Anda di halaman 1dari 26

1.

Potensi Pengurangan dan Peningkatan Karyawan


2. Nilai Ekspor Produk Pertambangan Mineral
3. Rencana Investasi Pembangunan Smelter

Catatan:
1. Kajian dampak dihitung berdasarkan data pemegang SPE yang
terdaftar di KESDM dan Kemendag s/d Bulan November 2013
2. Data Rencana Pembangunan Fasilitas Pengolahan dan
Pemurnian diperoleh dari hasil verifikasi rencana pembangunan
yang dilakukan oleh Ditjen Minerba-KESDM
1. UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara:
– Pasal 95 huruf c “Pemegang IUP dan IUPK wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya
mineral dan/atau batubara”
– Pasal 102 “Pemegang IUP dan IUPK wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral
dan/atau batubara dalam pelaksanaan penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta
pemanfaatan mineral dan batubara”
– Pasal 103 ayat (1) “Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi wajib melakukan
pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri”
– Pasal 170 “Pemegang kontrak karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 yang sudah
berproduksi wajib melakukan pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (1)
selambat-lambatnya 5 (lima) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan”

2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan


Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara:
– Pasal 84 ayat (1) “Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi harus
mengutamakan kebutuhan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri”
– Bab VIII (pasal 93 – 96) mengenai Peningkatan Nilai Tambah, Pengolahan dan
Pemurnian Mineral dan Batubara
– Pasal 112 angka 4 huruf c “Kuasa pertambangan, surat izin pertambangan daerah, dan
surat izin pertambangan rakyat, yang diberikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan sebelum ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini tetap diberlakukan sampai jangka
waktu berakhir serta wajib melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri dalam
jangka waktu paling lambat 5 (lima) tahun sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara”
3. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara:
- Pemegang KK wajib melakukan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri;
- Pemegang IUP OP wajib melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di
dalam negeri;
- Pemegang KK yang telah melakukan penambangan dan pemurnian dapat melakukan
penjualan ke luar negeri;
- Pemegang IUP OP yang telah melakukan pengolahan dapat melakukan penjualan ke
luar negeri.
4. Permen ESDM Nomor 7 Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai
Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral
5. Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Permen
ESDM Nomor 07 Tahun 2012
6. Permen ESDM Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua
Permen Nomor 07 Tahun 2012
7. Permen ESDM Nomor 1 Tahun 2014 tentang Peningkatan Nilai
Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral
di Dalam Negeri:
- Terdiri atas 7 Bab, 14 Pasal, dan 3 Lampiran yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari Permen ESDM ini;
- Golongan mineral yang dapat ditingkatkan nilai tambahnya adalah mineral
logam (pengolahan dan pemurnian), mineral bukan logam (pengolahan),
dan batuan (pengolahan);
- Pemegang KK dan IUP logam tertentu dapat menjual produk hasil
olahannya sampai dengan awal tahun 2017, kecuali nikel, bauksit, timah,
emas, perak, dan kromium;
- Penjualan hasil olahan dapat dilakukan setelah mendapat rekomendasi
dari Dirjen Mineral dan Batubara, dengan melampirkan persyaratan: FS,
lingkungan hidup, pelunasan kewajiban keuangan, CnC, jadwal
pembangunan smelter, rencana kerja dan keuangan, rencana penjualan
ekspor;
Produk pertambangan mineral (dan
batubara) dari semula diekspor dalam
bentuk material kasar/wantah (raw )
menjadi bahan baku industri hasil
olahan yang bernilai tambah.
NILAI TAMBAH
Pertambahan nilai mineral sebagai hasil dari proses pengolahan
dan/atau pemurnian.
PENINGKATAN NILAI TAMBAH
Peningkatan nilai mineral melalui kegiatan pengolahan dan/atau
pemurnian sehingga menghasilkan manfaat ekonomi, sosial, dan
budaya yang lebih tinggi.
INI BERARTI
Peningkatan nilai tambah mineral membuat produk tambang
dapat berfungsi sebagai katalisator dalam rangka mempercepat
proses peningkatan ketahanan energi dan industri menuju
kemakmuran bangsa dan negara.
UTAMA:
1. Nilai tambang
2. Kebutuhan industri dalam negeri
3. Penerimaan negara
4. Tenaga kerja

TAMBAHAN:
1. Konservasi
2. Diversifikasi produk/energi
3. Teknologi (rancang bangun dan rekayasa)
4. Terciptanya transformasi dari negara penghasil bahan
mentah/setengah jadi menjadi setengah jadi/bahan jadi
5. Ketahanan energi
6. Ketahanan industri dalam negeri
Berdasarkan perhitungan tekMIRA:
• Konsentrat tembaga menjadi logam: USD595,0 juta
• Emas dari tembaga: USD455,3 juta
• Perak dari tembaga: USD14,2 juta
• Bijih nikel menjadi ferronikel: USD2.296,0 juta
• Bauksit menjadi alumina: USD2.347,5 juta
• Bijih besi menjadi “sponge”: USD399,3 juta
• Batubara: USD2.436,9 juta
TABEL 4.1 PENINGKATAN NILAI TAMBAH MINERAL LOGAM
KOMODITI JENIS PRODUK HARGA NILAI INPUT ANTARA NILAI TAMBAH
$/ton
1.Bijih bauksit bijih/washed bauksit 25,00 8,75 16,25
alumina 500,00 175,00 325,00
alumina hidrat 600,00 210,00 390,00
alumunium 2.500,00 875,00 1.625,00

2.Pasir dan bijih besi bijih


sponge iron
pig iron 80,00 28,00 52,00
baja 700,00 245,00 455,00

by prduct slag 10,00 3,50 6,50


titanium oksida - -
vanadium oksida 1.885,00 659,75 1.225,25

3.Bijih tembaga konsentrat


logam tembaga 7.203,00 2.521,05 4.681,95
baja 4.700,00 1.645,00 3.055,00

by product slime :
Emas (Au) 42.239.858,91 14.783.950,62 27.455.908,29
Perak (Ag) 631.040,56 220.864,20 410.176,37
Telerium (Te) 249.000,00 87.150,00 161.850,00
Paladium (Pd) 241.260.317,46 84.441.111,11 156.819.206,35
Timbal (Pb) 2.046.000,00 716.100,00 1.329.900,00

Limbah gas SO2 :


Asam sulfat (Rp) 1.300.000,00 455.000,00 845.000,00
Gipsum :
crude gipsum 7,31 2,56 4,75
calcined gipsum 21,10 7,39 13,72

4. Bijih Nikel bijih


fero nikel 1.000,00 350,00 650,00
nikel matte 18.172,00 6.360,20 11.811,80
baja 700,00 245,00 455,00
Asam sulfat (Rp) 1.300.000,00 455.000,00 845.000,00
Gipsum :
crude gipsum 7,31 2,56 4,75
calcined gipsum 21,10 7,39 13,72

4. Bijih Nikel bijih


fero nikel 1.000,00 350,00 650,00
nikel matte 18.172,00 6.360,20 11.811,80
baja 700,00 245,00 455,00

by product tailing/slag :
Cromium (Cr)
Cobalt (Co) 52.760,00 18.466,00 34.294,00

Slag :
Precious slag ball 25.130,00 8.795,50 16.334,50
nikel

5. Timah konsentrat (70% SnO2) 10.000,00 3.500,00 6.500,00


logam timah (99,85%) 7.583,90 2.654,37 4.929,54
- -
by product Tailing : - -
besi - -
ilmenite (min 54% TiO2) 80,00 28,00 52,00
rutile (min 80-95% TiO2) 555,00 194,25 360,75
TiO2 2.270,00 794,50 1.475,50
REO (rare earth oxide) - -
concentrate 4,08 1,43 2,65
WO3 concentrate wolfram 140,00 49,00 91,00
Monazite concentrate (kan - -
dungan Thorium) 400,00 140,00 260,00
Thorium nitrate, mantle grade 27.000,00 9.450,00 17.550,00
Thorium nitrate, welding grade 5.460,00 1.911,00 3.549,00
Thorium oxide (min 99,9%) 83.500,00 29.225,00 54.275,00
Thorium oxide (min 99,99%) 107.250,00 37.537,50 69.712,50
Ytrium oxide (min 99,0-99,99%) 85.000,00 29.750,00 55.250,00
Ytrium metal (min 99,0-99,9%) 115.000,00 40.250,00 74.750,00
antimon 3.196,70 1.118,85 2.077,86
Zircon 48.501,00 16.975,35 31.525,65
KETERANGAN : - NILAI INPUT ANTARA MINERAL LOGAM DAN BUKAN LOGAM DIASUMSIKAN 35 % DARI HARGA JUAL
TABEL 4.2 PENINGKATAN NILAI TAMBAH MINERAL BUKAN LOGAM
KOMODITI PRODUK UTAMA HARGA INPUT NILAI ANTARA NILAI TAMBAH
Rp/ton
1.Feldspar tanpa diolah (bahan keramik) 230.000,00 80.500,00 149.500,00
hasil blending 520.000,00 182.000,00 338.000,00
konsentrat feldspar
(hasil flotasi) 1.150.000,00 402.500,00 747.500,00

slime :
Clay berfeldspar (tailing 1) 160.000,00 56.000,00 104.000,00
Mika (tailing 2) 170.000,00 59.500,00 110.500,00
Kuarsa (tailing 3)
(bahan kaca dan keramik) 250.000,00 87.500,00 162.500,00
Besi Oksida (tailing 4)
(bahan pewarna/pigment) 75.000,00 26.250,00 48.750,00
$/ton
2. Zircon wantah 25,00 8,75 16,25
Standar 640,00 224,00 416,00
Premium grade (bahan
refraktori) 750,00 262,50 487,50
Intermediate (bahan
keramik) 700,00 245,00 455,00
Chemical grade 4.000,00 1.400,00 2.600,00
Zirconia electronic grade 25.000,00 8.750,00 16.250,00
Zr untuk industri nuklir 250.000,00 87.500,00 162.500,00
Hafnium untuk industri
nuklir 350.000,00 122.500,00 227.500,00

by product Niobium 60.000,00 21.000,00 39.000,00


REO concentrate 8.500,00 2.975,00 5.525,00
Ytirum concentrate 13.000,00 4.550,00 8.450,00
KETERANGAN : - NILAI INPUT ANTARA MINERAL LOGAM DAN BUKAN LOGAM DIASUMSIKAN 35 % DARI HARGA JUAL
1. “Kehilangan” pendapatan negara dari ekspor
2. PHK: angka pengangguran, TK langsung dan
tidak langsung
3. CSR/Comdev: laju pertumbuhan ekonomi bawah
terhambat
4. Kerusuhan sosial???
5. Kegaduhan politik???
6. Pasar dunia terguncang: berimbas kepada pasar
domestik
Berdasarkan perhitungan tekMIRA:
• Konsentrat tembaga: USD136,9 juta
• Emas dari tembaga: USD104,7 juta
• Perak dari tembaga: USD3,3 juta
• Bijih nikel: USD359,6 juta
• Bauksit: USD150,8 juta
• Bijih besi: USD196,6 juta
• Batubara: USD1.932,8 juta
Asumsi:
Setiap produksi 1 juta ton (bijih Nikel, Bauksit, Bijih Besi) memerlukan 3 fleet
yang terdiri atas:
Uraian Jumlah Satuan
Excavator 3 unit
Truk 15 unit
Jarak <2 km

1 fleet membutuhkan
Uraian Jumlah
operation 6
pengawas 4
checker pit 1
checker stockpile 1
leader dumping 1
support 10
mechanical 5
total 1 fleet 28
total 3 fleet 84

* variabel kebutuhan man power = 84 karyawan/1 juta ton


* fix man power ( administrasi, penunjang, dll) = 100 org/perusahaan
Jumlah Perusahaan
No. Jenis Produk Produksi
ET
1 Bijih Nikel 120 59.741.270

2 Bijih Besi 70 55.963.005

3 Bijih Aluminium 48 19.617.141

4 Bijih Mangan, Galena &Ilmenite 21 -

JUMLAH 253

Catatan:
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja :
 (Bijih Nikel, Bauksit dan Bijih Besi) berdasar pada jumlah produksi dan jumlah
perusahaan sebagaimana tabel di atas
 Bijih Mangan, Galena & Ilmenite dihitung berdasar pada jumlah perusahaan
dikalikan dengan 100 orang/perusahaan
SUBJECT JUMLAH SATUAN

Operation dari IUP Nikel, Bauksit dan Besi 11.367 Karyawan

Fix Man Power dari IUP Nikel, Bauksit dan Besi 25.700 Karyawan

Estimasi Tenaga Kerja (Operation dan Fix) dari IUP Mangan, Galena, 2.100 karyawan
Kromium dan Ilmenit
Tenaga Kerja PTFI 2013 (Excl. Sub Kontraktor) 12.981 karyawan

Tenaga Kerja PT NNT 2013 (Excl. Sub Kontraktor) 3.979 karyawan

TOTAL 56.127 karyawan


70,000

Hanya 55% Bijih yang


Penambahan atau Pengurangan Tenaga Kerja

60,000
direncanakan diolah dari
produksi tahun 2013
50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

-
Q1 - 2014 2014 2015 2016 2017
Tenaga Kerja Smelter 5,570 11,899 27,775 34,375
Tenaga Kerja Tambang 56,127 4,106 7,203 12,998 31,065

1. Kebutuhan Tenaga Kerja Smelter diperoleh dari data verifikasi


2. Kebutuhan Tenaga Kerja Tambang dihitung ekuivalen terhadap produksi bijih
JUMLAH FASILITAS PENGOLAHAN & PEMURNIAN

PRODUK PENGOLAHAN DAN


No 2013 2014 2015 2016 2017
PEMURNIAN
1 Cupper Cathode 2 2 2 2 4
2 Bullion Lead 1 1
3 SGA 4 5
4 CGA 1 1 1 1
5 Pig Iron 1 3 4
6 Sponge Iron 2 2 2 3 3
7 Billet 1 1 1 3 3
8 FeNi 1 3 8 15 15
9 NPI 1 8 12 19 19
10 Nikel Alloy 2 2 2
11 Sponge Nikel 1 2 2
12 MHP 1
13 Nikel Matte 1 1 1 1 1
14 Silika Manganese 1 1 1 1 1
15 Fero Mangan 1 1 1 2 1
JUMLAH 10 20 33 59 63

Catatan
- Berdasarkan hasil verifikasi rencana pembangunan smelter
NILAI EKSPOR PRODUK PERTAMBANGAN MINERAL (USD)
No Sumber Transaksi 2013 2014 2015 2016 2017
I Hasil Pengolahan dan Pemurnian 5.619.068.500 6.460.529.460 9.431.834.460 15.429.765.660 24.218.145.660
1 Cupper Cathode 2.250.600.000 2.250.600.000 2.250.600.000 2.250.600.000 10.962.600.000
2 Bullion Lead 51.600.000 45.600.000
3 SGA 1.417.500.000 1.452.500.000
4 CGA 144.000.000 144.000.000 144.000.000 144.000.000
5 Pig Iron 5.625.000 302.625.000 347.625.000
6 Sponge Iron 147.000.000 147.000.000 147.000.000 672.000.000 672.000.000
7 Billet 2.160.000.000 2.160.000.000 2.160.000.000 2.685.000.000 2.685.000.000
8 FeNi 96.200.000 562.400.000 2.767.600.000 5.240.236.000 5.240.236.000
9 NPI 53.760.000 285.020.960 889.820.960 1.518.096.160 1.518.096.160
10 Nikel Alloy 112.000.000 112.000.000 112.000.000
11 Sponge Nikel 43.680.000 106.680.000 106.680.000
12 MHP 20.300.000
13 Nikel Matte 844.308.500 844.308.500 844.308.500 844.308.500 844.308.500
14 Silika Manganese 33.600.000 33.600.000 33.600.000 33.600.000 33.600.000
15 Fero Mangan 33.600.000 33.600.000 33.600.000 51.520.000 33.600.000
II Bijih dari IUP yang berencana membangun 4.411.707.380 - - - -
1 Bijih Nikel 2.080.000.000
2 Bijih Besi 630.000.000
3 Bijih Alumunium (Bauksit) 1.700.339.970
4 Bijih Mangan 1.367.410
III Bijih mineral lain & Konsentrat 1.754.496.742,00 44.464.882,88 44.464.882,88 44.464.882,88 44.464.882,88
1 Zirkon dan Ilmenite 44.464.883 44.464.883 44.464.883 44.464.883 44.464.883
2 Konsentrat Tembaga (Freeport & Newmont) 1.710.031.859
TOTAL 11.785.272.622,00 6.504.994.342,88 9.476.299.342,88 15.474.230.542,88 24.262.610.542,88
PROYEKSI NILAI EKSPOR MINERAL
30,000

25,000

4,356
20,000
(Juta) USD

15,000

10,000 4,412 19,862


15,430
1,710
5,000 9,432
5,619 6,461

-
2013 2014 2015 2016 2017
BIJIH (NIKEL, BESI, BAUKSIT, MANGAN) 4,412 - - - -
ZIRKON DAN ILMENITE 44 44 44 44 44
KONSENTRAT --> TEMBAGA 1,710 - - - 4,356
PRODUK O/M 5,619 6,461 9,432 15,430 19,862

Catatan
- Asumsi PT FI dan PT NNT memurnikan seluruh konsentratnya di dalam negeri pada tahun 2017
- Berdasarkan verifikasi rencana pembangunan smelter
- Harga Produk O/M diasumsikan konstan
Total Investasi Pengolahan dan Pemurnian (Juta USD) Total Investasi Pengolahan dan Pemurnian (Ribu USD)
9,000 30,000

8,000
25,000

7,000

6,000 20,000
(Investasi USD)

Investasi (USD)
5,000
15,000

4,000

10,000
3,000

2,000
5,000

1,000

-
- Timbal
Nikel Besi Bauksit Mangan Zirkon Kaolin
dan Seng
Total Investasi (USD) 5,674 8,450 4,703 Total Investasi (USD) 8,000 4,000 27,000 1,500

TOTAL INVESTASI = USD 18.867.291.290


INVESTASI PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN
Kep. Riau Kalimantan Barat Kalimantan Tengah

A.1.4.
Investasi Peta Sebaran
48 juta USD Kebutuhan
Investasi Energi
4,6 milyar USD Investasi 94 juta USD

Maluku Utara
Investasi 300 juta USD

Jawa Barat
Investasi 230 juta USD

Sulawesi Tenggara
Investasi 3,8 milyar USD

Sulawesi Tengah
Investasi 1,3 milyar USD

Banten Jawa Timur


Kalimantan Selatan
Investasi 7 milyar USD Investasi 250 juta USD Investasi 1,1 milyar USD

Anda mungkin juga menyukai