Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN KEISTIMEWAAN

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


TAHUN 2019
DALAM RANGKA
PENYUSUNAN KOORDINASI USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN KEISTIMEWAAN
TAHUN 2019

oleh:
R.SARTONO, S.Si.MM
(Kasubdit Pemerintah Aceh, DKI Jakarta dan D.I Yogyakarta)

DIREKTORAT PENATAAN DAERAH, OTONOMI KHUSUS DAN DPOD


DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH

Yogyakarta, 14 Desember 2017


DJOGJA th 1755
Tugu Yogyakarta/Tugu Malioboro/Tugu Golong
Gilig/Tugu Pal Putih merupakan penanda batas
utara kota tuaYogya.
Dibangun pada tahun 1755 oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono I, pendiri kraton Yogyakarta
yang mempunyai nilai simbolis dan merupakan
garis yang bersifat magis menghubungkan Laut
Selatan, Kraton Yogya dan Gunung Merapi,
sekaligus VISIONER.
Menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti,
semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk
melawan penjajahan.
Semangat persatuan atau yang disebut golong
gilig itu tergambar jelas pada bangunan
tugu, tiangnya berbentuk gilig (silinder) dan
puncaknya berbentuk golong (bulat).
Pembangunan Bertahap
Membangun secara bertahap:
 Tugu Yogyakarta/Tugu Malioboro/Tugu Golong Gilig/Tugu
Pal Putih dibangun tahun 1755
 Masjid Pathok Negoro Mlangi dibangun pada 1758
 Pembangunan Masjid Besar Kauman 1773 (18 Tahun
kemudian setelah perjanjian Gianti).

Konteks Keistimewan Saat Ini 2012-2017, 2018-2022, dst:


 Proses Mengembalikan (.....%)
 Proses Memperbaiki (.....%)
 Proses Menguatkan (.....%)
 Proses Mengembangkan (.....%)
Pasal 18B
UUD 1945

DAERAH
KHUSUS/ISTIMEWA
(Desentralisasi
Asimetris) ACEH UU NO. 11/2006

DKI JAKARTA UU NO. 29/2007


ACEH, DKI
JAKARTA, DI YOGYAKARTA UU NO. 13/2012
DIY, PAPUA,
PAPUA
BARAT PAPUA & UU NO. 21/2001
PAPUA BARAT jo. UU NO. 35/2008

MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT BERDASARKAN
LANDASAN FILOSOFIS PADA KARAKTERISTIK DAERAH,
BUDAYA, AGAMA DAN HISTORIS
4
① Mewujudkan tata pemerintahan
yang baik dan demokratis;
② Ketentraman dan kesejahteraan
masyarakat;
③ Menjamin ke-bhinekatunggal
ika-an;
④ Melembagakan peran dan
tanggungjawab Kasultanan dan
Kadipaten dalam menjaga dan
mengembangkan budaya
yogyakarta yang merupakan
warisan budaya bangsa.
PERAN KEMENDAGRI DALAM IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN OTONOMI KHUSUS/ISTIMEWA

Asistensi
Review Kebijakan Pelaksanaan
(Per UU an) Otsus/
Otsus/Istimewa Istimewa Binwas Umum

Fasilitasi Monitoring
Penyusunan & Evaluasi
Regulasi
Kekhususan/
Keistimewaan
KEISTIMEWAAN D.I. YOGYAKARTA
Keistimewaan DIY, meliputi:
Tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas
1
dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur
2 Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY

3 Kebudayaan

4 Pertanahan

5 Tata Ruang
7
PERKEMBANGAN REALISASI KEUANGAN DAN FISIK
DANA KEISTIMEWAAN TAHUN 2013-2017
(Sumber: Pemerintah Provinsi DIY)
100 100 100 97.92 100 99.17 100
100 94.15
89.39
90 97.13 89.51
80 87.22

70
Persentase (%)

60 51.93
50
40
29.35
30 23.58

20
10
0
2013 2014 2015 2016 2017
Pagu Realisasi Anggaran Realisasi Fisik
Tahun Total Pagu Realisasi Anggaran
Th 2017*) s.d 11 Desember 2017
2013 231.392.653.500 54.562.180.053
2014 523.874.719.000 272.056.608.289
2015 547.450.000.000 477.494.515.166
2016 547.450.000.000 531.722.397.752
2017 800.000.000.000 716.080.000.000*) 8
TREND KENAIKAN DANA KEISTIMEWAAN

KENAIKAN PAGU ANGGARAN DANA KEISTIMEWAAN


TAHUN 2013 - 2018

1,200,000,000,000

1,000,000,000,000

800,000,000,000
Tahun Total Pagu Realisasi
Anggaran
600,000,000,000 2013 231.392.653.500 54.562.180.053
2014 523.874.719.000 272.056.608.289
2015 547.450.000.000 477.494.515.166
400,000,000,000
2016 547.450.000.000 531.722.397.752
2017 800.000.000.000 690.654.239.653*)
200,000,000,000 1.000.000.000.000
2018 -
2019 ?

-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PENGAWASAN KELEMBAGAAN DI DAERAH KHUSUS DAN ISTIMEWA

semua peraturan perundang-undangan yang


berkaitan secara langsung dengan Daerah
UU 23/2014 wajib mendasarkan dan menyesuaikan
pengaturannya pada UU 23/2014

Pedoman
Kelembagaan Perangkat
Daerah UU Otsus dan Keistimewa-
PP UU OTSUS DAN an mengamatkan lembaga
18/2016 KEISTIMEWAAN khusus dan keistimewaan.
 berlaku bagi Daerah yang
memiliki status istimewa
Permendagri 95/2016 – Perangkat Daerah Aceh
atau otonomi khusus,
 sepanjang tidak diatur Ketentuan Perangkat Daerah Permendagri 97/2016 – Perangkat Daerah DKI
secara khusus dalam istimewa dan khusus diatur
peraturan perundang- dgn Permendagri setelah Permendagri 8/2017 – Perangkat Daerah DIY
undangan Daerah mendapat pertimbangan
istimewa atau khusus. tertulis MenPANRB. Permendagri 9/2017 – Perangkat Daerah Provinsi
Papua dan Papua Barat 10
PENATAAN KELEMBAGAAN DAERAH KHUSUS DAN ISTIMEWA

KEBIJAKAN KEMENDAGRI TENTANG


KELEMBAGAAN KEKHUSUSAN LEMBAGA KEKHUSUSAN DAN
DAN KEISTIMEWAAN KEISTIMEWAAN DI DAERAH

Permendagri 95/2016 – Perangkat Daerah ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KEISTIMEWAAN


Aceh QANUN Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Aceh, (Pasal 3)

Permendagri 97/2016 – Perangkat Daerah BIRO ORGANISASI DAN REFORMASI BIROKRASI


Provinsi DKI Jakarta PERDA Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah DKI Jakarta

Permendagri 8/2017 – Perangkat Daerah DIY ASISTEN KEISTIMEWAAN


PERDAIS Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY, (Pasal 10)

Permendagri 9/2017 – Perangkat Daerah BIRO OTONOMI KHUSUS


Provinsi Papua dan Papua Barat PERGUB Nomor 32 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekda Provinsi Papua, (Pasal 11)

11
EVALUASI KEISTIMEWAAN 2012-2017
1. Tayangan visualisasi dalam rangka 5 tahun keistimewaan belum komplit, dengan
catatan:
a. kurang terlihatnya hasil fisik dan kinerja yang dibiayai danais
b. Kurang adanya hubungan antara fokus kinerja keistimewaan dengan daerah
sekitar (misalnya dengan pengembangan pathok negoro)
c. Kurangnya visualisasi potensi SDM, potensi alam yang menajdi garapan
keistimewaan
2. Kegiatan Forum Desentralisasi asimetris batal dilaksanakan dan tertundanya revisi
Perdais Kelembagaan.
3. Sisa Pembangunan Jogja Planning Galleri
4. Tahun 2012-2017 sebagai DASAR penyusunan program lima tahunan periode 2018-
2022 dengan pertimbangan:
a. Regulasi turunan UU No.13 Tahun 2012 akan selesai pd akhir 2017;
b. Pengalaman pelaksanaan program dan kegiatan keistimewaan 2012-2017
pengalaman untuk lima tahunan dan dijabarkan pada kegiatan tahunan;
5. Kurang optimalnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan kegiatan;
6. Lemahnya proses menjaringan program/kegiatan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan kegiatan dana keistimewaan dari masyarakat;
LANJUTAN.........

7. Belum ada grand disign program keistimewaan jangka menengah (2018-2022);


8. Perlunya mekanisme pengusulan kegiatan bagi masyarakat untuk penyusunan
perencanaan melalui media online.
9. Kurangnya publikasi sosialisasi program-program unggulan keistimewaan ke
masyarakat melalui media sosial.
10.Belum tuntasnya Pembangunan Taman Raja-raja; Pembelian Tanah untuk Taman
Budaya Bantul; Pembangunan Panggung Budaya Krapyak dan Pengadaan Tanah
di Sokoliman, Pembangunan Cagar Budaya.
11.Bidang Pertanahan berjalan baik, namun relatif lamban, masih menyisakan
pembebasan 28 KK di Area bandara “NYIA”

Arus Politik :
1. Tahun 2019 tahun Politik
2. Derasnya tuntutan masyarakat agar dana keistimewaan bisa sampai ke desa dan
peningkatan kesejahtreaan masyarakat.
Apa Visi Djogja 2025
TUJUAN KEISTIMEWAAN MANFAAT KEISTIMEWAAN

5 Urusan Keistimewaan

① Mewujudkan tata pemerintahan ① Terwujudnya tata pemerintahan


yang baik dan demokratis; yang baik dan demokratis;
② Ketentraman dan kesejahteraan ② Terciptanya Ketentraman dan
PROGRAM kesejahteraan masyarakat;
masyarakat;
③ Menjamin ke-bhinekatunggal ③ Menjamin ke-bhinekatunggal
ika-an; KEGIATAN ika-an;
④ Melembagakan peran dan ④ Melembaganya peran dan
tanggungjawab Kasultanan dan tanggungjawab Kasultanan dan
Kadipaten dalam menjaga dan Kadipaten dalam menjaga dan
mengembangkan budaya CAPAIAN mengembangkan budaya
yogyakarta yang merupakan yogyakarta yang merupakan
KEGIATAN
warisan budaya bangsa. warisan budaya bangsa.
TERUKUR

2012-2017 2018-2022 2022-2027


FOKUS PESISIR FOKUS LAUTAN
FOKUS DARATAN Visi Gub dan Wagub - pelabuhan besar
2017-2022 - Kapal besar
(Renaisance)
ARAH PROGRAM DAN KEGIATAN 2019
1. FGD untuk unsur masyarakat dalam pembahasan usulan perencanaan diperluas
meliputi: unsur :
a. Masyarakat;
b. Seniman/Budayawan;
c. Perguruan Tinggi;
d. lainnya.
2. Belanja program inti/prioritas lebih besar dari pada belanja pendukung;
3. Peningkatan kualitas SDM dalam urusan kebudayaan;
4. Mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan keistimewaan;
5. Menyelesaikan rencana program keistimewaan jangka menengah (2018-2022) agar
dapat dipedomani dalam rangka penyusunan program kerja tiap tahun;
6. Melakukan evaluasi program-program besar yang telah dilaksanakan 2012-2017,
dan MENGGAGAS DESAIN PROGRAM BESAR (2018-2022) dan VISI KEDEPAN
7. Mengkaji regulasi pengelolaan dana keistimewaan agar sampai pada masyarakat
serta sinergis antara provinsi dengan kab/kota.
8. Pada tahun 2019 momentum baik untuk gagasan-gagasan besar.
TAHAP LIMA TAHUNAN 2012-2017 KE 2019
ERA AWAL/DASAR ERA PERTENGAHAN ERA KEBERLANJUTAN

2012-2017 dan +2018 2019-2022 2022-2022


1 2 3 4

1. Identifikasi (2013-2017) Pemanfaatan dan pengelolaan Tanah


Identifikasi Selesai (2018) Kesultanan dan Kadipaten
2. Perdais perintah UU No.13/2012 Implementasi Perdais dan Pergub
4 Perdais Selesai • Masyarakat banyak
1 Perdais Kelembagaan Revisi menerima manfaat
3. DED 4 Pathok Negoro Pengadaan Tanah • Kesejahteraan
Masyarakat Meningkat
4. Pembelian Tanah Taman Budaya Pembangunan, pemanfaatan
Bantul, Tanah di Sokoliman
5. Pembebasan Lahan “eks STIE” Pembangunan Museum Budaya
6. Pembangunan Panggung Budaya Pemanfaatan, Pelestarian
Krapyak dan Cagar Budaya lainnya
Menyusun Instumen Pengukuran
Keberhasilan kinerja secara kuantitatif
Gagasan jangka panjang Giant Program, Pembangunan
atau gagasan lainnya
Desain RTR Pesisir Pengembangan Program
Desain RTR 12 mil laut Besar
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai