Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PROGRAM BELAJAR MENSTRUASI

(PROBLEM-ME) TERHADAP PENGETAHUAN,


SIKAP DAN PRAKTIK HYGIENE MENSTRUASI DI
SD KOTA BENGKULU

1. Asmawati, S.KP,. M.Kep


2. Ns. Rahma Annisa, S.Kep., M.Kep
Latar Belakang
Menstruasi merupakan komponen alamiah
siklus reproduksi yang merupakan periode
perdarahan vagina dengan meluruhnya
mukosa uterus yang diikuti terlihatnya
karakteristik seksual.

Siklus ini berlangsung antara 26-30 hari.


Belajar tentang hygiene selama
menstruasi merupakan aspek vital dari
pendidikan kesehatan. Hygiene menstruasi
merupakan kebutuhan perawatan kesehatan
yang spesial selama menstruasi dan dibutuhkan
oleh perempuan setiap bulan.

Hyhiene pada saat menstruasi merupakan


hal penting dalam menentukan kesehatan
organ reproduksi remaja putri, khususnya
terhindar dari infeksi alat reproduksi
Infeksi saluran reproduksi merupakan sebuah
silent epidemic yang banyak terjadi dalam
kehidupan perempuan yang sangat erat kaitannya
dengan rendahnya hygiene perinceal dan hygiene
menstruasi.
Setiap tahun sekitar 10% dari perempuan di
dunia terpajan dengan infeksi genital termasuk
infeksi saluran kemih dan vaginitis bakteri dan 75%
perempuan memiliki riwayat infeksi genital.
Hasil penelitian di Amerika, dari 160
responden, 100% pernah mengalami pruritus vulvae
kronis dan 90% mengalami pruritus vulvae akut.
Kurangnya pendidikan merupakan faktor
penyebab menurunnya partisipasi dalam kegiatan
sekolah dan praktik kesehatan yang dihadapi remaja
putri saat ini yang memiliki resiko kesehatan terkait
infeksi.
Perilaku hygiene pada saat menstruasi tidak akan
terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses
yang dipelajari karena individu mengerti dampak
positif dan negatif suatu perilaku yang terkait dengan
keadaan menstruasi.
Praktik hygiene yang baik seperti membersihkan
area genital merupakan hal yang esensial selama
menstruasi termasuk penggunaan material yang bisa
merusak tubuh sehingga oerlu tindakan yang tepat
untuk menghindari dari gangguan reproduksi
KONSEP MENSTRUASI
Pengertian
Menstruasi merupakan perdarahan periodic dan
siklik berasal dari uterus yang bersifat fisiologis disertai
pelepasan endometrium yang terjadi pada wanita usia
reproduktif.

Pola haid merupakan siklus menstruasi yang


umumnya akan berlangsung sekitar 3-5 hari diikuti
darah yang sedikit-sedikit dan tidak terasa nyeri.
Jumlah darah yang hilang sekitar 30-40 cc.
Fisiologis siklus menstruasi

Siklus menstruasi normal merupakan hasil


interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan
ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada
jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal,
ovarium memainkan peranan penting dalam
proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab
dalam pengaturan perubahan-perubhan siklik
maupun lama siklus menstruasi.
Fase Menstruasi

a. Fase Menstruasi
Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai
perdarahan dan lapisan yang masih utuh hanyastratum basale. Rata-rata fase
ini selama 3-6 hari.

b. Fase Proliferasi
Fase ini merupakan periode cepat yang berlangsung dari harike-5 sampai hari
ke-14. pada fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm yang akan
berakhir saat ovulasi.
c. Fase Sekresi/Luteal
Fase ini berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar 3 hari. Pada fase sekresi
endimetrium sekretorius yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan
seperti beludru yang tebal dan halus.

d. Fase Iskemi/Premenstrual
Implantasi atau nidas ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7-10 hari setelah
ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang
mensekresi estrogen dan progesteron menyusut seiring kadar estrogen dan
progesteron yang cepat.
Tanda dan Gejala Awal Menstruasi

Keram/nyeri perut atau panggul Perubahan suasana hati

Nyeri punggung bawah Mudah tersinggung/emosional

Rasa nyeri dan tegang payudara Kepala salkit

Nafsu makan meningkat/menurun Mudah merasa kelelahan


Faktor yang mempengaruhi menstruasi

a. Faktor Enzim
Estrogen mempengaruhi tersimpannya enzim-enzim hidrolitik dalam
endometrium, serta merangsang pembentukan glikogen dan asam
mukopolisakarida. Zan itu berperan dalam pembangunan endometrium.

b. Faktor Vaskuler
Regresi endometrium menimbulkan atatis dalam vena, saluran yang
menghubungkannya dengan arteri yang berakhir dengan terjadinya nekrosis
dan perdarahan dengan pembentukan hematom baik dari arteri maupun vena

c. Faktor Prostaglandin
Terjadi pelepasan dari endometrium akan menyebabkan kontraksi miometrium
sebagai faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.
Gangguan Menstruasi

polimenorrhea oligomenorrhea

metrorhagia menometrohagia
Personal Hygiene Menstruasi

Menghentikan semua produk topikal yang dipakai dan


memperhatikan kebersihan

Mengganti jenis atau merk pembalut jika terjadi iritasi kulit


atau alergi yang diakibatkan oleh bahan kimia

Jangan membilas daerah radang atau iritasi dengan air ledeng,


tetapi pakailah air steril (aquades)

Menggunakan sabun cuci pakaian yang lembut untuk mencuci


celana dalam
Mengoleskan krim anti alergi dengan lembut dan hati-hati

Tidak menggaruk daerah iritasi jika terasa gatal, tetapi


kompres dengan air es yang dibungkus handuk sebagai ganti
garukan

Menghindari penyebab alergi atau iritasi seperti penggunaan


bahan sintetis

Menggunakan celana dalam yang menyerap kelembaban


dan berbahan katun serta tidak berbahan sintetis dan ketat

Menghindari penggunaan tissue toilet yang mengandung zat


kimia
Dampak tidak menjaga personal hygiene
saat menstruasi

Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seperti gangguan integritas
kulit, infeksi pada mata dan telinga, serta gangguan pada kuku

Dampak psiko-sosial
Masalah sosial yang muncul adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman

Timbul infeksi genetalia


Infeksi yang timbul disebabkan oleh buruknya kebersihan pada genetalia.
Infeksi yang umumnya terjadi seperti: vaginitis bacterial, trichomas
vaginalis, dan kandidas vulvovaginal.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai