1. AISYAH (171440101)
2. CAHYA LYSTIANI (171440102)
3. DEWI APRILIANTI (171440105)
4. ELLENA FEBRIAFENA (171440107)
5. FINDA YESIANA (171440108)
6. NUR RAHMA DHINA (171440117)
7. RACHMA FADILLAH (171440119)
PENGKAJIAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pada penderita DM dan kombinasi dari tekanan darah tinggi dan kolesterol
tinggi menyebabkan kerusakan pada lapisan arteri. Sehingga arteri menjadi
sempit atau benar-benar terhalang akan mengurangi tekanan darah dan
jumlah sirkulasi darah secara ekstrem. Dinding arteri akan mengecil dan
kapiler menebal, sehingga oksigen tidak dapat menyebrangi dinding dengan
mudah. Jika aliran darah berkurang, ganggren akan terjadi. Maka amputasi
dilakukan untuk mengangkat jaringan mati, sehingga penyebaran ganggren
bisa dicegah dan memungkinkan jaringan sehat untuk pulih
Patofisiologi
Neuropati sensoris perifer pada kaki diabetik
merupakan faktor terpenting, dimana hilangnya
rasa kepekaan pada kaki menyebabkan kaki sangat
Ulkus kaki diabetes
rentan terhadap luka, atau trauma yang sangat
disebabkan tiga faktor yang
ringan sekalipun. Pecahnya permukaan kulit,
sering disebut trias, yaitu:
bahkan yang disebabkan oleh tusukan atau lecet
iskemi, neuropati, dan
yang sangat kecil sekalipun, menyebabkan bakteri
infeksi. Kadar glukosa
mendapatkan tempat untuk masuk dan terjadi
darah tidak terkendali akan
proses infeksi. Pengobatan yang tidak berhasil
menyebabkan komplikasi
akan menyebabkan kaki menjadi gangren dan bisa
kronik neuropati perifer
memerlukan amputasi.
berupa neuropati sensorik,
motorik, dan autonom.
• Pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan glukosa darah baik glukosa darah puasa
atau sewaktu, glycohemoglobin (HbA1c), Complete Blood
Count (CBC), urinalisis, dan lain- lain.
• Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Penunjang: X-ray, EMG
(Electromyographi), Rontgen dan pemeriksaan
laboratorium
• Pemeriksaan sederhana
Konsep Asuhan Keperawatan
Post Amputasi Tarsal Digiti II,
III, IV
1. Pengkajian Keperawatan
a. Keluhan utama
Rasa kesemutan pada kaki/tungkai bawah, rasa raba yang
menurun, luka yang tidah sembuh-sembuh dan berbau,
adanya nyeri pada klien. Riwayat penyakit luka, penyebab,
upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya
b. Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat DM atau penyakit-penyakit lain yang ada kaitan
dengan defisiensi insulin, misalnya : penyakit pankreas.
Adanya riwayat penyakit jantung, aterosklerosis
c. Riwayat kesehatan keluarga
Menderita DM, atau penyakit keturunan yang dapat
menyebabkan defisiensi insulin
Pemeriksaan fisik
a. Neuro Sensori
Disorientasi, mengantuk, stupor/koma, gangguan memori, kekacauan
mental, reflek tendon menurun, aktivitas kejang.
b. Kardiovaskuler
Takikardia/nadi menrun atau tidak ada, perubahan tekanan darah
postural, hipertensi, disritmia, krekel, DVJ (GJK)
C. Pernapasan
Takipne pada keadaan istirahat dengan aktivitas, sesak napas, batuk
dengan tanpa sputum purulent dan tergantung ada tidaknya infeksi,
paralise otot pernapasan (jika kadar kalium menurun tajam), RR >24 jam
kali/menit, nafas berbau tajam.
d. Gastrointestinal
Muntah, penurunan berat badan, distensi abdoment, asites, wajah
meringis pada palpitasi, bising usus lemah/menurun
Continue...
Alkalosis respiratorik