Anda di halaman 1dari 23

Nur Ain Thomas

Aerosol

 Kabut yang dibentuk oleh partikel-partikel padat
atau cairan yang terdispersi dalam udara atau dalam
gas, dan partikel cukup halus hingga tetap
terdispersi dalam waktu singkat
 Diameter 5 µm
 Fase pendispersi dan terdispersi
 Efektifitas (muatan partikel, kehalusan partikel,
distribusi ukuran partikel, perbandingan bobot jenis
gas/cairan)

 Saluran napas merupakan satu-satunya organ tubuh
yang berhubungan langsung dengan lingkungan
luar dan lingkungan dalam tubuh. Oleh karena itu
saluran napas harus punya sistem pertahanan tubuh
Keuntungan penggunaan sediaan
aerosol

Menghindarikan hepatik first-pass metabolism

Kecepatan absorbsi dapat dibandingkan dengan rute iv

Onset kerja farmakologi cepat

User-friendly, tidak sakit, non-invasive, tidak


membutuhkan jarum
Keuntungan penggunaan
sediaan aerosol

Dosis lebih rendah dan sehingga efek samping lebih
rendah

Dapat untuk lokal dan sistemik

Untuk obat CNS, merupakan site yang lebih baik untuk


onset yang cepat

Cth : inhalation anesthesia,


morphine etc
Keterbatasan

 Sekali digunakan, penghilangan obat dari tempat
absorbsi adalah sulit
Keuntungan karakteristik dari
absorbsi melalui paru-paru

 The highly vascularized respiratory mucosa,
 Large absorptive surface area
 And the relatively low enzymatic activity in the lung
Objective of medication

 Local
 systemic
Perjalanan aerosol dalam tubuh

Penghirupan dan perpindahan

 Faktor-faktor yang berpengaruh
• Ukuran partikel
• Cara pernapasan dan laju pengaliran udara
• Aliran gas
• Kelembaban (mempengaruhi aglomerasi)
• Suhu ( dari suhu rendah ke suhu tinggi)
• Tekanan (peningkatan tekanan dapat meningkatkan
penembusan)
Penghirupan dan perpindahan

 Faktor-faktor yang berpengaruh
 Ukuran partikel
Diameter partikel aerosol Permukaan penetrasi
maksimum
> 30 µm Lubang hidung , pharynx,
larynx
20-30 µm Trakea
10-20 µm Bronkus dan bronkhiolus
3-5 µm Bromchiolus terminalis
< 3 µm Canal alveoli, lalu ke alveoli
paru
Penghirupan dan perpindahan

 Cara pernapasan dan laju pengaliran udara

Pernapasan normal 12-15 daur per menit,


peningkatan laju inspirasi membawa partikel ukuran
besar ke dalam alveoli, pertambahan ritme napas
akan memperbesar waktu tinggal patikel

 Aliran gas (laminar dan turbulen)


Penghirupan dan perpindahan

 Kelembaban
1. Paru-paru dalam 44 g/m3
2. Udara ekspirasi 34 g/m3
3. Aerosol 30 g/m3
Penghirupan dan perpindahan


 Suhu
Aerosol yang dihirup pada suhu lebih rendah
dibandingkan suhu tubuh maka terlebih dahulu
partikel harus dipanaskan dan dilembabkan oleh tubuh
dengan akibat makin besarnya ukuran partikel,
sebaliknya jika suhu aerosol dihirup pada suhu yang
lebih tinggi dibandingkan suhu tubuh, maka partikel
akan didinginkan dulu dan air yang terkandung akan
terkondensasi pada permukaan partikel

 Tekanan ( minggu depan)
Tekanan total pada permukaan trakea sama dengan
tekanan atmosfer. Selama inspirasi tekanan pernafasan
maksimal dalam paru turun menjadi 60-100 mm Hg
dibawah tekanan atmosfer, sehingga menyebabkan
masuknya aliran udara atau aerosol
Cara penahanan atau depo

 Tumbukan karena kelembaman


 Pengendapan karena gravitasi
 Difusi atau gerak brown
Tumbukan karena kelembaman


𝑈𝑡.𝑈.sin Ɵ
I=
𝑔.𝑅

Kemungkinan
Dimana meningkatnya
tumbukan seiring
U : laju pengaliran udara dengan meningkatnya
diametr partikel, laju
Ut : laju partikel pengaliran udara,
Ɵ : sudut bengkokan bronkus sudut lekukan,
penurunan jari-jari
R : jari-jari bronkus bronkus
g : gaya tarik bumi
Pengendapan karena gaya tarik bumi


 Pengendapan karena gaya tarik bumi terjadi pada
bagian akhir bronkhus, dimana kecepatan aliran
udara hanya tinggal 1-2 cm/s. Hal ini akan lebih
berarti jika debit inspirasi dan ekspirasi sama dengan
nol (ukuran 0,1-50 µm)
σ.𝑔.𝑑
Ut =
18η
g = gaya tarik bumi Pengendapan partikel
berbanding terbalik
d = diameter partikel dengan kekentalan udara
η= kekentalan udara dan berbanding lurus
dengan bobot partikel
Difusi atau gerak brown


 Aerosol dapat dipengaruhi oleh gerak brown yang
ditimbulkan oleh tumbukan molekul gas dengan
partikel yang tersuspensi dalam udara, hal ini
meningkatkan gerakan partikel untuk dapat terdepo
 Difusi/gerak brown (terjadi di bronchiolus
terminalis dan alveoli, partikel berukuran submikron
6µm.
Faktor yang mempengaruhi
penahanan

 Anatomi dan fisiologi saluran napas yang akan
mempengaruhi sifat aliran (ukuran saluran
napas,frekuensi/irama dan pembagian, jumlah dan
besarnya percabangan, dll)
 Sifat fisikokimia partikel (ukuran partikel, muatan
partikel, bobot jenis partikel gas pendorong, dll)
Penyerapan

 Hidung (luas permukaan 80 cm2)
 Mulut (75 cm2)
 Trakea (tidak ada)
 Bronkhus (belum dapat dikuantifikasi dengan tepat)
 Alveoli (tempat penyerapan istimewa karena
permukaannya luas, dekat dengan pembuluh darah
kapiler)
Penyerapan pada alveoli

 Mekanismenya belum dapat ditentukan
 Gas bius dan gas pernapasan melintasi sawar alveoli
agak permeabel terhadap sebagian besar senyawa
yang terlarut
 Ion dan molekul kecil diserap lebih lambat
 Protein seperti albumin dan globulin dapat diserap
dengan baik
Ketersediaan hayati

 Parameter yang harus diperhatikan sebelum uji KH
1. Stabilitas fisikokimia dan terapeutik
2. Daerah depo dan perannya
3. Laju penyerapan, metabolisme dan pembersihan
4. Pengaruh bahan tambahan

Anda mungkin juga menyukai