PERAN IQ,EQ,SQ, DAN CQ DALAM PERKEMBANGAN PROFESI •IQ merupakan kecerdasan untuk melakukan kemampuan menalar, merencanakan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. •EQ merupakan kemampuan untuk menyikapi pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, memahami dan mengelolanya. •SQ merupakan kemampuan manusia yang berkenaan dengan usaha memberikan penghayatan bagaimana agar hidup lebih bermakna. •CQ merupakan kemampuan manusia untuk memunculkan suatu yang penemu-penemu baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang usaha lainnya. IQ, EQ, SQ dan CQ adalah perangkat yang bekerja dalam satu kesatuan sistem yang saling terkait didalam diri kita. Keempatnya sangat diperlukan dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam hal ini terkait dengan perkembangan profesi. IQ saja tidak akan cukup tanpa dibarengi dengan EQ, SQ, dan CQ. OBJEKTIF DALAM MENILAI KESANGGUPAN MANAJERIAL Salah satu kompetensi konsultan professional adalah memiliki kompetensi kepribadian. Dimana mencakup jati diri dan karakter seseorang termasuk kemampuan manajerial diri dalam rangka menjalankan etika profesi yang professional. Kepribadian diri dalam mengenal diri pribadi yang harus dilakukan untuk mengembangkan kepemimpinan yang efektif. Dapat dilakukan melalui metode konsultasi, tes psikologi, perenungan, meditasi dan sebagainya. Kemudian bagaimana sikap melihat diri pribadi, cara memupuk kepercayaan diri, dan sikap untuk mengembangkan diri. Kualitas diri dapat kita ciptakan dengan cara bagaimana seseorang mengenali Tuhannya sehingga ia akan mengenali dirinya sendiri secara utuh dan benar. Artinya dengan banyak mendekatkan diri pada sang pencipta, mensyukuri apa yang ada, dan tugas ia sebagai khalifah di muka bumi. Seorang pemimpin yang bijak dalam setiap pengambilan keputusan tidak semata- mata hanya memandang kebenaran dari satu sisi. Seorang pemimpin harus bisa menjadi pribadi yang tangguh sebelum memimpin orang lain, artinya harus bersikap objektif dalam menilai kesanggupan manajerial diri. Sehingga dapat tercipta suasana kondisi yang netral dan professional. PENGENDALIAN DAN PENGGUNAAN DORONGAN EKSEKUTIF ANDA Dalam setiap perbuatan dan tingkah laku manusia, dorongan itu sangat pentingartin ya. Dan hal ini lebih penting lagi dalam bidang usaha, industri dan dalam organisasi yang bertujuan untuk melaksanakan atau untuk mengatasi suatu kesulitan. Faktor- faktor yang mendorong anda untuk maju sukses adalah beberapa ahli menyatakan bahwa hanyalah cara-caranya yang berbeda dalam memenihi kebutuhan-kebutuhan itu yaitu yang dipengaruhi atau ditentukan oleh kebudayaan dimana seseorang itu hidup. PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERNEGOSIASI Kita semua pada dasarnya adalah negosiator. Beberapa dari kita melakukannya dengan baik, sedangkan sebagian lagi tidak pernah memenangkan negosiasi. Sebagian kita hanya menjadi pengikut atau selalu mengikuti dan mengakomodasi kepentingan orang lain. Negosiasi dilakukan oleh semua manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya. Mulai dari anak kecil sampai orang tua, semua lapisan dari kalangan sosial terbawah sampai dengan kaum elit di kalangan atas. Negosiasi dilakukan mulai dari rumah, sekolah, kantor, dan semua aspek kehidupan kita. Oleh karena itu penting bagi kita dalam rangka mengembangkan dan mengelola diri (manajemen diri), untuk dapat memahami dasar-dasar, prinsip dan teknik-teknik bernegosiasi sehingga kita dapat melakukan negosiasi serta membangun relasi yang jauh lebih efektif dan lebih baik dengan siapa saja. PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) •Tiga aktivitas kognitif dalam pembuatan soal yaitu: Tipe pre solution posing, Within solution posing, dan post solution posing. •Ada 3 macam dari problem posing yaitu:Free Problem posing, Semi Structured Problem Posing, Structured problem Posing. •Problem posing mempunyai makna penting bagi pembelajaran antara lain: a) memberi penguatan pada konsep yang diterima/ memperkaya konsep dasar, b) memberi keleluasaan kepada mahasiswa untuk menggali pengetahuan dalam mencari dan menyusun soal sesuai dengan pengetahuannya, c)mampu melatih mahasiswa meningkatkan kemandirian dalam belajar. •Problem posing dan problem solving memiliki hubungan yang sangat erat. •Dalam bukunya How to Solve It, Polya (1985) mengajukan empat langkah fase penyelesaian masalah yaitu : a) fase memahami masalah (understanding the problem), b) fase merencanakan penyelesaian (devising a plan), c) fase menyelesaikan masalah (carrying out the plan), d) fase melakukan pengecekan kembali semua langkah yang telah dikerjakan (looking back). •Hal – hal yang harus diperhatikan dalam membuat pertanyaan open ended, yaitu: a) melibatkan matematika yang signifikan, b) menimbulkan respon luas, c) memerlukan komunikasi, d) dinyatakan dengan jelas. Secara umum terdapat tiga tipe masalah open ended yang dapat diberikan, yakni: a) menemukan, b) mengklasifikasi, c) pengukuran.