P1A0 Post Partum Spontan 3 Jam (Diluar) Dengan Syok Hemoragik + HPP Dini Ec Laserasi Jalan Lahir + PEB + Partial HELLP Syndrome
P1A0 Post Partum Spontan 3 Jam (Diluar) Dengan Syok Hemoragik + HPP Dini Ec Laserasi Jalan Lahir + PEB + Partial HELLP Syndrome
Moderator
Dr. H. Nuswil Bernolian, SpOG(K), MARS
Riwayat Reproduksi
• Menarche usia 14 tahun, teratur, siklus 28 hari, lamanya 5-7 hari,
• HPHT : Lupa
Riwayat kehamilan/melahirkan
• 2019, perempuan, aterm, spontan, 3200g, bidan, sehat
Trombosit 306 103/µL 189 – 436 Klorida (Cl) 112 ng/mL* 96-106
MCV 78.9 fL* 85-95
Faal Hemostasis
MCH 26 pg* 28-32 PT + INR
MCHC 33 g/dL 33-35 Kontrol 14.40 detik
Pasien 18.2 detik* 12 – 18
RDW-CV 13.30 % 11 - 15
INR 1.50
Hitung Jenis
APTT
Basofil 0% 0–1 Kontrol 31 detik
Eosinofil 0 %* 1–6 Pasien 40.5 detik 27-42
Netrofil 86 %* 50 – 70 Fibrinogen
Kontrol 274 mg/dL
Limfosit 10 %* 20 – 40 Pasien 166 mg/dL* 200-400
Monosit 4% 2–8 D-Dimer 3.46 µg/mL* < 0.5
Mukus Positif + Negatif
<200
Kimia Klinik
270 mg/dL* Nilai kritis <45 -
Glukosa Sewaktu
>500
Ginjal
15 mg/dL* 16.6 – 48.5
Ureum
0.50 – 0.90
Kreatinin 0.75 mg/dL
Nilai kritis: > 5
Tanggal 13/7/2019 08.04WIB
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan
Urinalisis
Urine lengkap
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Berat jenis 1.015 1.003 – 1.030
pH (urine rutin) 6 5-9
Protein Negatif Negatif
Ascorbic acid Negatif
Glukosa Positif ++ Negatif
Keton Positif + Negatif
Darah Positif + Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen 1 0.1 – 1.8
Nitrit Negatif Negatif
Lekosit esterase Negatif Negatif
Sedimen urine
Epitel Positif + Negatif
Lekosit 0-4 0-5
Eritrosit 1 -5 0–1
Silinder Hyaline + Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
Mukus Positif + Negatif
Jamur Negatif Negatif
Diagnosis
• P1A0 Post partum spontan 3 jam (diluar)
• Syok hemoragik
• HPP dini e.c laserasi jalan lahir
Prognosis
• Dubia
TataLaksana
• Observasi tanda-tanda vital, kontraksi, perdarahan
• IVFD RL gtt/min
• Hekting laserasi
• Transfusi s/d HB 10gr/dL
• Laboratorium
• Resusitasi cairan (pasang 2 line, RL + 10iu oksitosin
xx gtt/min, Nacl xxx gtt/min lanjut gelafusin gtt
40x/min
• Kateter urine, urine inisial 400cc
OBGIN S > Selesai penjahitan dan resusitasi
Tanggal 13/7/2019 O > Sens CM
Pukul 08:30 WIB KU lemah
TD 100/70 mmHg N 110x/min
RR 24x/min Temp 36.5 C
UO 700cc
PL – FUT 2 jari bawah processus xyphoideus, kontraksi
baik, perdarahan aktif (-), luka hecting tenang
A > P1A0 Post partum spontan 3 jam (diluar) dengan syok
hemoragik (perbaikan) + HPP dini ec laserasi jalan lahir
+ anemia berat
P > Observasi TTV, kontraksi, perdarahan
IVFD RL + oksitosin 20IU gtt xxx/min
Ceftriaxone 1g/12 jam IV
Transfusi prc target Hb ≥ 10g/dL
Kateter menetap, catat input dan output
OBGIN S > Keluar hasil laboratorium
Tanggal 13/7/2019 O > Sens CM
Pukul 11:00 WIB KU lemah
TD 130/80 mmHg N 120x/min
RR 22x/min Temp 36.8 C
A > P1A0 Post partum spontan 3 jam (diluar) dengan syok
hemoragik (perbaikan) + HPP dini ec laserasi jalan lahir
+ Anemia Berat + Hiperglikemia relatif + Hipokalsemia
+ Hipertensi Gestasional
P > Observasi TTV, kontraksi, perdarahan
Tatalaksana sesuai instruksi medis farmakologis
Assesment PDL
Monosit 4 2–8 %
PERMASALAHAN
• Bagaimana menegakkan diagnosis pada
pasien ini?
• Berdasarkan diagnosis pada pasien ini apakah
penyebabnya?
• Bagaimana penatalaksanaan terhadap
diagnosis pada pasien ini?
Bagaimana menegakkan diagnosis
pada pasien ini?
• Syok hemoragik
• Pendarahan post partum karena laserasi jalan
lahir
• Preeklampsia berat
• Sindrom HELLP parsial
Syok
• Syok adalah kondisi kegagalan sirkulasi yang mengancam nyawa.
Efek dari syok pada awalnya reversible, tetapi dengan cepat menjadi
ireversibel, menghasilkan kegagalan multiorgan dan kematian
• Terbagi menjadi:
1. Syok hipovolemik
2. Syok distributif
3. Syok kardiogenik
4. Syok obstruktif
Inspekulo
• OUE terbuka, fluor (-), fluksus (+), darah tidak aktif, tampak luka terbuka pada dinding
lateral kiri vagina dengan ukuran panjang 7cm dan kedalaman 2 cm, perdarahan aktif
Preeklampsia
National Institutes of Health (NIH)
• Hipertensi kronis
• Hipertensi gestasional
• Preeklampsia-eklampsia
• Preeklampsia berat
– Sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg pada dua kali
pengukuran
– Proteinuria ≥ 5 gram dalam urin 24 jam atau ≥ +3 pada dua kali
pengukuran urin
– Oligouria dimana urin < 500 ml dalam waktu 24 jam
– Gangguan serebral atau visus
– Edema paru atau sianosis
– Gangguan fungsi hati
– Trombositopenia
– Pertumbuhan janin terhambat
Sindrom HELLP
Klasifikasi sindroma HELLP
• Klasifikasi Missisippi
– Kelas I : Trombosit ≤ 50.000/ml, LDH ≥ 600 U/L, AST dan/atau
ALT ≥ 40 U/L
– Kelas II: Trombosit 50.000/ml - ≤ 100.000/ml, LDH ≥ 600 U/L,
AST dan/atau ALT ≥ 40 U/L
– Kelas III: Trombosit > 100.000/ml - ≤ 150.000/ml, LDH ≥ 600 U/L,
AST dan/atau ALT ≥ 40 U/L
• Klasifikasi Tennese
– Klasifikasi lengkap : Trombosit < 100.000/ml, serum LDH ≥ 600
U/L, AST ≥ 70 U/L
– Klasifikasi tidak lengkap : bila ditemukan hanya satu atau dua
tanda-tanda di atas.
Berdasarkan diagnosis pada pasien ini
apakah penyebabnya?
Syok
• Hipoksia seluler akibat berkurangnya perfusi jaringan
dan/atau peningkatan konsumsi oksigen
• Disfungsi sel pompa ion membran, edema intraseluler,
kebocoran isi intraseluler ke dalam ruang ekstraseluler,
dan regulasi pH intraseluler yang tidak adekuat
• Asidosis dan disfungsi endotel
• Syok hipovolemik disebabkan oleh berkurangnya
volume intravaskular
• Terbagi menjadi dua kategori: hemoragik dan non-
hemoragik
• Berkurangnya volume intravaskular akibat kehilangan
cairan selain darah juga dapat menyebabkan syok
Perdarahan Post Partum
• Tone
• Sisa produk / plasenta
• Trauma
• Gangguan koagulasi
Preeklampsia
• Terapi Cairan
• Obat anti kejang Magnesium sulfat (MgSO4)
– Loading dose: initial dose 4 gram MgSO4 intravena selama 15
menit
– Maintenance dose 1 gram/jam atau diberikan 4 atau 5 gram
IM
• Obat antihipertensi.
– Nifedipine 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit,
maksimum 120 mg dalam 24 jam
– Hidralazin injeksi
– Labetolol injeksi
• Diuretika
• Kortikosteroid
Sindrom HELLP
• Tes fungsi hati dan jumlah trombosit harus dilakukan pada semua
wanita preeklampsia
• Penanganan terbaik adalah dirawat di rumah sakit dengan fasilitas
perawatan intensif
• Profilaksis terhadap kejang Magnesium sulfat (MgSO4)
• Kontrol hipertensi
• Stabilisasi kondisi ibu
• Terapi kortikosteroid
– Deksametason intravena 10-12 mg setiap 12 jam
– Betametason intramuskular 10-12 mg setiap 12 jam
• Pengganti faktor pembekuan dengan plasma beku dan faktor
konsentrat, dan transfusi trombosit untuk jumlah trombosit di
bawah 50.000/mm3
KESIMPULAN
• 4 masalah yang terjadi yaitu syok hemoragik,
pendarahan post partum karena laserasi jalan lahir,
preeklampsia dan sindrom HELLP parsial
• Pemberian oksigenisasi
• Pemulihan cepat dari perfusi dengan pemberian cepat
cairan intravena
• Pemberian antibiotik dini
• Obat antihipertensi metildopa 250mg setiap 8 jam
• Anti konvulsi MgSO4
• Dexametason 10mg/12 intravenous
Terima Kasih