Anda di halaman 1dari 18

Gangguan

Cemas
dr. Sherly L., SpKJ

1
Sindrom Anxietas
Anxiety ≠ fear ≠ worry.
Perasaan cemas / khawatir yang tidak realistik
terhadap ≥ 2 hal yang dipersepsi sebagai
ancaman, sehingga pasien tidak dapat istirahat
dengan tenang (inability to relax).
Hendaya dalam fungsi hidup sehari-hari,
manifestasi : penurunan kemampuan kerja,
hubungan sosial, dan kegiatan rutin.

2
Minimal 6 dari 18 gejala berikut :
Ketegangan motorik :
1. Kedutan otot atau gemetar.
2. Otot tegang. Kaku / pegel linu.
3. Tidak bisa diam.
4. Mudah lelah.

3
Hiperaktivitas otonomik :
5. Nafas pendek / terasa berat.
6. Jantung berdebar – debar.
7. Telapak tangan basah dan dingin.
8. Mulut kering.
9. Kepala pusing, rasa melayang.
10. Mual, mencret, rasa tidak enak di perut.
11. Muka panas, badan menggigil.
12. BAK lebih sering.
13. Sukar menelan, rasa tersumbat.

4
Kewaspadaan berlebih dan penangkapan
berkurang :
14. Perasaan jadi peka, mudah terluka.
15. Mudah terkejut / kaget.
16. Sulit konsentrasi.
17. Sukar tidur.
18. Mudah tersinggung.

5
Kondisi emosi yang tidak nyaman, ditandai
minimal 4 dari gejala berikut :
Palpitasi.
Keringat dingin.
Gemetar.
Nafas pendek.
Rasa tercekik.
Nyeri dada.
Mual, rasa tidak nyaman di perut.
Kepala terasa ringan atau melayang.
Derealisasi atau depersonalisasi.
Takut kehilangan kendali atau menjadi gila.
Takut mati.
6
Prevalensi
Salah satu gangguan jiwa yang paling
sering di populasi umum.
The National Comorbidity Study (USA) : 1
dari 4 memenuhi kriteria untuk di-
diagnosis Gangguan Cemas.
♀>♂
Angka kejadian lebih sedikit pada status
sosial ekonomi tinggi.

7
Teori Anxietas

Genetik :
♀ > ♂
 Ada hubungan familial (autonomic susceptibility).
Perubahan fungsi faal pada penderita anxietas :
denyut jantung >, kebutuhan oksigen >.

8
Psikodinamika : sebagai pertanda adanya
konflik / bahaya tersembunyi di alam bawah
sadar.
Social learning model : a child may develop an
anxiety response by imitating the anxiety in the
environment, such as in anxious parents.
Proses belajar : Seseorang akan belajar
menghindari situasi yang menyebabkan
anxietas.

9
Neurobiologi
Stimulasi sistem saraf otonom → cardiovascular
(misal takikardia), muscular (misal headache),
gastrointestinal (misal diare), dan respirasi
(misal takipnea). Peningkatan aktivitas saraf
simpatis, lambat beradaptasi pada stimulus
berulang, respon berlebih terhadap stimulus.
Neurotransmitter : norepinephrine (NE),
serotonin, and γ-aminobutyric acid (GABA).
 Regulasi NE terganggu, kadang terjadi
ledakan aktivitas. Lokasi utama NE : locus
ceruleus.
 Benzodiazepin meningkatkan aktivitas GABA
di reseptor GABAA. 10
Efek anxiolitic : neuropeptide Y (NPY), galanin.
Peningkatan ukuran ventrikel2, abnormalitas di
lobus frontal, occipital dan temporal,
abnormalitas di hemisfer kanan.
Peningkatan aktivitas di jalur hipokampus.

11
Beberapa Jenis Gangguan
Cemas
Gangguan Anxietas Fobik, a.l : Agorafobia,
Fobia Sosial, Fobia Khas.
Gangguan Panik (anxietas paroksismal
episodik).
Gangguan Anxietas Menyeluruh (generalized
anxiety disorder, GAD).
Dll.

12
Gangguan Anxietas Fobik
Dicetuskan oleh situasi atau obyek yang
sebenarnya tidak berbahaya.
Akibatnya obyek / situasi tersebut dihindari
atau dihadapi dengan rasa terancam.
Dapat ringan sampai berat.
Sering disertai depresi.
Episode depresif sering memperburuk
keadaan anxietas fobik yang sudah ada
sebelumnya.
13
14
Gangguan Panik
Dalam ± 1 bulan terjadi beberapa kali serangan
anxietas berat (severe attacks of autonomic
anxiety).
Keadaan sebenarnya secara obyektif tidak
berbahaya.

15
Situasi bisa diketahui atau tidak diduga
sebelumnya (unpredictable situations).
Periode diantara serangan : relatif bebas gejala.

16
Gangguan Cemas Menyeluruh

Gejala-gejala anxietas berlangsung


hampir setiap hari, selama beberapa
minggu atau bulan.
Tidak hanya pada situasi khusus → free
floating anxiety.

17
18

Anda mungkin juga menyukai