Anda di halaman 1dari 27

PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI INDONESIA

E-WASTE MANAGEMENT

DIREKTORAT VERIFIKASI PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3


DIREKTORAT JENDERAL PENGLOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
8 JANUARI 2018
Limbah Elektronik (E-Waste)

• Limbah elektronik adalah peralatan elektronik atau listrik yang sudah


tidak terpakai. Peralatan elektronik bekas yang dimaksudkan untuk
digunakan ulang, dijual kembali, upcycling, recyclyng, atau dibuang
(Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, 2017)
• Limbah B3 adalah sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3 (Peraturan Pemerintah No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3).
• Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus (Undang-undang No.
18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah).
Jenis E-Waste
• Alat rumah tangga besar/kecil
• Perangkat IT dan alat telekomunikasi
• Peralatan konsumen
• Peralatan penerangan
• Peralatan listrik dan elektronik
• Mainan dan alat olahraga
• Instrumen kesehatan
• Instrumen monitoring
• Dispenser otomatis
• Dll

Sumber e waste : rumah tangga, perkantoran, industri dll


Potensi Timbulan E-waste di Indonesia

JENIS E WASTE DIHASILKAN DIKUMPULKAN


(TON/TAHUN) (TON/TAHUN)
Televisi 106.324 74.427
PC Desktop 24.816 17.371
PC Laptop 7.485 5.492
Mobile Phone 4.375 3.176
Refrigerator 88.831 61.867
Washing Machine 53.539 37.477
Source : International Journal of Environmental Sience and Development 2015
Dampak
• E waste memiliki karakteristik yang berbeda dengan Iimbah B3 pada
umumnya. Selain mengandung berbagai bahan berbahaya, limbah
elektronik juga mengandung banyak bahan yang berharga dan bernilai.
• Kandungan zat beracun Cd (Kandmium) banyak ditemukan di Cathode Ray
Tube (CRT) dari tabung monitor komputer/TV dan baterai isi ulang
komputer. Akumulasi logam Cd akan membahayakan kesehatan manusia
khusunya ginjal dan mempengaruhi pertumbuhan tulang.
• Ketika dibakar pada suhu rendah, maka PVC akan mengeluarkan dioxin
yang memiliki efek merusak sistem reproduksi dan kekebalan tubuh.
• Zat berbahaya lainnya dalam e-waste antara lain Mercury (Hg), timbal (Pb),
berilium (Be) dan brominated flame.
Apabila tidak dikelola dengan benar, maka akan berdampak kepada
kesehatan dan lingkungan.
Rujukan
• Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaa
Limbah B3
• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1993
tentang Ratifikasi Konvensi Basel, Annex VIII : A1080 and A1180
• Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaa Sampah

Saat ini masih dalam proses penyelesaian Peraturan MENLHK tentang


Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
PP Nomor 101 Tahun 2014
• Sumber tidak spesifik : B107d limbah elektronik termasuk CRT, Lampu TL, PCB, karet kawat.
• Sumber Spesifik :
Pengelolaan Limbah B3
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009, Pasal 1, Angka 23
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014, Pasal 1 Angka 11

Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi


pengurangan, PENYIMPANAN, PENGUMPULAN,
pengangkutan, PEMANFAATAN, pengolahan dan/atau
penimbunan.

Izin/Rekomendasi PLB3
Kondisi Pengelolaan E-Waste di Indonesia
Sektor Formal

• Kegiatan Pengumpulan Limbah B3 untuk jenis E-waste


• Kegiatan Pengangkutan
• Industri Pemanfaatan
• Impor Limbah Non B3
• Ekspor Limbah B3
PENGUMPULAN
• Pengumpulan Limbah B3 yaitu kegiatan mengumpulkan Limbah B3 dari Penghasil
Limbah B3 sebelum diserahkan kepada Pemanfaat dan/atau Pengolah dan/atau
Penimbun Limbah B3.
• Melakukan seregasi dan menyimpan.
• Izin dapat diterbitkan pada skala kabupaten/kota, provinsi atau nasional.
• Minimnya fasilitas dan teknologi recyling untuk e-waste maka komponen yang
tidak dapat dikelola di Indonesia seringkali di ekspor ke luar negeri seperti
Singapore dan Jepang.
Pengangkutan
• Kegiatan pengangkutan harus memiliki rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan
izin dari Kementerian Perhubungan.
• Setiap pengangkut akan diberikan kode manifest pengangkutan sendiri. Saat ini sudah dilakukan dengan
sistm elektronik (e-manifest)

PENGIRIM: PENERIMA: pengumpul,


PENGANGKUT pemanfaat, pengolah,
PENGHASIL penimbun
Pemanfaatan
• KLHK sangat mendorong upaya pemanfaatan e-waste dengan tetap
memperhatikan dampak untuk lingkungan kesehatan manusia.
• Fasilitas yang tersedia sebagai berikut :
CONTOH PEMANFAATAN
Kegiatan Pemilahan E-Waste
Pemisahan Komponen Dalam Material

Material dari Customer

Pemisahan Secara
Manual Dengan
Solder Pot
Pemilahan
Komponen
PCB
Pemisahan Menjadi Komponen Yang Lebih Kecil

Material Akhir
Crushing Machine Process

Material Akhir
Proses Pelletizing [Cupping] Komponen Plastic Dalam E Waste
Plastic Separation Process

Material Akhir
Wire Peeler Process (Cable/Wire Harness)
Material Akhir
Recycle Solder Process

Produk Akhir
Pretreatmen Lanjutan (PCB Recovery)

Finished good

Residu
Kegiatan Peleburan Logam (Al, Cu, Lead, Sn, Zn, Kuningan)

Proses Finish Good


Dust Collector & Wet Scruber
Kegiatan Sektor Informal
Impor Limbah Non B3
• Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009, Pasal 69 Ayat 1 melarang
setiap orang melakukan impor limah B3 kecuali yang telah diatur
dalam peraturan yang berlaku.
• Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 127 Tahun 2015 tentang
Ketentuan Impor Barang Modal Dalam Keadaan Tidak Baru, Pasal 5
menyatakan bahwa BMBT (komputer dan monitor) haru memenuhi
ketentuan :
1. Masih layak pakai berikut komponennya yang dikemas dalam satu kemasan;
2. Masih berfungsi;
3. Berusia paling lama 5 (lima) tahun sejak tanggal diproduksi
4. Spesifikasi terakhir yaitu CPU minimal core duo atau yang setara, beserta
sksesoris pendukungnya dan jenis monitor adalah LCD dan LED.
Konsep Pengelolaan Sampah Spesifik
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai