Anda di halaman 1dari 120

HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN

Departemen Hukum Dagang


LEMBAGA - BANK KONVENSIONAL
KEUANGAN - BANK SYARIAH
BANK

- ASURANSI
LEMBAGA - DANA PENSIUN
LEMBAGA KEUANGAN - PEGADAIAN
KEUANGAN BUKAN BANK - REKSA DANA
- BURSA EFEK

- SEWA GUNA USAHA


- MODAL VENTURA
LEMBAGA - ANJAK PIUTANG
PEMBIAYAAN - USAHA KARTU KREDIT
- PEMBIAYAAN KONSUMEN
- PEMBIAYAAN PROYEK
Penjelasan….
o Lembaga Keuangan Bank (Bank Finance Institution): badan usaha yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan dengan menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.

o Lembaga Keuangan Bukan Bank (Non Financial Institution): badan usaha yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat berharga dan
menyalurkan kepada masyarakat untuk membiayai investasi perusahaan.

o Lembaga Pembiayaan (financing institution): badan usaha yang melakukan


kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal
dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
PERBEDAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DENGAN LEMBAGA PERBANKAN

ASPEK LEMBAGA PEMBIAYAAN LEMBAGA PERBANKAN


Kegiatan Berfokus pada satu jenis kegiatan Menyediakan banyak layanan atau kegiatan
usaha, kecuali untuk multifinance.

Cara menghimpun Dilarang menghimpun dana secara Menghimpun dana secara langsung dari
dana langsung dari masyarakat dlm masyarakat dalam bentuk simpanan.
bentuk simpanan.

Jaminan Tidak menekankan aspek jaminan Dalam pemberian kredit perbankan lebih
(non collateral basis). berorientasi pada jaminan (collateral basis).

Kemampuan Tidak dapat menciptakan uang giral Tidak dapat menciptakan uang giral yang
menciptakan uang mempengaruhi jumlah giral yang beredar di
giral masyarakat.
Pengaturan Departemen Keuangan dan Bank Saat ini masih Bank Indonesia sampai
Indonesia. terbentuknya Lembaga Pengawas Jasa
Keuangan .
PENGATURAN DAN PENGERTIAN LEMBAGA PEMBIAYAAN

• Pengaturan:
 Kep. Menkeu 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan
Lembaga Pembiayaan;
 Kep. Menkeu 1169/KMK.01/1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha;
 Kep. Menkeu No. 448/KMK.017/2000 tentang Perusahaan Pembiayan;
 Permenkeu 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan;
 Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan (“Perpres No.
9/2009”).
 Perpres No. 9/2009 mencabut Keppres No. 61 tahun 1988 tentang LP, yang mengatur hal-
hal pokok dari LP. Oleh karenanya, meskipun Keppresnya telah dicabut, akan tetapi
peraturan pelaksanaan dari Perpres ini masih tetap berlaku asalkan tidak bertentangan
dengan perpres ini.
• Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal (Pasal 1 Angka 1 Perpres No. 9/2009).
• Munculnya LP untuk mengimbangi perbankan karena engusaha kecil kesulitan mengakses dana
dari perbankan terkait 5C (character/integrity, capacity/sufficient cash flow to service the
obligation), colateral (assets to secure the debts), capital (net worth), condition (the borrower
and overall economy) dan lain-lain.
BENTUK-BENTUK LEMBAGA PEMBIAYAAN
No JENIS KEGIATAN LP BENTUK BADAN
LP HUKUM LP
1 PERUSAHAAN 1. Sewa Guna Usaha (Leasing).
PEMBIAYAAN 2. Anjak Piutang (Factoring). PT atau Koperasi
3. Usaha Kartu Kredit (Credit Card).
4. Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance).

2 PERUSAHAAN 1. Penyertaan Saham ((equity participation). PT atau Koperasi


MODAL VENTURA 2. Obligasi Konversi (quasi equity participation).
3. Pembagian Hasil Usaha (profit/ revenue
sharing).

3 PERUSAHAAN 1. Pemberian Pinjaman Secara Langsung (direct PT atau Koperasi


PEMBIAYAAN lending).
INSFRASTRUKTUR 2. Refenicing atas infrastukur yang telah dibiayai
pihak lain.
3. Pemberian pinjaman sub ordinasi
(subordinated loan).
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
• Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus
didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang,
Pembiayaan Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit (Pasal 1
Angka 2 Perpres No. 9/2009).
• Perusahaan Pembiayaan yang melakukan banyak kegiatan LP
disebut juga Multifinance. (melakukan tiga2nya)
• Multifinance
– Biasanya proses pelayanannya lebih cepat, mudah, tidak berbelit-
belit meskipun bunga yang di tawarkan lebih tinggi di banding
bank.
PEMBATASAN/LARANGAN LP
• Lembaga Pembiayaan dilarang menarik dana secara langsung dari
masyarakat dalam bentuk: (karena tidak punya ijin)
a. Giro;
b. Deposito;
c. Tabungan.
• Lembaga Pembiayaan dapat menerbitkan Surat Sanggup Bayar
(Promissory Note) dengan memenuhi prinsip kehati-hatian (prudential
principle).
SEWA GUNA USAHA (LEASING)
o Istilah “leasing” berasal dari Bahasa Inggris, yaitu “lease”, merupakan derivatif dari sewa
menyewa.
o Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara
Sewa Guna Usaha dengan hak opsi (Finance Lease) maupun Sewa Guna Usaha tanpa hak
opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.
o Unsur-unsurnya terdiri dari:
 Penyedian barang modal (mesin , pesawat, dan lain-lain).
 Dengan atau tanpa hak opsi.
 Digunakan dalam jangka waktu tertentu.
 Pembayaran dilakukan secara berkala
Para Pihak Dalam Leasing
Bank LESSOR 1 SUPPLIER

4 LESSEE

1: Pembayaran harga barang modal secara tunai


2: Penyerahan Barang Modal
3: Asuransi (fakultatif)
4: Pembayaran kembali harga barang modal secara berkala (cicilan))
Lanjutan….
• Lessor: pihak yang memberikan pembiayaan dengan cara
leasing kepada yang membutuhkan.
• Lessee: pihak yang memerlukan barang modal
• Supplier: pihak yang menyediakan barang modal yang
menjadi objek leasing. Namun, ada jenis leasing yang tidak
melibatkan supplier yang disebut dengan Sale and Lease
Back (setelah lesse membeli barang untuk dan atas namanya
sendiri kemudian menjual kepada lessor, dan mengambil
kembali barang tersebut secara leasing).
Jenis Leasing
• Operating Lease: usaha leasing dimana pihak
lessee hanya membayar sewa pembiayaan sesuai
perjanjian, tanpa diikuti hak kepemilikan (hak opsi)
barang modal tersebut pada akhir perjanjian;
• Financial Lease: selain membayar sewa yang
ditetapkan pada akhir masa kontrak pembiayaan,
lessee akan membeli barang-barang modal
tersebut berdasarkan sisa harga yang disepakati.
MACAM-MACAM LEASING
• Selain Finance lease dan Operating lease, masih ada lagi
macam leasing, seperti;
a) SALES AND LEASE BACK
b) DIRECT LEASE.
c) LEVERAGED LEASE.
d) CAPTIVE LEASE
SALE AND LEASE BACK
• Yaitu jenis leasing dgn mana barang2 itu sebenarnya
dari Lessee, kemudian dibeli oleh Lessor dan
selanjutnya barang tsb disewa guna usahakan lagi kpd
Lessee dari Lessor utk periode tertentu
DIRECT LEASE
• Lessor yang membeli barang objek leasing dari
supplier, kemudian di-lease-kan kepada
Lessee. Jadi memang lessee yang
membutuhkan barang modal untuk keperluan
usahanya, tetapi membutuhkan bantuan biaya
dari pihak Lessor untuk pengadaan barang
tersebut.
LEVERAGED LEASE
• Merupakan leasing dimana pihak yg memberikan dana selain
Lessor ada juga pihak ketiga. Pada umumnya jenis leveraged
lease dipergunakan thd barang2 yg bernilai tinggi, dimana
pihak Lessor hanya membiayai antara 20 % - 40 %, sedang
selebihnya dibiayai pihak ketiga (Credit Provider). Sehingga
dana dari pihak ke.3 tsb merupakan pinjaman Lessor dgn
memakai perj. leasing sbg jaminan hutangnya.
CAPTIVE LEASE
• Leasing yang ditawarkan oleh Lessor kepada
Lessee yang merupakan langganannya. Dalam
hal ini biasanya barang-barang objek leasing
adalah barang yang merupakan merk dari
Lessor sendiri.
DILIHAT DARI CARA PEMBAYARANNYA
MACAM LEASING ADA;

1. STRAIGHT PAYABLE LEASE


2. SEASONAL LEASE
3. RETURN ON INVESTMENT LEASE
STRAIGHT PAYBLE LEASE
• Suatu jenis leasing yg cicilan pembayarannya oleh Lessee
kpd Lessor tiap bulannya dgn jumlah yg sama.
SEASONAL LEASE
• Suatu jenis leasing yang cara pembayaran
cicilannya dilakukan setiap periode tertentu,
misalnya setiap tiga bulan.
Return on Investment Lease
• Suatu jenis leasing dimana cara pembayaran cicilannya
hanya thd angsuran bunganya saja.
• Sedang hutang pokoknya baru dibayar setiap akhir tahun
dari keuntungan yg diperoleh oleh perusahaan Lessee
(karena buku tutup perusahaan tahunan)
Keunggulan dan Kelemahan Leasing
Keunggulan Leasing Kelemahan
1 Asas Fleksibilitas Biaya bunga tinggi
2 Biaya relatif murah Biaya marginal tinggi
3 Penghematan Pajak Kurannya perlindungan hukum
4 Pengaturan tidak terlalu Proses eksekusi yang sulit
kompleks
5 Kriteria Lesse lebih longgar -
6 Resiko pemutusan kontrak -
7 Pembukuan lebih mudah -
8 Pembiayaan penuh -
9 Perlindungan dampak kemajuan -
teknologi
Perbedaan Leasing dengan Pinjam Meminjam (Loan)
• Loan: menyediakan dana; leasing: bertujuan
menyediakan barang modal (asset based finance);
• Loan: berfokus pada uang jadi kreditur bukan pemilik
barang yang didanai; leasing: berfokus pada barang
modal dan secara yuridis lessor sebagai pemilik
barang;
• Loan: mempunyai financial risk; leasing: mempunyai
financial dan physical risks;
• Loan: berjaminan barang bergerak atau tidak dan
seringkali tidak ada hubungan dengan tujuan
peminjaman dana; leasing: berjaminan barang yang
dibeli dgn dana leasing.
Perbedaan Leasing dengan Sewa Menyewa

Dengan Sewa Menyewa:


• Sewa: biasa waktu tidak terbatas; leasing: waktu
terbatas;
• Sewa: tidak berjaminan; leasing: biasanya
berjaminan;
• Sewa: objeknya barang berwujud atau tidak
berwujud apa saja; leasing: objeknya adalah
barang-barang modal atau alat produksi.
Perbedaan Leasing dengan
Jual Beli
Dengan Jual beli:
• Jual beli: barang demi hukum
menjadi milik pembeli segera
setelah levering; leasing: setelah
levering barang tidak menjadi
milik lessee kecuali menggunakan
hak opsi;
Perbedaan Leasing dengan Sewa Beli

• Sewa beli: lesee otomatis demi hukum menjadi


pemilik barang diakhir masa sewa; leasing:
terjadi jika hak opsi dilaksanakan;
• Sewa beli: barang dari lessor karena
merupakan investasi; leasing: barang dari
supplier.
FI Law Dina W. Kariodimedjo 27
Jaminan Utang dalam Leasing
• Jaminan utama: keyakinan lessor bahwa lessee
akan & sanggup membayar kembali cicilan
sebagaimana mestinya;
• Jaminan pokok: barang modal hasil pembelian
dari transaksi leasing;
• Jaminan tambahan: jaminan kebendaan
(fidusia, gadai saham), jaminan perorangan
(personal guarantee, corporate guarantee).
Putusnya Kontrak Leasing
• Konsensus;
• Lampaunya waktu;
• Wanprestasi;
• Force majeure (keadaan memaksa).
MODAL VENTURA
• Istilah modal ventura merupakan terjemahan dari dari bahasa Inggris, “venture
capital” sesuatu yang mengandung resiko. Scr harfiah diartikan, “modal yang
diinvestasikan pada sesuatu yang mengandung resiko (risk capital)”, karena tidak
menekankan aspek jaminan (collateral).
• Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang
menerima bantuan pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu tertentu
dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,
dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
Pihak-pihak dalam MV
• Pihak Pihak Perusahaan Modal Ventura (PMV): pihak yang
memberikan bantuan dana kepada pihak yang
membutuhkan dana.
• Pihak Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) “investee
company”: pihak yang membutuhkan dana untuk
pengembangan produknya.
• Pihak Penyandang Dana: ada kalanya dalam MV terlibat
pihak ketiga sebagai penyandang dana. PMV berkedudukan
sebagai fund manager disamping sebagai investment
company.
Karakteristik Modal Ventura
• Investasi modal dan manajemen perusahaan yang dibiayai;
• Investasi sementara sampai divestasi;
• Mengharapkan keuntungan tinggi dengan risiko tinggi pula;
• Investasi tidak berbentuk pinjaman tetapi partisipasi equity, atau paling tidak
pinjaman yang bisa dialihkan menjadi equity (convertible);
• Return bukan interest atas modal, tetapi dividen dan capital gain;
• Investasi tanpa jaminan;
• Investasi perusahaan kecil dengan kemungkinan berkembang atau mempunyai
penemuan atau terobosan baru, risiko tinggi, kemungkinan gagal tinggi;
• Perusahaan baru yang tidak mempunyai akses pinjaman bank.
Perusahaaan Pasangan Usaha (“PPU”)

Penyertaan modal dalam PPU untuk:


• Pengembangan suatu penemuan baru;
• Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya
mengalami kesulitan dana;
• Membantu perusahaan pada tahap pengembangan;
• Membantu perusahaan dalam tahap kemunduran;
• Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa;
• Pengembangan teknologi baru dan alih teknologi;
• Pengalihan pemilikan perusahaan.
Jangka Waktu Penanaman Modal
• Tidak boleh lebih dari 10 tahun;
• Divestasi oleh perusahaan MV dalam segala
bentuk dilaporkan pada Menkeu selambatnya
3 bulan setelah divestasi dilaksanakan.
Kegiatan PMV

a. Penyertaan saham (equity participation);


b. Penyertaan melalui pembelian obligasi
konversi (quasi equity participation); dan/atau
c. Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil
usaha (profit/ revenue sharing) .
Divestasi PMV
 Merupakan tindakan penarikan kembali penyertaan modal
yang dilakukan oleh Perusahaan Modal Ventura dari
Perusahaan Pasangan usahanya;
 Penyertaan modal di dalam modal ventura bersifat
sementara.
 Setelah tujuan dari penyertaan modal itu tercapai, dalam
artian PPU sudah menunjukkan kinerja yg baik, maka PMV
akan menarik kembali modalnya atau melakukan divestasi.
VC Mechanism: Single Tier Approach
(VCC have 2 functions: Fund Company and Management Company)

Fund
Investor Manager

Divestation
Investor Venture Capital Investee
Company Company

Investor
Investment
Company

Leverage venture capital


Equity venture capital
FI Law 37
VC Mechanism: Two-Tier Approach
(Investee Company receives funding assistance from different VCC )

VCC 1
Investor

Divestasi
Investor Fund Investee
Manager Company

Investor

Investment
VCC 2 Company
Mekanisme Divestasi
1. Jika perusahaan sudah memenuhi kualifikasi di pasar
modal, maka perusahaan tsb dapat melakukan
penawaran umum kpd publik (go Public), di mana pada
kesempatan ini investor akan menjual porsi sahamnya di
pasar modal.
2. Investor mempunyai opsi untuk menjual sahamnya
kembali kpd pemegang saham sendiri.
3. Investor dapat menjual sahamnya kepada manajemen
PPU.
4. Investor dapat menjual sahamnya kepada pihak
ketiga/pemodal lain di luar perusahaan yang bukan
pesaing.
5. Perusahaan dapat membeli saham-saham yg dimiliki
investor modal ventura dengan asumsi perusahaan
mempunyai kas yang cukup untuk melakukan hal ini.
Lanjutan (mekanisme divestasi)..
6. PMV akan mendapatkan capital gain yg
diperoleh dari hasil penjualan saham-saham
tersebut. Di samping itu, selama masa
penyertaan berlangsung PMV juga
memperoleh penghasilan yg berupa fee jika
PMV memberikan paket bantuan manajemen,
bimbingan dan tenaga ahli.
ANJAK PIUTANG (“Factoring”)
• Secara sederhana anjak piutang berarti pengalihan piutang
dari pemiliknya kepada pemilik lain.
• Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu
Perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut (Pasal 1
Angka 6 Perpres No. 9/2009).
Unsur-unsur (Para Pihak Factoring)

• Perusahaan factoring: pihak pemberi jasa, dalam hal ini bertindak sebagai pihak
pembeli piutang;
• Client: pihak yang mempunyai piutang yang akan dijual kpd pihak perusahaan
faktor;
• Customer: pihak debitur yang berhutang kpd client untuk selanjutnya akan
membayar utangnya kpd perusahaan factoring.
• Piutang atau tagihan: hanya piutang yang timbul dari transaksi perdagangan.
• Pengalihan piutang: terjadinya proses peralihan piutang dari client kepada
perusahaan factoring.
Factoring Financing Scheme

Purchase Credit

Transfer receiveables

FI Law Dina W. Kariodimedjo 43


Karakteristik Factoring
• Melalui factoring perusahaan dapat memperoleh dana sampai 80% dari nilai faktur penjualan
secara kredit, agar tidak menganggu cash flow perusahaan.
• Pembayaran 80% dari harga penjualan piutang lebih dahulu (prepayment) bukan merupakan panjar
(down payment) atau pembayaran tanda jadi.
• Jenis piutang adalah piutang yang berasal dari transaksi perdagangan. Piutang yang berasal dari
hibah, pinjam meminjam atau perjanjian kerja tidak dapat dianjak-piutangkan.
• Piutang merupakan piutang jangka pendek.
• Mengingat jenis piutang bersifat jangka pendek, maka rata-rata jangka waktu anjak piutang kurang
dari 1 tahun.
• Factoring bukan hanya berupa kegiatan penagihan tetapi juga pengelolaan kredit. Berbeda dengan
debt collector, yang hanya meliputi penagihan hutang semata.
Peralihan Piutang
Dengan memperhatikan ketentuan:
• Cessie (Pasal 613 KUH Perdata): penyerahan
piutang atas nama kreditur lama kepada kreditur
baru
• Subrogasi (Ps.1400 KUHPer): perpindahan hak
kreditur kepada pihak ketiga sebagai akibat
dibayarnya harga piutang oleh pihak ketiga
tersebut. (pergantian utang, utang tidak hapus).
Jenis-jenis Factoring
• Recourse Factoring: apabila perusahaan factoring tidak mendapat pembayaran
atas tagihan kepada pihak customer maka client tetap harus melakukan
pembayaran (ada hak opsi);
• Without Recourse Factoring: beban tagihan dan seluruh risiko pada perusahaan
factoring;
• Disclosed Factoring: pengalihan utang dgn pemberitahuan pd debitur (customer);
• Undisclosed Factoring: tidak memberitahukan debitur;
• Account receivables factoring: yang dialihkan semua tagihan;
• Promissory Notes factoring: customer mengeluarkan Promissory Notes (PN) untuk
clients yang nantinya akan meng-endorse PN tersebut kepada perusahaan
factoring.
PEMBIAYAAN PROYEK (“Project
Finance”)
• Merupakan pembiayaan yang “unik” karena
sumber pelunasan pinjaman berasal dari cash flow
perusahaan yang dibiayai.
• Merupakan pembiayaan proyek sebagai suatu
pembiayaan terhadap suatu unit ekonomi tertentu
dimana pihak pemberi pinjaman akan cukup puas
dengan mempergunakan cash flow dan earning
dari unit ekonomi tersebut sebagai sumber dana
untuk pengembalian kredit.
Karakteristik Project Finance
• Hanya disediakan bagi proyek besar.
• Biasanya dilakukan secara sindikasi oleh beberapa sumber
pembiayaan
• Tidak didukung oleh sistem kredit konvensional yang didukung
oleh jaminan kebendaan atau orang.
• Apabila memerlukan jaminan hanya terbatas pada aset unit
ekonomi yang dibiayai.
Karakteristik Project Finance
• Pembiayaan proyek merupakan utang atau pinjaman yang
berisiko tinggi jika dibandingkan dengan kredit konvensional
• Pengembalian berasal dari pendapatan (revenue) dari projek
• Kelansungan pendapatan (economic viability) proyek menjadi
pertimbangan utama pihak penyandang dana.
• Kontrak pembangunan proyek memuat bentuk pemborongan
pekerjaan menjadi jaminan pembiayaan proyek dan
pengembaliannya.
PEMBIAYAAN KONSUMEN
• Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance)
adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan
barang berdasarkan kebutuhan konsumen
dengan pembayaran secara angsuran

(Pasal 1 Angka 7 Perpres No. 9/2009).


Karakteristik Pembiayaan Konsumen
• Sasaran pembiayaan adalah konsumen yang
membutuhkan barang-barang konsumsi.
• Objek pembiayaan berupa barang-barang untuk
kebutuhan atau konsumsi konsumen.
• Besarnya pembiayaan relatif kecil sehingga resiko
pembiayaan relatif lebih aman karena tersebar pada
banya konsumen.
• Pembayaran kembali oleh konsumen kepada
perusahaan pembiayaan dilakukan secara
berkala/angsuran.
USAHA KARTU KREDIT
• Perusahaan Kartu Kredit (Credit Card
Company) adalah badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan untuk membeli
barang dan jasa dengan menggunakan kartu
kredit (Pasal 1 Angka 8 Perpres No. 9/2009).
Referensi
• Sunaryo, 2007, Hukum Lembaga Pembiayaan,
Sinar Grafika, Jakarta.
• Fuady, Munir, 1999,Hukum tentang
Pembiayaan, Citra Aditya, Bandung.
Hak atas Kekayaan
Intelektual
HAKI
• Hak yang timbul dari hasil olah kemampuan
daya pikir manusia yang menghasilkan suatu
produk atau proses yang berguna bagi
manusia.
HAKI
• WIPO
Kekayaan Intelektual meliputi Hak-hak yang berkaitan dengan karya-
karya sastra, seni, dan ilmiah, invensi dalam segala bidang usaha
manusia, penemuan ilmiah, desain industri, merek dagang, merek jasa,
tanda dan nama komersial, pencegahan persaingan curang dan hak-hak
lain hasil kegiatan intelektual di bidang ilmu pengetahuan,
kesusasteraan dan kesenian (Pasal 2 ayat VIII)
HAKI
• Konvensi Paris
Sebagai perlindungan hukum kekayaan
industri meliputi paten, paten sederhana,
desain industri, merek dagang, nama dagang,
indikasi asal serta penanggulangan persaingan
curang.
(Pasal 1 Bis)
HAKI
• Hukum Indonesia
Hak Eksklusif yang diberikan pemerintah
sebagai hasil yang diperoleh dari kegiatan
intelektual manusia dan sebagai tanda yang
dipergunakan dalam kegiatan bisnis serta
termasuk ke dalam hak tak berwujud yang
memiliki nilai ekonomi.
• Art. 1.2 TRIPS refers to Part II
Section 1 - 7
“Intellectual Property”
1.Copyright and Related Rights
2.Trademarks
3.Geographical Indications
4.Industrial Designs
5.Patents
6.Layout Designs (Topographies) of Integrated Circuits
7.Protection of Undisclosed Information
RUANG LINGKUP DAN KETENTUAN HAKI
• HAK CIPTA (copyright) dan hak terkait lainnya (related right).(UU No. 28
Tahun 2014)

• HAK KEKAYAAN INDUSTRI (industrial property right).


– MEREK (trade mark) (UU No. 15 Tahun 2001) sekarang UU No. 20
Tahun 2016
– PATEN (patent) (UU No. 14 Tahun 2001) sekarang UU No. 13 tahun
2016
– RAHASIA DAGANG (trade secret) (UU No. 30 Tahun 2000)
– DESAIN INDUSTRI (industrial design)(UU No.31 Tahun 2000)
– DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU (layout design of
integrated circuit) (UU No. 32 Tahun 2000)
– PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN (UU No.29 Tahun 2000).
REZIM HUKUM PERLINDUNGAN HKI
HAK PERORANGAN HAK MASYARAKAT
• HAK CIPTA • REKAYASA GENETIKA
• HAK PATEN • PENGETAHUAN TRADISIONAL
• HAK MEREK • EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL
• HAK DISAIN INDUSTRI
• HAK DISAIN LETAK
SIRKUIT TERPADU Genetic Resources,
Traditional Knowledge, and
• RAHASIA DAGANG
Folkore (GRTKF)
• HAK VARIETAS TANAMAN

REZIM HAKI YANG DIPERJUANGKAN


REZIM HAKI (BARAT) TELAH ADA NEGARA BERKEMBANG (BELUM
INTERNATIONAL LEGALLY BINDING TERCAPAI KESEPAKATAN
INSTRUMENT INTERNATIONAL LEGALLY BINDING
INSTRUMENT
HAK CIPTA
 Hak Cipta adalah: “hak ekslusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam
bentuk nyata tanpa mengurangi PEMBATASAN menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku”. (Pasal 1 Angka (2) UUHC, 2014).
 Prinsip Deklaratif: perlindungan Hak Cipta lahir secara otomatis, tanpa
pendaftaran

Dengan adanya Hak Cipta pencipta atau pemegang Hak Cipta dapat
mencegah pihak lain memperbanyak tanpa izin.

 Ciptaan: setiap hasil cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang
dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan,
keterampilan, atau keahlian yang diekpresikan dalam bentuk nyata (Pasal 1
Angka 3 UUHC 2014).
HAK CIPTA (lanjutan)
 Pencipta: “SESEORANG atau BEBERAPA orang secara sendiri-
sendiri atas bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang
bersifat khas dan pribadi .

 “Copyright protection shall extend to EXPRESSION and NOT TO


IDEAS, procedures, methode of operation…”. (Pasal 9 (1) the
TRIPs Agreement).
HAK CIPTA (lanjutan)
• Hak moral: hak melekat pada pencipta/pelaku, tidak dapat dihilangkan/dihapus dengan
alasan apapun termasuk apabila HC/hak terkait dialihkan
• Hak ekonomi: hak mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan/produk hak terkait
• Hak terkait: hak eksklusif berkaitan dengan HC, yaitu hak eksklusif:
1. bagi pelaku untuk memperbanyak/menyiarkan pertunjukannya
2. bagi produser rekaman suara untuk memperbanyak atau menyewakan karya rekaman
suara/bunyi
3. bagi lembaga penyiaran untuk membuat, memperbanyak, menyiarkan karya suaranya
BEBERAPA KASUS HAK CIPTA
(DUGAAN PLAGIARISME)
Artis dan Lagu Indonesia Artis dan lagu yang dijiplak
Diah Iskandar (Surat Undangan) The Jackson Five (I will be there)
Fahmi Shahab (Kopi Dangdut) Julio Iglesias (Moliedo Cafe)
Titiek dan Muchsin (Hatimu Hatiku) Suzi Bogguss (Somewhere Between)
Dewa (Satu Sisi) Duran-duran
Glenn Fredly (Cinta Silver) Bachelor Number One (Dream I am in)
Krisdayanti (Cobalah untuk setia) Penny Taylor (Total Eclipse of My heart)
Melly (Ada Apa Dengan Cinta) Mono (Life in Mono)
Padi (Menanti Sebuah Jawaban) Peables(Why do I bilieve)
Peterpan (Ada Apa Denganmu) U2 (Bad) dan Simple Plan (Every Time)
Seurius (Rocker Juga Manusia) Queensryche (Siliet Lucidity)
Plagiasi Terhadap Karya Tulis

Potongan iklan Koran Tempo


Edisi, 18 Maret 2009
Halaman C6
Pelanggaran Hak Moral Karya Tulis

No. Tersangka Buku/Karya Ilmiah Buku/Karya Ilmiah Keterangan


Pelaku Plagiat Yang Diduga Hasil yang Diplagiat dan
Plagiat Penulisnya
1. Amir Santoso, Dosen Karya Tulis dalam bentuk Terdapat 22 Makalah/Buku Untuk
Fakultas Ilmu Sosial dan diktat untuk bahan kuliah. yang diplagiat antara lain: memenuhi
Ilmu Politik, Universitas Kekuasaan (Lagiman); syarat
Indonesia. Negara & Masyarakat mendapatkan
[Tahun 1997 (Hermani Taslim); dan gelar profesor.
merupakan tahun makalah Prof. Dr. Sediono,
dibukanya kasus ini]. Dr. Affan Gaffar, Dr. Mohtar
Mas’oed, Dr. Riswanda
Imawan, Dr. Cornelis Lay.
2. Drs. Syaiful S. Azhar S Radikalisme Petani Masa Orde Konflik Tanah di Jenggawah Diduga
(Ipong S. Azhar) Dosen Baru (Studi Mengenai (Studi Kasus tentang Proses melakukan
UGM. [Tahun kejadian Gerakan Radikal Petani di dan Hambatan Penyelesaian plagiat karena
2000]. Kecamatan Rambipuji, Konflik Tanah di Jenggawah, kutipannya
Jenggawah dan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa tidak
Kabupaten Jember, Jawa Timur, 1996). menyebutkan
Timur). Nurhasim, Februari 2007. sumbernya.
[Artikel lain menyebutkan:
ini merupakan skripsi
Nurhasim dari Unair tahun
1996].
No. Tersangka Buku/Karya Ilmiah Buku/Karya Ilmiah Keterangan
Pelaku Plagiat Yang Diduga Hasil yang Diplagiat dan
Plagiat Penulisnya
3. Prof. Drs. H. Aminuddin Makalah: ditampilkan dalam Karya Ilmiah: Keterpaduan - Diduga
Ponulele MS, Gubernur Penataran AMDAL Type A. Lembaga Pengelola dituduhkan
Terpilih Sulawesi Pusat Studi Lingkungan Kependudukan dan sebagai
Tengah. Untad di Palu, 1991. Lingkungan Hidup di persaingan
[Kasus mencuat tahun Daerah. Prof. Dr. Ir. Surna tidak sehat
2001]. Djajadiningrat, Guru Besar dari lawan
ITB. politik.
- Dugaan
plagiatisme
tidak
terbukti.
4. Dr. med Didit Makalah untuk kuliah Bahan instruksional yang Dr. Didit tidak
Tjindarbumi, Dosen instruksional. diterbitkan di majalah bisa menjadi
Fakultas Kedokteran kedokteran Ropanasuri. profesor.
Universitas
Indonesia.[Tahun
kejadian 2001].
5. Zulfan Heri, Dosen Peranan Media Massa Dalam Tesis Sri Nilawati. Digunakan
Universitas Riau. Pembangunan Budaya Melayu untuk Proposal
[Tahun kejadian 2002; Menuju Visi 2020. Penelitian ke
disidangkan di PN Riau Bappeda
tahun 2005]. Provinsi Riau.
Hak Paten
(UU No. 14 tahun 2001)
• Paten adalah Hak Eksklusif yang diberikan oleh
Negara kepada Inventor atas hasil invensinya
di bidang teknologi, yang untuk selama waktu
tertentu melaksanakan sendiri invensinya
tersebut atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
PATEN
Invensi yang: baru (unsur
First to file novelty) mengandung
langkah inventif, dapat
system diterapkan dalam industri
*dan keterbukaan
infomasi

Paten
(UU 13/2016)
Perlinungan
Paten: 20 tahun
Paten Sederhana:
10 tahun
Teknologi (tidak dapat
diperpanjang)
HAK INVENTOR – PEMEGANG PATEN
Eksklusif melaksanakan sendiri atau memberikan izin pihak lain
Keterangan Paten Paten Sederhana
Jumlah Klaim 1 invensi atau beberapa yang 1 invensi
merupakan satu kaseatuan
Masa Perlindungan 20 th (sejak penerimaan 10 th (sejak penerimaan
permohonan) permohonan)
Pengumuman 18 bln setelah tanggal penerimaan 3 bln setelah tanggal penerimaan
Permohonan
Jangka waktu pengajuan 6 bulan sejak diumumkan 3 bulan sejak diumumkan
keberatan
Yang Diperiksan dalam Kebaruan (Novelty), langkah Kebaruan (Novelty), dapat
Pemeriksaan Subtanstif inventif, dapat diterapkan dalam diterapkan dalam industri
industri
Lama Pemeriksaan 36 bln terhitung tgl penerimaan 24 bln terhitung tgl penerimaan
Subtantif permohonan pemeriksaan permohonan pemeriksaan
subtantif subtantif
Obyek Paten Produk dan Proses Produk dan Alat ( Biasanya
peralatan yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari
(utility model atau petty patent).
• Invensi: ide inventor yang dituangkan ke
dalam suatu kegiatan pemecahan masalah
yang spesifik di bidang teknologi, dapat
berupa produk atau proses, atau
penyempurnaan dan pengembangan produk
dan proses.
• Paten tidak dapat diberikan untuk:
1. Invensi tentang proses/produk yang
pengumuman dan
penggunaan/pelaksanaannya bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, moralitas agama, ketertiban
umum/kesusilaan.
2. Metode pemeriksaan, perawatan,
pengobatan, dan atau pembedahan yang
diterapkan terhadap manusia dan/atau
hewan
3. Teori dan metode di bidang Ilmu
Pengetahuan dan Matematika
Hak Pemegang Paten
• Pemegang Paten memiliki hak eksklusif utk
melaksanakan paten yg dimiliki, dan
melarang orang lain yg tanpa persetujuan;
– paten produk: membuat, menjual, mengimpor,
menyewa, menyerahkan, memakai
menyediakan utk dijual (disewakan)
diserahkan produk yg diberi paten.
Lanjutan............
– paten proses: menggunakan proses produksi yg
diberi paten utk membuat brg dan tindakan
lainnya sbg mana tsb diatas
• menuntut orang yang sengaja dan tanpa hak
melanggar hak pemegang paten.
• menggugat ganti rugi melalui pengadilan kpd siapa
pun yg sengaja dan tanpa hak melakukan
perbuatan sbgmn tsb diatas
• berhak memberikan lisensi kpd orang lain
berdasarkan perjanjian lisensi.
LISENSI PATEN
• Lisensi adalah izin yg diberikan oleh pemegang paten kpd pihak lain berdasarkan
perjanjian pemberian hak utk menikmati manfaat ekonomi dari suatu paten yg
diberi perlindungan dlm jangka waktu dan syarat2 tertentu
• Macam-macam lisensi berdasarkan sifatnya: wajib dan sukarela
1. Wajib:
a) dengan putusan pengadilan, manakala dalam
waktu 3 tahun tidak mampu melaksanakan
invensinya; dan
b) Invensinya membahayakan pertahanan dan
keamanan negara
2. Sukarela:
Berdasarkan perjanjian para pihak.
Permohonan Paten

• Permohonan paten diajukan dgn cara mengisi


formulir utk itu dlm bhs Indo & diketik rangkap 4.
• Pemohon wajib melampirkan:
• Surat kuasa khusus
• Surat pengalihan hak
• Deskripsi, klaim, abstrak masing2 rangkap 3
APAKAH MENGANDUNG INVENTIVE STEP?
79
80
81
Kamera Digital Pertama Di
Dunia (1975): Karya
Insinyur Kodak, Steve
Sassos
Web Server and Web Site Pertama Di
Dunia (1990): NeXT computer di CERN
Sepeda Motor Pertama Di Dunia
(1885): Daimler's "riding car"
MEREK dan indikasi Geprafis
(UU No. 20 tahun 2016)
Definisi
• Merek adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama,
kata, huruf-huruf, angka, susunan warna atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut, yang memiliki
daya pembeda dan digunakan dalam perdagangan
barang dan jasa.
Fungsi Merek
1. Tanda pembeda barang/jasa dan
memperibadikannya
2. Jaminan kualitas barang/jasa
3. Indikasi sumber asal barang/jasa
4. Alat monopoli dan Kompetisi (balik ke no.1)
LINGKUP MEREK:

* MEREK DAGANG
Merek yang digunakan pada produk barang.
Misalnya: Makanan, Minuman, Rokok dsb.
* MEREK JASA:

Merek yang digunakan pada jasa


Misalnya: Jasa Restaurant, Pendidikan, Rumah sakit, Apotik,
perbankan dsb.
Merek Kolektif
• Merek Kolektif digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama
yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama
untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa lainnya.
• Merek kolektif tidak memberikan indikasi dari perusahaan mana barang itu berasal,
juga tidak berfungsi memberikan nama produk itu.
• Merek kolektif berfungsi menunjukkan aspek tertentu dari suatu produk, ciri khusus,
sifat dan tanda pengenal yang dimiliki oleh barang-barang yang berasal dari berbagai
macam perusahaan.
• Merek kolektif fungsinya menitikberatkan pada indikasi tentang kualitas.
• Contoh: Produk Jasa Perbankan (tabungan Simpedes) yang dikelola oleh semua BPD di
Indonesia, masing-masing merupakan badan usaha yang mandiri dan terpisah.
• Merek kolektif fungsinya menitikberatkan pada indikasi tentang kualitas.
• Contoh: Produk Jasa Perbankan (tabungan Simpedes) yang dikelola oleh semua BPD
di Indonesia, masing-masing merupakan badan usaha yang mandiri dan terpisah.
SYARAT SUBSTANTIF MEREK
• MEMILIKI DAYA PEMBEDA
• DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN
PERDAGANGAN BARANG ATAU JASA, dan
• TIDAK DESKRIPTIF DARI BARANG ATAU
JASA YANG DIMOHONKAN
PENDAFTARANNYA.
(Pasal 1 angka 1 & Pasal 5 huruf d UU
Merek).
Sistem Perlindungan Merek

• Menganut asas Konstitutif – Hak atas


merek timbul berdasarkan pendaftaran
 Untuk dilindungi merek harus terdaftar
 Jika tdk didaftar - tidak dilindungi
• Hak Atas Merek diberikan kepada
Pendaftar Pertama – First to File Principle
MANFAAT PENDAFTARAN MEREK

• MENDAPATKAN PERLINDUNGAN HUKUM;


• MENDAPATKAN HAK EKSKLUSIF DALAM
PENGGUNAAN MEREK;
• MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK MEMBERIKAN
LISENSI ATAU WARALABA;
• MENINGKATKAN NILAI JUAL;
YANG TIDAK DAPAT DIDAFTARKAN
SEBAGAI MEREK

• Merek yang diajukan atas dasar itikad tidak baik (Pasal 4).
• Merek yang bertentangan dengan moral, perundang-undangan
dan ketertiban umum (Pasal 5 (a)).
• Merek yang tidak memiliki daya pembeda (Pasal 5 (b)).
• Tanda yang telah menjadi milik umum (Pasal 5 (c)).
• Merek yang semata-mata menyampaikan keterangan yang
berhubungan dengan barang atau jasa (Pasal 5 (d)).
Penjelasan Pasal 4 UU Merek
• Pemohon yang beriktikad baik adalah Pemohon yang mendaftarkan Mereknya
secara layak dan jujur tanpa ada niat apa pun untuk membonceng, meniru, atau
menjiplak ketenaran Merek pihak lain demi kepentingan usahanya yang berakibat
kerugian pada pihak lain itu atau menimbulkan kondisi persaingan curang,
mengecoh, atau menyesatkan konsumen. Contohnya, Merek Dagang A yang sudah
dikenal masyarakat secara umum sejak bertahun-tahun, ditiru demikian rupa
sehingga memiliki persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek
Dagang A tersebut. Dalam contoh itu sudah terjadi iktikad tidak baik dari peniru
karena setidak-tidaknya patut diketahui unsurkesengajaannya dalam meniru Merek
Dagang yang sudah dikenal tersebut.
PERMOHONAN MEREK YANG HARUS DITOLAK
• Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan merek yang
telah terdaftar milik orang lain dalam perdagangan barang atau jasa yang sama
(Pasal 6 (1.a)).
• Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan merek terkenal
pihak lain untuk barang dan atau jasa sejenis (Pasal 6 (1.b)).
• Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan indikasi geografis
yang dikenal (Pasal 6 (1.c))
• Nama dan foto dari orang terkenal, tampa izin darinya (Pasal 6 (3.a)).
• Lambang-lambang negara, bendera tanpa ijin dari pemerintah (Pasal 6 (3.b)).
• Tanda atau cap atau stempel resmi tanpa persetujuan tertulis dari pihak yang
berwenang (Pasal 6. (3.c)).
Penjelasan Pasal 6 ayat 1 huruf a
• Yang dimaksud dengan persamaan pada pokoknya adalah
kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang
menonjol antara Merek yang satu dan Merek yang lain, yang
dapat menimbulkan kesan adanya persamaan baik mengenai
bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi
antara unsur-unsur ataupun persamaan bunyi ucapan yang
terdapat dalam merek-merek tersebut.
PELANGGARAN MEREK
• Pemilik Merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain
yang secara tanpa hak menggunakan Merek yang MEMPUNYAI
PERSAMAAN PADA POKOKNYA atau KESELURUHAN untuk barang atau
jasa yang sejenis berupa:
a. gugutan ganti rugi, dan atau
b. Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan pengunaan
Merek tersebut.
(Pasal 76 ayat (1)
• Gugutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada
Pengadilan Niaga. (Pasal 76 ayat 2)
• Gugatan atas pelanggaran Merek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76
dapat diajukan oleh penerima Lisensi Merek terdaftar baik secara sendiri
maupun bersama-sama dengan pemilik Merek yang bersangkutan (Pasal
77).
Lanjutan…..
• Untuk dapat menyatakan bahwa telah
terjadi pelanggaran merek, maka
Pengugat harus membuktikan salah
satu, dari dua hal berikut:
1. Memiliki persamaan pada pokoknya terhadap
merek yang dimiliki penggugat; atau
2. Persamaan yang menyesatkan konsumen pada
saat membeli produk atau jasa tergugat.
Pidana Merek GALVANO

Merek
GALVANO
Daftar Nomor
510264 untuk
jenis barang
Pakaian

Polda Metro Jaya : Laporan Polisi


no.LP/3416/K/VIII/2007/SPK Unit II tanggal
14 Agustus 2007, Penggunaan secara tanpa
Hak Merek GALFANO yg sama pada
pokoknya dengan merek GALVANO untuk
Pakaian
PRODUK
WINGS

APAKAH PENJIPLAKAN MEREK SELALU


BERDAMPAK NEGATIF PADA
MEREK YANG DIJIPLAK?
INDOFOOD VS WING GROUPS
INDOFOOD VS WING
GROUPS

Sumber:
http://www.swa.co.id/cetak.php?cid=1&id=3859&url=http%3A%2F%2Fwww.swa.co.i
d%2Fswamajalah%2Fartikellain%2Fdetails.php%3Fcid%3D1%26id%3D3859
INDOFOOD Vs WING GROUPS
(studi kasus)
Lanjutan…
Indikasi Geografis
• Diatur dalam UU.no.15-2001 ttg Merk Bab VII
bagian I pasal 56 s/d pasal 60.
• Indikasi geografis adalah suatu tanda yang
menunjukkan daerah asal suatu brg, yg
karena faktor lingkungan geografis termasuk
faktor alam, faktor manusia atau kombinasi
dari ke2nya memberi ciri dan kualitas
tertentu pd brg yg dihasilkan
Indikasi Asal
• Adalah suatu tanda yang memenuhi
ketentuan tanda indikasi geografis yg tidak
didaftarkan atau yg menunjukkan asal suatu
barang/jasa

• PEMAKAI indikasi geografis.


• Adalah Produsen yg menghasilkan brg sesuai
dgn buku persyaratan terkait dan didaftar di
Direktorat Jendral
Pihak yg dpt mengajukan pendaftaran
1. Lembaga yg mewakili masyarakat di daerah yg
memproduksi brg ybs, terdiri atas;
a) Pihak yg mengusahakan brg yg merupakan hasil alam atau
kekayaanalam,
b) Produsen brg hasil pertanian
c) Pembuatan brg2 kerajinan tangan/hasil industri
d) Perdagangan yg menjual brg tsb.
2. Kelompok konsumen
3. Lembaga yg diberi wewenang utk itu
Hak Rahasia Dagang
• Adalah informasi yang tidak diketahui umum di
bidang teknologi dan/atau bisnis; mempunyai
nilai ekonomis karena berguna dalam kegiatan
usaha dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik
rahasia dagang

(Pasal 1 UU No. 30 tahun 2000)


Rahasia Dagang – Lingkup
Perlindungan
• Metode Produksi
• Metode Pengolahan
• Metode Penjualan
• Informasi lain di bidang Teknologi/Bisnis yang
memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui
oleh masyarakat umum
Hak Desain Industri
• Hak ekslusif yang diberikan kepada pendesain oleh
negara atas hasil kreasinya untuk selama waktu
tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakan hak tersebut
• Diberikan berdasarkan permohonan
• Perlindungan selama 10 tahun
(UU No. 31 tahun 2000)
Cara peralihan Hak Desain Industri
• Dengan cara;
1. Pewarisan
2. Hibah
3. Wasiat
4. Perjanjian tertulis
pengalihan hrs disertai dgn dokumen
pengalihan hak dan wajib dicatat dlm daftar
umum desain industri pada DJHKI
Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
• Hak eksklusif yang diberikan oleh NKRI kepada
Pendesain atas hasil kreasinya, untuk selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau
memberikan persetujuannya kepada pihak lain
untuk melaksanakan hal tersebut.

(UU No. 32 tahun 2000)


Perlindungan HDTLST
• Orisinal: desain merupakan hasil karya mandiri
Pendesain, dan pada saat DTLST tersebut dibuat, tidak
merupakan sesuatu yang umum bagi Pendesain
• Tidak mendapat perlindungan apabila bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, ketertiban
umum, agama, atau kesusilaan
• Perlindungan selama 10 tahun, terhitung sejak pertama
kali desain tersebut dieksploitasi secara komersial di
mana pun atau sejak tanggal penerimaan.
Hak Pemegang HDTLST
• Pemegang hak memiliki hak eksklusif untuk
melaksanakan HDTLST yang dimilikinya dan untuk
melarang orang lain yang tanpa persetujuannya
membuat, memakai, menjual, mengimpor,
mengekspor, dan/atau mengedarkan barang yang
di dalamnya terdapat seluruh atau sebagian Desain
yang telah diberi HDTLST.
Perlindungan Varietas Tanaman
• Perlindungan Khusus yang diberikan negara terhadap
varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia
tanaman yang memenuhi persyaratan BUSS;
• HAK PVT: Hak Khusus yang diberikan negara kepada
pemulia/ pemegang hak PVT untuk menggunakan
sendiri atau memberikan persetujuan kepada orang/
badan hukum lain untuk menggunakan-nya selama
waktu tertentu.
(UU. No 29 tahun 2000)
Objek PVT
• spesies tanaman
• baru,
• unik,
• seragam,
• stabil,
• dan diberi nama
Referensi
• Hartono, Sunaryati, 1982, Hukum Ekonomi
Pembangunan Indonesia, Cet. Pertama, Binacipta,
Bandung
• Lindsey, Tim, et.al, 2003, Hak Kekayaan
Intelektual – Suatu Pengantar, Alumni, Bandung
• Bahan Ajar Materi Prof. Hawin dan Dina W
Kariodimedjo, Bagian Hukum Dagang Fakultas
Hukum – Universitas Gadjah Mada.
• Internet..

Anda mungkin juga menyukai