Anda di halaman 1dari 37

Persalinan dengan Distensi

Uterus
Akbid Bina Husada Tangerang
Oktober 2016

Moudy E.U Djami, MMPD., MKM., M.Keb


Pengertian distensi
uterus
Distensi Uterus = peregangan uterus

Uterus Over distention :

• Macrosomia

• Gemelly

• Hydramnion / polyhydramnion
Macrosomia

• Faktor risiko:
• Ibu dengan DM
• Pertambahan BB berlebihan
• Riwayat Bayi Besar
Penatalaksanaan
• Preventif: Timbang BB Ibu, ukur estimasi BB Janin, maksimal
pertambahan BB 1- 1,5 kg per bulan; batasi jumlah Karbohidrat
jika BB berlebihan.

• Periksa panggul : CPD?

• Rujukan utuk tindakan Op jika Kepala tidak masuk pasa UK


32 minggu pada primipara

• Pada multipara, jika riw bayi besar dan lahir normal, bayi dan
ibu sehat, bisa direncanakan partus normal, perhatikan posisi
persalinan yang memungkinkan sumbu panggul yang luas
Kehamilan Kembar

• Definisi: Kehamilan degan lebih dari


satu janin dalam rahim
• Jenis:
• Kehamilan kembar 2 telur : dizigotik : 2 sel
telur, 2 sel mani
• Kehamilan 1 telur : monozigotik: kembar
identik: 1 sel telur, 1 sel mani membagi diri
menjadi 2 janin
Insiden Gemelly

• Twin di UK (2001) 14,83%

• Triplet di UK 1 : 1000

• Tahun 1756 Triplet = 235 krn IVF

• Setelah 1980 : kejadian kehamilan triplet meningkat


Kehamilan Kembar
monozigotik
Waktu Pembelahan Kondisi Kehamilan -
Janin
Pembelahan secara dini: 72 jam 2 amnion, 2 korion, 2 plasenta
pasca fertilisasi
Hari Ke-4 sampai 8 2 amnion, 1 korion

Hari ke-8 sampai 13 1 amnion, 1 korion

> Hari ke sampai13 Telah terbentuk diskus


embrionik – Kembar siam /
conjoint twin, triplet dst.
Perbedaan Kembar Monozigotik
dan dizigotik

Kembar Monozigotik Kembar Dizigotik

• Sangat mirip / kembar • Jenis kelamin tiak selalu sama


identik • Persamaan seperti adik dan
• Sama jenis kelaminnya kakak
• Golongan darah sama • Golongan darah tidak sama
• Cap tangan dankaki sama • Cap tangan dankaki tidak
• 1 Plasenta ,1 koriondan 2 sama
amnion aatu 1 plasenta, 1 • 2 plasenta, 2 korion, 2
korion dan 1 amnion amnion
Penyulit kehamilan
kembar
• Hidramnion
• Persalinan preterm
• Gestosis
• Anemia
• Twin to twin transfusion (TTTS) : 4-35%
• HPP
• Fetal abnormality dizigot
• AKB meningkat
Onset Labor

• Twins : 37 weeks (30%)

• Triplets : 34 weeks (80-95%)

• Quadriplets : 32 weeks
Tricorionic &
monocorionic pregnancy
Kembar siam-toracopagus
conjoint twins
Twin-dizigotik
3 plasenta, 3 korion, 3
amnion
Plasenta, korion, amnion
pada kehamilan kembar
penatalaksanaan
• Antisipasi persalinan preterm : istirahat cukup, coitus pada trimester III di
kurangi/pantang; wanita karir cuti pada UK 28 minggu, perjalanan jauh tidak
diijinkan

• Cenderung distensi uterus, bayi tidak terlalu besar, yang penting aterm/boderline
prematur

• Hemodilusi lebih besar  tablet besi perlu diberikan, cek Hb rutin per 3 bln

• Cenderung Gestosis  pemantauan Notch pada UK 20mgg, antioksidan dll


perlu diberikan jika terdapat Nocth

• Persalinan normal jika letak anak I normal, jika lintang  rujuk, perhaitkan
kewenangan bidan ssi UU, IVFL untuk akses cairan,/ infus jaga

• Pencegahan HPP setelah bayi lahir  Oksitosin 10 iu IM, setelah plasenta lahir,
drip 10 IU dalam Dextrose 5%

• Manajemen rujukan jika ada indikasi


Gambaran Notch pada arteri
uterina melalui Power Dopler USG
Prognosis Kehamilan
kembar
• Rata-rata BBLR, prematur

• HPP pada ibu


HIDRAMNION
• Hidramnion didefinisikan sebagai cairan ketuban yang
berlebihan, jika diukur dengan USG didapati Indeks Cairan
Amnion (ICA) melebihi 95 persentil pada usia kehamilan atau
lebih dari 8 cm/ lebih

• Jika lebih dari 2000 ml disebut polihidramnion atau dapat


disingkat hidramnion

• Cairan ketuban yang paling banyak ditemukan pada usia


kehamilan 38 minggu adalah 1030 ml, sedangkan pada akhir
kehamilan tinggal 790 ml. Air ketuban akan terus berkurang
hingga usia kehamilan 43 minggu. Pada usia kehamilan ini air
ketuban yang tertinggal hanya sekitar 240 ml.
Kategori
Hidramnion
• Hidramnion kronis : penambahan air ketuban
perlahan-lahan atau secara berangsur-angsur. Kasus
seperti ini jarang ditemukan.

• Hidramnion akut : penambahan air ketuban terjadi


dalam beberapa hari. Biasanya terjadi pada kehamilan
muda pada usia kehamilan 16-20 minggu. Sumber lain
mengatakan dapat terjadi pada usia 18-20 minggu,
dengan lingkar perut ibu yang meningkat pesat
Etiologi
• Dipicu oleh:
• Kelainan janin (atresia esophagus, spina bifida dan anensefali). Pada anensefali dan
spina bifida diduga memicu hidramnion karena transudasi cairan dari selaput otak dan
selaput sum-sum tulang belakang.
• Hidrops janin (eritroblastosis fetalis)
• Bayi besar / makrosomia
• Infeksi intra uterine
• Kehamilan Kembar
• Kehamilan kembar dan Twin to twin transfusion syndrome (TTTS

• Peeklampsia, Eklampsia

• Pengobatan maternal dengan lithium

• Hemodialisis

• Tumor placenta atau janin

• Idiopatik 60%
Patofisiologi
Hidramnion
• Produksi air ketuban bertambah diduga terjadi karena epitel
amnion yang menghasilkan air ketuban, tetapi air ketuban dapat
bertambah juga karena cairan lain masuk ke dalam rongga
amnion, misalnya urine janin atau cairan otak pada kelainan
bawaan seperti anensefali.

• Pengaliran air ketuban terganggu. Normalnya air ketuban yang


telah dibuat dan dialirkan akan diganti dengan yang baru, aliran
dapat terjadi melalui diminum dan ditelah oleh janin, diabsorbsi
oleh usus janin dan dialirkan ke plasenta yang akhirnya masuk
ke aliran darah ibu. Jalan ini kurang terbuka kalau janin tidak
bisa menelan seperti pada kasus atresia esophagus, anensefali
atau tumor pada plasenta.
Insiden Hidramnion

• Mueller adalah 1 dalam 12.448 persalinan


• Barry melaporkan bahwa insiden hidramnion adalah 1
: 5000
• Brown melaporkan bahwa ditemukan 2 kasus dalam
7230 persalinan
• Macafee melaporkan ditemukan 2 kasus dalam 12.021
persalinan
• Orhan dkk melaporkan bahwa kasus hidramnion pada
kehamilan kembar dua /twin pregnancy sebesar 7-14%.
Gejala-Gejala

• Sesak napas

• Edema labia, vulva dan dinding perut

• Regangan dinding rahim dapat menimbulkan rasa


nyeri terutama pada hidramnion akut

• Palpasi janin sulit dilakukan

• Denyut Jantung Janin (DJJ) sulit didengar


Diagnosis

• USG – Index Cairan Amnion (ICA)

• USG – Kelainan Bawaan


ICA

• Secara ultrasonografi, Indeks cairan amnion (ICA)


diukur pada 4 kuadran.

• Jika ditemukan ICA kurang dari 8 cm disebut


oligohidramnion

• Jika > 25 cm disebut polihidramnion.

• Sumber lain mengatkan bahwa range normal ICA


adalah 5-25 cm.
4 Kuadran ICA
Pengukuran ICA
dengan USG
Prognosis (2)

• Bagi Bayi : kurang baik, karena penyebab hidramnion


yang disebabkan oleh kelainan janin itu sendiri seperti:
• Cacat bawaan: anensefali, spinan bifida, atresia
esophagus dan sebagainya.
• Persalinan kurang bulan
• Prolapsus tali pusat

• Eritroblastosis, preeclampsia, dan diabetes mellitus


Prognosis (1)

• Bagi Ibu baik jika ditangani dengan baik. Hal yang


perlu diperhatikan akan terjadi pada ibu untuk
diantisipasi antara lain:
• Perdarahan pascasalin
• Solusio plasenta

• Inersia uteri
Evidence Base of Hidramnion (1)

• Hasil studi kasus di Libanon melaporkan bahwa kehamilan


uniovular pada twin pregnancy (hamil kembar 2 dari 1 telur)
berhubungan dengan kejadian hidramnion, dan pada
kehamilan tersebut lebih sering janin laki-laki. Insiden
kelainan bawaan dan kematian janin dalam rahim juga
meningkat.
• Penelitian Eid dkk (2014) di Libanon menyatakan bahwa
deteksi kelainan bawaan yang berat pada ibu dengan
hidramnion dapat dideteksi melalui pemeriksaan USG Power
Doppler dengan pemeriksaan Middle Cerebral Artery Pulsatility
Index (MCA PI). Adanya penurunan aliran darah ke otak
pada kasus polihidramnion dapat disebabkan oleh
penekanan oleh jumlah ketuban yang banyak sehingga
menyebabkan hipoksia pada janin
Evidence Base of Hidramnion (2)

• Fawad dkk (2008) melaporkan bahwa dari 3500 ibu


bersalin, terdapat 70 ibu (2%) yang mengalami
hidramnion. Dari 25 yang mengalami hidramnion
lebih banyak terjadi pada usia 20-35 tahun dan
ditemukan pada usia gestasi 30-36 minggu, mayoritas
dari tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah
demikian juga dari tingkat pendidikan yang rendah.
Hidramnion dapat menyebabkan peningkatan
morbiditas dan mortilitas meningkat. Dari 76 yang
melahirkan dengan kasus hidramnion, 73,68% hidup,
26,32% KJDR, dan 5,26% meninggal pada usia
neonatal
Kelainan Bawaan yang Berhubungan
dengan Hidramnion
penatalaksanaan

TINDAKAN
NO FAKTOR PENYEBAB TINDAKAN PREVENTIF TINDAKAN LAINNYA
PROMOTIF

Kelainan bawaan tidak dapat dideteksi


oleh bidan saat memberikan asuhan
kehamilan atau antenatal care (ANC).
Bidan harus merujuk pasien ke dokter
spesialis kebidanan dan kandungan untuk
Kelainan bawaan Makanan sehat dan pola
dilakukan pemeriksaan selanjutnya seperti
1 (anensefali, spina bifida, hidup sehat sebelum -
USG jika menemukan:
atresia esophagus) konsepsi
a. lingkar perut lebih besar dari ukuran
normal
b. ibu merasa sesak dengan
pertambahan lingkar perut secara cepat
tersebut

Sama dengan kelainan bawaan, bidan


tidak dapat mengetahui apakah janin
Makanan sehat dan pola
tersebut mengalami hidrops fetalis atau
2 Hydrops Fetalis hidup sehat sebelum -
tidak, sehingga jika bidan menemukan
konsepsi
tanda tidak merasa gerakan anak perlu
dirujuk
penatalaksanaan
TINDAKAN
NO FAKTOR PENYEBAB TINDAKAN PREVENTIF TINDAKAN LAINNYA
PROMOTIF

Pertambahan berat badan ibu yang lebih banyak dari


ukuran normal (selama kehamilan 9-12 kg) harus
dipikirkan berbagai hal seperti adanya PE. Lihat hasil
pemeriksaan darah, jika TD tinggi, lanjutkan dengan
Lebih banyak konsumsi
protein uri, jika terdapat protein dalam urin, rujuk ke Ahli
Monitor BB ibu perbulan (selama protein dengan jumlah
3 Bayi Besar kebidanan dan kandungan. Namun jika tidak ditemukan
hamil 9-12 kg) karbohidrat dan gula
tanda-tanda PE, bisa dicurigail hal lain seperti bayi besar
yang tidak berlebihan
yang dapat dikonformasi dengan pemeriksaan USG di
Ahli Kebidanan, jika ternyata diketahui janin cenderung
besar dari usia kehamilan, input nutrisi ibu perlu dibatasi
pada unsur karbohidrat dan gula.
Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Jika terdapat
keluhan keputihan yang
tidak normal (berwarna
kuning kehijauan, bau,
gatal) segera dirujuk ke
ahli kebidanan dan
kandungan
b. Jika terdapat
Infeksi Intra Personal Hygiene perlu
Asupan nutrisi yang seimbang riwayat Diabetes
Uterin diperhatikan
Melitus dalam keluarga,
anjurkan periksa gula
darah dan dirujuk ke
tenaga ahli untuk
penanganan
selanjutnya, karena
penyakit DM dapat
memicu terjadinya
keputihan yang
berlebihan
Tindakan berdasarkan
gejala:

• Berikan asuhan atau tindakan sesuai dengan


kebutuhan seperti jika terlihat sesak, respirasi lebih
dari normal dan terlihat akut, berikan oksigen pada ibu

• Jika melakukan palpasi yang sulit dilakuan dan tidak


terdengan denyut jantung janin, segera informasikan
kepada keluarga untuk dirujuk

• Jika tidak terlihat akut, keadaan umum ibu masih baik,


lakukan rujukan untuk diagnosis seperti rujukan ke
tenaga ahli untuk melakukan pemeriksaan USG
Referensi
• Fawad A, Shamshad, Danish N. Frequences, causes and outcome of polyhidramnions. Gomal Journal of Medical Sciences. 2008;6(2):106-9. Epub July
2008.

• Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF. Kelainan Telur, Plasenta, Air Ketuban, Cacat, dan Gangguan Janin. In: Sastrawinata S, Martaadisoebrata D,
Wirakusumah FF, editors. Obstetri Patologi, Ilmu Kesehatan Reproduksi. 2 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.

• Mughal AI, Ashraf M, Andrabi SAH, Latif A, Chiragh M. Fetal anomalies in ultrasonographically detected polyhydramnions. Journal of Rawalpindi
Medical College. 2010;14(1):28-30.

• Denton J, Davies M. Multiple Pregnancy. In: Henderson C, Macdonald S, editors. Mayes' Midwifery, A Textbook for Midwives. Thirteenth ed.
London: Bailliere Tindal; 2004.

• Orhan A, Kurzel RB, Istwan NB, Rhea D, Burgess E, Stanziano G. The Impact of hydramnions on pregnancy outcome in twin pregnancy Journal of
Perinatalogy. 2005;25:8-10.

• Boyle M. Antenatal Investigations. In: Henderson C, Macdonald S, editors. Mayes' Midwifery, A book for Midwives. Thirteenth ed. London: Bailliere
Tindal; 2004.

• Abdul-Karim R, Iskandar G. Acute Hydramnions, Report of Five Cases. Obstettrics anf Gynecology. 1962;20(4):486-9.

• Eid SM, Al-Shiemy RI, Khattab KA-EO. Fetal middle cerebral artery and renal artery doppler indices in prediction of fetal outcome in cases with
idiopathic hydramnions. Journal of American Science. 2014;10(8):51-8.

• Mazor M, Ghezzi F, Mymon E, Shoham-Vardi I, Vardi H, Hershkowitz R, et al. Polyhidramnion is an independent risk factor for perinatal mortality
and intrapartum morbidity in preterm delivery. European Journal of Obstetrics & Gynecology. 1996;70:41-7.

• Sastrawinata S, Martaadisoebrata Dj, Wirakusumah F.F, Obstetri Patologi, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, EGC, Jakarta:2003

• Denton J and Davies M, Multiple Pregnancy in Mayes ‘ Midwifery, a Textbook for Midwives, 13 th Edition, Edited by Herderson C anf Macdonal S,
Bailliere Tindal, London, 2004

Anda mungkin juga menyukai