Anda di halaman 1dari 33

Tropical Medicine

“Demam Tifoid”

Kelompok B6
Pemicu
• Lembar 1
Seorang wanita 25 tahun belum menikah,
bekerja pada sebuah perusahaan swasta
datang ke poliklinik RS dengan keluhan
mencret, dengan frekuensi 6-7 per hari, dan
tidak ditemukan adanya lendir dan darah.
Kondisi ini sudah dialaminya kira-kira sejak 7
hari lalu. Wanita ini juga mengalami demam
yang sifatnya naik turun terutama pada sore
hari. Keluhan lain yang dirasakan adalah
sakit kepala dan pegal pada seluruh
tubuhnya.
• Lembar 2
Pada pemeriksaan vital sign:
Keadaan umum: sensorium compos mentis,
TD 120/80 mmHg, nadi 64x/menit,
pernapasan 20x/menit. T 39,2oC .
Pada pemeriksaan fisik:
Rongga mulut dijumpai kotor, toraks dan
abdomen DBN
Pemeriksaan lab. darah:
Hb: 13,1 gram persen, leukosit 3.400/mm3,
trombosit 164.000/mm3, LED 28 mm/jam
pertama, diftel 1/2/8/66/13/10
Pemeriksan lab. urin:
Warna: kuning jernih, protein (+), reduksi (-),
bilirubin (-)
Sedimen urin :
Eri 0-1/lpb, leko 1-2/lpb, epitel 1-2/lpk, cast
0-1/lpk
• Lembar 3
Pada pemeriksaan lab penunjang lainnya
plasmodium (-)
Widal s thypi titer O 1/640, titer H 1/160,
parathypi A B C titer O 1/40, dan H 1/40
IgM anti salmonella +10
IgM dan IgG anti dengue (-)
Kultur darah : salmonella (-)
I. Klarifikasi Istilah
-
II. Identiikasi Masalah
1.Wanita 25 tahun mencret 6-7 kali/hari
selama 7 hari
2. Demam naik turun terutama sore hari
3. Sakit kepala dan pegal
4. Rongga mulut dijumpai kotor
5. Leukosit 3.400
6. Widal Salmonella tiphy titer 0 1/640
IgM antisalmonella positif 10
III. Diskusi Brainstorming
1. Gangguan pencernaan (makanan tidak
higienis,lingkungan yang tidak bersih)
2. A. Faktor suhu lingkungan
B. Reaksi antibodi
C. Dehidrasi
3. A. Stres
B. Kurang istirahat
C. Dehidrasi
4. Infeksi jamur
5. A. Infeksi bakteri
B. Penurunan system imun
6. Reaksi infeksi Salmonella tiphy
IV. Kerangka Konsep
Wanita 25 Tahun

Pemeriksaan fisik:
Vital sign Pemeriksaan Lab:
Anamnesis: Kompos mentis Lab darah
1.Mencret (6-7 kali/hari seminggu) TD 120/80 Hb 13gr%
Demam naik turun (sore hari Pols 84/menit Leukosit 3400/mm3
Rr 20/menit Trombosit 164000/mm3
Pem. Fisik LED 28 mm/jam pertama
Rongga mulut kotor Diftel 1/28/66/13/10
Thorax dan abdomen dbn Lab urin
Warna kuning jernih
Protein (+) reduksi (-)
Bilirubin (-)

DD : (1).Demam Tifoid , (2). DBD , (3). Malaria, (4).TB, (5).Hepatitis A

Dx : Demam Tifoid
V. Learning Objective
• Pengertian IgM dan IgG
• Jelaskan pengertian dari sedimen urin eri
01/lpb, leko 1-3/lpb epitel 1-2/lpk, cast0-
1/lpk
• Definisi demam dan jelaskan tipe-tipe
demam
• Definisi demam tifoid
• Etiologi demam tifoid
• Patofisiologi demam tifoid
• Gejala klinis demam tifoid
• Penatalaksanaan demam tifoid
• Pemeriksaan penunjang demam tifoid
• Diagnosis banding demam tifoid
• Komplikasi demam tifoid
8. Kateterisasi jantung.
9. Penatalaksanaan Infark Miokard.
VI. Belajar Mandiri
1. Pengertian IgM dan IgG
• IgM :antibodi yang dihasilkan segera
setelah exposure-kedapatan adanya penyakit.
• IgG :umumnya memberikan kekebalan kepada
pasien.
2. Jelaskan pengertian dari sedimen urin:
eri 01/lpb, leko 1-3/lpb epitel 1-2/lpk, cast 0-
1/lpk
• Tujuan pemeriksaansedimen urin yaitu
untuk mengetahui unsur-unsur organik
dan non organik dalam urin.
• Ket : Eri = eritrosit
Leko = leukosit
Cast = silinder
Cara melaporkan pemeriksaan sedimen
urin:
• Leukosit dan eritrosit dilaporkan jumlah
rata-rata per LBP (Lapang Pandang
Besar) dengan objektif 40x
• Epitel dan silinder dilaporkan jumlah rata-
rata per LPK (Lapang Pandang Kecil)
dengan objektif 10x
Unsur-unsur lain dan kristal-kristal
dilaporkan per LPK dengan keterangan
• (-) tidak ada
• (+) ada
• (++) banyak
• (+++) banyak sekali
Nilai normal pemeriksaan sedimen urin
• Eritrosit : 0-1 per LPB
• Leukosit : 1-5 per LPB
• Epitel : negatif
• Silinder : 0-1 per LPK
Kristal-kristal dalam urin normal
• Dalam urin asam : asam urat, natrium
urat, calsium sulfat
• Dalam urin asam/netral/agak basa :
calsium oksalat, asam virupat
• Dalam urin basa/netral/agak asam : triplet
fosfat, dikalsium fosfat
• Dalam urin basa : calsium carbonat,
calsium fosfat, asmorium biurat
3. Definisi demam dan jelaskan tipe-tipe
demam:
Secara patofisiologis demam adalah
peningkatan thermoregulatory set point dari
pusat hipotalamus yang diperantarai
oleh interleukin 1 (IL-1) dimana suhu tubuh lebih
dari 37,2 derajat celcius.
• Demam Kontinyu
variasi suhu tubuh sepanjang hari berbeda, tidak
berdbeda lebih dari 1oC
• Demam Remiten
suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak
mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu
2 oC
• Demam Intermiten
suhu badan turun ketingkat normal selama
beberapa jam dalam 1 hari. Demam terjadi 2 x
sehari disebut demam tersiana. Bila terjadi 2
hari bebas demam diantara 2 serangan disebut
demam kuartana
• Demam Septik/ Hektik
suhu badan naik ke tingkat yang tinggi
sekali pada malam hari, dan turun ke
tingkat diatas normal pada pagi hari
(demam hektik)
• Demam Siklik
kenaikan suhu badan beberapa hari diikuti
periode bebas demam untuk beberapa
hari kemudian, lalu diiuti oleh kenaikan
suhu seperti semula
4. Definisi demam tifoid
Demam tifoid disebut juga dengan Typus
Abdominalis atau Typhoid fever.Demam
tifoid ialah penyakit infeksi akut yang
biasanya terdapat pada saluran
pencernaan (usus halus) dengan gejala
demam satu minggu atau lebih disertai
gangguan pada saluran pencernaan dan
dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
5. Etiologi demam tifoid
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang
disebabkab oleh bakteri Salmonella typhi
danSalmonella paratyphi
6. Patofisiologi demam tifoid
Salmonella typhi - tubuh manusia -
dimusnahkan oleh asam lambung - usus halus
(berkembang biak) - lamina Propia (kuman akan
menembus sel-sel epitel), kuman berkembang
biak dan difagosit sel-sel fagosit (makrofag)-
makrofag (berkembang biak)- plak payeri ileum
distal – kelenjar getah bening mesentrika-
sirkulasi darah (bacteremia 1 asimtomatik)-
system RE (hati dan limpa) – empedu
(berkembang biak)- lumen usus- feses
sebagian masuk lagi kedalam sirkulasi
setelah menembus usus(poses yang
sama terulang kembali)-makrofag telah
teraktivasi (hiperaktif)- pelepasan
beberapa mediator inflamasi (saat
fagositosis kuman salmonella) - gejala
reaksi inflamsi sistemik (demam, malaise,
mialgia, sakit perut, sakit kepala,
instabilitas vascular, gangguan mental dan
koagulasi)
7. Gejala klinis demam tifoid
1. Demam
2. Gangguan Pada Saluran Pencernaan
3. Gangguan Kesadaran
4. Gejala lain seperti suatu ruam (pada
daerah abdomen, toraks, ekstremitas dan
punggung) pada orang kulit putih
5. Kadang-kadang ditemukan bradikardi
pada anak
6. Dapat ditemukan epistaksis.
8. Penatalaksanaan demam tifoid
• Tirah baring
• Diet lunak atau diet padat rendah selulosa
(pantang sayuran dan buah-buahan),
kecuali pada komplikasi intestinal
• Obat-obat:
– Antimikroba:
Kloramfenikol 4 x 500mg sehari
intravena
Tiamfenikol 4 x 500 mg sehari oral.
Kotrimoksazol 2 x 2 tablet sehari oral (I
tablet = sulfametoksazol 400mg +
trimetoprim 80 mg) atau dosis yang
sama intravena, dilanjutkan dalam 250
ml cairan infus.
Ampisilin atau amoksisilin 100mg/kg
BB sehari oral/ intravena, dibagi dalam
3 atau 4 dosis.
-Antimikroba diberikan selama 14 hari
atau sampai 7 hari bebas demam..
– Antipiretika seperti parasetamol 3 kali 500
mg.
– Vitamin B kamplek dan vitamin C
– Mobilisasi bertahap setelah 7 hari bebas
demam.
10. DD demam tifoid
• Penyakit infeksi: Malaria, infeksi saluran
kemih, meningitis, pneumonia, tb paru,
pleuritis.
• Penyakit keganasan : Leukomia,
karsinoma.
• Penyakit kolagen: Demam reumatik,
Eritematosus lupus sisternik.
• Influenza
• Gastroenteritis
• Bronkitis
• Bronkopneumonia
• Sepsis
• limfoma
11. Komplikasi Demam Tifoid
• Komplikasi Intestinal
Perdarahan Usus, Perforasi Usus
• Komplikasi Ekstraintestinal
Hepatitis Tifosa , Miokarditis ,
Neuropsikiatri,
KESIMPULAN
Berdasarkan pemicu OS didiagnosa
menderita demam tifoid dikarenakan dapat
dilihat dari pemeriksaan uji widal titer 0
1/640 dan IgM Salmonella positif
10.Penatalaksanaan yang diberikan
adalah tirah baring, diet (pola
makan).Antibiotik yang seharusnya
diberikan chloromphenicol 4 x 500 mg/hari
secara oral.
Thank Youu
Any Question ??

Anda mungkin juga menyukai