Anda di halaman 1dari 34

Dengue Hemorrhagic

Fever
Pembimbing:
dr. Price Maya, Sp.PD
Pendahuluan
Demam berdarah endemik di lebih dari 100 negara di Asia
Tenggara, Amerika, Pasifik barat, Afrika, dan wilayah
Mediterania timur, dan insidensinya telah meningkat 30
kali lipat dalam 50 tahun terakhir

Indonesia merupakan wilayah endemis dengan


sebaran di seluruh wilayah tanah air. Insiden
DBD di Indonesia antara 6 hingga 15 per
100.000 penduduk (1989 hingga 1995).

Demam berdarah menuntut beban ekonomi tinggi baik bagi


pemerintah maupun perorangan. Di Asia Tenggara, 2 · 9 juta
episode demam berdarah dan 5.906 kematian diperkirakan
setiap tahun, dengan beban ekonomi tahunan $ 950 juta.
Dengue Hemorrhage Fever
Patofisiologi
Pemeriksaan laboratorium
• Leukosit: dapat normal atau menurun. Mulai hari ke-3 dapat ditemui limfositosis
relative (>45 % dari total leukosit) disertai adanya limfosit plasma biru (LPB) > 15
% dari jumlah total leukosit yang pada fase syok akan meningkat.
• Trombosit: umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke- 3-8.
• Hematokrit: kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya penigkataan
hematokrit > 20% dari hematokrit awal, umunya dimulai pada hari ke-3 demam.
• Hemostasis: dilakukan pemeriksaan PT, APTT, fibrinogen, D-dimer, atau FDP
pada keadaan yang dicurigai terjadi perdarahan atau kelainan pembekuan darah.
• Protein/albumin: dapat terjadi hipoproteinemia akibat kebocoran plasma.
Pemeriksaan laboratorium
• Ureum, kreatinin: bila didapatkan gangguan fungsi ginjal.
• Elektrolit: sebagai parameter pemantauan pemberian cairan.
• Golongan darah dan cross match (uji cocok serasi): bila akan diberikan
tranfusi darah atau komponen darah.
• Imunoserologi dilakukan pemeriksaan IgG dan IgM terhadap dengue.
• IgM: tedeteksi mulai hari ke 3-5, meningkat sampai minggu k-3,
menghilang setelah 60-9- hari.
• IgG: pada infeksi primer, IgG muali terdeteksi pada hari ke-14, pada infeksi
psekunder IgG mulai terdeteksi hari ke-2.
Pemeriksaan laboratorium
• Uji: HI: dialakukan pengambilan bahan pada hari pertama serta saat pulang
peraawatan, uji ini digunakan untuk kepentingan surveilans.
• NS 1: antigen NS1 dapat diteksi pada awal demam hari pertama sampai hari
ke delapan. Antigen NS1 berkisar 63-93,4% dengan spesifisitas 100% sama
tingginya dengan spesifisitas gold standard kultur virus. Hasil negative
antigen NS1 tidak menyingkirkan adanyan infeksi virus dengue.
Pemeriksaan Imaging
• Pada foto didapatkan efusi pleura, terutama pada hemitoraks kanan tetapi
apabila terjadi perembesan plasma hebat, efusi pleura dapat dijumpai pada
kedua hemitoraks
Protocol 1( penanganan tersangka (Probable) DBD dewasa tanpa syok)
Protocol 2( pemberian cairan pada tersangka DBD di ruang rawat)
Protocol 3( penatalaksanaan
DBD dengan peningkatan
hematokrit>20%)
Protocol 4( penatalaksaaan perdarahan spontan pada DBD dewasa)
Protocol 5(tatalaksana
Sindrom Syok Dengue
pada Dewasa)
Nama :A
Usia : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Aceh Selatan
Laporan No CM : 1-20-13-56
Tanggal Periksa : 22 Feb 2019
Kasus
Anamnesa
KU : Demam
Pasien rujukan dari RS Tapak Tuan dan
dirawat selama 2 hari dengan diagnosa DHF
RPS Grade II, dengan keluhan demam sejak 5
hari yang lalu, demam tinggi tiba-tiba naik
turun tidak mencapai suhu normal,
menggigil tidak ada.
gusi berdarah sejak 2 hari yang lalu, mimisan disangkal,
lemas dan nyeri sendi dirasakan, mual dirasakan namun
tidak sampai muntah, nyeri disekitar bola mata tidak
dikeluhkan, tampak bintik-bintik merah dikulit, lebam
tidak ada, nyeri BAK tidak ada, BAK berdarah tidak ada,
BAB hitam dikeluhkan sejak 2 hari yang lalu.
Anamnesa
RPD : Hipertensi, Diabetes Melitus, Asma,
Alergi, serta riwayat penyakit kuning di sangkal.

RPK : Hipertensi, Diabetes Melitus, Asma, Alergi, serta


riwayat penyakit kuning di sangkal.

RPO :
paracemol 3x500mg

Riwayat kebiasaan sosial : tidur tidak


menggunakan kelambu dan obat nyamuk
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit, reguler, kuat angkat, T/V cukup
RR : 20 x/menit
Temperature : 37,7 oC

Status Generalis
Keadaan Umum : baik
Kulit : Pucat (-) Ikterus (-), bintik-bintik merah (+)
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Normotia, dbn
Hidung : Sekret (-), dbn
Mulut : Sianosis (-), dbn
Leher : Pembesaran KGB (-) TVJ R-2 cmH2O
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Paru
Inspeksi : Simetris, Retraksi (-), bentuk dada normal
Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing(-/-)

Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus kordis tidak terlihat
Palpasi : Pulsasi ictus kordis teraba
Pekusi : Batas jantung normal, tidak ada pembesaran
Auskultasi : BJ I> BJ II reguler, bising (-)
Pemeriksaan Fisik

Abdomen
Inspeksi : Distensi (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), pembesaran organ setempat (-), turgor kulit
kembali cepat
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik (+)
Anus : tidak diperiksa

Ekstremitas : CRT < 2s, edema tidak ada, pucat tidak ada
Hasil
Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan
(22/2/2019)
Hemoglobin 11 10,5-12,9 g/dl
Hematokrit 32 53-63 %
Eritrosit 3,9 4,4 – 5,8 106/mm3
Leukosit 4,9 5 - 10,5 103/mm3
Trombosit 6 150-450 103/mm3
MCV 82 80-100 fL
MCH 28 27-31 pg
MCHC 35 32-36 %
RDW 12,2 11,5-14,5 %
MPV 9,0 7,1-11,1 fL
Eosinofil 0 0-6 %

Laboratorium
Basofil 0 0-2 %
Neutrofil Batang 0 2-6 %
Neutrofil Segmen 23 50-70 %
Limfosit 43 20-40 %
Monosit 34 2-8 % Kesimpulan :
IgG Negatif 1. Trombositopenia
IgM positif 2. Infeksi dengue saat ini
SGOT 200 <31 U/L
SGPT 111 <34 U/L
3. Gangguan fungsi hepar
Ureum 20 13-43 Mg/dl
Creatinin 5,8 0,67-1,17 Mg/dl
GDS 87 <200 mg/dl
Diagnosa
1. DHF grade II
Tatalaksana
-bed rest
-diet MB
BMR
=655+(9,6xBB) +(1,8xTB)-(4,7xU)
= 655+528+ 279+235
=1697 kalori

-IVFD RL 30 gtt/I
- IVFD RL fls 30 gtt/menit

=1500+20x(BB-20)
=1500+20x35
=1500+700
=2200 ml/hari

-paracetamol tab 3x500 mg


-IV omeprazole 40 mg/12 jam
-transfusi TC 10 kolf
Planning
-Darah rutin/12 jam
-pantau hemodinamik
-Urinalisa
-Ro thorax PA
-PT,APTT
Ro thorak PA
- Kesimpulan : cardiomegali, congestive paru
Hasil
Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan
(23/2/2019)
Hemoglobin 9,5 10,5-12,9 g/dl
Hematokrit 27 53-63 %
Eritrosit 3,3 4,4 – 5,8 106/mm3
Leukosit 4,0 5 - 10,5 103/mm3
Trombosit 22 150-450 103/mm3
MCV 81 80-100 fL
MCH 28 27-31 pg
MCHC 35 32-36 %
RDW 12,5 11,5-14,5 %
MPV 9,0 7,1-11,1 fL
Eosinofil 1 0-6 %

Laboratorium
Basofil 1 0-2 %
Neutrofil Batang 0 2-6 %
Neutrofil Segmen 31 50-70 %
Limfosit 47 20-40 %
Monosit 20 2-8 % Kesimpulan :
PT 0,93 1. Trombositopenia
APTT 1,29 2. Anemia normkrom normositer
3. Neutropeni
4. leukopenia
Hasil
Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan
(24/2/2019)
Hemoglobin 9,6 10,5-12,9 g/dl
Hematokrit 27 53-63 %
Eritrosit 3,34 4,4 – 5,8 106/mm3
Leukosit 4,2 5 - 10,5 103/mm3
Trombosit 48 150-450 103/mm3
MCV 80 80-100 fL
MCH 29 27-31 pg
MCHC 36 32-36 %
RDW 12,4 11,5-14,5 %
MPV 24,6 7,1-11,1 fL
Eosinofil 1 0-6 %

Laboratorium
Basofil 1 0-2 %
Neutrofil Batang 1 2-6 %
Neutrofil Segmen 36 50-70 %
Limfosit 55 20-40 %
Monosit 6 2-8 % Kesimpulan :
1. Trombositopenia
2. Anemia normkrom normositer
3. Neutropeni
4. leukopenia
Hasil
Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan
(25/2/2019)
Hemoglobin 10,2 10,5-12,9 g/dl
Hematokrit 29 53-63 %
Eritrosit 3,5 4,4 – 5,8 106/mm3
Leukosit 5,2 5 - 10,5 103/mm3
Trombosit 114 150-450 103/mm3
MCV 81 80-100 fL
MCH 29 27-31 pg
MCHC 35 32-36 %
RDW 12,5 11,5-14,5 %
MPV 12,3 7,1-11,1 fL
Eosinofil 1 0-6 %

Laboratorium
Basofil 1 0-2 %
Neutrofil Batang 0 2-6 %
Neutrofil Segmen 40 50-70 %
Limfosit 49 20-40 %
Monosit 9 2-8 % Kesimpulan :
1. Trombositopenia
2. Anemia normkrom normositer
3. neutropeni
Monitoring
-evaluasi tanda-tanda perdarahan
-evaluasi darah rutin/hari
Analisa Kasus
Tatalaksana:
1. bed rest
2. Diet MB
Anamnesis : BMR
- demam sejak 5 hari yang lalu =655+(9,6xBB) +(1,8xTB)-(4,7xU)
- demam tinggi = 655+528+ 279+235
Permasalahan - tiba-tiba naik turun =1697 kalori
- turun tidak mencapai suhu normal
1. DHF grade II - menggigil (-) 3. IVFD RL 30 gtt/I
- gusi berdarah sejak 2 hari yang lalu - IVFD RL fls 30 gtt/menit

- lemas dan nyeri sendi dirasakan =1500+20x(BB-20)


- mual dirasakan namun tidak sampai =1500+20x35
muntah =1500+700
- nyeri disekitar bola mata tidak dikeluhkan =2200 ml/hari
- lebam tidak ada
- nyeri BAK tidak ada 4. paracetamol tab 3x500 mg
- BAK berdarah tidak ada 5. IV omeprazole 40 mg/12 jam
- BAB hitam dikeluhkan sejak 2 hari yang 6. transfusi TC 10 kolf
lalu.
Pemeriksaan fisik
- tampak bintik-bintik merah dikulit
Laboratorium
Trombosit : 6 103/mm3
Kesimpulan
Demam dengue (DF) dan demam berdarah
dengue (DBD) atau dengue hemorrhagic fever
(DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan Pencegahan utama demam berdarah terletak
oleh virus dengue. pada menghapuskan atau mengurangi
vektor nyamuk demam berdarah, seperti:
Penyakit ini merupakan penyakit febril akut 1. Dengan mengubur barang bekas yang
yang ditemukan di daerah tropis, dengan dapat menampung air
penyebaran geografis yang mirip dengan 2. menguras tempat penampungan air dan
malaria menimbun barang barang bekas atau
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok sampah
maka pada penyakit ini angka kematiannya 3. menggunakan kelambu untuk
cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita mencegah gigitan nyamuk pada saat
yang diduga menderita Penyakit Demam kita tertidur.
Berdarah dalam tingkat yang manapun harus
segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit,
mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami
syok / kematian.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai