Aerosol
Kabut yang dibentuk oleh partikel-partikel padat
atau cairan yang terdispersi dalam udara atau dalam
gas, dan partikel cukup halus hingga tetap
terdispersi dalam waktu singkat
Diameter 5 µm
Fase pendispersi dan terdispersi
Efektifitas (muatan partikel, kehalusan partikel,
distribusi ukuran partikel, perbandingan bobot jenis
gas/cairan)
Saluran napas merupakan satu-satunya organ tubuh
yang berhubungan langsung dengan lingkungan
luar dan lingkungan dalam tubuh. Oleh karena itu
saluran napas harus punya sistem pertahanan tubuh
Keuntungan penggunaan sediaan
aerosol
Menghindarikan hepatik first-pass metabolism
Suhu
Aerosol yang dihirup pada suhu lebih rendah
dibandingkan suhu tubuh maka terlebih dahulu
partikel harus dipanaskan dan dilembabkan oleh tubuh
dengan akibat makin besarnya ukuran partikel,
sebaliknya jika suhu aerosol dihirup pada suhu yang
lebih tinggi dibandingkan suhu tubuh, maka partikel
akan didinginkan dulu dan air yang terkandung akan
terkondensasi pada permukaan partikel
Tekanan ( minggu depan)
Tekanan total pada permukaan trakea sama dengan
tekanan atmosfer. Selama inspirasi tekanan pernafasan
maksimal dalam paru turun menjadi 60-100 mm Hg
dibawah tekanan atmosfer, sehingga menyebabkan
masuknya aliran udara atau aerosol
Cara penahanan atau depo
𝑈𝑡.𝑈.sin Ɵ
I=
𝑔.𝑅
Kemungkinan
Dimana meningkatnya
tumbukan seiring
U : laju pengaliran udara dengan meningkatnya
diametr partikel, laju
Ut : laju partikel pengaliran udara,
Ɵ : sudut bengkokan bronkus sudut lekukan,
penurunan jari-jari
R : jari-jari bronkus bronkus
g : gaya tarik bumi
Pengendapan karena gaya tarik bumi
Pengendapan karena gaya tarik bumi terjadi pada
bagian akhir bronkhus, dimana kecepatan aliran
udara hanya tinggal 1-2 cm/s. Hal ini akan lebih
berarti jika debit inspirasi dan ekspirasi sama dengan
nol (ukuran 0,1-50 µm)
σ.𝑔.𝑑
Ut =
18η
g = gaya tarik bumi Pengendapan partikel
berbanding terbalik
d = diameter partikel dengan kekentalan udara
η= kekentalan udara dan berbanding lurus
dengan bobot partikel
Difusi atau gerak brown
Aerosol dapat dipengaruhi oleh gerak brown yang
ditimbulkan oleh tumbukan molekul gas dengan
partikel yang tersuspensi dalam udara, hal ini
meningkatkan gerakan partikel untuk dapat terdepo
Difusi/gerak brown (terjadi di bronchiolus
terminalis dan alveoli, partikel berukuran submikron
6µm.
Faktor yang mempengaruhi
penahanan
Anatomi dan fisiologi saluran napas yang akan
mempengaruhi sifat aliran (ukuran saluran
napas,frekuensi/irama dan pembagian, jumlah dan
besarnya percabangan, dll)
Sifat fisikokimia partikel (ukuran partikel, muatan
partikel, bobot jenis partikel gas pendorong, dll)
Penyerapan
Hidung (luas permukaan 80 cm2)
Mulut (75 cm2)
Trakea (tidak ada)
Bronkhus (belum dapat dikuantifikasi dengan tepat)
Alveoli (tempat penyerapan istimewa karena
permukaannya luas, dekat dengan pembuluh darah
kapiler)
Penyerapan pada alveoli
Mekanismenya belum dapat ditentukan
Gas bius dan gas pernapasan melintasi sawar alveoli
agak permeabel terhadap sebagian besar senyawa
yang terlarut
Ion dan molekul kecil diserap lebih lambat
Protein seperti albumin dan globulin dapat diserap
dengan baik
Ketersediaan hayati
Parameter yang harus diperhatikan sebelum uji KH
1. Stabilitas fisikokimia dan terapeutik
2. Daerah depo dan perannya
3. Laju penyerapan, metabolisme dan pembersihan
4. Pengaruh bahan tambahan