Anda di halaman 1dari 22

SARANA DAN PRASARANA

BANDAR UDARA
DISUSUN OLEH:

ANNISA RAMADHANI
NIM 216 190 080
KELAS B
PENGERTIAN
Sarana dan prasarana merupakan kunci utama dalam kegiatan
penerbangan suatu negara. Sarana yang digunakan adalah
pesawat udara, sedangkan prasarana yang berarti bandar
udara yaitu tempat pesawat terbang lepas landas dan
mendarat. Sarana dan prasarana ini saling berkaitan dan
mendukung satu sama lain sesuai fungsi masing-masing.
SARANA DAN PRASARANA BANDAR UDARA
Sebuah bandar udara melingkupi kegiatan yang sangat luas,
yang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda, bahkan
kadang berlawanan, seperi misalnya kegiatan keamanan yang
membatasi sedikit mungkin hubungan antara land side dan air
side, sedangkan kegiatan pelayanan memerlukan sebanyak
mungkin pintu terbuka dari land side ke air side agar pelayanan
berjalan lancar.
SISI DARAT (LAND SIDE)
 Terminal bandar udara : adalah pusat urusan penumpang yang
datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar
X, counter check-in, (CIQ, Custom - Inmigration -
Quarantine) untuk bandar udara internasional, dan ruang
tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk
kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang
masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di bandar
udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax
step) yang bisa dipindah-pindah.
Curb : adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan
darat ke dalam bangunan terminal
 Parkiran kendaraan : untuk parkir para penumpang dan
pengantar/penjemput, termasuk taksi.
SISI UDARA (AIR SIDE)

Runway/Landasan pacu : yaitu bagian memanjang dari sisi darat


bandara yang disiapkan untuk lepas landas dan tempat mendarat
pesawat terbang.
Taxiway : yaitu bagian sisi darat dari bandara yang dipergunakan
pesawat untuk berpindah (taxi) dari runway ke apron atau
sebaliknya.
Apron : yaitu bagian bandara yang dipergunakan oleh pesawat
terbang untuk parkir, menunggu, mengisi bahan bakar,
mengangkut dan membongkar muat barang dan penumpang.
Perkerasannya dibangun berdampingan dengan terminal
building.
 Holding apron : yaitu bagian dari bandara yang berada
didekat ujung landasan yang dipergunakan oleh pilot untuk
pengecekan terakhir dari semua instrumen dan mesin
pesawat sebelum take off. Dipergunakan juga untuk tempat
menunggu sebelum take off.
 Holding bay : yaitu area diperuntukkan bagi pesawat untuk
melewati pesawat lainnya atau berhenti.
 Turning area : yaitu bagian dari area di ujung landasan
pacu yang dipergunakan oleh pesawat untuk berputar
sebelum lepas landas.
 Over run : yaitu bagian dari ujung landasan yang dipergunakan untuk
mengakomodasi keperluan pesawat gagal lepas landas. Over run
biasanya terbagi 2 (dua) :
1) Stop way : bagian over run yang lebarnya sama dengan runway dengan
diberi perkerasan tertentu, dan
2) Clear way: bagian over run yang diperlebar dari stop way, dan biasanya
ditanami rumput.
 Fillet: yaitu bagian tambahan dari perkerasan yang disediakan
pada persimpangan runway atau taxiway untuk menfasilitasi
beloknya pesawat terbang agar tidak tergelincir keluar jalur
perkerasan yang ada.
 Shoulders: yaitu bagian tepi perkerasan baik sisi kiri kanan
maupun muka dan belakang runway, taxiway dan apron.
 Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka
disediakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service)
berupa peleton penolong dan pemadam kebakaran, mobil
pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran, ambulans, dan
peralatan penolong lainnya.
 Air Traffic Controller berupa menara khusus pemantau yang
dilengkapi radio control dan radar, yaitu pengaturan lalu lintas di
udara terutama pesawat udara untuk mencegah antarpesawat
terlalu dekat satu sama lain, mencegah tabrakan antarpesawat
udara dan pesawat udara dengan rintangan yang ada di sekitarnya.
 Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.
PROSEDUR PERENCANAAN BANDAR UDARA
Definisi rancangan induk adalah konsep pengembangan Bandar Udara
Ultimate. Pengertian pengembangan bukan saja di dalam lingkungan
bandar udara, tetapi seluruh areal bandara baik di dalam ataupun di luar,
sekitar operasi penerbangan dan tata guna lahan sekitarnya. Rencana
induk memberikan pedoman untuk :
a)Pengembangan fasilitas fisik sebuah bandar udara.
b)Tata guna tanah dan pengembangannya di dalam dan disekitar
bandara.
c)Menentukan pengaruh lingkungan dari pembangunan bandar udara
dan operasi penerbangan.
d)Pembangunan untuk kebutuhan jalan masuk.
e)Pengembangan kegiatan ekonomi, kegiatan lainnya yang
menghasilkan keuntungan bagi pelabuhan udara yang bisa
dikerjakan.
f)Pembagian Face dan kegiatan prioritas yang bisa dilaksanakan sesuai
rencana Induk.
RAMALAN
Rancangan induk bandar udara, dikembangkan berdasarkan
kepada ramalan dan permintaan (Forecast and Demand),
yang dibagi dalam :
a)Ramalan Jangka Pendek ( + 5 tahun )
b)Ramalan Jangka Menengah ( + 10 tahun )
c)Ramalan Jangka Panjang ( + 20 tahun )
Teknik Ramalan yang paling sederhana adalah meramal
kecenderungan volume lalu lintas di masa depan, dan ramalan
yang lebih komplek/rumit adalah meramal faktor sosial,
ekonomi dan faktor-faktor teknologi serta selera yang
mempengaruhi transportasi udara. Hubungan antara variabel
ekonomi, sosial, teknologi disatu sisi dengan permintaan
transportasi disisi lain disebut “Model Permintaan”.
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA
Seorang yang bertanggung jawab untuk menentukan pemilihan lokasi
bandar udara baru, pertama-tama harus membuat kriteria sebagai
pedoman dalam menentukan lokasi yang sepatunya untuk pembangunan
di masa depan.
Kriteria di bawah ini dapat digunakan untuk pengembangan bandar
udara yang telah ada, dimana lokasi bandar udara dipengaruhi oleh
faktor-faktor sebagai berikut :
a)Type pengembangan lingkunan sekitar.
b)Kondisi atmosphir
c)Kemudahan untuk mendapatkan transport darat
d)Tersedianya tanah untuk pengembangan
e)Adanya lapangan terbang lain
f)Halangan sekeliling (Surrounding Odstruction)
g)Pertimbangan ekonomis
h)Tersedianya fasilitas
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BANDAR UDARA
Faktor yang mempengaruhi bandar udara adalah :
a)Karakteristik dan ukuran pesawat yang direncanakan
menggunakan bandar udara
b)Perkiraan volume penumpang
c)Kondisi Meteorologi (angin dan temperatur)
d)Ketinggian dan muka laut
TATA GUNA LAHAN
Tata guna lahan di dalam dan luar area yang berbatasan
dengan bandar udara merupakan bagian integral dari
program rancangan terpadu wilayah pengembangan, dimana
bandar udara itu sebagai salah satu pelayanan angkutan udara.
Penggunaannya bisa kepada hal-hal yang langsung
berhubungan dengan penerbangan, sedangkan yang lain
sebagai penunjang. Pengunaan yang langsung dengan
penerbangan seperti untuk landasan Taxiway, Apron ,
bangunan terminal, parkir kendaraan dan fasilitas
pemeliharaan. Fasilitas penunjang yang non penerbangan
seperti ruang untuk rekreasi, aktifitas industri dan aktivitas
penerbangan
KESIMPULAN
 Sarana yang digunakan dalam kegiatan penerbangan adalah pesawat
udara, sedangkan prasarana yang berarti bandar udara yaitu tempat
pesawat terbang lepas landas dan mendarat.
 Fasilitas bandar udara terdiri dari dua sisi, yaitu sisi darat berupa
terminal penumpang, curb, dan parkir kendaraan; serta sisi udara
berupa apron, taxyway, runway, ATC dan lain-lain.
 rancangan induk adalah konsep pengembangan Bandar Udara
Ultimate. Pengertian pengembangan bukan saja di dalam
lingkungan bandar udara, tetapi seluruh areal bandara baik di
dalam ataupun di luar, sekitar operasi penerbangan dan tata guna
lahan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai