Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

• Fotografi forensik adalah teknik yang


digunakan dalam bidang odontologi forensik
yang berperan penting dalam penyelidikan
kasus kejahatan.
• Tujuan utamanya adalah untuk merekam dan
mendokumentasikan bukti grafis untuk tujuan
hukum.
Prinsip dan Prosedur Fotografi
Forensik
a. Mengamankan tempat kejadian
Setelah kejahatan telah ditetapkan, tempat
kejadian harus diamankan, karena setiap
realokasi pada tempat kejadian difoto dan
akan menjadi bukti yang salah.
b. Mengevaluasi kondisi
Kondisi seperti cahaya dan cuaca harus
dievaluasi, dan pengaturan kamera harus
disesuaikan.
c. Memotret tempat kejadian
Fotografer harus menangkap seluruh tempat
kejadian menggunakan wide-angle shots
diikuti oleh close up shots untuk
memvisualisasikan adegan penuh untuk
menunjukkan hubungan bukti dengan adegan
keseluruhan.
d. Memotret korban
Pada saat memotret korban, lokasi, cedera,
dan kondisi korban harus disorot.
e. Memotret bukti
Foto harus diambil langsung di sudut yang
tepat, menghilangkan kemungkinan distorsi
jarak untuk visualisasi yang jelas dan setiap
bagian dari bukti harus difoto dengan skala
untuk menandakan ukuran dan tanpa skala
untuk menunjukkan hubungan dengan
keseluruhan kejadian.
f. Menempatkan bukti
Foto pertama dari seluruh tempat kejadian
sangat penting untuk mengkonfirmasi bahwa
tidak ada yang diubah dari tempat kejadian.
Fotografer harus memotret kejadian dengan
penanda bukti dan tanpa penanda bukti.
g. Penggunaan teknik khusus pencitraan
Alternatif sumber cahaya seperti laser, lampu
biru atau hijau, dan filter berwarna harus
digunakan untuk mendeteksi sidik jari, bekas
gigitan, dan jejak kaki.

Anda mungkin juga menyukai