PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
Tenaga Alat Berat
Analisis Tenaga Alat Berat
• Analisis Tenaga Alat Berat merupakan langkah
penting yang harus dilakukan sebelum
menghitung produksi alat berat.
• Tenaga alat berat akan menentukan sanggup
tidaknya sebuah alat bergerak melintasi
permukaan lintasan.
• Tenaga alat juga menentukan cepat atau
lambatnya waktu penyelesaian pekerjaan.
Jenis Tenaga
Tenaga yang
dibutuhkan
(Power Required)
Tenaga yang
Tenaga tersedia (Power
Available)
Tenaga yang
dapat digunakan
(Power Usable)
Tenaga Yang Dibutuhkan (Power
Required)
• Tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga yang
diperlukan alat untuk menggerakan alat berat
pada permukaan lintasan.
• Tenaga yang dibutuhkan dipengaruhi oleh 2
faktor:
– Berat Total Alat.
– Daya Hambat yang terjadi antara roda dan
permukaan jalan.
Berat Total Alat
• Berat Total Alat adalah berat total kosong ditambah dengan
berat muatan.
– RR = Rolling Resistance
–r = Faktor Rolling Resistance
– GVW = Berat Total Alat
Faktor Rolling Resistance
Contoh
• Sebuah loader dengan berat 50 ton berjalan
pada jalan tanah dan batu yang terpelihara
baik. Hitung tahanan gelinding loader tersebut!
– RR = GVW x r
– RR = 50 ton x 2%
– RR = 1 ton = 1000 kg
Penetrasi Ban
• Penetrasi ban terjadi akibat lunaknya
permukaan jalan yang dilintasi dan
mengakibatkan penambahan daya hambat.
– Setiap penetrasi 1 inci menimbulkan RR = 15
kg/ton (1,5%).
– Setiap penetrasi 1 cm menimbulkan RR = 6 kg/ton
(0.6%).
Tahanan Kelandaian (Grade
Resistance
• Tahanan kelandaian adalah daya hambat yang
terjadi oleh setiap alat berat yang melewati
lintasan yang mempunyai kemiringan dan
timbul akibat adanya gravitasi bumi. Besarnya
tahanan kelandaian dipengaruhi oleh 2 faktor:
– Besarnya kemiringan.
– Berat total kendaraan.
Lanjutan
• Secara umum:
GR = GVW x sin α
– GR = Grade Resistance
– GVW = Berat Total Kendaraan
–α = Sudut Kemiringan Jalan
Contoh
• Bila suatu bulldozer dengan berat 20 ton
mendaki bukit dengan kelandaian 6°.
Berapakah besar tahanan kelandaiannya?
– GR = GVW x sin α
– GR = 20 ton x sin 6°
– GR = 20 ton x 0.104
– GR = 2.09 ton
Total Resistance (TR)
• Total resistance adalah jumlah dari tahanan gelinding dan tahanan
kelandaian
– TR = RR ± GR
• Pada jalan naik arah GR sama dengan arah RR sehingga rumus menjadi:
– TR = RR + GR
• Pada jalan menurun arah GR berlawanan arah dengan RR sehingga rumus
menjad
– TR = RR - GR
• Tenaga Yang dibutuhkan untuk alat dapat
bergerak:
– Tenaga yang dibutuhkan = Berat Total Alat x
Total Resistance
– TK = Traksi Kritis
– GVW = Berat Total Kendaraan
– CT = Koefisien Traksi
Koefisien Traksi
Contoh
• Sebuah bulldozer digunakan untuk menarik
harrow. Berat bulldozer adalah 20 ton, berat
hallow adalah 12 ton. Jika ditarik pada daerah
rata, harrow memberikan tahanan gelinding
sebesar 5000 kg. dapatkah bulldozer menarik
harrow didaerah dengan sudut kemiringan
sebesar 5º, jika koefisien traksi dari bulldozer
adalah 0.65?
Penyelesaian
• Agar bulldozer dapat bekerja maka traksi bulldozer lebih besar dari tahanan yang
menjadi beban bulldozer. Tahanan yang menjadi beban bulldozer adalah tahanan
dari bulldozer dan dan tahanan harrow.
• RR Harrow = 5000 kg
• GR harrow = 12 ton x sin 5º
= 12000 kg x sin 5º
= 1045 kg
• GR Bulldozer = 20 ton x sin 5º
= 20000 x sin 5º
= 1743 kg
• TR Bulldozer = 5000 kg + 1045 kg + 1743 kg
• = 7788 kg
• TK Bulldozer = GVW x CT
= 20000 kg x 0.65
= 13000 kg
• Karena TK > TR, maka bulldozer dapat menarik harrow
Ketinggian Lokasi dari Permukaan
• Perubahan kadar oksigen dalam udara akan
mempengaruhi tenaga mesin suatu alat yang
beroperasi pada suatu daerah dengan ketinggian
tertentu.
• Pada daerah yang semakin tinggi, kandungan oksigen
dalam udara akan semakin berkurang, sehingga hasil
pembakaran akan berkurang dan tenaga mesin menjadi
turun
• Ketinggian lokasi yang dimaksud adalah lokasi/tempat
bekerjanya alat terhadap permukaan laut.