Anda di halaman 1dari 7

MUHAMMADIYAH

DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Di susun oleh :

Tinti (21117123)
Tri Cahyani (21117124)
Tuti Dwi Sopiyati (21117125)
Vickha Septiany (21117128)
Wella Oktarama (21117129)
Weni Dwi Cahyani (21117130)
Sejarah Terbentuknya Aisyiyah

Peresmian Aisyiyah dilaksanakan bersamaan peringatan Isra' Mi'raj


Nabi Muhammad pada tanggal 27rajab 1335 H, bertepatan 19 Mei1917
M dan diketuai oleh Siti Bariyah. Peringatan Isra' Mi'raj tersebut
merupakan peringatan yang diadakan Muhammadiyah untuk pertama
kalinya.

Komponen perempuan Persyarikatan Muhammadiyah telah


memberikan corak tersendiri dalam ranah sosial, pendidikan,
kesehatan, dan keagamaan yang selama ini menjadi titik tolak
gerakannya. Gerakan Aisyiyah dari waktu ke waktu terus berkembang
dan memberikan manfaat bagi peningkatan dan kemajuan harkat dan
martabat perempuan Indonesia. Hasil yang sangat nyata adalah wujud
amal usaha yang terdiri atas ribuan taman kanak-kanak, sekolah dasar,
hingga perguruan tinggi. Aisyiyah adalah organisasi persyarikatan
muhammadiyah yang berazaskan amar ma’ruf nahi munkar dan
berpedoman kepada Al-Qur’andan Sunnah.
Pemberdayaan Perempuan oleh Aisyiyah

Dengan visi “Tertatanya kemampuan organisasi dan jaringan aktivitas


pemberdayaan ekonomi keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat”, Aisyiyah melalui Majelis Ekonomi bergerak di bidang
pemberdayaan ekonomi rakyat kecil dan menengah serta pengembangan
ekonomi kerakyatan. Beberapa program pemberdayaan diantaranya
Mengembangkan Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah(BUEKA) dan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Saat ini Aisyiyah memiliki dan membinaBadan Usaha Ekonomi


sebanyak1426 buah di wilayah, daerah dan cabang yang berupa badan
usaha koperasi, pertanian, industri rumah tangga, pedagang kecil atau toko.
Dalam bidang pendidikan sejalan dengan pengembangan yang menjadi
salah satu pilar utama gerakan Aisyiyah, melalui Majelis Pendidikan Dasar
dan Menengah serta Majelis Pendidikan Tinggi, Aisyiyah mengembangkan
visi pendidikan yang berakhlak mulia untuk umat dan bangsa. Dengan
tujuan memajukan pendidikan (formal, non formal daninformal) serta
mencerdaskan kehidupan bangsa hingga terwujud manusia muslim yang
bertakwa, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, cinta tanah air
dan berguna bagi masyarakat serta diridhai Allah SWT.
Muhammadiyah dan Pemihakan Terhadap Kaum Perempuan

Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah menjadi masalah selagi tidak


muncul suatu ketidak adilan dan diskriminasi, baik laki-laki dan
perempuan, ketidak adilan gender termanisfestasi dalam berbagai
bentuk ketidak adilan yakni marjinalisasi subordinasi (anggapan tidak
penting), stereotype (pelabelan negative), violesence (kekerasan),
beban kerja ganda atau lebih, dan sosialisasi ideologi nilai peran
gender, perbedaan gender yang menimbulkan ketidak adilan ini
menyebabkan kerugian bagi laki-laki maupun perempuan.

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang cukup besar dan


berpengaruh di Indonesia harus ikut serta menyumbangkan
pemikirannya dalam masalah pemberdayaan perempuan ini, tuntutan
ini sebenarnya sejalan dengan semangat tajdid (perubahan)
Muhammadiyah yang sudah di gagaskan oleh KH. Ahmad Dahlan.
Dengan pendirian KH. Ahmad Dahlan yang keras terhadap taqlid dan
keterbukaannya terhadap perubahan menjadikan Muhammadiyah
sebagai organisasi yang dinamis dan bisa menyesuaikan diri dengan
perubahan.
Peran serta Kontribusi Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah

Dengan tugas dan peran (fungsi) sederhana ini Aisyiyah telah banyak
memiliki amal usaha diberbagai bidang diantaranya adalah pendidikan,
kewanitaan, PKK, kesehatan, dan organisasi wanita. Pimpinan Pusat
Aisyiyah berusaha memberi didikan dikalangan wanita islam untuk
berpakaian muslimah yang baik, bermoral, dan bermental luhur,
memberikan bimbingan perkawinan dan kerumah tanggaan, tanggung
jawab istri dalam dan diluar rumah tangga, memberikan motivasi
keluarga sejahtera, keluarga bahagia, memberikan bimbingan
pemeliharaan bayi sehat, keluarga berencana, berislam dan sebagainya.

Peran dan Kontribusi Nasyiatul Aisyiyah (NA), bergerak dalam bidang


dan organisasi gerakan putri islam, bidang keagamaan, kemasyarakatan
dan keputrian. Nasyiatul Aisyiyah memberikan terobosan baru yang
inovatif yaitu mengadakan kegiatan SP (SiswaPraja) Wanita.
Mendomestifikasi wanita dalam kegiatan-kegiatan rumah tangga.
Membekali wanitadan putri-putri Muhammadiyahdengan berbagai
ilmu pengetahuandan keterampilan.
KESIMPULAN

Posisi Aisyiyah dalam Muhammadiyah adalah sebagai suatu organisasi


otonom Muhammadiyah yang di peruntukan untuk perjuangan para
wanita muslimah. Karena lembaga ini adalah bagian horizontal dari
organisasi Muhammadiyah maka fungsi dari lembagaa ini sebagai
partner gerak langkah Muhammadiyah, dimana asas dan tujuannya
tidak terpisah dari induk persyarikatan. Aisyiyah adalah organisasi
persyarikatan Muhammadiyah yang berazaskan amar ma’ruf nahi
munkar dan berpedoman kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai