Anda di halaman 1dari 17

Adalah derajat kesempurnaan pelayanan RSUD untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan yang


sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan
menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di RSUD Dr. M.
Ashari Pemalang secara wajar, efisien, efektif serta diberikan
secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum
dan sosio budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan
kemampuan rumah sakit dan masyarakat konsumen.
adalah suatu cara untuk menilai penampilan
dari suatu kegiatan dengan menggunakan
instrumen. Indikator merupakan variabel
yang digunakan untuk menilai suatu
perubahan.
1. Sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur
aspek yang akan dinilai.
2. Dapat dipercaya (reliable), yaitu mampu menunjukkan hasil
yang sama pada saat yang berulangkali, untuk waktu sekarang
maupun yang akan datang.
3. Sensitif, yaitu cukup peka untuk mengukur, sehimgga
jumlahnya tidak perlu banyak.
4. Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang
jelas, tidak bertumpang tindih.
Keprofesian
Efisiensi
Keamanan pasien
Kepuasan pasien
Aspek sosial budaya
- Segala sumber daya yg diperlukan dlm pelayanan.
- Baik buruknya input tergantung kewajaran,
kuantitas, biaya dan mutu komponen.

- Interaksi profesional antara pemberi layanan dgn


konsumen.
- Baik buruknya proses tergantung relevansi,
efektifitas dan mutu proses.

- Hasil baik tergantung pada mutu struktur dan mutu


proses.
1.Kejadian Sentinel
2.KTD ( Kejadian Tidak Diharapkan )
3.KNC ( Kejadian Nyaris Cedera )
4.KTC ( Kejadian Tidak Cedera )
5.KPC ( Kondisi Potensial Cedera )
 Kejadian yg menyebabkan kematian, kerugian,
kecatatan permanen yg bukan karena proses
penyakit yg tdk diantisipasi dan seharusnya dpt
dicegah.
 Kematian tdk terduga.
 Kehilangan fungsi
 Kesalahan lokasi, salah prosedur, dan salah pasien
tindakan operasi.
 Kejadian penculikan bayi atao bayi hilang.
 Reaksi transfusi darah berakibat kematian.
 Kejadian yg berpotensi menyebabkan kerugian tetapi tidak
terjadi.

 Transfusi salah pasien tetapi produk darah blm masuk ke pasien.

 Salah identitas pasien namun diketahui sblm tindakan.

 Kekosongan handrubs

 Salah penandaan site marking.

 Tulisan tidak dapat dibaca

 dll
 Kejadian yg menyebabkan cedera atau komplikasi yg
bukan oleh proses penyakit.
 Transfusi salah pasien dan timbul efek tindakan.
 Medical error yg menyebabkan kecacatan.
 Operasi dengan kekurangan darah.
 Infus kebloongan.
 Pasien kesetrum listrik.
 Combustio akibat kompres panas / diatermi.
 Kesalahan pemberian obat.
 Pasien jatuh.
 dll
 Insiden sudah terpapar ke pasien tetapi tidak menimbulkan cedera.

 Transfusi / pemberian produk darah salah pasien tetapi tidak timbul


cedera.
 pemberian obat salah pasien tetapi tidak timbul efek cedera.
 Salah diet.
 Salah pasien ambil sample pemeriksaan.
 Salah transportasi pasien.
 Salah identifikasi pasien.
 Salah posisi pemeriksaan ( rontgen )
 Salah memberikan hasil pemeriksaan.
 dll
 Kondisi yang berpotensi cedera tetapi belum terjadi cedera.
 Kerusakan ventilator, DC shock dan alat medis lain.
 Persediaan obat tidak lengkap.
 Obat high alert tanpa label keterangan.
 Tulisan yang tidak terbaca dengan baik.
 Alat tidak dikalibrasi.
 Rasio perawat dan pasien tidak sebanding.
 Jarum suntik tidak dibuang di safety box.
 Peletakan alat medis tidak pada tempatnya.
 Transportasi pasien sambil mengoperasikan alat komunikasi.
 dll
1.Angka keterlambatan pengkajian awal
pasien rawat inap > 24 jam pasien masuk.
2.Kejadian dekubitus.
3.Infeksi saluran kemih.
4.Kejadian plebitis.
5.Kematian pasien > 48 jam.
6.Kejadian pulang paksa.
7.Kepuasan pelanggan RS
8.Tidak ada kejadian pasien jatuh ( sentinel )
Pencatatan indikator mutu / sensus
harian dilakukan oleh masing2 unit
setiap bulan.
Untuk menilai capaian program.
Membuat analisa pelayanan.
Peningkatan mutu pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai