- ASURANSI
LEMBAGA - DANA PENSIUN
LEMBAGA KEUANGAN - PEGADAIAN
KEUANGAN BUKAN BANK - REKSA DANA
- BURSA EFEK
o Lembaga Keuangan Bukan Bank (Non Financial Institution): badan usaha yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat berharga dan
menyalurkan kepada masyarakat untuk membiayai investasi perusahaan.
Cara menghimpun Dilarang menghimpun dana secara Menghimpun dana secara langsung dari
dana langsung dari masyarakat dlm masyarakat dalam bentuk simpanan.
bentuk simpanan.
Jaminan Tidak menekankan aspek jaminan Dalam pemberian kredit perbankan lebih
(non collateral basis). berorientasi pada jaminan (collateral basis).
Kemampuan Tidak dapat menciptakan uang giral Tidak dapat menciptakan uang giral yang
menciptakan uang mempengaruhi jumlah giral yang beredar di
giral masyarakat.
Pengaturan Departemen Keuangan dan Bank Saat ini masih Bank Indonesia sampai
Indonesia. terbentuknya Lembaga Pengawas Jasa
Keuangan .
PENGATURAN DAN PENGERTIAN LEMBAGA PEMBIAYAAN
• Pengaturan:
Kep. Menkeu 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan
Lembaga Pembiayaan;
Kep. Menkeu 1169/KMK.01/1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha;
Kep. Menkeu No. 448/KMK.017/2000 tentang Perusahaan Pembiayan;
Permenkeu 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan;
Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan (“Perpres No.
9/2009”).
Perpres No. 9/2009 mencabut Keppres No. 61 tahun 1988 tentang LP, yang mengatur hal-
hal pokok dari LP. Oleh karenanya, meskipun Keppresnya telah dicabut, akan tetapi
peraturan pelaksanaan dari Perpres ini masih tetap berlaku asalkan tidak bertentangan
dengan perpres ini.
• Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal (Pasal 1 Angka 1 Perpres No. 9/2009).
• Munculnya LP untuk mengimbangi perbankan karena engusaha kecil kesulitan mengakses dana
dari perbankan terkait 5C (character/integrity, capacity/sufficient cash flow to service the
obligation), colateral (assets to secure the debts), capital (net worth), condition (the borrower
and overall economy) dan lain-lain.
BENTUK-BENTUK LEMBAGA PEMBIAYAAN
No JENIS KEGIATAN LP BENTUK BADAN
LP HUKUM LP
1 PERUSAHAAN 1. Sewa Guna Usaha (Leasing).
PEMBIAYAAN 2. Anjak Piutang (Factoring). PT atau Koperasi
3. Usaha Kartu Kredit (Credit Card).
4. Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance).
4 LESSEE
Fund
Investor Manager
Divestation
Investor Venture Capital Investee
Company Company
Investor
Investment
Company
VCC 1
Investor
Divestasi
Investor Fund Investee
Manager Company
Investor
Investment
VCC 2 Company
Mekanisme Divestasi
1. Jika perusahaan sudah memenuhi kualifikasi di pasar
modal, maka perusahaan tsb dapat melakukan
penawaran umum kpd publik (go Public), di mana pada
kesempatan ini investor akan menjual porsi sahamnya di
pasar modal.
2. Investor mempunyai opsi untuk menjual sahamnya
kembali kpd pemegang saham sendiri.
3. Investor dapat menjual sahamnya kepada manajemen
PPU.
4. Investor dapat menjual sahamnya kepada pihak
ketiga/pemodal lain di luar perusahaan yang bukan
pesaing.
5. Perusahaan dapat membeli saham-saham yg dimiliki
investor modal ventura dengan asumsi perusahaan
mempunyai kas yang cukup untuk melakukan hal ini.
Lanjutan (mekanisme divestasi)..
6. PMV akan mendapatkan capital gain yg
diperoleh dari hasil penjualan saham-saham
tersebut. Di samping itu, selama masa
penyertaan berlangsung PMV juga
memperoleh penghasilan yg berupa fee jika
PMV memberikan paket bantuan manajemen,
bimbingan dan tenaga ahli.
ANJAK PIUTANG (“Factoring”)
• Secara sederhana anjak piutang berarti pengalihan piutang
dari pemiliknya kepada pemilik lain.
• Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu
Perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut (Pasal 1
Angka 6 Perpres No. 9/2009).
Unsur-unsur (Para Pihak Factoring)
• Perusahaan factoring: pihak pemberi jasa, dalam hal ini bertindak sebagai pihak
pembeli piutang;
• Client: pihak yang mempunyai piutang yang akan dijual kpd pihak perusahaan
faktor;
• Customer: pihak debitur yang berhutang kpd client untuk selanjutnya akan
membayar utangnya kpd perusahaan factoring.
• Piutang atau tagihan: hanya piutang yang timbul dari transaksi perdagangan.
• Pengalihan piutang: terjadinya proses peralihan piutang dari client kepada
perusahaan factoring.
Factoring Financing Scheme
Purchase Credit
Transfer receiveables
Dengan adanya Hak Cipta pencipta atau pemegang Hak Cipta dapat
mencegah pihak lain memperbanyak tanpa izin.
Ciptaan: setiap hasil cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang
dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan,
keterampilan, atau keahlian yang diekpresikan dalam bentuk nyata (Pasal 1
Angka 3 UUHC 2014).
HAK CIPTA (lanjutan)
Pencipta: “SESEORANG atau BEBERAPA orang secara sendiri-
sendiri atas bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang
bersifat khas dan pribadi .
Paten
(UU 13/2016)
Perlinungan
Paten: 20 tahun
Paten Sederhana:
10 tahun
Teknologi (tidak dapat
diperpanjang)
HAK INVENTOR – PEMEGANG PATEN
Eksklusif melaksanakan sendiri atau memberikan izin pihak lain
Keterangan Paten Paten Sederhana
Jumlah Klaim 1 invensi atau beberapa yang 1 invensi
merupakan satu kaseatuan
Masa Perlindungan 20 th (sejak penerimaan 10 th (sejak penerimaan
permohonan) permohonan)
Pengumuman 18 bln setelah tanggal penerimaan 3 bln setelah tanggal penerimaan
Permohonan
Jangka waktu pengajuan 6 bulan sejak diumumkan 3 bulan sejak diumumkan
keberatan
Yang Diperiksan dalam Kebaruan (Novelty), langkah Kebaruan (Novelty), dapat
Pemeriksaan Subtanstif inventif, dapat diterapkan dalam diterapkan dalam industri
industri
Lama Pemeriksaan 36 bln terhitung tgl penerimaan 24 bln terhitung tgl penerimaan
Subtantif permohonan pemeriksaan permohonan pemeriksaan
subtantif subtantif
Obyek Paten Produk dan Proses Produk dan Alat ( Biasanya
peralatan yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari
(utility model atau petty patent).
• Invensi: ide inventor yang dituangkan ke
dalam suatu kegiatan pemecahan masalah
yang spesifik di bidang teknologi, dapat
berupa produk atau proses, atau
penyempurnaan dan pengembangan produk
dan proses.
• Paten tidak dapat diberikan untuk:
1. Invensi tentang proses/produk yang
pengumuman dan
penggunaan/pelaksanaannya bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, moralitas agama, ketertiban
umum/kesusilaan.
2. Metode pemeriksaan, perawatan,
pengobatan, dan atau pembedahan yang
diterapkan terhadap manusia dan/atau
hewan
3. Teori dan metode di bidang Ilmu
Pengetahuan dan Matematika
Hak Pemegang Paten
• Pemegang Paten memiliki hak eksklusif utk
melaksanakan paten yg dimiliki, dan
melarang orang lain yg tanpa persetujuan;
– paten produk: membuat, menjual, mengimpor,
menyewa, menyerahkan, memakai
menyediakan utk dijual (disewakan)
diserahkan produk yg diberi paten.
Lanjutan............
– paten proses: menggunakan proses produksi yg
diberi paten utk membuat brg dan tindakan
lainnya sbg mana tsb diatas
• menuntut orang yang sengaja dan tanpa hak
melanggar hak pemegang paten.
• menggugat ganti rugi melalui pengadilan kpd siapa
pun yg sengaja dan tanpa hak melakukan
perbuatan sbgmn tsb diatas
• berhak memberikan lisensi kpd orang lain
berdasarkan perjanjian lisensi.
LISENSI PATEN
• Lisensi adalah izin yg diberikan oleh pemegang paten kpd pihak lain berdasarkan
perjanjian pemberian hak utk menikmati manfaat ekonomi dari suatu paten yg
diberi perlindungan dlm jangka waktu dan syarat2 tertentu
• Macam-macam lisensi berdasarkan sifatnya: wajib dan sukarela
1. Wajib:
a) dengan putusan pengadilan, manakala dalam
waktu 3 tahun tidak mampu melaksanakan
invensinya; dan
b) Invensinya membahayakan pertahanan dan
keamanan negara
2. Sukarela:
Berdasarkan perjanjian para pihak.
Permohonan Paten
* MEREK DAGANG
Merek yang digunakan pada produk barang.
Misalnya: Makanan, Minuman, Rokok dsb.
* MEREK JASA:
• Merek yang diajukan atas dasar itikad tidak baik (Pasal 4).
• Merek yang bertentangan dengan moral, perundang-undangan
dan ketertiban umum (Pasal 5 (a)).
• Merek yang tidak memiliki daya pembeda (Pasal 5 (b)).
• Tanda yang telah menjadi milik umum (Pasal 5 (c)).
• Merek yang semata-mata menyampaikan keterangan yang
berhubungan dengan barang atau jasa (Pasal 5 (d)).
Penjelasan Pasal 4 UU Merek
• Pemohon yang beriktikad baik adalah Pemohon yang mendaftarkan Mereknya
secara layak dan jujur tanpa ada niat apa pun untuk membonceng, meniru, atau
menjiplak ketenaran Merek pihak lain demi kepentingan usahanya yang berakibat
kerugian pada pihak lain itu atau menimbulkan kondisi persaingan curang,
mengecoh, atau menyesatkan konsumen. Contohnya, Merek Dagang A yang sudah
dikenal masyarakat secara umum sejak bertahun-tahun, ditiru demikian rupa
sehingga memiliki persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek
Dagang A tersebut. Dalam contoh itu sudah terjadi iktikad tidak baik dari peniru
karena setidak-tidaknya patut diketahui unsurkesengajaannya dalam meniru Merek
Dagang yang sudah dikenal tersebut.
PERMOHONAN MEREK YANG HARUS DITOLAK
• Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan merek yang
telah terdaftar milik orang lain dalam perdagangan barang atau jasa yang sama
(Pasal 6 (1.a)).
• Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan merek terkenal
pihak lain untuk barang dan atau jasa sejenis (Pasal 6 (1.b)).
• Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan indikasi geografis
yang dikenal (Pasal 6 (1.c))
• Nama dan foto dari orang terkenal, tampa izin darinya (Pasal 6 (3.a)).
• Lambang-lambang negara, bendera tanpa ijin dari pemerintah (Pasal 6 (3.b)).
• Tanda atau cap atau stempel resmi tanpa persetujuan tertulis dari pihak yang
berwenang (Pasal 6. (3.c)).
Penjelasan Pasal 6 ayat 1 huruf a
• Yang dimaksud dengan persamaan pada pokoknya adalah
kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang
menonjol antara Merek yang satu dan Merek yang lain, yang
dapat menimbulkan kesan adanya persamaan baik mengenai
bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi
antara unsur-unsur ataupun persamaan bunyi ucapan yang
terdapat dalam merek-merek tersebut.
PELANGGARAN MEREK
• Pemilik Merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain
yang secara tanpa hak menggunakan Merek yang MEMPUNYAI
PERSAMAAN PADA POKOKNYA atau KESELURUHAN untuk barang atau
jasa yang sejenis berupa:
a. gugutan ganti rugi, dan atau
b. Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan pengunaan
Merek tersebut.
(Pasal 76 ayat (1)
• Gugutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada
Pengadilan Niaga. (Pasal 76 ayat 2)
• Gugatan atas pelanggaran Merek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76
dapat diajukan oleh penerima Lisensi Merek terdaftar baik secara sendiri
maupun bersama-sama dengan pemilik Merek yang bersangkutan (Pasal
77).
Lanjutan…..
• Untuk dapat menyatakan bahwa telah
terjadi pelanggaran merek, maka
Pengugat harus membuktikan salah
satu, dari dua hal berikut:
1. Memiliki persamaan pada pokoknya terhadap
merek yang dimiliki penggugat; atau
2. Persamaan yang menyesatkan konsumen pada
saat membeli produk atau jasa tergugat.
Pidana Merek GALVANO
Merek
GALVANO
Daftar Nomor
510264 untuk
jenis barang
Pakaian
Sumber:
http://www.swa.co.id/cetak.php?cid=1&id=3859&url=http%3A%2F%2Fwww.swa.co.i
d%2Fswamajalah%2Fartikellain%2Fdetails.php%3Fcid%3D1%26id%3D3859
INDOFOOD Vs WING GROUPS
(studi kasus)
Lanjutan…
Indikasi Geografis
• Diatur dalam UU.no.15-2001 ttg Merk Bab VII
bagian I pasal 56 s/d pasal 60.
• Indikasi geografis adalah suatu tanda yang
menunjukkan daerah asal suatu brg, yg
karena faktor lingkungan geografis termasuk
faktor alam, faktor manusia atau kombinasi
dari ke2nya memberi ciri dan kualitas
tertentu pd brg yg dihasilkan
Indikasi Asal
• Adalah suatu tanda yang memenuhi
ketentuan tanda indikasi geografis yg tidak
didaftarkan atau yg menunjukkan asal suatu
barang/jasa