Anda di halaman 1dari 68

Maria M.

Diana Widiastuti
Pendahuluan
 Pilihan agen penyuluh terhadap satu metode
tergantung pada tujuan khusus dan situasi kerjanya
 Peran media harus efektif, yang penting adalah efek
yang diharapkan, cara menggunakannya untuk
menjamin agar arti pesan menjadi sejelas mungkin
Penggunaan Media
Media massa dapat mempercepat proses perubahan,
tetapi jarang dapat mewujudkan perubahan dalam
perilaku, hal ini karena ada proses-proses yang bersifat
selektif :
1. Publikasi
2. Perhatian
3. Persepsi
4. Daya Ingat
5. Penerimaan
6. Diskusi
Selektif Publikasi
 “Gatekeeping”, dipengaruhi oleh nilai-nilai dan
keyakinan pribadi di penyunting, perintah/himbauan
pemilik media, perusahaan, maupun negara 
membatasi akses masyarakat terhadap informasi
 Ada tujuan komersial
 Ada informasi sepihak yang diterbitkan
 Ada penyebaran ideologi dari pihak tertentu yang
dianggap baik oleh pemerintah
 Kebebasan Pers masa kini?
Perhatian selektif
1. Tidak semua dapat membaca berita di media massa
2. Dasar pemilihan berita terletak pada kegunaan yang
diharapkan
3. Kegunaan  keperluan untuk memecahkan
masalah, mengetahui apa yang sedang terjadi di
sekeliling, pengukuhan pendapat, informasi untuk
berpartisipasi dalam diskusi atau sekedar santai
Persepsi Selektif
Pesan yang tidak disetujui cenderung ditafsirkan
sedemikian rupa sehingga tidak/sedikit terjadi
perubahan pendapat mengenai suatu hal  pesan
ditafsirkan berlainan dari yang dibuat oleh pemberi
pesan
Daya Ingat Selektif
 Orang cenderung melupakan hal-hal yang tidak sesuai
dengan pendapatnya
 Orang cenderung lebih mengingat diskusi dengan
rekan daripada membaca surat kabar atau mendengar
di radio
Penerimaan Selektif
 Suatu gagasan cenderung lebih mudah diterima bila
sesuai dengan pendapat diri sendiri
 Orang akan lebih mudah menerima himbauan melalui
televisi dengan aktor yang menggambarkan perilaku
yang diinginkan oleh pemberi pesan
Diskusi Selektif
 Tidak cukup waktu untuk membicarakan segala
sesuatu yang dibaca atau didengar dari berbagai media
 Penelitian menunjukkan bahwa yang dibicarakan
mengenai hal-hal yang disepakati bersama atau yang
dirasakan menarik
AKSES
 Keterbatasan-keterbatasan akses terhadap media
untuk masyarakat di remote area
 Studi terbaru : media massa dapat berperan lebih
besar dalam proses perubahan daripada sebelumnya
 Media massa memenuhi beberapa fungsi di dalam
masyarakat dan turut berperan mengubah masyarakat
tersebut, yang mencakup :
 Menentukan jadwal diskusi yang penting
 Mengalihkan pengetahuan
 Membentuk dan mengubah pendapat
 Mengubah perilaku
Cara Penyampaian
Publikasi tehnis seharusnya disampaikan dalam
bentuk yang mudah dimengerti ?
-Pergunakan Bahasa sederhana
-Susun dan rangkaikan perbedaan pendapat
dengan jelas
-Nyatakan hal-hal pokok dengan singkat
-Jadikan tulisan menarik untuk dibaca

“Bacaan yang mudah dibaca, adalah hasil penulisan yang bukan main
sulitnya” (Hemingway)
Biasanya pembaca tertarik pada ?
 Hal-hal yang berhubungan langsung dengan mereka,
keluarga atau temannya
 Orang yang dikenal atau yang dapat diidentifikasi
 Kejadian yang menarik
 Hal-hal yang terjadi di sekitar dirinya
 Pertentangan
 Keberhasilan atau perkembangan baru
 Sesuatu yang luar biasa atau istimewa
Media Massa vs Komunikasi Interpersonal
Karakteristik Saluran Interpersonal Saluran Media Massa
Arus pesan Cenderung dua arah Cenderung searah
Konteks komunikasi Saling berhadapan Ditempatkan
Banyaknya umpan balik Tinggi Rendah
Akses Seleksi Tinggi Rendah
Kecepatan penyampaian Relatif lambat Relatif cepat
Kemampuan Tinggi Rendah
menyesuaikan pesan
Biaya per orang Tinggi Rendah
Kemungkinan diabaikan Rendah Tinggi
Pesan yang sama Tidak Ya
Siapa yang memberi Setiap orang Pakar/penguasa
informasi
Dampak yang mungkin Pembentukan dan Perubahan Pengetahuan
terjadi perubahan sikap
“Bila Anda sedikit berbicara, Anda dapat lebih banyak
mendengar” (Anonim India)
Pendahuluan
 Metode ini lebih menguntungkan karena umpan balik
yang diterima dan mengurangi salah pengertian yang
biasa terjadi antara penyuluh dan petani
 Interaksi ini memberi peluang bertukar
pengalaman/pengaruh terhadap perilaku dan norma
 Biaya per kapita lebih tinggi daripada media massa
terutama jika bekerja dengan kelompok kecil
 Dapat mencapai bagian tertentu dari kelompok
sasaran
Ceramah/Pidato
Keuntungan ceramah/pidato :
1. Penceramah dapat mengubah isi pidatonya disesuaikan baik
dengan kepentingan dan minat maupun tingkat pendidikan
pendengar
2. Penceramah dapat memperhatikan tanggapan hadirin ketika
berbicara dan dapat segera mengubah pendekatannya
3. Peserta dapat mengetahui penceramah dengan lebih baik dan
memperoleh kesan yang jelas mengenai topik pembicaraan
melalui isyarat maupun ekspresi wajahnya (termasuk ceramah
di TV sampai tingkat tertentu)
4. Umumnya memberi kesempatan kepada hadirin untuk
mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan isu-isu lebih
mendalam
Kekurangan ceramah :
 Yang diucapkan biasanya mudah dilupakan
dibandingkan dengan yang tertulis
 Sulit mempertahankan pokok ceramah lebih dari 15
menit, kecuali penceramah sangat dinamis dan
menarik
 Metode yang lemah untuk mengajarkan penerapan
informasi  perlu gabungan metode dengan
demonstrasi dan diskusi
 Biaya per kapita yang relatif tinggi (dibandingkan
media massa)
Metode
 Membaca literatur dengan cermat, seni berbicara yang
baik bukan mengungkapkan semua tetapi menyoroti
hal-hal yang penting saja
 Penceramah harus mempertimbangkan hadirin,
masalah yang menarik bagi mereka, seberapa banyak
yang mereka ketahui, dll
 Penceramah sebaiknya menyusun isi ceramahnya
Jenis Demonstrasi
 Demonstrasi cara : tehnik yang dipertunjukkan
kepada mereka yang telah yakin menggunakannya
 Demonstrasi aksi : Menunjukkan perubahan yang
diinginkan sesuai dengan kebijakan pemerintah atau
keinginan masyarakat
 Demonstrasi hasil : membandingkan hasil suatu
inovasi baru
 Demonstrasi lapang : menunjukkan kepada petani
efek suatu perubahan di dalam sistem usaha tani
Keuntungan Demonstrasi
 Kesanggupan melihat suatu metode baru untuk
dituangkan dalam praktek
 Tidak diperlukan adanya saling mempercayai yang
tinggi antara petani dan penyuluh, karena petani
dapat melihat sendiri segala sesuatunya dengan jelas
 Agen penyuluhan juga tidak perlu terlalu melibatkan
diri pada penguraian pesan yang mungkin bisa keliru
diartikan
 Sangat tepat bagi orang yang tidak bisa berpikir secara
abstrak
Kerugian Demonstrasi
 Hubungan sebab akibat sulit untuk divisualisasikan
 Perbedaan kebutuhan dan cara berpikir mempengaruhi
penafsiran seseorang terhadap yang diamati
 Jika masih berupa contoh, kemungkinan untuk diterapkan
oleh peserta masih diragukan
 Harus diperoleh hasil yang baik selama demonstrasi,
sekaligus menunjukkan hasilnya
 Perlu melibatkan salah satu petani setempat dalam
demonstrasi untuk lebih memahami karakteristik
penduduk  hati-hati terhadap struktur sosial masyarakat
 Jumlah demonstrasi harus dilakukan setidaknya 1x disetiap
tempat
Diskusi Kelompok vs Ceramah
No Kelebihan Kekurangan
1 Peserta mendiskusikan lebih banyak Alih informasi memerlukan waktu
aspek daripada agen penyuluhan yang lebih lama
2 Peserta adalah pengamat yang lebih Masalah yang didiskusikan kurang
baik dari agen penyuluhan dalam sistematsi daripada ceramah
penyelesaian praktis
3 Dalam dimkel ada hubungan kuat Kemungkinan ada peserta yagn
dengan praktek sehari-hari yang berbicara berlebihan dan
biasanya tidak terdapat dalam mendominasi diskusi
ceramah
4 Bahasa yang digunakan dalam diskusi Diskusi yang baik menganggap
lebih akrab bagi peserta peserta sedikitnya memiliki
pengetahuan, jika tidak maka
diskusi akan sia-sia
Diskusi Kelompok vs Ceramah (2)
No Kelebihan Kekurangan
5 Peserta dapat mengajukan Ada kemungkinan informasi yang
pertanyaan, menyampaikan gagasan salah dari anggota kelompok tidak
dan mungkin memperbaiki terkoreksi
pembauran yang dikatakannya
6 Diskusi kelompok lebih banyak Diskusi kelompok membutuhkan
mendorong kegiatan peserta daripada agen penyuluhan yang mampu
ceramah menghadapi masalah tak terduga
7 Peserta lebih berkesempatan untuk Suasana sosio-emosional
menemukan aspek masalah yang berpengaruh besar terhadap efek
tidak diketahuinya. Ini menambah diskusi kelompok. Tidak selalu
kemungkinan peserta mengadopsi mudah untuk mempengaruhi iklim
pemecahan masalah yang dibicarakan ini secara positif
kelompok
8
Diskusi Kelompok vs Ceramah (3)
No Kelebihan Kekurangan
8 Peserta biasanya lebih tertarik karena Diskusi kelompok membutuhkan
memberkan pengaruh pada kelompok yang seragam
penentuan masalah yang akan
didiskusikan
9 Diskusi kelompok dapat memberikan Diskusi harus diselenggarakan
efek yang nyata terhadap dalam kelompok dengan jumlah
pengambilan keputusan dan alih anggota tidak lebih dari 15 orang
informasi sedangkan ceramah bisa lebih besar
10 Norma kelompok dapat
dipertimbangkan pada diskusi dan
dapat diubah jika perlu

11 Pimpinan diskusi belajar lebih banyak


mengenai tingkat pengetahuan dan
masalah dari anggota kelompok
daripada penceramah
Tehnik2 dalam Diskusi Kelompok
 Penelusuran alur sejarah lokasi
 Pembuatan bagan kecenderungan dan perubahan
 Penyusunan kalender musim
 Pemetaan
 Penelusuran lokasi (transek)
 Pembuatan sketsa kebun
 Pembuatan bagan hubungan kelembagaan (diagram venn)
 Analisa mata pencaharian
 Wawancara semi-terstruktur
 Pembuatan bagan arus masukan dan keluaran (input/output
flowchart)
 Pengorganisasian masalah
 Pembuatan bagan peringkat
 Penyusunan rencana kegiatan
Penelusuran alur sejarah lokasi
 Tujuan :
 Memahami keadaan masyarakat masa kini dengan memahami latar
belakang sejarahnya
 Mengungkap potensi masyarakat yang dapat memperkuat
kesadaran akan identitas masyarakat dan mengembangkan
kebanggaan warga masyarakat
Manfaat :
 Kita dapat mengetahui perubahan2 yang terjadi dalam suatu
masyarakat, masalah-masalah yang ada dan cara-cara
masyarakat itu sendiri menyelesaikannya
 Kita dapat mengetahui hubungan sebab-akibat antara
berbagai kejadian dalam sejarah kehidupan masyarakat
 Tehnik ini juga dapat memberikan gambaran tentang
informasi lain yang masih perlu digali dengan tehnik-tehnik
lainnya
Mekanisme Kerja (1) :
 Pemandu menjelaskan tujuan dari pertemuan dan aturan
permainan secara umum. Pemandu membagikan lembaran
kertas kosong (metaplan) kepada masyarakat terutama
warga yang berusia tua
 Warga diminta untuk mengingat-ingat kejadian-kejadian
masa lalu yang paling berkesan dan sangat mempengaruhi
kehidupan mereka dan menuliskannya pada kertas
metaplan
 Pemandu membuat sebuah garis di atas tanam sepanjang
10 meter. Peserta dipersilahkan meletakkan kertas-kertas
pada garis sesuai dengan urutan letaknya berdasarkan
waktu
Mekanisme Kerja (2) :
 Dalam mengisi kertas dan mengurutkannya terjadi
diskusi yang cukup seru. Setelah semua peserta
sepakat, diminta untuk menjelaskan dengan rinci
kejadian tersebut
 Notulen mencatat peristiwa-peristiwa tersebut dalam
kertas plano/flipchart
 Lakukan triangulasi untuk memastikan ketepatan
informasi
Contoh Alur
Sejarah
Desa
Bagan kecenderungan dan
perubahan
 Tehnik yang menggambarkan perubahan-perubahan
dan kecenderungan berbagai keadaan, kejadian serta
kegiatan masyarakat
 Dari besarnya perubahan yang diamati, kita bisa
memperoleh gambaran adanya kecenderungan dan
potensi yang mungkin akan berlanjut di masa depan
 Trend perubahan tersebut menunjukkan pandangan
masyarakat tentang situasi yang telah, sedang dan
akan terjadi, hal tersebut sangat penting dalam
perencanaan kegiatan
Langkah Penerapan (1) :
 Terangkan maksud dan proses pelaksanaan kegiatan .
Untuk memudahkan pemahaman dapat digunakan contoh
bagan atau grafik perubahan yang sederhana
 Gambarlah kerangka bagan yang akan digunakan (lihat
contoh), sepakati simbol dan angka-angka yang
menunjukkan sedikit, banyak, banyak sekali, dll
 Kesepakatan awal waktu tergantung pada kemampuan
peserta diskusi dalam mengingat perubahan yang terjadi
 Mulailah diskusi dengan topik yang ringan, fasilitasi
peserta diskusi untuk memberikan keterangan yang
dibutuhkan. Minta peserta untuk menuliskan sendiri
bagan sesuai dnegan keterangan yang diungkapnya
Langkah Penerapan (2) :
 Setelah semua topik selesai dibicarakan dan bagan terisi
dnegan lengkap, lakukan analisa bersama
 Manfaatkan diskusi mengenai perubahan yang ada
untuk membahas kecenderungan yang terjadi. Hal ini
dapat membantu mengenali masalah yang ada dan
kegiatan tradisonial yang dilakukan masyarakat.
Carilah informasi tentang pemecahan masalah yang
pernah mereka lakukan di masa lalu dan peran mereka
 Gambar seluruh prosesnya dan hasilnya ditampilkan
kembali kepada masyarakat, catat seluruh potensi,
masalah dan informasi yang tergali dengan cermat
Gambar bagan kecenderungan
Penyusunan Kalender Musim
 Mengetahui pola kehidupan masyarakat dan kegiatan-
kegiatan, masalah-masalah serta hal-hal yang
berulang dalam kurun waktu tertentu
 Mengkaji pola pemanfaatan waktu oleh masyarakat,
sehingga diketahui saat-saat mereka sibuk bekerja,
sibuk kegiatan adat, agama dan saat waktu luang
 Memahami keadaan desa dan mencari fokus kegiatan
masyarakat dan berguna dalam membuat
perencanaan kegiatan bersama masyarakat
 Tehnik ini juga berguna untuk menilai suatu tawaran
program, contoh perubahan musim tanam, jenis baru
Langkah Penerapannya (1):
 Tentukan pokok bahasan yang akan didiskusikan bersama
masyarakat, contohnya kegiatan pertanian. Sepakati
simbol-simbol dan arti yang digunakan dalam bagan
 Buatlah kerangka bagan kalender musim berupa garis
mendatar untuk keterangan waktu dan garis tegak untuk
keterangan tentang berbagai topik yang didiskusikan
 Diskusikan bagan ini dengan masyarakat dan sepakati titik
awal waktu dimulainya garis waktu misalnya Januari
 Diskusikan dengan petani data-data yagn perlu dan ingin
diketahui bersama-sama serta data apa yang bisa dianalisa
 Selama pengisian kalender, fasilitasi peserta untuk aktif
mengisi gambar bagan tersebut dan biarkan masyarakat
menyempurnakannya
Langkah Penerapannya (2):
 Dalam memfasilitasi pengisian bagan kalender,
kuantitas yang pasti bukanlah hal yang terpenting,
yang penting adalah pengenalan pola musim
 Setelah kalender terisi, ajakah peserta untuk bersama-
sama menganalisa dan menafsirkan kalender tersebut.
Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang kritis dan
analistis untuk menggerakkan proses tersebut
 Setelah semua informasi dan analisisnya selesai, maka
sebaiknya semua informasi dan persoalan penting
serta analisisnya dicatat pada kertas kalender tersebut
Contoh Kalender Musim
Pemetaan
 Tehnik yang digunakan untuk kegiatan pembuatan peta
tingkat desa yang menggambarkan atau melukiskan
keadaan wilayah desa tersebut beserta lingkungannya
 Kegiatan ini dapat menimbulkan partisipasi yang baik dan
merupakan bagian dari proses penyadaran
 Proses penggalian dan pengkajian informasi yang
berlangsung melalui diskusi memungkinkan masyarakat
mengenal lebih mendalam mengenai keadaan wilayah
mereka secara menyeluruh, termasuk pola pemanfaatan
SDA, keterkaitan antara berbagai hal dan keadaan yang ada
pada wilayah tersebut serta berbagai masalah dan potensi
yang ada
Manfaat Pemetaan Desa
 Bagi ‘orang luar’ pemetaan juga bermanfaat untuk
mengetahui gambaran tentang keadaan wilayah
termasuk berbagai kejadian, masalah, hambatan, dan
sumber daya yang ada di masyarakat. Selain itu
pembuatan peta ini dapat membantu ‘orang luar’
untuk menyelami cara berpikir masyarakat desa,
prioritas-prioritas mereka, alasan mereka untuk
melakukan pekerjaan tertentu, cara mereka mengatasi
masalah, dll
Cara Pemetaan (1) :
 Rumuskan tujuan dengan jelas dan ruang lingkup
informasi yang akan digali, contohnya : pemetaan saluran
irigasi, wilayah penyebaran penyakit padi, dll
 Langkah awal, pemandu mendiskusikan bersama
masayrakat tujuan dan cara pembuatan peta. Sepakati
simbol dan catat di sudut kertas/diatas tanah
 Pembuatan peta dimulai dari tempat tertentu (titik awal)
yang disepakati masyarakat, biasanya fasilitas publik
seperti sekolah, rumah ibadah, kantor desa
 Setelah tanda-tanda medan yang utama selesai digambar,
lengkapi detail yang lain seperti jalan, tempat istirahat,
sungai
Cara Pemetaan (2) :
 Selama pembuatan peta, pemandu hendaknya selalu
mengajak dan mendorong masyarakat untuk
berdiskusi tentang berbagai hal yang berhubungan
dengan peta tersebut. Berbagai masalah, potensi
sumberdaya, keinginan, harapan, dll yang muncul
dicatat dan dirangkum oleh pemandu untuk diangkat
kembali sebagai topik yang akan dibahas bersama
masyarakat secara lebih mendalam
 Presentasi kembali, diskusi dan analisa setelah peta
selesai
 Dokumentasikan peta tersebut
Gambar Peta Desa :
Penelusuran Lokasi (Transek) :
 Tehnik yang digunakan untuk memfasilitasi kegiatan
penggalian informasi melalui pengamatan langsung ke
lapangan dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa
mengikuti suatu lintasan yang disepakati
 Informasi yang dapat digali : kondisi fisik lingkungan desa,
pola usaha tani, teknologi setempat dan cara pengelolaan
sumber daya alam.
 Informasi non pertanian : aktivitas rumah tangga dan
ekonomi seperti pengelolaan hewan, penyimpanan hasil
tani, pekerjaan selain petani (menghasilkan sisi lain
kehidupan pedesaan yang sebelumnya tidak teramati)
 Informasi tentang hal khusus seperti kondisi sosial, kasta,
kebudayaan, kebiasaan, kesehatan, agama
Jenis-jenis Transek :
 Penelusuran desa (Transek Desa)
 Penelusuran sumberdaya (Transek sumberdaya)
 Berdasarkan pola lintasan penelusuran :
 Transek lintasan garis lurus (transek klasik)
 Transek lintasan garis berkelok (transek zigzag)
 Transek lintasan saluran air atau tepi sungai (transek
nullah)
 Transek lintasan menyapu
 Transek lintasan garis berputar
 Putaran tunggal
 Putaran berganda
Penerapannya (1) :
 Membahas maksud dan tujuan kegiatan penelusuran
lokasi serta menjelaskan cara pembuatan peta/diagram
transek
 Membagi pekerjaan dan tugas pengamatan antara para
anggota tim sesuai kemampuan, contohnya yang memiliki
latar belakang pertanian mengamati keadaan kebun.
Seorang tim ditugaskan untuk mencatat
data/menggambar. Dapat pula dibagi lagi menjadi
beberapa tim kecil untuk transek di wilayah lain
 Sepakati cara melakukan transek dan jenis lintasan yang
akan dipilih
Penerapannya (2) :
 Selama perjalanan, setiap menjumpai warga
masyarakat atau pemanfaat lahan yang berbeda, kita
berhenti untuk bertanya dan berdiskusi.
Permasalahan, potensi dan harapan-harapan yang
timbul selama diskusi dicatat
 Berhentilah di beberapa tempat agar bisa berdiskusi
mengenai hasil pengamatan dan penggalian informasi
yang telah dilakukan. Juga untuk memberi
kesempatan kepada penggambar/penulis untuk
mencatat secara rinci
 Pada akhir kegiatan semua catatan dikumpulkan dan
dirangkum. Lakukan perbaikan bila perlu.
Gambar Transek :
Sketsa Kebun
 Memfasilitasi kegiatan penggalian informasi melalui
penggambaran keadaan kebun pada lokasi-lokasi tertentu
dan mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan
kegiatan pengelolaan lahan
 Tujuan lain pembuatan sketsa kebun adalah untuk
merangsang diskusi antara petani, kemudian menganalisa
keadaan kebun itu.
 Tehnik ini dapat membantu menggerakkan proses
penyadaran dan menumbuhkan motivasi. Melalui
pengkajian bersama masyarakat terhadap berbagai gejala
yang tampak dalam kehidupan masyarakat yang muncul
selama proses diskusi ketika sketsa/media penggambaran
lokasi, ini akan menjadi proses belajar, dan penguatan
Sketsa Kebun (2)
 Tehnik ini membantu proses perencanaan, misalnya
tehnik ini dapat menjadi alat bantu dalam menyusun
rencana pengelolaan kebun, baik di tingkat keluarga
maupun yang lebih luas. Perencanaan juga dapat
diperluas seperti perencanaan pembangunan sarana
MCK, sumur, dll
 Dapat pula menggambarkan kebun yang dicita-
citakan oleh petani
 Tehnik ini juga dapat dipakai untuk monev dengan
membandingkan sketsa-sketsa secara berkala
Bagan Hubungan Kelembagaan
 Dalam usaha pengembangan masyarakat, yang patut
dipertimbangkan adalah mendayagunkan potensi
lembaga-lembaga informal dan formal yang ada di
masyarakat, karenanya keberadaan dan tingkat
penerimaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga
tersebut merupakan informasi penting
 Tehnik yang digunakan untuk memfasiltiasi kegiatan
menggali hubungan kelembagaan (hubungan antar
pihak), baik antara masyarakat dengan lembaga
tersebut maupun pihak-pihak tertentu yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat
Pelaksanaan :
 Pemandu menjelaskan maksud dan tehnik inii dalam
suasana yang akrab dan santai. Diskusi diawali dengan
memberikan gambaran menganai kegiatan sebuah
lembaga yang ada di lokasi kegiatan.
 Peserta membaut daftar jenis dan nama-nama lembaga,
kelompok atau pihak lain yang selama ini telah dikenal dan
berhubungan dengan masyarakat
 Setiap lembaga diwakili oleh simbol berupa lingkaran dari
kertas, dan simbol untuk masyarakat diletakkan ditengah
lantai/papan
 Semakin besar ukuran simbol berarti semakin besar
manfaat yang dirasakan dari program lembaga tersebut
 Semakin dekat letak sebuah simbol terhadap simbol
masyarakat, maka semakin dekat hubungan keakraban
lembaga tersebut dengan masyarakat
Pelaksanaan (2) :
 Diskusikan tentang arti “penting” dan “pembangunan”
dan konteks kegiatan tersebut. Tanyakan lembaga
mana yang mereka anggap penting dan yang paling
penting, catat alasannya
 Setelah peserta menyepakati jarak dan besarnya
lingkaran, lekatkan secara permanen lingkaran
tersebut diatas karton. Diskusi dilanjutkan dengan
membahas bentuk atau pola hubungan yang
diharapkan masyarakat
 Tehnik ini bisa dimodifikasi dengan menggunakan
media batu kerikil dengan tehnik “sepuluh biji”
Analisa Mata Pencaharian
 Bila suatu program menganggap bahwa aspek mata
pencaharian peserta bisa dijadikan salah satu titik
masuk untuk tujuan pengembangan masyarakat,
maka perlu suatu cara yang mampu menyerap aspirasi
peserta dalam hal mata pencaharian
 Informasi ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk
menentukan jenis kegiatan apa yang layak dan dapat
dikembangkan di masa yang akan datang
 Selain itu bisa menjadi dasar untuk melihat keberadan
dan peran kaum laki-laki dan perempuan di sektor
mata pencaharian keluarga (analisa gender)
Pelaksanaan :
Bagan Analisa Mata
Pencaharian
Wawancara Semi Terstruktur
Contoh Format
Wawancara
Terstruktur
Bagan
Keluaran-
Masukan
Pengorganisasian Masalah

Anda mungkin juga menyukai