Anda di halaman 1dari 16

TRAKEOSTOMI

Oleh :
Nugraha H. Syufri (7117 089 1049)

Pembimbing :Dr. Beresman Sianipar Sp. THT-KL

SMF TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROK


RSU Dr. PIRNGADI
MEDAN
2019
ANATOMI TRAKEA

Fisiologi Trakea

Trakea berfungsi sebagai perlintasan


udara setelah melewati saluran
pernafasan bagian atas yang membawa
udara bersih , hangat dan lembab.
Berbagai reseptor banyak terdistribusi
pada membran sel otot polos trakea
Semua reseptor ini memiliki peranan
penting dalam regulasi sistem pernafasan
dan terlibat pada beberapa keadaan
patologi penyakit
Vaskularisasi Trakea
DEFINISI TRAKEOSTOMI

• Trakeostomi berasal dari bahasa yunani dari


kata trachea dan tome yang artinya memotong.

•Istilah trakeotomi (tracheotomy) lebih


mengacu pada tindakan pembedahan pada
trakea untuk fungsi ventilasi
Pintas (bypass) Obstruksi jalan nafas atas

Membantu respirasi untuk periode yang lama


INDIKASI
Membantu bersihan sekret dari saluran nafas
bawah

Proteksi traktus trakeobronkhial pada pasien


dengan resiko aspirasi

Trakeostomi elektif, misalnya pada operasi bedah


kepala leher sehingga memudahkan akses dan
fasilitas ventilasi.
penyakit kelainan darah (seperti
leukimia, hemofilia, anemia aplastik, dll) KONTRAINDIKASI

Karsinoma Laring

adanya penyakit sistemik (Diabetes


melitus, hipertensi, penyakit jantung)
Klasifikasi

Trakeostomi Trakeostomi Trakeostomi


emergency Elektif Intermediet
Alat-Alat Trakeostomi
Jenis Pipa Trakeostomi
CUFFED TUBES UNCUFFED TUBES Trakeostomi dua cabang

FENESTRATED TUBE
SILVER NEGUS TUBE
UKURAN PIPA TRAKEOSTOMI
UKURAN PIPA TRAKEOSTOMI
TEKNIK TRAKEOSTOMI
Insisi kulit sampai
Pasien tidur posisi Insisi kulit secara
ke platisma
supine dengan horizontal sepanjang 4-
kemudian
meletakkan ganjal 6 cm dilakukan 1-2 cm
diretraksi keatas
diantara tulang belikat dibawah kartilago
dan kebawah.
sehingga leher krikoid. Insisi horizontal
Insisi vertikal pada
hiperekstensi dan didepan m.
fasia di garis
posisi trakea lebih sternokleidomastoideu
tengah diantara
tinggi dibanding dada. s.
otot-otot strap.

Dengan menggunakan jarum


Istmus tyroid kemudian ditarik keatas
hypodermic yang berisi 1-2ml cocain
dengan retarktor vena dan akan tampak
10% atau tetracain 2%, diinjeksikan pada
cincin trakea ke-2, 3 dan 4. Jika istmus
lumen trakea, udara yang terlihat saat
tyroid sulit diatarik ke atas, dilakukan
jarum ditarik memastikan bahwa ujung
insisi horizontal pada ligamentum
jarum berada didalam lumen trakea.
susupensorium kelenjar tyroid, sisipkan
Untuk mengurangi refleks batuk dapat
klem bengkok melalui insisi, kemudian
disuntikkan noakain sebanyak 1 ccke
istmus tyroid dipotong dan dijahit ikat
dalam trakea.
Blade no.11 digunakan untuk membuat jendela
pada trakea, insisi horizontal 5-8 mm diatas cincin
trakea 2,3 atau 4. Insisi diteruskan ke bawah
melewati cincin trakea..

Kanul trakeostomi yang sebelumnya telah


disiapkan kemudian dimasukkan ke dalam
stoma. Ujung bawah kanul tidak boleh
mencapai karina. Kanul trakeostomi
kemudian difiksasi. Anak kanul dipasang dan Roentgen dada selalu
kasa dipasang dibawah kanul sekitar stoma. dilakukan setelah
Luka trakeostomi dekat kanul tidak boleh operasi selesai.
tertutup rapat atau dijahit karena dapat
menimbulkan emfisema subkutis,
pneumomediastinum, pneumothorak dan
infeksi.
Komplikasi Trakeostomi

Komplikasi Intraoperatif
(Perdarahan, Pneumothoraks, Trauma kartilago cricoid, Perforasi esophagus,
Fistel trakheoesophageal, Trauma corda vokalis)

Komplikasi segera (hari 1-14)


(Emfisema subkutis, Perubahan posisi kanul, pneumothorak atau
pneumomediastinum, sumbatan kanul, nekrosis trakea, perdarahan sekunder,
gangguan menelan, edema paru dan infeksi )

Komplikasi lambat (> 14 hari)


(Perdarahan, adanya granuloma, kesulitan dekanulasi, fistula trakeo-esofageal,
adanya fistula trakeokutan, adanya stenosis laryngotrakea, jaringan parut dan
fistula a. innominata-trakea)
Perawatan Pasca Trakeoktomi

Humidifikasi

Penghisapan secret
(Suction)

Penggantian kanul

Antibiotik profilaksis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai