Anda di halaman 1dari 72

dr Putra hendra SpPD

UNIBA
Vital sign
Vital signs are
physical signs that
indicate an individual
is alive, such as heart
beat, breathing rate,
temperature, blood
pressures and
recently oxygen
saturation.
TERMASUK:
1. SUHU TUBUH Status fisiologis
2. NADI fungsi tubuh
seseorang dapat
3. PERNAFASAN
direfleksikan oleh
4. TEKANAN DARAH indikator TTV
5. (NYERI : sering perubahan TTV
disebut tanda- indikasikan perub.
tanda vital yang kesehatan
ke-5)
Vital sign
 Normal vital
signs berubah
dipengaruhi oleh
: umur, sex,
berat badan,
Aktivitas, dan
kondisi
(sehat/sakit)
SUHU TUBUH
 SUHU TUBUH MENUNJUKKAN
KEHANGATANTUBUH MANUSIA
 Panas tubuh Diproduksi :
exercise dan
Hilang : melalui kulit, metabolisme
paru, dan produk makanan
sisa melalui proses
radiasi,
konduksi,konveksi,
evaporasi
 Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara
produksi panas dan kehilangan panas, dan diukur
dalam unit panas yang disebut derajat.
 Ada 2 macam suhu tubuh:
1. Suhu inti  jaringan dalam tubuh: rongga abdomen
dan rongga pelvis  Relatif konstan
2. Suhu permukaan  suhu kulit, SC, dan lemak SC 
naik dan turun merespon thd lingkungan
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRODUKSI PANAS
1. BMR : jumlah energi yang digunakan
tubuh untuk melakukan aktivitas utama
2. AKTIVITAS OTOT: termasuk menggigil,
meningkatkan metabolisme rate
3. Stimulasi/respon Epineprin,
norephinephrine, simpatis. Hormon ini
dengan seketika meningkatkan
metbolisme sel dibeberapa jaringan
tubuh
4. Infeksi : meningkatkan jumlah
metabolisme tubuh
Mekanisme perpindahan panas
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SUHU TUBUH
Circadian Rhythms perubahan fisiologis, seperti
perubahan suhu dan TTV yang lain secara
fluktuatif : pagi hari lebih rendah dibandingkan
sore hari, suhu tubuh berfluktuasi 0,28o – 1,1oC
selama periode 24jam
Usia  suhu tuuh bayi dan anak-anak berubah
lebih cepat dalam merespon perubahan
panas dan dingin
Hormonal  perempuan cenderung lebih
fluktuatif dibandingkan dengan laki-
laki, karena perubahan hormon
Stress  respon tubuh terhadap stress
fisik dan emosi akan meningkatkan
produksi epineprin dan nor epineprin
sehingga mengakibatkan peningkatan
metabolisme rate peningkatan suhu
tubuh
SUHU TUBUH NORMAL
 Suhu Permukaan : 36,8o – 37,4o C
 Suhu inti : 36,4o – 38o C
Suhu diukur dengan termometer.
Termometer yang paling dikenal:
Celsius (C), Reamur (rankine) (R),
Fahrenheit (F), Kelvin (K), dengan
perbandingan antara satu dan lainnya:
C:R:(F-32) = 5:4:9
Contoh: oC=5/9(F-32) dan F=9/4R+32
PENGATURAN SUHU
Suhu manusia dikendalikan
oleh HIPOTHALAMUS

Anterior  Posterior  produksi dan


menyimpan panas
hilangnya panas

1. Menyesuaikan dengan
Vasodilatasi dan sirkulasi darah
bengkak 2. Piloerectile (mengatur
konstriksi atau dilatasi
pori-pori kulit)
3. Respon menggigil
Hipotalamus meningatkan produksi panas
dengan cara meningkatkan metabolisme
melalui sekresi hormon thyroid, yaitu
epinephrin dan norepinephrin medulla
adrenalis

Dalam keadaan normal, hipotalamus menjaga


suhu inti “set point”(suhu tubuh optimal)
sebesar 1˚C oleh perubahan suhu
permukaan tubuh dan darah

Suhu > 41°C, dan < 34°C


indikasi kerusakan di
pusat pengaturan
hipotalamus
Pengaturan Suhu Tubuh oleh
HIPOTALAMUS
Vital Signs: Temperature (cont.)
 Measurements
Tympanic Oral  Degrees Fahrenheit
(°F)
 Degrees Celsius
(centigrade; °C)
Temperature
Routes
 Normal adult oral
Rectal Axillary temperature
Temporal  98.6°F
 37°C
PENGUKURAN SUHU
1. ORAL
Termometer diletakkan di
dibawah lidah
sublingual artery
- biasanya hasil
pengukuran 0,5 – 0,8 °C
dibawah suhu inti
KONTRA INDIKASI
PENGUKURAN SUHU DI ORAL:

1. Klien tidak kooperatif


2. Bayi atau toodler
3. Tidak sadar
4. Dalam keadaan menggigil
5. orang yang biasa bernafas dengan mulut
6. Pembedahan pada mulut
7. Pasien tidak bisa menutup mulut
Untuk menjamin keakuratan
hasil pengukuran perlu dikaji:
Pengukuran dilakukan 30 menit setelah klien :
1. Mengunyah permen/permen karet
2. Merokok
3. Makan dan minum panas atau dingin
2. Rektal
 Berbeda 0,1°C dengan
suhu inti

Kontraindikasi
 Diare
 Pembedahan rektal
 Clotting disorders
 Hemorrhoids
3. Aksila
Hasil pengukuran 0,6°C lebih rendah
dibandingkan suhu oral
Paling sering dilakukan mudah, nyaman

Contraindication of axillary temperature


 Pasien kurus
 Inflamasi Lokal daerah aksila
 Tidak sadar, shock
 Konstriksi pembuluh darah perifer
Ekuivalen Pengukuran suhu
TEMPAT CELCIUS
PENGUKURAN
Oral 37°
Rektal (setara) 37,5°
Aksila (setara) 36,4 °
4. Telinga (Aural)
 Riset menunjukkan suhu ditelinga pada
membran timpani paling mendekati suhu
inti tubuh
 Kesimpulan ini diddasarkan pada 2 fakta
anatomi:
1. Membran tympani hanya berjarak 3,8 cm dari
hipotalamus
2. Darah pada arteri karotis internadan eksterna,
adalah pembuluh darah yang menyuplai
hipotalamus dan membran tympani
Tympanic Thermometer
PENINGKATAN SUHU TUBUH
1. Pyrexia : istilah yang digunakan untuk
menggambarkan suhu tubuhlebih tinggi dari set
point normal
2. Fever (demam) : suhu tubuh > 37,4°C, tanda
dan gejala:
- Kulit kemerahan
- Gelisah,
- irratibilitas (lekas marah)
- Tidak nafsu makan
- Pandangan menurun dan sensitif terhadap cahaya
 Banyak Keringat
 Sakit kepala
 Nadi dan RR meningkat
 Disorientasi dan bingung (jika suhu terlalu
tinggi)
 Kejang pada infantdan anak-anak

3. Hiperthermi : suhu tubuh > 40,6°C


sangat beriko terjadi kerusakan otak
bahkan kematian  kerusakan pusat
pernafasan
Hypothermia; is a core body temperature below
the lower limit of normal. The three physiologic
mechanisms of hypothermia are:
 Excessive heat loss
 Inadequate heat production to counteract heat
loss
 Impaired hypothalamic thermoregulation
Hypothermia

 Hypothermia is
defined as a drop in
body temperature
below 95° F.
The clinical signs of hypothermia:
 Decreased body temperature, pulse, and
respiration
 Severe shivering
 Feelings of cold and chills
 Pale, cool skin
 Hypotension
 Decreased urinary output
 Lack of muscle coordination
 Disorientation
 Drowsiness progressing to coma
 Frostbite(nose, fingers, toes)
PEMERIKSAAN NADI

 Nadi adalah sensasi


denyutan seperti gelombang
yang dapat dirasakan/
dipalpasi di arteri perifer,
terjadi karena gerakan atau
aliran darah ketika
konstraksi jantung
 Nadi adalah gelombang darah yang
dibuat oleh kontraksi ventrikel kiri
jantung
 Pada orang dewasa kontraksi jantung
60 – 100 x/mnt saat istirahat
 Cardiac output; adalah volume darah
yang dipompakan kedalam arteri oleh
jantung dan = SVxHR
 Nadi Perifer; nadi yang berada jauh
dari jantung, ex: kaki, radialis, leher
 Nadi apical; nadi central, lokasinya di
apex jantung
KECEPATAN NADI (PULSE RATE)
 Pulse Rate (jumlah denyutan perifer
yang dirasakan selama 1 menit) 
dihitung dengan menekan arteri perifer
dengan menggunakan ujung jari
 Tachycardia: nadi >100 -150 x/mnt
jantung overwork  oksigenasi sel tidak
adequat
 Palpitasi : perasaan berdebar-debar,
sering menyertai tachycardi
Vital signs: Pulse (cont.)

Regular Pulse Rhythm Irregular Pulse Rhythm

 Count for 30 seconds,  Count for one full minute


then multiply by 2  May use stethoscope to
(a rate of 35 beats in 30 listen for apical pulse and
seconds equals a pulse count for a full minute
rate of 70 beats/minute)

Click for Sound Click for Sound


Denyut Nadi sangat fluktuatif dan
meningkat dengan :
1. exercise,
2. illness,
3. injury, and
4. emotions.
 wanita cenderung lambat
dibandingkan laki-laki.
 Athlets, mis. Pelari, bisa jadi heart
rates-nya 40 x/mnt dan tidak
masalah.
 Bradycardia : denyut nadi < 60 x/mnt
kejadian lebih sedikit dibandingkan
tachycardia
FACTOR YANG MEMPENGARUHI NADI

1. Usia; peningkatan usia, nadi berangsur-


angsur menurun
2. Jenis Kelamin; pria sedikit lebih
rendah daripada wanita (P=60-65 x/mnt
ketika istirahat, W=7-8 x/mnt lebih
cepat)
3. Circadian rhythm; rata-rata menurun
pada pagi hari dan meningkat pada
siamg dan sore hari
4. Bentuk tubuh; tinggi, langsing biasanya denyut
jantung lebih pelan dan nadi lebih sedikit
dibandingkan orang gemuk
5. Aktivitas dan exercise; nadi akan meningkat
dengan aktivitas dan exercise dan menurun
dengan istirahat
6. Stress dan emosi; rangsangan syaraf simpatis
dan emosi seperti cemas, takut, gembira
meningkatkan denyut jantung dan nadi.
Nyeri, adalah stressor yang dapat memacu
nadi lebih cepat
7. Suhu Tubuh; setiap peningkatan 1°F  nadi
meningkat 10x/mnt, peningkatan 1°C  nadi
meningkat 15x/mnt. Sebaliknya bila terjadi
penurunan suhu tubuh maka nadi akan menurun
8. Volume darah; kehilanngan darah yang berlebihan
akan menyebabkan peningkatan nadi
9. obat-obatan; beberapa obat dapat menurunkan
atau meningkatkan kontraksi jantung. Golongan
digitalisdan sedatifmenurunkan HR, Caffeine,
nicotine,cocaine, hormon tyroid, adrenalin
meningkatkan HR
Penghitungan Nadi Normal
USIA RENTANG RATA-RATA
NORMAL
BBL 120 – 160 140
1 – 12 BL 80 – 140 120
1 – 2 TH 80 – 130 110
3 – 6 TH 75 – 120 100
7 – 12 TH 75 – 110 95
REMAJA 60 – 100 80
DEWASA 60 – 100 80
IRAMA NADI
1. REGULER; pola dan jarak waktu
denyutan pada tiap denyutan teraba
sama/teratur  NORMAL
2. IRREGULER
(arrhythmia/dysrhythmia); pola dan
jarak waktu denyutan pada tiap
denyutan teraba tidak sama/tidak
teratur
ISI DENYUTAN
Adalah kualitas denyutan yang teraba yang
berhubungan dengan julah darah yang
dipompakan oleh jantung ketika berkontraksi
Kualitas definisi Deskripsi
0 Tidak ada nadi Tidak teraba, meskipun ditekan dengan
kuat
1+ Nadi sangat lemah Pulsasi susah dirasakan, dengan tekanan
ringan tidak teraba
(thready Pulse)
2+ Nadi lemah Denyutan Lebih kuat dibanding Thready

3+ Normal Dapt teraba dengan mudah,dengan


palpasi ringan denyutan tidak teraba
4+ Denyutan kuat dan teraba dengan palpasi
sedang
 Adalah jumlah
frekuensi pernafan
seseorang selama
satu menit
 Frekuensi
pernafasan dihitung
setiap satu gerakan
inhalasi dan
ekshalasi
Respiration is controlled by
(a) respiratory centers in the medulla oblongata
and the pons of the brain
(b) by chemo receptors located centrally in the
medulla and peripherally in the carotid and
aortic bodies.
Extenal respiration; the interchange of oxygen
and carbon dioxide between the alveoli of the
lungs and the pulmonary blood.
Internal respiration; the interchange of these
same gases between the circulating blood and
the cells of the body tissues.
The respiratory rate is normally described in
breaths per minute, normal in depth and rate
called eupnea. Bradypnea; abnormally slow
respirations. Tachypnea; abnormally fast
respirations. Apnea; the absence of
breathing.
Respiratory Rate
 Normal respiration
rates at rest range 15
from 15 to 20
breaths per minute.
In the cardio-
pulmonary illness, it
can be a very
reliable marker of
20
disease activity.
Vital Signs: Respiration (cont.)
Normal Respiratory Rates

(26-40)
40
35
(20-30)
30
(18-24) (16-24) (12-24)
25 (12-20)
20
15
10
5
0
0-1 yrs 6-11 yrs ADULT
NOTE: Ranges reflect breaths per minute
Pulse and Respiration

Circulatory Respiratory
Pulse Respirations

Pulse and respirations are related because the heart and lungs
work together. Normally, an increase or decrease in one causes the
same effect on the other.

Ratio of pulse to respirations is 4:1


Factors affecting Respirations
Factors increase the rate:
○ Exercise
○ Increase metabolism
○ Stress
○ Increased environmental temperature
○ Lowered oxygen concentration
Factors decrease respiration rate:
 Decreased environmental temperature
 Certain medications such as narcotics
 Increased intra cranial pressure
Respiration depth; is generally described as
normal, deep, or shallow. Deep respirations;
large volume of air is inhaled and exhaled,
inflated most of the lungs.
Shallow breathing involve the exchange of a
small volume of air and often the minimal use
of a lung tissue
Hyperventilation; refers to very deep, rapid
respiration.
Hypoventilation; refers to very shallow
respirations
ABNORMAL BREATHING PATTERNS

APNEA - CARDIAC ARREST


BIOTS – INCREASED INTRACRANIAL PRESSURE – DRUGS- MEDULLA
CHEYNE STOKES – CONGESTIVE HEART FAILURE – DRUGS – CEREBRAL
KUSSMAULS – METABOLIC ACIDOSIS
Mengukur Tekanan Darah
Sebelum Sewaktu
 Lingkungan tenang  Bicara & gerak (-)
 Istirahat (min 30  Duduk kaki tidak
menit) disilang
 2 jam sebelumnya:  Duduk bersandar
kopi, makan,  Manset setinggi
merokok, jantung, 3 cm di atas
dekongestan (-) lipatan siku
 BAB & BAK  Lengan besandar
sebelumnya
Position of the Patient
 Sitting position
 Arm and back are
supported.
 Feet should be
resting firmly on the
floor
 Feet not dangling.
In order to measure the Blood
Pressure (equipment)
 Pediatric Cuff size
 Minimum Cuff Width:
2/3 length of upper
arm
 Minimum Cuff length:
Bladder nearly
encircles arm
In order to measure the Blood
Pressure (equipment)
 Adult Cuff size
 Indications for large
cuff or thigh cuff
○ Upper arm
circumference >34 cm
 Indications for forearm
cuff (with radial
palpation)
○ Upper arm
circumference >50 cm
JNC 7 BP Categorization
BP Class SBP, mm Hg DBP, mm Hg

normal < 120 < 80

prehypertension 121 - 139 80 - 89

Stage I 140 - 159 90 - 99

Stage II ≥ 160 ≥ 100


Circuits
Pulmonary circuit
The blood pathway
between the right side
of the heart, to the
lungs, and back to the
left side of the heart.

Systemic circuit
The pathway between
the left and right sides
of the heart.
Blood Pressure
Determining Factors
Cardiac Output:
Peripheral
Stroke Volume Resistance **
Heart Rate
Vasodilators
Force of Contraction
ACE Inhibitors
Beta Blockers
Calcium Channel
BP
Blockers

Blood Volume **

Diuretics ACE Inhibitors


8/17/2019 69
Hypertension
Lifestyles, Fitness
and Rehabilitation

 How can I tell if I have High


Blood Pressure?
 Usually NO SYMPTOMS!
 “The Silent Killer”
 May have:
○ Headache
○ Blurry vision
○ Chest Pain
○ Frequent urination at night
Oxygen Saturation
 Oxygen Saturation
provide important
information about
cardio-pulmonary
dysfunction and is
considered by many
to be a fifth vital sign.
Oxygen Saturation
 For those suffering
from either acute or
chronic cardio-
pulmonary disorders,
Oxygen Saturation
can help quantify the
degree of
impairment.

Anda mungkin juga menyukai