Anda di halaman 1dari 18

KONFLIK

&
STRESS

Sekolah Tinggi Pariwisata


Trisakti
Psikologi Pelayanan
Konflik
 Konflik sebagai proses yang terjadi ketika
tindakan seseorang terhambat oleh
tindakan orang lain. (Sears & Peplau, 1991)

 Morgan,  motif adalah adanya


motivational conflict, yaitu situasi yang
muncul ketika seseorang dihadapkan pada
2(dua) pilihan motif atau lebih dalam
rangka mencapai suatu tujuan.
Pertentangan untuk membuat pilihan baik
positif maupun negatif.
Proses terjadinya Konflik
(Robbins,1991)
Tipe Konflik
1. Approach – Approach (positif-positif)
2. Avoidance – Avoidance (negatif-
negatif)
3. Approach – Avoidance (positif-negatif)
4. Multiple Approach – Avoidance (positif
positif-negatif negatif)
Reaksi Konflik
(Horney dalam Hall & Lindsay, 1993)
Stres adalah

 Respon dari dalam diri kita (internal) terhadap
situasi atau kejadian di luar diri kita (eksternal),
karena adanya tekanan, ancaman,
ketidakpastian atau hal yang menakutkan.
 Reaksi ketegangan, ketidaksenangan atau
ketidaknyamanan akibat situasi yang tidak dapat
kita kendalikan.
Jenis
stres
Eustress
 Stres positif yang sifatnya dapat meningkatkan
penampilan/prestasi.
Distress
 Stres negatif yang sifatnya dapat menurunkan
penampilan/prestasi dan dapat menimbulkan penyakit
fisik maupun mental.
Optimal stres
 Stres antara eustres dan distress – dalam hal ini kondisi
stres membuat kinerja optimal, tidak berlebihan baik
dalam kondisi eustres ataupun distress.
SUMBER
STRES
A. Perubahan Waktu & Ritme
Biologis
B. Faktor pekerjaan
 Konflik Peran dan Peran
yang membingungkan
(Role Conflict and Role C. Perbedaan
Ambiguity) individual
 Perputaran shift (Rotating
Shifts) 1. Kepribadian
 Organisasi yang tidak 2. Kecakapan
sehat (Sick atau kemampuan
Organizations)
 Tempat dan lokasi kerja
3. Dukungan
(fisik; kimiawi dan sosial
biologis) D. Kejadian atau
 Rasisme dan diskriminasi peristiwa sehari-hari
 Overload
 Social relationship
TAHAPAN
REAKSI STRES
A.Tahap reaksi ketakutan
Tubuh bereaksi terhadap sumber stres
yang muncul. Biasanya stres jangka
pendek diatasi pada tahap ini.

B.Tahap pertahanan diri


Tubuh berusaha menantang atau melawan
karena stress. Tubuh akan mengupayakan
berbagai sumber untuk mengatasinya.

C.Tahap kelelahan
Tubuh dengan segala kapasitas gagal
melawan stres dan mengalami kelelahan.
Habisnya cadangan energi tubuh berarti
berhentinya perlawanan yang dapat
berakhir dengan kematian.
KONSEKUENSI /
DAMPAK STRES
A.Konsekuensi fisiologis
Berhubungan dengan sistem
hormonal tubuh, maka konsekuensi
fisik potensial muncul.
B. Konsekuensi kognitif
Respon pada proses penilaian atau
persepsi seseorang terhadap suatu
kejadian.
C. Konsekuensi psikologis
Konsekuensi pikiran dan perasaan
atau emosi seseorang terhadap
stres Misal kecemasan,
kekawatiran, dan bad mood.
What is coping ?

 Coping adalah proses mengatur diri


terhadap rangsang eksternal maupun
internal yang menekan diri melebihi
kapasitas.
 Usaha untuk mengurangi, mentolerir
atau menghilangkan tekanan
lingkungan dan internal yang
menimbulkan konflik dalam diri.
 Effective stress coping melalui:
optimism; psychological control; high
self-esteem.
Coping Stres
Lazarus & Folkman
(1984)
Problem-focused coping
Berkaitan dengan bagaimana usaha individu
dalam memecahkan masalah atau problem
yang membuatnya stres dan bagaimana
individu tersebut mencari informasi sebagai
solusi problemnya. Sebagai contoh seorang
murid yang berusaha belajar jauh-jauh hari
sebelum ujian untuk memudahkan atau
mengurangi tekanan ketika ujian akhir
semester berlangsung.
 Emotion-focused coping
Usaha mengurangi reakso emosi, khususnya
emosi negatif pada saat sedang stres.
Misalkan mengacuhkan masalah, usaha
relaksasi, mencari dukungan, menghadiahi
diri atau dengan menyenangkan diri.
Stress Management

Stress Management terkait dengan


3 hal, Yaitu :
1) Mengenali reaksi stress dan
mengidentifikasi stressor
2) Bagaimana Style/ketrampilan
coping
3) Mulai dengan management stres,
dan mengevalusi efektifitasnya

Caranya….
 Identifikasi stressor (apa
yang membuat anda stres)
 Monitoring stress (catat
kapan, situasi anda stres –
perasaan, sikap dan perilaku)
 Identifikasi anticedent stress
(stres karena materi banyak
atau materi sulit)
 Hindari “negative self-talk” –
try to “positive self-tak”
 Setting new goal (fokus apa
yang harus dihindari,
ditolerir atau diatasi) –
secara konkrit dapat
dilakukan.
Antisipasi/Mencegah Stres
(Hardjono, 1984)
Mengatur Waktu
 Ketidakmampuan atau kelalaian mengendalikan waktu akibat
ketidakefektifan dan ketidakefisien dalam pengaturan.
Membuat daftar dan menentukan prioritas menjadi hal utama.
Prokrastinasi
 Prokrastinator adalah orang yang suka menunda-nunda.
Mereka biasanya banyak bicara tentang pekerjaan, namun tak
pernah mewujudkannya, dan pada umumnya mereka juga
mempunyai banyak alasan. Penyebabnya takut gagal, tidak
mau atau segan melakukan pekerjaan, perfeksionis dan kurang
cakap dalam memecahkan persoalan.
Belajar untuk berkata ”Tidak”.
 Berkata ”tidak” menjadi bagian dari sikap asertif.
Berikan alasan yang jelas, tepat, tidak bertele-tele,
tidak menjanjikan kembali, dan
mengkomunikasikan dengan cara yang ”baik”,
maka Anda akan terbebaskan dari beban yang
menumpuk.
Kemampuan menghadapi stres
 Jika kita pandai dalam mengendalikan kondisi diri
dalam keterlibatan kita, maka kita menjadi siap jika
terjadi masalah. Kita juga diberikan alternatif untuk
minta bantuan dari orang lain, yaitu berupa
dukungan informasi, instumental bahkan dukungan
emosi.
Terima Kasih
Tugas
 Apa yang anda pahami berkaitan dengan stress?
 Mengapa eustress dapat meningkatkan prestasi?
 Jelaskan sumber stress yang anda ketahui dari materi
hari ini!
 Jelaskan tahapan reaksi stress!
 Mengapa saat menghadapi stress memerlukan
Problem-focused coping dan Emotion-focused coping ?
 Bagaimana anda melakukan management stress?

Anda mungkin juga menyukai