganya
Iuran (PBI)
Jaminan kesehatan Bukan Pekerja dan anggota keluarganya

Penerima pensiun.
15
FASILITAS KESEHATAN

FKTP FKTRL
1. Puskesmas atau yang
setara,
2. Praktik Dokter, 1. Klinik utama atau yang
setara,
3. Praktik dokter gigi,
2. Rumah Sakit Umum,
4. Klinik Pratama atau yang
setara, 3. Rumah Sakit Khusus
5. Rumah Sakit Kelas D
Pratama atau yang setara
 Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, efektif dan
efisien. Pelayanan kesehatan dilakukan berjenjang dimulai dari
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat
kedua hanya bisa diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan
tingkat pertama

17
PROSEDUR PELAYANAN
 a. Setiap peserta harus terdaftar pada FKTP yang telah bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan untuk memperoleh pelayanan.
 b. Menunjukan nomor identitas peserta JKN.
 c. Peserta memperoleh pelayanan kesehatan pada FKTP.
 d. Jika diperlukan sesuai indikasi medis peserta dapat memperoleh pelayanan
rawat inap di FKTP atau dirujuk ke FKRTL.

18
MANFAAT JKN
Pelayanan kesehatan di FKTP
Manfaat pelayanan promotif dan
yang merupakan pelayanan
preventif
kesehatan non-spesialistik

Pelayanan alat kesehatan, seperti


kaca mata, protesa gigi, alat
bantu dengar, protesa alat gerak,
Manfaat pelayanan Kebidanan
korset tulang belakang, collar
dan Neonatal
neck, dan alatkesehatan lainnya
yang diberikan sesuai ketentuan
tertentu
19
MEKANISME PEMBAYARAN KE FASILITAS
KESEHATAN
 Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 menetapkan JKN akan diselenggarakan oleh
BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan akan membayar
Puskesmas dengan sistem kapitasi
 Berdasarkan PERMENKES No. 59 Tahun 2014, tarif kapitasi di FKTP adalah sebagai
berikut :
a. Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang setara sebesar Rp3.000,00 (tiga ribu
rupiah) sampai dengan Rp6.000,00 (enam ribu rupiah);
b. Rumah sakit Kelas D Pratama, klinik pratama, praktik dokter, atau fasilitas
kesehatan yang setara sebesar Rp8.000,00 (delapan ribu rupiah) sampai dengan
Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah); dan
c. Praktik perorangan dokter gigi sebesar Rp2.000,00

20
 Besaran alokasi ditetapkan setiap tahun dengan Keputusan Kepala Daerah atas
usulan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dengan Alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya
60% dengan mempertimbangkan:
a. Kebutuhan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai;
b. Kegiatan operasional pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai target kinerja
di bidang upaya kesehatan perorangan;dan
c. Besar tunjangan yang telah diterima dari Pemerintah Daerah

21
 Tentang penggelolan dana kapitasi di Puskesmas harus sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan
Pemanfaatan dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas
Pertama Milik Pemerintah Daerah
 Pembayaran kapitasi ke layanan kesehatan: BPJS Kesehatan No.2 Tahun
2015, harus berbasis pemenuhan komitmen pelayanan. Pemenuhan
pelayanan dinilai berdasarkan indikator dalam komitmen pelayanan yang
dilakukan FKTP yang meliputi:
- angka kontak (AK)
- -asio rujukan rawat jalan kasus non spesialistik
- rasio peserta prolanis rutin berkunjung ke FKTP

22
ANALISIS SITUASI

23
No Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Sawahan 2595 2704 5299
2 Jati Baru 2840 3859 6699
3 Jati 5162 4893 10055
4 Sawahan Timur 2321 2204 4525
5 Simpang Haru 3049 3044 6093
6 Andalas 5577 5533 11110
7 Marapalam 7184 6914 14098
8 Kb. Dalam Parak Karakah 4417 4455 8872
9 Pr. Gadang Timur 2375 2333 4708
10 Gt. Pr.Gadang 5518 5594 11112
JUMLAH 41038 41533 82571
24
Tingkat Pendidikan
No Jenis Ketenagaan S.2 S.1 D.IV D.III D.I SPK/SM
F/SLTA
1 Kepala Puskesmas 1
2 Kepala Tata Usaha 1
3 Dokter Umum 3
4 Dokter Gigi 1 3
5 Pelaksana Kebidanan 2 12 6
6 Pelaksana Keperawatan 1 11 5
7 Pelaksana Keperawatan Gigi 1

8 Pelaksana Sanitasi 1 1 1
9 Pelaksana Analis Kesehatan 2
10 Pelaksana Apoteker / AA 1 2
11 Pelaksana Gizi 1 2
12 Pelaksana Rekam Medis 2
13 Pelaksana Refraksionis Optisien 1

14 Fungsional Umum 1 1 4
15 Sopir 1
16 Cleaning Servis 1 25
JUMLAH 2 11 2 30 8 15
PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN DI
PUSKESMAS ANDALAS
JKN
- Dana kapitasi ( Rp 6000, -/peserta)
- Dana non kapitasi ( sistem kleim
sebelum dibayarkan BPJS)
26
Jumlah Peserta JKN Puskesmas
Bulan
Andalas
Januari 35.348
Februari 35.122
Maret 35.135
April 35.299
Mei 35.394
Juni 35.431
Juli 35.510
Agustus 35.523
September 34.487
Oktober 34.149
November 34.248
Desember 34.222 27
 Kapitasi yang sudah didapatkan puskesmas
akan dipotong jika tidak memenuhi indikator
berikut :
a. Kunjungan peserta minimal 150/mil peserta
(15%).
b. Rujukan non spesialistik <1%.
c. Kunjungan berulang penyakit kronik
(kegiatanprolanis)>50%.

28
Persentase
Bulan Sakit Sehat Total
Kunjungan (%)
Januari 3821 1720 5541 15.68
Februari 3880 1926 5806 16.53
Maret 3834 1496 5330 15.17
April 3902 1558 5460 15.47
Mei 3883 1452 5335 15.07
Juni 3394 2007 5401 15.24
Juli 3064 2438 5502 15.49
Agustus 3516 2625 6141 17.29

September 3345 4061 7406 21.47

Oktober 3280 7167 10447 30.59

November 3463 4330 7793 22.75

Desember 3150 3860 7010 20.48


29
Bulan Rujukan % rujukan
Januari 859 22.48
Februari 796 20.52
Maret 832 21.70
April 797 20.43
Mei 869 22.38
Juni 752 22.16
Juli 728 23.76
Agustus 753 21.42
September 599 17.91
Oktober 704 21.46
November 641 18.51
Desember 581 18.44
30
41,4% : Jumlah ini masih
- APBD jauh dari target
Jumlah peserta JKN
pemerintah yaitu seluruh
- BOK berubah-ubah setiap
penduduk Indonesia
-JKN bulannya
telah menjadi peserta
JKN pada tahun 2019

Masyarakat peserta BPJS


kapitasi FKTP lain (selain Puskesmas sendiri sudah
Puskesmas Andalas) melakukan sosialisasi
masih sering berobat ke kepada masyarakat
puskesmas Andalas mengenai JKN
sebagai pasien umum

31
Kesimpulan
 Sistem pembiayaan kesehatan di Puskesmas Andalas berasal dari tiga sumber
dana yaitu dari APBD, BOK, dan JKN.
 Penggunaan dana di Puskesmas Andalas dilakukan sesuai dengan sasaran dari
setiap sumber dana yang telah diberikan.
 Penerapan Jaminan Kesehatan Nasional dinilai relatif berjalan lancar.
 Kendala dalam pengelolaan pelayanan jaminan kesehatan di puskesmas andalas
meliputi masih tumpang tindihnya pengobatan yang didanai oleh JKN dan Pemko,
masih rendahnya peserta JKN yang terdaftar di puskesmas dibandingkan dengan
jumlah pendudukAndalas, masih banyaknya masyarakat yang berobat ke
puskesmas Andalas walaupun puskesmas bukan FKTP tempat mereka terdaftar,
masih kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya mengenai JKN dan masih
rendahnya kunjungan peserta JKN ke puskesmas.
32
 Dibutuhkan peningkatan kerjasama antara puskesmas, BPJS danPemko dalam
pendanaan pelayanan kesehatan di puskesmas Andalas sehingga obat-obatan
yang seharusnya untuk masyarakat yang dibiayai Pemko tidak diambil dari obat-
obat yang disediakan JKN.
 Diperlukan pendataan ulang kepesertaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Andalas baik yang terdaftar di puskesmasAndalasmaupun yang terdaftar di FKTP
lain.
 Peningkatan sosialisasi mengenai JKN dan mekanisme berobatnya kepada
masyarakat terutama di luar gedung, sehingga masyarakat dapat berobat ke FKTP
tempat mereka terdaftar.
 Peningkatan kunjungan peserta sehat dengan menambah kegiatan promotif
preventif serta sosialisasi kepada masyarakat bahwa berkunjung ke puskesmas
tidak hanya untuk berobat akan tetapi juga bisa untuk konsultasi dengan petugas
kesehatan

33
TERIMA KASIH 

34

Anda mungkin juga menyukai