Anda di halaman 1dari 24

Kasus Japanese Encephalitis

(JE) pada Anak


Kelompok 6
1. PUTU DYAH PRAMESTI CAHYANI (P07124215002)
2. NI KOMANG CYNTIA SUARTA (P07124215003)
3. NI PUTU CITRA LAKSMI (P07124215005)
4. AYU ARIESTA PURNAMAYANTI (P07124215030)
5. NI PUTU DYAH YADNYA SWARI W.P. (P07124215032)
6. NI PUTU MERI SANTIKA (P07124215041)
7. NI KETUT SUMARIANI (P07124215043)
8. NI KETUT DEVY KASPIRAYANTHI (P07124215046)
9. PUTU LAILI MEGAISWARI (P07124215049)
10. NI KADEK AMBARWATI (P07124215054)
KASUS 2
Seorang ibu mengajak anaknya
berumur 3 tahun ke RSUP
mengeluh anaknya demam,
mual muntah sejak 4 hari yang
lalu, dan selalu mengantuk.
Setelah dilakukan pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan
penunjang, Dokter menegakkan
diagnosis bahwa anak mengidap
Japanese Enchepalitis (JE).
PENGERTIAN
Japanese Encephalitis (JE) adalah
penyakit radang otak disebabkan oleh virus
Japanese Encefalitis termasuk Family Flavivirus
dan merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Asia termasuk di Indonesia.
Penularan virus tersebut sebenarnya
hanya terjadi antara nyamuk, babi, dan atau
burung rawa. Manusia bisa tertular virus JE
bila tergigit oleh nyamuk Culex
Tritaeniorhynchus yang terinfeksi. Biasanya
nyamuk ini lebih aktif pada malam hari.
Nyamuk golongan Culex ini banyak
terdapat di persawahan dan area irigasi.
•Pengkajian data fokus pada kasus JE

PENGKAJIAN DATA FOKUS


PADA KASUS JE
1. Data Subjektif
a. Biodata
b. Keluhan utama
c. Riwayat Bio-Psiko-Sosial
-Pola nutrisi dan anti body
-Pola eleminasi
-Pola aktifitas dan latihan
-Riwayat Penyakit
-Riwayat kesehatan keluarga
-Kondisi lingkungan disekitar rumah
2. Data Objektif
a. Keadaan Umum
b. TTV
c. Pemeriksaan fisik
- Kepala
- Dada
- Abdomen
- Ektremitas
- Stadium JE
• Stadium : Klinis
• Prodormal : Nyeri kepala, demam, malaise, anoreksia, keluhan dari traktur
respiratorius seperti batuk, pilek dan keluhan traktus gastrointestinal seperti
mual, muntah dan nyeri di daerah epigastrium
• Akut : Pasien mulai merasakan dampak dari pembengkakan jaringan otak
dan peningkatan tekanan intrakranial.
• Sub Akut : Pada stadium subakut, gejala gangguan susunan saraf pusat
berkurang namun seringkali pasien menghadapi masalah pneumonia
ortostatik, infeksi saluran kemih dan dekubitus.
• KonvalesensStadium konvalesen berlangsung lama dan ditandai dengan
kelemahan, letargi, gangguan koordinasi, tremor dan neurosis. Stadium ini
dimulai saat menghilangnya inflamasi yaitu pada saat suhu kembali normal
d. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang pada pasien JE akan di dapatkan :
• Leukositosis ringan (rata-rata 13.000/mL)
• IgM <1
• Cairan serebrospinal jarang mengandung virus ( kecuali
pada kasus yang berat)
• Pemeriksaan MRI dan CT-Scan sering memperlihatkan
adanya lesi bilateral pada thalamus yang disertai
perdarahan.
PENATALAKSANAAN KASUS
Anak dengan Javanese Ensephalitis

1. Pemeliharaan jalan napas

2Pemberian oksigen

3Pemantauan sirkulasi darah

4Pencegahan kelebihan cairan

5Pemantauan gula darah

Keadaan pasien membaik Pasien mengalami kejang

Pantau keadaan pasien Kolaborasi dengan Dokter untuk


pemberian antikonvulsan
Diazepam dosis 0,3-0,5 mg/kgbb/kali
dengan kecepatan pemberian 1 mg/menit

Keadaan pasien membaik

Pantau keadaan pasien


PENCEGAHAN
Macam-macam intervensi yang dapat dilakukan adalah:
• Imunisasi Japanese encephalitis pada daerah endemis atau sebelum
pergi ke daerah endemis
• Menghindari gigitan nyamuk: memakai lotion anti nyamuk/insect
repellant, pakai pakaian lengan panjang, dan sebagainya
• Pengendalian vektor: melakukan fogging berkala, melakukan upaya
3M (menguras, mengubur, menutup), dan lainnya
• Vaksinasi pada inang perantara, misalnya babi atau unggas
Dari seluruh intervensi tersebut, imunisasi adalah
metode yang paling efektif untuk mencegah Japanese
encephalitis pada manusia.
DOKUMENTASI KASUS
Hari, Tanggal Masuk RS : Selasa, 2 April 2018
Hari,Tanggal Pengkajian : Selasa, 2 April 2018
Waktu pengkajian : 15.30 WIB
Tempat pengkajian : IGD RSUP Sanglah

A. DATA SUBJEKTIF
1. IdentitasAnak
Nama bayi : An.AS
Umur/Tgl/Jam Lahir : 3 Tahun / 27 Maret 2015 / Pukul 05.30
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke - :1
Status anak : Kandung
2. Identitas Orang Tua
Ibu Ayah
Nama : Ny.I Tn. H
Usia : 22 tahun 32 tahun
Suku : Bali Bali
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta Karyawan Swasta
GolonganDarah :A A
Alamat : Jl Raya Sesetan gang Ceningan Sari No 08
Nomor telephone : 081339143XXX
No. Rekam Medik : 49950906
JaminanKesehatan : BPJS kelas II
3. KeluhanUtama : Ibu mengatakan anak mengalami demam, mual muntah sejak
4 hari yang lalu dan selalu mengantuk.

4. Riwayat Perinatal

G1P0000 Masa Gestasi : 39 minggu 3 hari. Kehamilan direncanakan dan


diterima. Ibu melakukan pemeriksaan selama kehamilan 9 kali di puskesmas
dengan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit pada masa
prenatal. Ibu pernah mengkonsumsi asam folat, SF, kalsium, vitamin B6, berstatus
imunisasi T5 dan tidak ada prilaku dan kebiasaan yang mempengaruhi
kesejahteraan janin
5. Riwayat Intranatal

-Penolong persalinan Bidan, tempat lahir di Puskesmas 1


Sukamaju

-Kala I selama 10 jam, tidak ada penyulit/ komplikasi dan tidak


ada tindakan yang didapat.

-Kala II selama 15menit, tidak ada penyulit/komplikasi, cara


lahir PsptB, tidak ada tindakan yang didapat, bayi lahir pada
pukul 05.30 WITA, jenis kelmain laki-laki dan saat lahir bayi
menangis kuat, gerak aktif, dan kulit kemerahan.
6. Riwayat Postnatal
APGAR Skor : Tidak dilakukan pemeriksaan
IMD dilakukan segera setelah bayi lahir selama 1 jam
Bounding : 12
Rooming in : Dilakukan
7. Riwayat Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a) Biologis
Tidak ada gangguan dalam pernafasan. Ibu mengatakan
bahwa anak tidak nafsu makan. An. AS makan 3 kali
sehari dengan porsi setengah piring dengan komposisi
nasi, sayur, tahu dan ayam. Eliminasi : (BAK : frekuensi 4-
5 kali, warna bening kekuningan dan bau normal), (BAB :
frekuensi 1 kali, warna kuning kecokelatan dan konsistensi
lembek). An.AS istirahat :8-9 jam dan pergerakan : lemas
b) Psikologi
Penerimaan orang tua dan keluarga terhadap anak baik dan
mendapat dukungan dari seluruh keluarga
c) Sosial
Pengambilan keputusan : suami dan istri. Tidak ada kebiasaan
dalam keluarga yang mempengaruhi kebiasaan anak. Pola
asuhan oleh orang tua dan tidak ada sibling rivalry.
d) Spiritual
Tidak ada kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan anak

8. Riwayatpenyakit orang tua


Ibu dan ayah tidak memiliki riwayat penyakit menurun.
9. Pengetahuan orang tua
Ibu belum mengetahui tentang penyakit japanese encephalitis
10. RiwayatImunisasi
Umur Tanggal JenisImunisasi EfekSamping
Pemberian
1 Hari 28 Maret 2015 Hb0 Tidak ada reaksi alergi

30 hari 27 April 2015 BCG & Polio 1 Timbul bisul di lengan


kanan setelah 2 minggu
2 bulan 28 Mei 2015 Polio 2 danPentabio 1 Demam ringan

3 bulan 30 Juni 2015 Polio 3 danpentabio 2 Demam ringan

4 bulan 30 Juli 2015 Polio 4, pentabio 3 dan Demam ringan


IPV
9 bulan 30 Desember 2015 Campak Tidak ada

18 bulan 27 September 2016 Pentabio Booster Tidak ada

24 bulan 30 Maret 2017 Campak Booster Tidak ada


B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum An.AS lemas, kesadaran somnolen dan didapatkan hasil
tanda vital suhu 38,60C, RR 24 kali per menit, HR : 90 kali per menit
2. Pengukuran Antropometri
BB : 12,5 kg, TB : 92 cm, LK : 48 cm dan BB sebelumnya pada tanggal
5 maret 2018 yaitu 13,2 kg, TB : 91 cm, LK 47 cm.
3. Pemeriksaan Fisik
a.Kepala dan leher
Hasil pemeriksaan muka normal, mata normal, konjungtiva merah
muda, sclera putih, tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada pengeluaran
pada hidung, mukosa mulut lembab, lidah bersih, gigi bersih, telinga
simetris, bersih tidak ada pengeluaran, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis.
b. Dada dan aksila
Hasil pemeriksaan didapatkan tidak ada tarikan
intercostals, suara nafas normal, payudara simetris, tidak
ada pengeluaran pada payudara, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe aksila dan tidak ada kelainan lain yang
ditemukan.
c. Abdomen
Hasil pemeriksaan bentuk perut simetris, tidak ada
peristaltic usus, tidak ada distensi maupun kelainan yang
ditemukan.
d. Ekstremitas
Tangan dan kaki tampak simetris, gerak lemas
e. Punggung
Warna kulit normal, bentuk datar dan tidak ada kelainan
pada punggung.
4. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan penunjang yang dilakukan
pada An. AS didapatkan hasil bahwa IgM <1,
Leukosit 27000 sel/mm3. Cairan
serebrospinal tidak mengandung virus .
Pemeriksaan MRI dan CT-Scan ditemukan
adanya lesi bilateral pada thalamus yang
disertai perdarahan.
C. ANALISIS

• Diagnosa :An.AS usia 3 tahun


dengan Japanese Ensephalitis
• Masalah :
Ibu belum mengetahui tentang
penyakit Japanese Ensephalitis
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami, ibu dan suami
paham dengan hasil pemeriksaan
2. Memberikan KIE penyakit Japanese encephalitis, ibu dan suami paham dan
dapat menjelaskan kembali
3. Memberikan KIE tentang cara pencegahan virus JE, ibu dan suami paham
dengan penjelasan yang diberikan dan mampu menyebutkan kembali
4. Memberikan KIE agar ibu dan suami memberikan dukungan emosional kepada
anak, ibu dan suami mengerti dan bersedia mengikuti saran.
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk penanganan awal antara lain :
- Pemeliharaan jalan napas
- Pemberian oksigen
- Pemantauan sirkulasi darah
- Pencegahan kelebihan cairan
- Pemantauan gula darah
6.Menyarankan orang tua pasien agar
anaknya dirawat di RS untuk mencegah
terjadinya kejang, ibu dan suami paham
dan menyetujui saran tersebut.
7.Memantau intake dan ouput pasien, hasil
dalam batas normal.
8.Melakukan pendokumentasian tindakan
pada rekam medic pasien,
pendokumentasian telah dilakukan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai