Anda di halaman 1dari 27

METODE

KOMUNIKASI EFEKTIF
RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo
Makassar
LATAR BELAKANG
O Komunikasi inefektif penyebab terbesar terjadinya
KTD dan KNC (berdasarkan penelitian WHO)

 Banyak KTD di RS disebabkan karena


masalah komunikasi

 Data dari hasil RCA salah satu RS di


Amerika :
 65% sentinel event ,
 90% penyebabnya adalah komunikasi
 50% terjadi pada saat serah terima
informasi pasien.(JCI, Journal on Quality and Patient
Safety, Vol.32, March 2006)
Komunikasi yang mudah terjadi
kesalahan
Terjadi pada saat:
1. Perintah diberikan secara
lisan
2. Perintah diberikan melalui
telpon
3. Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.

KARS
Istilah (Metode) dalam
Komunikasi Efektif
1. Read back = dipakai saat instruksi via
telepon baik penerima telepon 1 orang
ataupun lebih dari 1 orang

2. Repeat Back = Dipakai pada saat melakukan


tindakan kritis

3. Check Back = dipakai pada saat menerima


instruksi/informasi secara lisan maupun
tulisan

4. Teach Back = dipakai pada saat menjelaskan


prosedur/tindakan atau penjelasan
pemakaian obat
Indikasi
Read Back
 Apabila menerima
informasi/instruksi via telpon
 Apabila menerima hasil test

Repeat Back
 Dilakukan pada saat tindakan
kritis (Mis : RJP)
Indikasi
Check Back
 Dilakukan pada saat menerima
informasi/instruksi secara lisan maupun
tulisan yang tidak jelas

Tech Back
 Dilakukan pada saat menjelaskan
instruksi/informasi kepada pasien/keluarga
 Dilakukan pada saat pasien akan pulang,
dengan menjelaskan & mengajarkan
instruksi/informasi
PROSEDUR READ BACK
 Jika perawat/petugas penerima informasi/instruksi
hanya satu orang, maka sipenerima telpon harus
mendengarkan dengan baik, sambil menuliskan
secara lengkap, kemudian membacakan ulang
kepada pemberi infomasi/instruksi

 Jika penerima telpon lebih dari 1 orang, maka


yang menerima telpon menyebutkan secara
lengkap informasi/instruksi, sementara itu perawat
yang satu mencatat, kemudian dibcakan ulang
oleh sipenerima telpon kepada pemberi
informasi/instruksi
PROSEDUR REPEAT
BACK
Diberikan pada saat memberi tindakan kritis
(contoh : RJP)

O Pada saat dokter memberi instruksi perawat yang


akan memberikan obat langsung menyebut ulang
instruksi sebelum memasukkan obat (contoh :
Adrenalin 1 amp IV di ulang ... Adrenalin 1 amp IV)
PROSEDUR CHECK
BACK
Dilakukan pada saat menerima
instruksi/informasi secara lisan maupun tulisan.

Petugas yang menerima instruksi/informasi


secara lisan maupun tulisan harus memperjelas
kembali maksud yang sebenarnya dari instruksi
tersebut kepada pemberi informasi instruksi
PROSEDUR TEACH BACK
Dilakukan pada saat menerima instruksi/informasi
secara lisan maupun tulisan.
Dilakukan pada saat perawat menjelaskan
instruksi dokter kepada pasien/keluarga atau
penjelasan pemakaian obat pada saat pasien akan
pulang
Misalnya :
Pasien mendapat instruksi Dulcolax Sup II/24
jam, maka perawat harus mengajarkan kepada
pasien/keluarga pasien dari cara mebuka obat
sampai cara memasukkan ke dubur dan kemudian
dievaluasi apakah pasien/keluarga mengerti
KEBIJAKAN
SERAH TERIMA

untuk tujuan keselamatan pasien


PENINGKATAN KOMUNIKASI
EFEKTIF
Serah Terima
 Antar perawat antar shift
 Pengalihan tanggung jawab dari dokter
kepada perawat
 Pengalihan tanggung jawab dokter oncall
 Pengalihan tanggung jawab sementara,
mis: saat istirahat makan.
 Antar perawat antar ruangan
Serah terima informasi pasien di RS
1. Serah terima antar shift :
a. IRSAF = Identitas, Riwayat, Situasi
saat ini, Assesment, Follow
Up
b. Breafing dan de breafing (breafing
awal & breafing akhir)
c. SBAR = Situation, Background,
Assesment, Recomendation
2. Serah terima pasien antar Dokter
Penanggung jawab
pelayanan
Lanjutan…..
3. Serah terima perawat yang akan
meninggalkan ruangan sementara waktu
(waktu singkat)

4. Serah terima (laporan) anesthesi kepada


perawat RR/ICU

5. Serah terima perawat & dokter dari UGD ke


Unit Rawat Inap, Rumah Sakit lain
PROSEDUR HAND OFF ANTAR PERAWAT. SAAT
MENINGGALKAN TEMPAT SEMENTARA
Memilih/menentukan perawat yang akan diberi
tanggung jawab
Perawat yang akan meninggalkan tempat
untuk sementara waktu menginformasikan
kepada perawat pengganti sementara tentang :
 Kondisi akhir pasien
 Tindakan yang telah dan belum dilakukan
 Pengobatan yang telah dan belum diberikan
Setelah perawat yang meninggalkan tempat
kembali, perawat yang diberi tanggung jawab
melaporkan kembali tentang keadaan pasien
seperti di atas
HAND OFF
SAAT MEMINDAHKAN PASIEN

1.Identitas pasien
2.Tanggal masuk, tanggal
pindah
3.Diagnosa
4.Catat Ruangan asal dan
ruangan yang di tuju
5.Situasi/kondisi pasien pada
saat akan dipindahkan
6.Instruksi medis dan tindakan
perawatan yang telah
dilakukan
7.Dokumen atau laporan yang
disertakan
HAND OFF ANTAR PERAWAT PADA SAAT
PERGANTIAN SHIFT
O Perawat jaga shift sebelumnya melaporkan
secara lisan (langsung) kepada shift jaga berikut
tentang keadaan pasien saat ini, pemeriksaan
dan penanganan yang telah dilakukan serta
rencana terapi selanjutnya (laporan kondisi
pasien dibuat di buku laporan hand off format
IRSAF)
O Operan dilakukan sambil berjalan dari bed yang
satu ke bed yang lain dan langsung melihat
pasien
Briefing dan debriefing
Briefing dan debriefing dilakukan pada waktu sebelum
dan sesudah pergantian shift, untuk mengetahui isu-
isu KTD dan KNC pada 1 kali siklus jaga
Contoh FORM
BRIEFING
O  UNIT :
………………………………………………………………………………………
……………………………..
O TANGGAL :
………………………………………………………………………………………
……………………………..
O BRIEFING AWAL (SIFt/SESI/KEGIATAN) : .
………………………………………………………………………………..
O WAKTU MULAI : ………………………………….. WAKTU
SELESAI : ……………………………………….

O Isu-isu keselamatan pasien yang harus diwaspadai oleh


staf hari ini ?
O Jumlah isu yang dikemukakan :
Lanjutan....
DE-BRIEFING : (AKHIR/SIFT/SESI/KEGIATAN)
 WAKTU MULAI : ……………… WAKTU SELESAI :
……………………………

 PERTANYAAN UNTUK DICATAT DAN DIEVALUASI :

 Ada berapa orang yang mendapat isu keselamatan terkait dengan


pengobatan pasien ?

 Ada berapa orang yang mengalami “nyaris cedera” terkait


pengobatan ?

 Ada berapa orang yang menemui pasien mengajukan pertanyaan


atau memberikan komentar tentang pengobatan ?

 Isu-isu keselamatan apa saja yng terlihat dan seharusnya ditindak


lanjuti segera ?

 Proses apa yang harus dirubah untuk meningkatkan keselamatan


pasien ?
KENDALA-KENDALA DALAM
PELAKSANAAN KOMUNIKASI
EFEKTIF
 
Perawat  Perawat

O Perbedaan kemampuan / keterampilan


berkomunikasi
O Masih takut menegur atau tidak mau
menerima teguran walaupun sifatnya
membangun
O Perbedaan latar belakang kultur budaya dan
sosial
Perawat  Pasien
O Perbedaan latar belakang kultur budaya dan
sosial

O Komunikasi terapeutik belum membudaya di


kalangan perawat (masih canggung)

O Perbedaan bahasa antara pasien dan perawat

O Masih ada kesan di antara kita bahwa


pasien/keluarga yang butuh kita
Perawat  Petugas kesehatan lain

O Perbedaan karakter antara satu


dengan yang lain

O Kerjasama Tim belum terbangun


antara anggota tim lainnya
Hambatan Umum :
O Sistem yang kompleks
O Keterbatasan pendidikan dan pelatihan
O Tidak berkesinambungan
O Negatif thingking
O Keterbatasan waktu
O Banyaknya informasi
O Salah Persepsi
KESIMPULAN

 Komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap,


jelas, dan dipahami oleh penerima informasi dapat
mengurangi kesalahan dan meningkatkan
keselamatan pasien.
 Dengan menggunakan berbagai metode komunikasi
yang sudah di standarkan di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai