Epidemiologi
• Menurut John J Woog, MD setelah melakukan riset pada warga
Olsted County, Minnesota, Amerika Serikat didapatkan dari 587
pasien diidentifikasikan rata-rata tingkat insiden 30,4 per 100.000
dengan gejala penyumbatan dan obstruksi outflow lakrimal
• Dakriostenosis adalah penyakit paling sering, yaitu dengan tingkat
insidensi 20,24 per 100.000
• Di antara 397 pasien dengan kasus dakriostenosis, 107 (27%) adalah
laki-laki dan 290 (73%) adalah wanita
• Menurut Mounir Bashourm seorang profesor di Megill University,
frekuensi dakriostenosis kongenital di Amerika adalah 2-4% pada bayi
baru lahir
• 35% diantaranya adalah obstruksi duktus nasolakrimalis
• 15% karena agenesis pungtum, 10% karena fistula kongenital
• 15% karena agenesis pungtum
• 10% karena fistula kongenital
• 5% karena defek kraniofacial
Prognosis
Prognosis dari dakriostenosis adalah dubia ad bonam yang artinya
sebagian besar dapat ditangani. Pada bayi di bawah usia 1 tahun dapat
sembuh dengan sendirinya denga perkembangan duktus
nasolakrimalis. Dapat juga dilakukan probing ataupun
dakriosistorinostomi. Sedangkan keberhasilan tergantung penaganan.
Tanpa pengobatan akan terbentuk bekas luka permanen pada duktus
nasolakrimal.