Anda di halaman 1dari 25

KOLOKIUM

OLEH :

YORIZAL PUTRA

DOSEN PEMBIMBING :

ABDUL HAKAM, Ph.D


Prof. Dr. BAMBANG ISTIJONO

MAGISTER TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
JUDUL PENELITIAN

STUDI POTENSI ABRASI


BERDASARKAN SIFAT MATERIAL
PANTAI DI SUMATERA BARAT
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Wilayah pantai dan pesisir merupakan tempat
berlangsungnya berbagai macam aktivitas. Namun dengan
semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk dan
berkembangnya kegiatan pembangunan di daerah pantai,
contohnya seperti pembangunan pemukiman, perikanan,
pelabuhan, objek wisata dan lain – lain, Maka tekanan
terhadap ekosistem dan sumberdaya pantai tersebut bisa
terancam.
PENYEBAB RUSAKNYA PANTAI
 Abrasi
Abrasi dalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut
dan arus laut yang bersifat merusak, biasa disebut juga dengan
erosi pantai
 Sedimentasi
sedimentasi atau akresi adalah proses perkembangan gisik, gosong
atau bura ke arah laut melalui pengendapan sedimen yang dibawa
oleh hanyutan litorsl
 Tsunami
Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
TUJUAN
1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sifat
material pantai pada daerah yang terabrasi dan berpotensi abrasi
disepanjang pesisir pantai Sumatera Barat.
2. mendapatkan gambaran kondisi keadaan tanah lokasi penelitian
terhadap potensi abrasi yang mungkin terjadi
3. hasil penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam kegiatan
perencanaan bangunan pantai di kemudian hari
MAMFAAT
Diharapkan melalui penelitian ini, dapat dijadikan sebagai referensi
untuk menganalisa bahaya abrasi yang mungkin terjadi di Sumatera
Barat, sehingga diperoleh suatu angka keamanan dan karaterisktik
tanah yang memiliki potensial terhadap bahayanya abrasi

Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan pengambilan kebijakan


pengelolaan wilayah pesisir pada umumnya serta pengendalian dan
perlindungan pantai.
BATASAN MASALAH
Analisa material yang mengalami abrasi dan berpotensi abrasi
dibatasi penelitiannya yaitu daerah pesisir pantai Sumatera Barat

Analisa dilakukan berdasarkan ukuran butiran dari sample yang


didapatkan di lokasi yang berpotensi abrasi dan terabrasi
TINJAUAN PUSTAKA
 ABRASI
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 abrasi adalah proses
pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat
merusak yang dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai
tersebut
Pencegahan Abrasi
Pemulihan hutan mangrove
Pelestarian terumbu karang
Membangun pengaman pantai (groin)
Karakteristik Tanah
Pengujian Laboratorium

Pengujian Analisa Saringan


Klasifikasi tanah berbutir kasar dapat dilakukan dengan uji
analisa saringan. Metoda ini bertujuan menentukan quantitatif
distribusi ukuran partikel dari tanah
Berdasarkan ASTM, ukuran tanah dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa macam, yaitu:

 Berangkal (boulder) = > 300 mm


 Kerakal (cobblestone) = 75 – 300 mm
 Kerikil (gravel) = 4,750 – 75 mm
 Pasir Kasar (coarse sand) = 2,000 – 4,750 mm
 Pasir Sedang (medium sand) = 0,425 – 2,000 mm
 Pasir Halus (fine sand) = 0,075 – 0,425 mm
 Lanau (silt) = 0,005 – 0,075 mm
 Lempung (clay) = 0,001 – 0,005 mm
Dari ASTM D2487-93 dan USCS jenis pasir dibagi lagi
yaitu:

1.Pasir kasar : ukuran butiran 4,75 mm sampai 2 mm


2.Pasir menegah : ukuran butiran 2 mm sampai 0,425 mm
3.Pasir halus : ukuran butiran 0,425 mm sampai 0,075 mm
Pengujian Direct shear

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kohesi


(c) dan sudut geser tanah (∅).
Pengujian Berat Volume (𝜸)

Berat volume tanah adalah besarnya satuan berat tanah


tiap satuan volume. Berat satuan tanah ditentukan dengan
membandingkan berat tanah dengan volume yang diisinya
Metodologi Penelitian
Mulai

Tahap Persiapan
(Studi literature)

Tentukan Lokasi Pantai


(Penentuan lokasi pantai ditentukan berdasarkan atas
banyaknya aktifitas masyarakat disepanjang pantai)

Tidak
Terabrasi Terabrasi

A
A

Pengambilan Sample Tanah


(Pengambilan sample tanah dilakukan dengan cara terganggu)

Pengujian Laboratorium
(Analisa Saringan, berat volume dan direct shear)

Tahap Pembahasan
(Bandingkan sifat material pantai yang terabrasi dengan tidak abrasi

Kesimpulan

Selesai
Lokasi Penelitian
Pesisir Selatan
Mandeh (wisata dan pemukiman)
Sago (pemukiman)
Teluk Batang (hutan bakau dan pemukiman)
Bukit buayo painan (jalan raya)
Bukit taratak (wisata)
Kambang (wisata dan pemukiman)
Sumedang (wisata)
Lokasi Penelitian
Padang
Teluk bayur
(dermaga)
Air manis (wisata)
Pantai samudra/taplau
(wisata dan jalan
raya)
Pasir jambak
(pemukiman dan
wisata)
Lokasi Penelitian

Pariaman
Pantai kata
pariaman
Pantai cermin
Pantai gondariah
Sungai linggau
Tiku
Lokasi Penelitian

Pantai sasak pasaman barat


Air bangi pasaman barat
Pengambilan Sample

Pengambilan sample tanah dilakukan dengan cara


terganggu /Disturb (DS) yang dilakukan pada setiap lokasi
penelitian yang selanjutnya dimasukkan kedalam kotak
sample untuk dianalisis di Laboratorium Mekanika Tanah
Universitas Andalas.
Pengujian Laboratorium
 Analisa Saringan = menentukan diameter tanah (d)
 Berat Volume = menentukan berat volume(𝛾)
 Direct Shear = menentukan kohesi dan sudut geser (c dan ∅)
Pembahasan
Pada tahap ini akan dibahas karakteristik tanah di
pantai yang mengalami abrasi dan karakteristik
tanah di pantai yang tidak mengalami abrasi.
Karakteristik tanah didapatkan dari hasil pengujian
di laboratorium
JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS
Free TEKNIK
PPT _ Click to add title
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017

Anda mungkin juga menyukai