Anda di halaman 1dari 29

OTITIS EKSTERNA

• Otitis Eksterna  radang liang telinga bagian


luar yang dapat terjadi akut maupun kronis
yang disebabkan oleh bakteri maupun jamur
• Dapat menyebar ke pina, periaurikuler atau
tulang temporal
• Sering dijumpai pada daerah yang panas dan
lembab
• Trauma pada epitel telinga luar  faktor
penting terjadi Otitis Eksterna
Anatomi
• Terdiri dari pinna dan
meatus akustikus
eksterna (MAE) yang
dilapisi oleh kulit
• Memiliki panjang
lebih kurang 2,5 cm
• Bagian medial
dibatasi oleh
membran timpani
• MAE  40% pars
kartilago, 60% pars
osseus
Otitis Eksterna
• Inflamasi pada Canalis Auditoris Eksterna
Definisi • Akut maupun kronis
• Dapat mengenai pinna, jaringan lunak
periaurikular dan dapat mengenai tulang
temporal

• US  4 dari 1000 orang


Epidemiologi
• Dapat menyerang semua ras, usia,
namun kebanyakan pada usia remaja
dan dewasa muda
• Perbandingan yang sama pada laki-laki
dan perempuan
ETIOPATOGENESIS
ETIOLOGI
Bakteri Jamur
• Pseudomonas • Candida
• Streptokokus • Aspergilus
• Staphylococcus

FAKTOR PROTEKTIF KANALIS OTITIS


• Serumen AUDITORIUS
• Epitel liang telinga
EKSTERNA
EKSTERNA

FAKTOR PREDISPOSISI
• Riwayat paparan terhadap air
• Riwayat trauma mekanik di liang telinga
• Iritasi
• Alergi
• Suasana panas dan lembab
MANIFESTASI KLINIS
ANAMNESIS
• Nyeri Telinga (Otalgia)
• Pendengaran berkurang—hilang
• Dengung (Tinitus)
• Discharge dari telinga (Otore)
• Gatal (terlebih pada infeksi o/k jamur)
MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan Fisik
• Tanda Klinis ( MM.Carr,2000)
1. Otitis Eksterna ringan : Kulit KAE hiperemis, odem
2. Otitis Eksterna Sedang : Liang telinga sempit, odem,
hiperemis, eksudat (+)
3. Otitis Eksterna Komplikasi : Pina/aurikuler tampak
eritema dan membengkak\
4. Otitis eksterna Kronik : Kulit liang telinga/ pina
melebar, keriput, eritema (+)
KLASIFIKASI OTITIS EKSTERNA AKUT

Otitis Eksterna Sirkumskripta


(Furunkulosis)

Otitis Eksterna Difus


OTITIS EKSTERNA SIRKUMSKRIPTA
(FURUNKEL)
• Infeksi pada folikel rambut yang sering disebabkan oleh
Staphylococcus aureus
• Berawal dari folikulitis dan meluas hingga membentuk abses
kecil (furunkel)
• Furunkel berbatas tegas pada 1/3 luar liang telinga
• Biasanya lanjutan dari trauma pada liang telinga akibat
dikorek

Nyeri telinga yang terlokalisir


Pruritus
Gejala Penurunan pendengaran (bila lesi menutup
kanal)
OTITIS EKSTERNA SIRKUMSKRIPTA
(FURUNKEL)

• Tanda
– Furunkel di liang telinga
– Hiperemis, edema
– Nyeri tarik bagian telinga
luar
– Nyeri tekan pada tragus
Lap subkutan  folikel rambut,
gld sebasea, gld seruminosa
Tatalaksana Otitis Eksterna Sirkumskripta
• MAE dibersihkan dengan menggunakan kapas lidi.
• Pemasangan tampon pita ½ cm x 5 cm yang telah dibasahi dengan
larutan Burowi filtrata pada MAE. Tampon secukupnya, tidak boleh
diletakkan terlalu ke dalam (nyeri/bahaya melukai membran timpani,
sulit mengeluarkan).
• Tampon setiap 2-3 jam sekali ditetesi dengan larutan Burowi agar tetap
basah. Tampon diganti setiap hari. Larutan Burowi dapat diganti dengan
tetes telinga yang mengandung steroid dan antibiotik.
• Pseudomonas  tetes yang mengandung neomycine dan
hydrocortisone.
• Jamur  tetes telinga larutan asam salisilat 2-5% dalam alkohol 20%.
• Otitis eksterna kronik difus  triamsinolone 0,25% krim/salep atau
dexamethasone 0,1%.
• Antibiotik oral di berikan dengan pertimbangan bila infeksi cukup berat. 8
Tatalaksana Otitis Eksterna Difus
• Liang telinga dibersihkan dengan hati-hati  dengan
H2O2 3%
• Pasang tampon telinga yang telah diolesi dengan
antibiotik dan antiseptik secara berkala tiap 2 hari
• Antibiotika topikal (kombinasi dengan steroid) dipakai
secara hati-hati karena dapat alergi atau mungkin
dapat menyebabkan tumbuh jamur yang berlebihan
• Analgetik oral
• Antibiotik oral  untuk kasus berat
Otitis Eksterna Difusa (Swimmer’s Ear)

Etiologi
• Kuman tersering: Pseudomonas
aeruginosa

• Kuman Lain: Proteus mirabilis, Basillus


piosianius, streptococci, enterobacter
Faktor Predisposisi
• Sering berenang • Serumen prop/tidak
• Iklim hangat dan adanya serumen
lembab • Penggunaan alat bantu
• Liang telinga sempit dengar
dan berambut • Diabetes/
• Adanya eksostosis pada immunocompromise
kanal
• Trauma atau benda
asing pada kanal
Stadium Penyakit
• Stadium preinflamasi:

Telinga terpapar faktor predisposisi (panas,


kelembapan, maserasi, tidak adanya serumen,
pH alkali)  edema stratum corneum dan
oklusi apopilosebasea

Gejala: pruritus dan rasa penuh pada telinga


Tanda: edema ringan
Stadium Penyakit
• Stadium inflamasi akut: derajat ringan

Eritema dan
edema ringan
kanal

Sekret jernih
pada kanal
Stadium Penyakit
• Stadium inflamasi akut: derajat sedang

Kanal lebih
edema dengan
eksudat yang
lebih banyak
Stadium Penyakit
• Stadium inflamasi akut: derajat berat
Obliterasi lumen
Sekret purulen

Kulit konka eritema


dan bersisik

Infeksi meluas ke
jaringan lunak
sekitar dan limfonodi
servikal
Stadium Penyakit
• Stadium inflamasi kronis
 bila inflamasi menetap lebih dari 3 bulan
Penebalan kulit liang telinga
Pengelupasan kulit liang
telinga
Perubahan kulit daun telinga:
-Eczema
-Likenifikasi
-Ulserasi superfisial
Gejala dan Tanda
• Gejala:
Otalgia
 Tidak adanya jaringan subkutan dibawah kulit liang
telinga, proses radang akan menyebabkan tekanan yang
kuat pada ujung-ujung saraf
 Mungkin juga terasa nyeri jika menggerakkan rahang
Otorea
Pruritus
Telinga terasa penuh
Penurunan pendengaran
Riwayat telinga kemasukan air
Riwayat kebiasaan mengorek telinga
Gejala dan Tanda

• Tanda:
Nyeri tekan pinna dan kanal
Eritema kanal
Edema kanal
Debris purulen
Pembesaran limfonodi periaurikular dan
servikal anterior
Pemeriksaan Tambahan

• Laboratorium darah

• Kultur (untuk kasus refrakter)


Dibuat hapusan  kultur dan sensitivitas
kuman
Tatalaksana
• Liang telinga dibersihkan dengan hati-hati  dengan
H2O2 3%
• Pasang tampon telinga yang telah diolesi dengan
antibiotik dan antiseptik secara berkala tiap 2 hari
• Antibiotika topikal (kombinasi dengan steroid) dipakai
secara hati-hati karena dapat alergi atau mungkin dapat
menyebabkan tumbuh jamur yang berlebihan
• Analgetik oral
• Antibiotik oral  untuk kasus berat
Otomikosis
Etiologi
• Etiologi: Aspergillus (80%), Candida,
Phycomycetes, Rhizopus, Actinomyces, Penicillium

• Patogenesis: faktor predisposisi sama dengan


otitis eksterna bakteri

• Lebih sering pada pasien diabetes melitus atau


immunocompromised
Gejala dan Tanda
• Gejala:
Pruritus
Rasa penuh pada telinga
Otorea
Otalgia
Penurunan pendengaran (akibat akumulasi
debris mikotik)
Pernah menggunakan antibiotik topikal 
tapi tidak sembuh
Gejala dan Tanda
• Tanda: pada otoskopi ditemukan mycelia, debris jamur
berwarna putih, abu-abu atau hitam, kanal eritem
Penatalaksanaan
• Preparasi KOH  kultur fungi

 Ear toilet  complete removal


 Antifungal topikal
 Nonspesifik: thimerosal (Merthiolate), gentian violet
 Spesifik: clotrimazole drop, nystatin, ketoconazol,
itraconazole
Terima kasih
semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai