Anda di halaman 1dari 46

KEGAWATDARURATAN JIWA

GANGGUAN ALAM PERASAAN

Prima Dian Furqoni, S.Kep.,Ns.


ALAM PERASAAN
Pengantar

Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai
keadaan (state) yang ada pada inividu atau organisme
pada sesuatu waktu. Misal seseorang merasa sedih,
senang, takut, marah ataupun gejala-gejala yang lain
setelah melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu.


Dengan kata lain perasaan dan emosi disifatkan
sebagai satu keadaan kejiwaan pada organisme atau
individu sebagai akibat adanya peristiwa atau persepsi
yang dialami oleh organisme atau individu.
Sama atau berbeda perasaan dan
emosi ?
 Menurut Chaplin (1972) perasaan adalah keadaan atau
state individu sebagai akibat dari persepsi sebagai
akibat stimulus baik externel maupun internal.

 Mengenai emosi, Chaplin berpendapat bahwa definisi


mengenai emosi cukup bervariasi yang dikemukakan
oleh para ahli psikologi dari berbagai orientasi. Namun
demikian dapat dikemukakan atas “general agreement”
bahwa emosi merupakan reaksi yang kompleks yang
mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan
adanya perubahan dalam kejasmanian serta
berkaitan dengan perasaan yang kuat, karena itu emosi
lebih intens daripada perasaan, dan sering terjadi
perubahan perilaku, hubungan dengan lingkungan
kadang-kadang terganggu.
 Emosi pada umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif
singkat, sehingga emosi berbeda dengan mood atau perasaan
yang pada umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif lebih
lama daripada emosi, tetapi intensitasnya kurang apabila
dibandingkan dengan emosi.

 Apabila seseorang mengalami marah atau emosi, maka


kemarahan tersebut tidak segera hilang begitu saja, tapi masih
terus berlangsung dalam jiwa seseorang ( ini yang dimaksud
dengan mood) yang akan berperan dalam diri orang yang
bersangkutan.

 Namun demikian ini juga perlu dibedakan dengan temperamen.


Temperamen adalah keadaaan psikis seseorang yang lebih
permanen daripada mood, karena itu temperamen lebih
merupakan predisposisi yang ada pada diri seseorang, dan karena
itu temperamen lebih merupakan aspek kepribadian seseorang
apabila dibandingkan dengan mood.
PENGERTIAN PERASAAN

Suatu keadaan dalam diri individu sebagai suatu akibat dari


yang dialaminya atau yang dipersepsikannya. Ada beberapa
sifat tertentu yang ada padanya yaitu:

 Pada umumnya perasaan berkaitan dengan persepsi, dan


merupakan reaksi terhadap stimulus yang mengenainya.

 Perasaan bersifat subjektif, lebih subjektif apabila


dibandingkan dengan peristiwa psikis yang lain.

 Perasaan dialami oleh individu sebagai perasaan senang atau


tidak senang sekalipun tingkatannya dapat berbeda-beda.
3 DIMENSI PERASAAN MENURUT
WANDF

 Exited feeling : perasaan yang dialami individu disertai adanya


perilaku atau perbuatan yang menampak.

 Innert feeling  : perasaan yang dialami individu tanpa disertai


adanya perilaku atau perbuatan.

 Expectancy feeling dan Release feeling : suatu perasaan yang


dialami oleh individu sebagai sesuatu yang belum nyata
expected feeling, disamping itu perasaan yang dialami oleh
individu karena sesuatu itu telah nyata, ini dimaksud dengan
Release feeling.
ADA TIGA GOLONGAN PERASAAN, YAITU:

 Perasaan presens : perasaan yang timbul dalam


keadaan yang sekarang nyata dihadapi, yaitu
berhubungan dengan situasi yang aktual.

 Perasaan yang menjangkau maju, merupakan jangkauan


ke depan yaitu perasaan dalam kejadian-kejadian yang
akan datang, jadi masih dalam pengharapan.

 Perasaan yang berkaitan dengan waktu yang telah


lampau yaitu perasaan yang timbul dengan melihat
kejadian-kejadian yang telah lalu. Misal orang merasa
sedih karena teringat waktu masih dalam keadaan jaya.
MAX SCHELER MENGAJUKAN PENDAPAT ADA EMPAT MACAM TINGKATAN DALAM PERASAAN, YAITU:

 Perasaan tingkat sensoris, yaitu perasaan yang didasarkan


atas kesadaran yang berhubungan dengan stimulus pada
kejasmanian, misal rasa sakit, panas, dingin.

 Perasaan kehidupan vital, yaitu perasaan yang tergantung


pada  keadaan jasmani keseluruh, misal rasa segar, lelah.

 Perasaan psikis atau kejiwaan yaitu perasaan senang, susah,


takut.

 Perasaan kepribadian, yaitu perasaan yang berhubungan


dengan keseluruh pribadi, misal harga diri, putus asa.
BIGOT DKK. (1950) MEMBERIKAN KLASIFIKASI PERASAAN SEBAGAI BERIKUT:

1.    Perasaan keinderaan, yaitu perasaan yang berkaitan dengan alat indera, misal perasaan yang berhubungan
dengan pencecapan, misal rasa asin, pahit, manis dan sebagainya.

2.    Perasaan psikis atau kejiwaan, yang masih dibedakan atas:


a.  Perasaan intelektual
Yaitu perasaan yang timbul apabila orang dapat memecahkan sesuatu soal atau mendapatkan hal-hal baru sebagai
hasil kerja dari segi intelektualnya. Perasaan ini juga merupakan pendorong atau motivasi individu dalam berbuat dan
merupakan motivasi dalam lapangan ilmu pengetahuan.

b. Perasaan kesusilaan
Yaitu perasaan yang timbul apabila orang mengalami hal-hal yang baik atau buruk menurut norma-norma kesusilaan.

c. Perasaan keindahan atau perasaan estetika


Yaitu perasaan yang timbul apabila orang mengalami sesuatu yang indah atau yang tidak indah.

d. Perasaan kemasyarakatan atau perasaan sosial


Yaitu perasaan yang timbul dalam hubungannya dengan interaksi sosial, yaitu hubungan individu satu dengan individu
lain.

e. Perasaan harga-diri
Perasaan harga-diri ini dapat positif, yaitu apabila individu dapat menghargai dirinya sendiri dengan secara baik, tetapi
sebaliknya perasaan harga-diri ini dapat negatif, yaitu apabila seseorang tidak dapat menghargai dirinya secara baik.

f. Perasaan KeTuhanan
Perasaan ini timbul menyertai kepercayaan kepada Tuhan yang mempunyai sifat-sifat serba sempurna. Perasaan ini
merupakan perasaan tertinggi atau terdalam. Perbuatan manusia yang luhur, yang suci bersumber pada perasaan
keTuhanan ini. Dengan perasaan keTuhanan segala sesuatu akan tertuju kepadaNya.
DEFINISI ALAM PERASAAN
 Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang
mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang
(Wahyu P. 2010).

 Menurut Stuart (2006), alam perasaan adalah perpanjangan keadaan


emosional yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan
seseorang.

 Menurut Stuart Laraia dalam Psychiatric Nursing (1998: 349), alam


perasaan adalah keadaan emosional yang memanjang yang mempengaruhi
seluruh kepribadian individu dan fungsi kehidupannya.

 Jadi alam perasaan adalah perpanjangan keadaan emosional/ suasana hati


yang yang mewarnai seluruh kehidupan psikis seseorang dan
mempengaruhi seseorang dalam waktu yang lama. Misalnya seorang yang
sedih malas untuk berkomunikasi, makan, bekerja, dan sebagainya.
GANGGUAN ALAM PERASAAN
 Menurut John W.Santrok dalam Psychology The Science Of Mind And Behavior (1991:490);
Gangguan alam perasaan adalah kelainan psikologis yang ditandai meluasnya irama emosional seseorang,
mulai dari rentang depresi sampai gembira yang berlebihan (euphoria), dan gerak yang berlebihan
(agitation). Depresi dapat terjadi secara tunggal dalam bentuk mayor depresi atau dalam bentuk lain
seoerti mania sebagai gangguan tipe bipolar.

 Menurut Patricia D.Barry dalam Mental Healt And Mental Illness (998:302);
Gangguan mental efektif (gangguan alam perasaan) meliputi kondisi mental yang menyebabkan
perubahan alam perassaan seseorang (afek) atau keadaan emosional dalam periode waktu yang panjang.
Perubahan keadaan emosional tersebut dapat berupa depresi, kegembiraan atau kombinasi dari berbagai
siklus (tipe).

 Buskist Gerbing dalam Psychology Boundaries And Frontiers (1990:548);


Gangguan mood dapat dirincikan dengan depresi yang dalam, atau kombinasi dari depresi dan gembira
yang berlebihan. Dengan kata lain individu dengan kelainan mood selain depresi yang mendalam dapat
berupa periode elasi (keceriaan) dan depresi.

 Menurut Clinton Nelson dalam Mental Healt Nursing Practice (1996);


Gangguan mental yang memperlihatkan perubahan suasana perasaan menonjol dan menetap dan
bersifat patologis. Sebagian besar gangguan alam perasaan berupa depresi dan mania. Alam perasaan
(mood) merujuk pada keadaan emosional internal dari individu, seperti “saya merasa bahagia, saya
marah, saya merasa sedih”. Affect merujuk pada tampilan luar dari ekspresi emosi seperti mimic wajah,
atau postur tubuh yang menunjukan perasaan sedih atau marah.

 Gangguan Alam perasan adalah Kelompok gangguan dimana terjadi gangguan emosi di sertai gejala
mania atau depres ( Rachmawati N. 2002).
RENTANG RESPON

 Reaksi Emosi Adaptif

o Respon emosi yang responsif


Keadaan individu yang terbuka mau mempengaruhi dan menyadari perasaannya sendiri dapat beradaptasi dengan dunia internal dan eksternal.

o Reaksi kehilangan yang wajar


Reaksi yang dialami setiap orang mempengaruhi keadaannya seperti:
a)      Bersedih
b)      Berhenti kegiatan sehari-hari
c)      Takut pada diri sendiri
d)     Berlangsung tidak lama.

 Reaksi Emosi Maladaptif


Merupakan reaksi emosi yang sudah  merupakan gangguan respon ini dapat dibagi 3 tingkatan yaitu :

o Supresi
Tahap awal respon maladaptif individu menyangkal perasaannya dan menekan atau menginternalisasi aspek perasaan terhadap lingkungan.

o Reaksi kehilangan yang memanjang


Merupakan tahap awal dimana coping individu termasuk maladatif, klien menyangkal perasaannya sendiri, klien berusaha menekan atau mengalihkan perhatiannya terhadap lingkungan. Apabila
fase ini berlangsung terus menerus (memanjang) maka hal tersebut dapat mengganggu individu.
Gejala : bermusuhan, sedih terlebih, rendah diri.

o Mania/ Depresi
Gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih yang berlebihan, murung, tidak bersemangat, perasaan tidak berharga, merasa kosong, putus harapan, selalu merasa dirinya gagal,
tidak beminat terhadap ADL sampai ad aide bunuh diri.
RESPON EMOSI MALADATIF MELIPUTI:

 Supresi emosi (Suppresion of emotions) / Penekanan emosi


Adalah keadaan dimana individu menyangkal perasaannya.menjauhkan diri dari
perasaannya atau menekan semua aspek perasaan terhadap lingkungan,pasien tampak
menyangkal perasaan tertentu atau tidak mempengaruhi pasien oleh perasaan tersebut.

 Reaksi Kehilangan yang memanjang ( Delayed grief reaction )


Adalah penyangkalan yang menetap dan memanjang.tetapi tidak tampak reaksi emosi
terhadap kehilangan.penundaan dan penolakan proses berduka dapat terjadi beberapa
tahun.

 Depresi (Melancholia)
Adalah respon emosi yang maladatif yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka
yang berlebihandan berkepanjangan dan dapat digunakan untuk menujukkan berbagai
fenomena : tanda,penyebab,gejala,keadaan emosional,reaksi,penyakit atau kondisi klinik
secara menyeluruh.

 Mania
Adalah keadaan yang ditandai oleh peningkatan,perluasan alam perasaan atau keadaan
alam perasaan yang mudah tersinggung dan terangsang.mania dapat digambarkan sama
dengan gejala diatas tetapi tidak seberat dengan keadaan mania atau episode mania.
PERBEDAAN MANIA DAN DEPRESI

Mania dan depresi merupakan fokus bahasan pada gangguan alam perasaan . Kedua hal ini
merupakan respon emosi yang mal adaptif berat dan dapat dikenal melalui intensitas, rembetan,
terus-menerus dan pengaruhnya pada fungsi sosial dan fisik individu. Istilah depresi dipakai untuk
tanda dan gejala keadaan klinik sesungguhnya.

Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan
yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya kegairahan hidup (Hawari, 2001, hal. 19).

Depresi adalah suatu mood sedih (disforia) yang berlangsung lebih dari empat minggu, yang disertai
perilaku dari perubahan tidur, gangguan konsentrasi, iritabilitas, sangat cemas, kurang bersemangat,
sering menangis, waspada belebihan, pesimis, merasa tidak berharga, dan mengantisipasi kegagalan
(DSM-IV-TR, 2000 dalam Videback, 2008, hal.388).

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa
susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi,
kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan
hiperaktivites, agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang¬kadang sebagai pikiran
yang meloncat loncat (flight of ideas).

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang
meningkat,meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggungdan terangsang.Kondisi ini
dapat diiringi dengan perilaku berupa peningkatan kegiatan,banyak bicara,ide-ide yang
meloncat,senda gurau,tertawa berlebihan, penyimpangan seksual.
TIPE GANGGUAN ALAM PERASAAN

Secara garis besar tipe gangguan


dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
mood episode, depressive disorder, dan
biopolar disorders.
MOOD EPISODE

 Mayor depressive episode


Untuk diagnosis kelompok ini, terdapat 5 atau lebih gejala-gejala yang ditampilkan selama periode 2
minggu dan menampilkan perubahan fungsi dari fungsi sebelumnya paling sedikit dari gejala tersebut
adalah salah satu dari 2 hal berikut yaitu perasaan depresif dan kehilangan ketertarikan terhadap
kesenangan (pleasure). Tanda secara lengkap adalah sebagai berikut:

• Perasaan depresif lebih banyak dalam sehari, hampir setiap hari yang diindikasikan berdasarkan data
subjektif atau hasil observasi.
• Menurunnya secara nyata minat terhadap kasenangan, hampir semua aktivitas dalam sehari atau
hamper setiap hari.
• Kehilangan berat badan yang berarti meskipun tidak diet.
• Kesulitan tidur (insomnia) atau tidur yang berlebihan (hypersomnia).
• Terjadi peningkatan aktivitas psikomotor (psychomotor agitation) atau perlambatan motorik
(retardation) hamper setiap hari.
• Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari.
• Perasaan- perasaan tidak berharga atau berlebihan atau perasaan berdosa yang berlebihan hampir
setiap hari.
• Berkurangnnya kemampuan untuk berfikir atau konsentrasi, atau perasaan ragu-ragu hampir ssetiap
hari.
• Terus menerus berfikir tentang kematian, berulangnya ide-ide untuk bunuh diri tanpa perencanaan
untuk palaksanaan bunuh dirinya.
 Manic Episode
Manic episode ditandai dengan periode gangguan yang nyata dan peningkatan secara
menetap, meluap-luap atau mood yang mudah terangsang (irritable) selama 1 minggu ( atau
beberapa periode saat di rumah sakit juga penting). Selama periode gangguan, 3 atau lebih
gejala-gejala berikut telah menetap dan telah nampak dalam tingkat yang berarti :

• Melambungnya harga diri atau Grandoisity.


• Menurunnya kebutuhan untuk tidur.
• Lebih banyak bicara dibandingkan biasanya atau ada dorongan yang
kuat untuk barbiacara.
• Ide yang meloncat (fligh of ideas) atau pengalaman subjektif bahwa ia
berfikir meloncat.
• Perhatian yang mudah teralih (distractibility).
• Peningkatan dalam perilaku yang bertujuan atau agitasi psikomotor.
• Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang menyenangkan yang
berpotensi untuk mengakibatkan cedera.

Pada saat episode manic dimulai, penampilan klien menjadi meningkat, tidak rapi, lebih cepat
secara fisik, dalam intelektual, dan emosional. Klien menjadi meningkat dalam aktivitas
(restless) dan agresif. Aspek id terlihat berlebihan, dan aspek super ego cenderung dilarang.
Klien berfikir cepat dengan demikan ia menjadi mudah terlatih perhatiannya (distractibility).
Hal ini memyebabkan adanya ide yang meloncat-loncat (fligh of ideas). Mood klien menjadi
gembira yang berlebihan (euphoria) dan berganti menjadi exaltation (gembira berlebihan
yang disertai hiperaktivitas motorik) dan akhirnya mencapai puncaknya menjadi gelisah dan
sangat gaduh. Klien dalam keadaan ini tidur dan makan sangat sedikit, kehilngan berat badan
yang sangat cepat ia dapat memukul apa saja apabila dicegah menjadi marah.
 Tipe lainnya (other)
Tipe lain dari episode mood meliputi mixed
episode dan hypomanic episode. Pada mixed
episode, kriterianya merupakan perpaduan
antara manic episode dan mayor depressive
episode. Sedangkan pada hypomanic
episode sacara jelas menunjukan
meningkatnya mood yang berbeda dari
mood nondepresif yang biasa tetapi tidak
dikelompokkan sebagai episode manik.
DEPRESSIVE DISORDERS
 Mayor Depressive Disorders
• Mayor depressive disorders dapat berupa episode berulang atau episode tunggal. Hal ini dapat
juga memiliki gambaran khusus seperti adanya penampilan diam, melamun (catatonic) atau
melakolik atau menyertai kejadian post partum.
• Klien mengalami mayor depressive berbicara menjadi lambat, berhenti bicara (halting) cemas
dan klien menjadi menyalahkan diri sendiri. Pada tipe episode depresuf gerakan klien menjadi
lambat untuk duduk dikursi, kaku (rocking back), suara mengerang sedih (moaning dejectedly),
dan lebih banyak duduk di lantai atau tempat tidur. Klien secara langsung bersikap agresi ke
dalam dirinya sendiri dan kadang-kadang menyalahkan diri sendiri, perasaan berdosa, dan
bersalah didunianya. Kesengsaraannyasangat mendalam, selanjutnya setelah periode ini klien
dapat mencoba bunuh diri.

 Dysthymic Disorder
• Dalam diagnostic and statistical manual of mental disorders, kondisi kelompok ini dikenal
dengan depresi neurois (neurotic depression ) kondisi ini ditandai dengan mood yang terdepresi
dalam sebagian besar hari. Dua atau lebih gejala depresi berikut dapat ditampilkan :
menurunnya napsu makan (poor appetite) kelelahan yang sangat (low energy level or fatigue),
susah tidur berlebihan (insomnia or excessive sleeping), harga diri rendah (low self esteem),
kesulitan konsentrasi atau kesulitan membuat keputusan ( poor concentration or difficulty
making decision) dan perasaan putus harapan (feeling hopelessness).
  BIPOLAR DISORDERS
  
 Bipolar Disorders
Klien dengan tipe bipolar mendemonstrasikan kekuatan,
meluap-luap dan menggambarkan siklus irama mood.
Bentuk yang ditemukan dalam tipe gangguan mental ini
adalah kapanpun mengalami keadaan meluap-luap
selama waktu satu mingu atau satu bulan.

 Cyclothymic Disorders
Individu dengan kelainan ini cenderung untuk
mengalami irama mood diantara keriangan dan depresif.
ETIOLOGI
 Kekecewaan
Karena adanya tekanan dan kelebihan fisik menyebabkan seseorang menjadi jengkel tak dapat berfikir sehat
atau kejam pada saat khusus jika cinta untuk diri sendiri lebih besar dan pada cinta pada orang lain yang
menghimpun kita, kita akan terluka, tidak senang dan cepat kecewa, hal ini langkah per tama depresi jika
luka itu direnungkan terus-menerus akan menyebabkan kekesalan dan keputusasaan.

 Kurang Rasa Harga Diri


Ciri-ciri universal yang lain dari orang yang depresi adalah kurangnya rasa harga diri sayangnya kekurangan
ini cenderung untuk dilebih-lebihkan menjadi ekstrim, karena harapan-harapan yang realistis membuat dia
tak mampu merestor  dirinya sendiri hal ini memang benar khususnya pada individu yang ingin segalanya
sempur na yang tak pernah puas dengan prestasi yang dicapainya

 Perbandingan yang tidak adil


Setiap kali kita membandingkan diri dengan seseorang yang mempunyai nilai lebih baik dari kita dimana kita
merasa kurang dan tidak bisa sebaik dia maka depresi mungkin terjadi

 Penyakit
Beberapa faktor yang dapat mencetuskan depresi adalah organik contoh individu yang mempunyai penyakit
kronis seperti  ca. mamae  dapat menyebabkan depresi.

 Aktivitas Mental yang  Berlebihan


Orang  yang produktif dan aktif sering menyebabkan depresi

 Penolakan
Setiap manusia butuh akan rasa cinta, jika kebutuhan akan rasa cinta itu tak terpenuhi maka terjadilah
depresi.  
GEJALA GANGGUAN MOOD DEPRESI

Gangguan depresi ditandai perasaan sedih yang


berlebihan,murung,tidak bersemangat,merasa tidak di
hargai,merasa kosong dan tidak ada harapan,
berpusat pada kegagalan dan menuduh diri,dan di
sertai ide dan pikiran bunuh diri.klien tidak berminat
pada pemeliharaan diri dan pada aktivitas sehari-hari.

Gangguan mania ditandai oleh perasaan hati yang


meningkat,meluas dan mudah tersinggumg klien tidak
mengenal lelah,hyperaktif dan pada keadaan yang
berat disertai panik yaitu perilaku yang tidak
terkontrol.
 Gejala Fisik yaitu:
a.       Gangguan tidur,
b.      Kelesuan fisik,
c.       Hilangnya nafsu makan dan
d.      Penyakit fisik yang ringan.

 Gejala Emosional yaitu:


a.       Kehilangan kasih sayang,
b.      Kesedihan,
c.       Hilangnya kekuatan,
d.      Hilangnya konsentrasi,
e.       Rasa bersalah,
f.       Permusuhan dan
g.      Hilangnya harapan.

 Perilaku
Gambaran utama dari mania adalah perbedaan intensitas psikofisiologikal
yang tinggi. Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan
terhadap depresi yang diakibatkan dari kurang efektifnya koping dalam
menghadapi kehilangan.
Afektif Sedih, cemas apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah, perasaan ditolak,
perasaan bersalah, meras tidak berdaya, putus asa, merasa sendirian, merasa rendah
diri, merasa tak berharga.

Kognitif Ambivalence, bingung, ragu-ragu, tidak mampu konsentrasi, hilang perhatian dan motivasi,
menyalahkan diri sendiri, pikiran merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis.

Fisik Sakit perut, anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, konstipasi, lemah, lesu, nyeri
kepal, pusing, insomnia, nyeri dada, over acting, perubahan berat badan, gangguan selera
makan, gangguan menstruasi, impoten, tidak berespon terhadap seksual.

Tingkah laku Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat aktivitas, kemunduran psikomotor, menarik
diri, isolasi social, irritable, berkesan menyedihkan, kurang spontan, gangguan kebersihan.
MEKANISME KOPING

Mekanisme koping yang digunakan pada


reaksi kehilangan yang memanjang adalah
denial dan supresi, hal ini dilakukan untuk
menghindari tekanan yang hebat. Pada
depresi mekanisme koping yang digunakan
adalah represi, supresi, mengingkari dan
disosiasi. Tingkah laku mania merupakan
mekanisme pertahanan terhadap depresi
yang diakibatkan karena kurang efektifnya
koping dalam menghadapi kehilangan.
PENCEGAHAN

 Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati. Jangan pernah untuk
menyimpan sendiri beban hidup kita. Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah
dialami mapun dapat mengakibatkan depresi

 Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik, hal ini dapat
mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi. Ingat kita bkan lari dari
masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk
menghadapinya lagi nanti.

 Berpikir realistis, jangan terlalu menghayal dan berimajinasi. Hilangkan kata “seandainya saya…”
dalam hidup kita

 Melakukan olahraga, aktif dalam kelompok agama dan sosial, kegiatan tersebut membuat kita
lebih jarang melamun

 Mengubah suasana hati, Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal
tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri

 Jangan banyak berpengharapan

 Berpikir positif

 Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari
depresi
MASALAH KEPERAWATAN

?
?
?
?
?
?
PERASAAN SAYA REMAJA ITU ?
 Masa yang paling indah adalah masa
remaja.
 Masa yang paling menyedihkan adalah
masa remaja.
 Masa yang paling ingin dikenang
adalah masa remaja.
 Masa yang paling ingin dilupakan
adalah masa remaja.
SIAPAKAH REMAJA ITU?
 Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia
12-18 tahun.
 Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun.
 Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada
rentang 12-23 tahun.
 Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat
bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa
remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah
remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.

 Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini


sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh
Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada
saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan
(storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang.
MENURUT ERICKSON MASA REMAJA ADALAH MASA TERJADINYA
KRISIS IDENTITAS ATAU PENCARIAN IDENTITAS DIRI.

Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat


menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:

 Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.


 Ketidakstabilan emosi.
 Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
 Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
 Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-
pertentang dengan orang tua.
 Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi
semuanya.
 Senang bereksperimentasi.
 Senang bereksplorasi.
 Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
 Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
GAUL
PERMASALAHAN AWAL REMAJA
Perilaku berisiko yang paling sering dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba (Rey, 2002). Tiga
jenis pengaruh yang memungkinkan munculnya penggunaan alkohol dan narkoba pada remaja:

Salah satu akibat dari berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus adalah munculnya
perasaan saling tertarik antara remaja pria dan wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih
tinggi yaitu cinta romantis (romantic love) yaitu luapan hasrat kepada seseorang atau orang yang sering menyebutnya
“jatuh cinta”.
Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para remaja dan juga merupakan hal
yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah,
hasrat seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh
Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi
dibandingkan dengan permasalahan dengan teman.
Tipe cinta yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang sering disebut cinta kebersamaan yaitu saat
muncul keinginan individu untuk memiliki individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk
orang tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa daripada percintaan remaja.
Dengan telah matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan
seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual,
konflik antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya “ketidaknormalan” yang
dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan
sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991).
Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi hubungan orang tua dengan
remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak
tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan.
Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar masalah kehidupan sehari-hari seperti
jam pulang ke rumah, cara berpakaian, merapikan kamar tidur. Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan dilema
utama dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan remaja.
Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka yang otoriter, atau sikap-sikap orang tua
yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan remaja.
Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka terutama remaja
mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja
merasa bingung terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga mereka sudah
ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut
PERASAAN YANG HARUS DIMILIKI RENAJA
Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat
memanfaatkannya secara efektif

Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya.


Hal tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung
meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu.

Misalnya si Dewi merasa kulitnya tidak putih seperti bintang film,


maka Dewi akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan
kulitnya. Perilaku Dewi yang demikian tentu menimbulkan
masalah bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mungkin Dewi akan
selalu menolak bila diajak ke pesta oleh temannya sehingga
lama-kelamaan Dewi tidak memiliki teman, dan sebagainya. 
Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang tua

Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan emosional sering disertai


perilaku “pemberontakan” dan melawan keinginan orang tua. Bila tugas
perkembangan ini sering menimbulkan pertentangan dalam keluarga dan
tidak dapat diselesaikan di rumah , maka remaja akan mencari jalan
keluar dan ketenangan di luar rumah.

Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja memiliki kebebasan


emosional dari luar orangtua sehingga remaja justru lebih percaya pada
teman-temannya yang senasib dengannya. Jika orang tua tidak menyadari
akan pentingnya tugas perkembangan ini, maka remaja Anda dalam
kesulitan besar. Hal yang sama juga dilakukan remaja terhadap orang-
orang ‘yang dianggap sebagai pengganti orang tua’, guru misalnya.
    
Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua
jenis kelamin

Pada masa remaja, remaja sudah seharusnya menyadari


akan pentingnya pergaulan. Remaja yang menyadari akan
tugas perkembangan yang harus dilaluinya adalah mampu
bergaul dengan kedua jenis kelamin maka termasuk remaja
yang sukses memasuki tahap perkembangan ini.

Ada sebagaian besar remaja yang tetap tidak berani


bergaul dengan lawan jenisnya sampai akhir usia remaja.
Hal tersebut menunjukkan adanya ketidakmatangan dalam
perkembangan remaja tersebut.
Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri

Banyak remaja yang belum mengetahui kemampuannya. Bila


remaja ditanya mengenai kelebihan dan kekurangannya pasti
mereka akan lebih cepat menjawab tentang kekurangan yang
dimilikinya dibandingkan dengan kelebihan yang dimilikinya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja tersebut belum


mengenal kemampuan dirinya sendiri. Bila hal tersebut tidak
diselesaikan pada masa remaja ini tentu saja akan menjadi
masalah untuk perkembangan selanjutnya (masa dewasa atau
bahkan sampai tua sekalipun).
  
Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan
norma

Skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses


identifikasi dengan orang yang dikaguminya terutama dari
tokoh masyarakat maupun dari bintang-bintang yang
dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang diperolehnya
akan membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi
seperti siapakah “aku” ?, sehingga hal tersebut dijadikan
pegangan dalam mengendalikan gejolak dorongan dalam
dirinya. Maka penting bagi orang tua dan orang-orang ‘yang
dianggap sebagai pengganti orang tua’ untuk mampu
menjadikan diri mereka sendiri sebagai idola bagi para remaja
tersebut.
KITA ADALAH JAWABAN UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH
BAIK …….

Anda mungkin juga menyukai