Anda di halaman 1dari 17

Just In Time

(JIT)
Pengertian Just in
Time
Sistem produksi tepat waktu ( Just
In Time ) adalah sistem produksi
atau sistem manajemen fabrikasi
modern yang dikembangkan oleh
perusahaan-perusahaan Jepang
yang pada prinsipnya hanya
memproduksi jenis-jenis barang
yang diminta sejumlah yang
diperlukan dan pada saat
dibutuhkan oleh konsumen .
Konsep just in time adalah suatu konsep
di mana bahan baku yang digunakan
untuk aktifitas produksi didatangkan
dari pemasok atau suplier tepat pada
waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses
produksi, sehingga akan sangat
menghemat bahkan meniadakan biaya
persediaan barang / penyimpanan
barang / stocking cost.
Konsep JIT
Konsep dasar JIT adalah sistem produksi
Toyota, yaitu suatu metode untuk menyesuaikan
diri terhadap perubahan akibat adanya
gangguan dan perubahan permintaan, dengan
cara membuat semua proses dapat menghasilkan
produk yang diperlukan, pada waktu yang
diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan
Dalam sistem pengendalian produksi yang
biasa, syarat di atas dipenuhi dengan
mengeluarkan berbagai jadwal produksi pada
semua proses, baik itu pada proses manufaktur
suku cadang maupun pada lini rakit akhir.
Proses manufaktur suku cadang menghasilkan
suku cadang yang sesuai dengan jadwal, dengan
menggunakan sistem dorong, artinya proses
sebelumnya memasok suku cadang pada proses
berikutnya
Pengurangan Waktu
set up dan ukuran lot
Pemilahan kegiatan set up Kegiatan
set up bisa dipilah menjadi:
1) Kegiatan eksternal set up : persiapan
cetakan & alat bantu, pemindahan
cetakan, dan lain-lain.
2) Kegiatan internal set up : bongkar
pasang pada mesin, penyetelan mesin,
dan lain-lain.
Langkah mengurangi
waktu set up:
1. Memisahkan pekerjaan set up yang harus diselesaikan
selagi mesin berhenti ( internal set up ) terhadap pekerjaan
yang dapat dikerjakan selagi mesin beroperasi ( eksternal set
up ).
2. Mengurangi internal set up dengan mengerjakan lebih
banyak eksternal set up, contohnya: persiapan cetakan,
pemindahan cetakan, peralatan, dan lain-lain.
3. Mengurangi internal set up dengan mengurangi kegiatan
penyesuaian ( adjustment ), menyederhanakan alat bantu dan
kegiatan bongkar pasang, menambah personil pembantu,
dan lain-lain.
4. Mengurangi total waktu untuk seluruh pekerjaan set up,
baik internal maupun eksternal.
Contoh
 Jika set up mesin lamanya 1 jam (60 menit), bisa disingkat
menjadi 6 menit. Andaikata lot yang harus dibuat banyaknya
3000 buah yang setiap unitnya memakan waktu 1 menit,
maka waktu produksinya = 1 jam + (3000 x 1 menit) = 3060
menit = 51 jam.
 Setelah waktu set up dikurangi menjadi 6 menit, maka waktu
produksinya menjadi = 6 menit + (3000 x 1 menit) = 3006
menit.
 Namun, dengan waktu yang sama (3060 menit) dapat dibuat
lot sebanyak 300 buah dari berbagai jenis, yang diulang
sebanyak 10 kali, yaitu: {6 menit + (300 x 1 menit)} x 10 =
3060 menit = 51 jam.
 Hal ini berarti sistem produksi lebih tanggap terhadap
perubahan.
Dalam sistem produksi JIT, sistem
Kanban didukung oleh hal-hal
berikut:
 Pelancaran produksi
 Pembakuan pekerja
 Pengurangan waktu penyiapan
 Aktivitas perbaikan
 Rancangan tata ruang mesin
 Autonomasi
Kanban dalam sistem produksi
Just In Time (JIT) mempunyai
fungsi-fungsi sebagai berikut :
a) Memberikan informasi pengambilan dan pengangkatan
b) Memberikan informasi produksi
c) Berlaku sebagai perintah kerja yang ditempelkan langsung
pada barang
d) Mencegah produk cacat dengan mengenali proses yang
membuat cacat.
e) Mengungkap masalah yang ada dan mempertahankan
pengendalian persediaan.
f) Pengendalian visual ( visual control)
g) Perbaikan proses dan operasi manual.
h) Alat untuk melakukan improvement.
Fungsi Kanban

1. Kanban sebagai sarana pengendalian


produksi
2. Kanban sebagai sarana meningkatkan
kegiatan perbaikan
3. Persiapan Pra Kanban
Peraturan Kanban
Peraturan 1
Proses berikutnya harus menarik (mengambil) produk
yang diperlukan dari proses sebelumnya dalam jumlah
yang diperlukan dan pada saat yang diperlukan (sesuai
dengan yang tercantum dalam kanban) .
Syarat penting untuk peraturan pertama ini adalah
pelancaran produksi yaitu produksi harian yang
ditingkatkan dan jumlah lot 1 unit, diperlukan untuk
dapat ditarik dengan lancar dari proses sebelumnya.
Sub peraturan yang harus dipenuhi antara lain:

1. Setiap pengambilan tanpa kanban harus dilarang


2. Setiap pengambilan yang lebih besar dari jumlah
kanban harus dilarang
3. Kanban yang harus ditampilkan pada produk fisik
Peraturan 2
Proses terdahulu harus menghasilkan
produk sesuai dengan jumlah yang
diambil oleh proses berikutnya.Jika
peraturan 1 dan 2 dipatuhi dan
dilaksanakan, maka semua proses
produksi digabungkan sehingga
menjadi sejenis ban berjalan.
Peraturan 3

Produk yang rusak tidak boleh


diteruskan ke proses berikutnya.
Jika suatu produk rusak ditemukan
oleh proses berikutnya, maka proses
berikut ini akan menghentikan
lininya, karena tidak memiliki
persediaan, dan akan mengirim
kembali produk yang rusak ini
kepada proses sebelumnya
Peraturan 4

Jumlah kanban harus sekecil


mungkin.
Mengingat jumlah kanban
menyatakan persediaan maksimum
suatu suku cadang, maka jumlah ini
harus dijaga sekecil mungkin. Toyota
menganggap tambahan tingkat
persediaan sebagai asal mula semua
jenis pemborosan.
Peraturan 5
1. Sistem kanban harus dipergunakan untuk
menyesuaikan dengan fluktuasi permintaan yang kecil
saja (penyetelan produksi dengan kanban). Penyetelan
produksi dengan kanban, mempunyai arti sebagai
berikut:Keadaan dimana tidak ada perubahan beban
produksi seluruhnya dalam sehari, tetapi hanya
perubahan jenis, tanggal penyerahan, dan jumlahnya.
Dalam hubungan ini, sistem kanban dapat dianggap
sebagai alat yang paling ekonomis untuk suatu sistem
informasi.
2. Keadaan dimana ada perubahan jangka pendek dalam
beban produksi sehari-hari, meskipun jumlah bulanan
tetap sama. Untuk keadaan ini frekuensi gerakan
kanban akan ditingkatkan atau dikurangi. Keadaan
dimana ada perubahan permintaan musiman atau
perubahan permintaan bulanan di luar beban yang
sudah ditentukan. Untuk keadaan ini jumlah kanban
harus ditambahi atau dikurangi, dan pada waktu
bersamaan semua lini produksi harus diatur kembali.
Contoh Perhitungan
Kanban
Berapa jumlah kanban ( containers ) yang harus
dikirim pada stasiun kerja untuk membuat satu
jenis produk pesanan, jika permintaan sebesar 100
unit per hari? Stasiun kerja beroperasi 8 jam per
hari, ukuran container sebesar 25 unit, dan variabel
keamanan adalah 0,1. Waktu set up 28 menit,
waktu proses per unit 4 menit, waktu tunggu 170
menit, dan waktu transport 2 menit per container.
Jawaban

28  4(25)  170  2
L  0,625 hari
60 x8

DL (1,0  a) 100(0,625)(1,0  0,1)


N   2,75 atau 3 kanban
Q 25

Anda mungkin juga menyukai