Anda di halaman 1dari 13

NAMA : RAY MARCELINO LALO (C1514201084)

RICE MANGALLA (C1514201085)


RISARD CHANDRA NAHAMAU (C1514201086)
SILVERA OKTAVIANI (C1514201087)
SUTRIANA TAN’DO (C1514201088)
THERESONIA Z. G TANGGULUNGAN (C1514201089)
TRY YUNITA RESSO (C1514201090)
VALENCIA REBECCA (C1514201091)

KELOMPOK : I (SATU)
A. DEFINISI

Hepatitis didefinisikan sebagai peradangan hati yang


disebabkan oleh hepatitits virus yaitu jenis yang paling
umum dari hepatitis. jenis virus hepatitis terdiri dari jenis
virus A, B, C, D, E dan G. hepatitis juga bisa disebabkan
oleh obat-obatan (termasuk alkohol), penyakit autoimun,
dan gangguan metabolisme.
B. ANATOMI &
FISIOLOGI
Lanjutan …….
Ligamentum falciformis : Menghubungkan hepar ke dinding ant. abd
dan terletak di antara umbilicus dan diafragma.

Ligamentum teres hepatis = round ligament : Merupakan bagian bawah


lig. falciformis ; merupakan sisa-sisa peninggalan v.umbilicalis yg telah
menetap.

Ligamentum Coronaria Anterior ki–ka dan Lig coronaria posterior ki-ka


:Merupakan refleksi peritoneum terbentang dari diafragma ke hepar.

Ligamentum triangularis ki-ka : Merupakan fusi dari ligamentum


coronaria anterior dan posterior dan tepi lateral kiri kanan dari hepar.
Lanjutan …….
Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat
hati menyerap pentosa dan kesosa dari usus halur hati ubah menjadi glikogen
(glikogenesis) glukosa (glikogenlisis)

Fungsi hati sebagai metabolisme lemak


Hati mensintesis lemak katabolisis asam lemak dipecah menjadi beberapa
komponen :
a. Senyawa 4 karbon – KETON BODIES
b. Htai memproduksi asam amino dari bahan-bahan nonnitrogen asam
amino
c. asam amino & asam lemak cholesterol

Fungsi hati sebagai metabolisme protein


Hati mengabsorbsi protein dari usus halus urea

Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah

Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin


Semua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E, K
Lanjutan …….
Fungsi hati sebagai detoksikasi
Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada proses
oksidasi, reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam
bahan seperti zat racun, obat over dosis.

Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas


Sel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan
melalui proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi ∂ - globulin
sebagai imun livers mechanism.

Fungsi hemodinamik
Hati menerima ± 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal ±
1500 cc/ menit atau 1000 – 1800 cc/ menit Darah yang mengalir di dalam
a.hepatica ± 25% dan di dalam v.porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati
Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan
hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock
Hepar merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran darah.
C. GAMBAR PATOLOGI

Gambar : Hepatitis
(hati yg terinfeksi)

Gambar : Virus
Hepatitis
D. KLASIFIKASI

Hepatitis akut
Penyakit infeksi akut dengan gejala utama berhubungan erat dengan adanya
nekrosis pada hati.

Hepatitis kronik
Dikatakan hepatitis kronik bila penyakit menetap, tidak menyembuh secara
klinis atau laboratorium atau pada gambar patologi anatomi.

Hepatitis fulminant
Suatu jenis klinis hepatitis yang jarang terjadi, dimana perjalanan penyakitnya
berkembangan dengan cepat, terjadi icterus yang semakin berat, kuning
seluruh tubuh, timbul gejala neurologi atau ensefalopati hepatic, kemudian
masuk kedalam keadaan koma dan gagal hati akut, dan pada umumnya
meninggal pada hari yang kesepuluh.
E. PATHWAY
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Laboratorium :
a. Kadar aminotransferase aspartate serum dan aminotransferan alanine
meningkat
b. Kadar bilirubin total dan direk ( disertai kolestasis) meningkat
c. Kadar alkali fosfat meningkat
d. Hitung leukosit meningkat
e. Hitung eusinofil meningkat (kemungkinan jenis hepatitis non-virus karena
obat)
f. Hepatitis A : deteksi antibody terhadapt hepatitis A
g. Hepatitis B : adanya antigen pemukaan hepatitis B dan antibody hepatitis B
h. Hepatitis C : diagnosis bergantung pada memeriksaan serologis , untuk
antibody spesifik dalam satubulan atau lebihsetelah awitan penyakit akut ;
sampai sekarang diagnosis sebagian besar ditentukan dengan mendapat uji
klinis yang negative terhadap A, B dan D
i. Hepatitis D : detteksi antigen delta intrahepatic atau antigen anti-delta
imunoglobin (Ig) M pada penyakit akut (atau pada penyakit kronis IgM dan IgG)
j. Hepatitis E : diperiksa anti-HEV IgM
k. Hepatitis G : deteksi asam ribonukleat hepatitis G.
Lanjutan …….

USG : Biasanya hanya dapat mendeteksi Hepatomegali


yang tidak spesifik.

Pemeriksaan Histologik : Biopsi Hati.


Penting untuk menilai aktivitas, mendeteksi ada
tidaknya sirosis, mencari kemungkinan penyebabnya dan
menilai hasil pengobatan. Dewasa ini diagnosis untuk
sebagian besar pasien Hepatitis B kronik ditegakkan
berdasarkan gejala klinis, peningkatan kadar SGOT, SGPT
dan Gama GT, dengan tanpa Hiperbilirubinemia, HBS Ag
(+), menetap dan gambaran Ultrasonography.
G. ASUHAN
KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai