Anda di halaman 1dari 21

KOMUNIKASI EFEKTIF PADA IBU DAN ANAK

TERHADAP SISTEM RUJUKAN

YUNI KHOIRUL WAROH


 VIDEO
 VIDEO
DEFINISI

 Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (


attitude change ) pada orang yang terlihat dalam komunikasi.
 Sistem rujukan adalah sistem pelayanan kesehatan yang melakukan pelimpahan
tanggung jawab timbal balik pada masalah kesehatan secara vertikal pada unit yang
lebih mampu menangani, atau secara horizontal antar unit yang setingkat (Notoatmodjo,
2008)
 Sistem rujukan maternal neonatal adalah sistem yang dikelola secara strategis, proaktif,
pragmatif dan koordinatif untuk menjamin pemerataan pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal yang paripurna dan komprehensif bagi masyarakat terutama untuk ibu dan
bayi baru lahir (Depkes RI, 2006).
DASAR HUKUM

 UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


 UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
 UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktek kedokteran
 UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
 UU No. 11 tahun 2008 tentang Telekomunikasi
 Permenkes RI No. 1464 tahun 2010 tentang Izin Penyelenggaraan praktek bidan
 PP terkait Kesehatan Ibu dan Anak
 PERDA terkait Kesehatan Ibu dan Anak
PENJELASAN

 Ibu Hamil dapat memperoleh pelayanan ANC diberbagai Sarana Pelayanan Kesehatan
(Bidan, Puskesmas biasa, Puskesmas PONED, RB, RS biasa atau RS PONEK)
 Sarana Pelayanan Kesehatan mengidentifiksi jenis kehamilan dan perkiraan jenis
persalinan dari ibu-ibu yang mendapatkan pelayanan ANC dimasing-masing sarana.
 Sarana Pelayanan Kesehatan mengelompokan jenis kehamilan dan jenis persalinan
menjadi 2 kelompok. Kelompok A: merupakan ibu-ibu yang dideteksi mempunyai
permasalahan dalam kehamilan dan diprediksi akan mempunyai permasalahan dalam
persalinan; Kelompok B: merupakan ibu-ibu yang dalam ANC tidak ditemukan
permasalahan.
 Untuk kelompok A, Rujukan bisa dilakukan pada saat ANC dimana Sarana Pelayanan
Kesehatan akan merujuk Ibu Hamil Kelompok A ke RS PONEK (kecuali ibu hamil tersebut
sudah ditangani di RS PONEK sejak ANC)
 Sarana Pelayanan Kesehatan akan menangani persalinan ibu Hamil Kelompok B
 Pada saat persalinan Sarana Pelayanan Kesehatan akan mengidentifikasi kemungkinan
terjadinya penyulit pada persalinan menggunakan proses dan tehnik yang baik (misalnya
penggunaan partogram)
 Sarana pelayanan kesehatan mengelompokkan jenis persalinan menjadi 3
kelompok: Kelompok B1: Ibu-ibu yang mengalami permasalahan di dalam persalinan dan
harus dirujuk emergency (dirujuk dalam keadaan in-partu); Kelompok B2: Ibu-ibu yang
mengalami permasalahan di dalam persalinan tapi tidak memerlukan rujukan; Kelompok
B3: Ibu-ibu dengan persalinan normal
 Ibu Bersalin Kelompok B1 akan dirujuk ke RS PONEK (kecuali persalinan memang sudah
ditangani di RS PONEK
 Ibu Besalin Kelompok B2 dapat ditangani di Puskesmas PONED
 Ibu Bersalin Kelompok B3 dapat ditangani di seluruh jenis sarana pelayanan
kesehatan/persalinan (Puskesmas, RB, RS)
 Bayi baru lahir yang dimaksud dalam manual ini adalah neonatus berusia antara 0-28
hari.
 Bayi baru lahir tanpa komplikasi dapat ditangani di seluruh jenis sarana pelayanan
kesehatan termasuk RS PONEK apabila sang ibu bersalin di RS PONEK tersebut (karena
masuk kelompok A dan B1).
 Bayi baru lahir dengan komplikasi dapat lahir dari ibu dengan komplikasi persalinan
maupun dari ibu yang melahirkan normal, baik di Rumah Sakit PONEK atau di sarana
pelayanan kesehatan primer.
 Bayi baru lahir yang telah pulang pasca kelahiran dan kemudian kembali lagi ke fasilitas
kesehatan karena menderita sakit juga termasuk dalam manual rujukan ini.
 Bayi baru lahir kontrol ke sarana pelayanan kesehatan sesuai dengan surat kontrol yang
diberikan oleh fasilitas kesehatan di tempat kelahiran.
 Pengelompokan tingkat kegawatan bayi baru lahir dilakukan berdasarkan algoritme
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Bayi baru lahir dengan sakit berat dirujuk ke
Rumah Sakit PONEK, bayi baru lahir dengan sakit sedang dirujuk ke Puskesmas PONED,
sementara bayi baru lahir sakit ringan ditangani di sarana pelayanan kesehatan primer
atau di sarana pelayanan kesehatan tempat bayi kontrol
ALUR RUJUKAN PASIEN MATERNAL DAN
NEONATAL DI RUMAH SAKIT

 Semua pasien rujukan maternal dan neonatal ke RS masuk melalui instalasi gawat darurat
(IGD), sesegera mungkin dilakukan identifikasi dan pengambilan keputusan untuk
melakukan tindakan
 Segala urusan administrasi dapat dilakukan kemudian, prinsip utama adalah ibu dan BBR
segera mendapat pelayanan untuk stabilisasi keadaan umum atau melakukan tindakan
yang cepat, tepat, aman, dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi
Sistem Rujukan Efektif dan Efisien Melalui
Program Emas

 Kasus
Terkait dengan kasus yang dialami pasien, biasanya terjadi komplikasi maka pasien perlu
dirujuk
 Laboratorium
Berupa bahan laboratorium untuk diagnosa pasien. Biasanya di faskes sebelumnya tidak
menyediakan layanan laboratorium tertentu maka perlu dilakukan rujukan
 Ilmu
Melakukan perujukan ke tenaga kesehatan yang lebih kompeten sesuai dengan bidang
keilmuannya.
RUJUKAN BERDASARKAN SIFATNYA

 Rujukan kegawatdaruratan
Dilakukan sesegera mungkin karena kondisi kegawatdaruratan pasien yang mendesak
dan biasanya baru diketahui atau terjadi pada saat itu, belum terprediksi sebelumnya.
 Rujukan berencana
Dilakukan dengan adanya persiapan terkait kondisi pasien. Biasanya sudah diketahui
semenjak ANC atau awal persalinan terkait komplikasi atau kondisi berbahaya yang
mungkin dialami ibu maupun janin.
PRINSIP-PRINSIP RUJUKAN EFEKTIF DAN
EFISIEN

 KOLABORASI
 PERTUKARAN INFORMASI
SISTEM RUJUKAN EFISIEN DAN EFEKTIF

SISTEM RUJUKAN
PERTUKARAN
KOLABORASI EFISIEN, KUALITAS DAN
INFORMASI AMAN
KOLABORASI

 Dilakukan antar fasilitas kesehatan yang berbeda tingkatan


 Memiliki sarana pasti untuk melakukan rujukan jika terjadi kasus yang tidak bisa ditangani
di puskesmas pembantu
 Standar Pelayanan Minimal Kesehatan (SPMK), bahwa setiap fasilitas kesehatan harus
terdiri dari:
A. Pelayanan ibu hamil, bayi, dan KB
B. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terampil
C. Penyediaan pelayanan PONED minimal di 4 puskesmas perawatan terpilih dan rumah
sakit PONEK
BAGAN
3 TINGKAT PELAYANAN KEGAWATDARURATAN IBU DAN BAYI
BARU LAHIR:

 Rumah Sakit PONEK (Pedoman RS PONEK dan RSIA)


 Puskesmas PONED (Pedoman Puskesmas PONED)
 Bidan di Desa atau BPS yang mampu memberikan PPGDON (Pedoman PPGDON)
PERTUKARAN INFORMASI

 Jika kerjasama atau kolaborasi antar faskes sudah terjalin, maka diperlukan juga adanya
komunikasi/pertukaran informasi yang tepat dan sama agar senantiasa menjaga
kerjasama yang telah terbentuK
 Sistem rujukan dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien
 Sarana atau media pertukaran informasi yang bisa digunakan antara lain surat,
pedoman, leaflet, poster, buku saku, SMS, email, mengadakan pertemuan rutin, magang,
maupun pembinaan dan pelatihan
POKJA PEMANTAPAN JEJARING SISTEM RUJUKAN
KEGAWATDARURATAN IBU DAN BBL

 Analisis situasi rujukan kegawat-daruratan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
 Membuat rekomendasi pemecahan masalah dan usulan rencana kerja yang berasal dari
permasalahan klinis maupun non klinis yang muncul dalam jejaring sistem rujukan
 Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kinerja jejaring sistem rujukan
 Menindaklanjuti masukan dari masyarakat melalui masukan Forum Masyarakat Madani
dan Umpan Balik lainnya
 VIDEO
 VIDEO
 VIDEO

Anda mungkin juga menyukai