Dengan kata lain perasaan dan emosi disifatkan
sebagai satu keadaan kejiwaan pada organisme atau
individu sebagai akibat adanya peristiwa atau persepsi
yang dialami oleh organisme atau individu.
Sama atau berbeda perasaan dan
emosi ?
Menurut Chaplin (1972) perasaan adalah keadaan atau
state individu sebagai akibat dari persepsi sebagai
akibat stimulus baik externel maupun internal.
1. Perasaan keinderaan, yaitu perasaan yang berkaitan dengan alat indera, misal perasaan yang berhubungan
dengan pencecapan, misal rasa asin, pahit, manis dan sebagainya.
b. Perasaan kesusilaan
Yaitu perasaan yang timbul apabila orang mengalami hal-hal yang baik atau buruk menurut norma-norma kesusilaan.
e. Perasaan harga-diri
Perasaan harga-diri ini dapat positif, yaitu apabila individu dapat menghargai dirinya sendiri dengan secara baik, tetapi
sebaliknya perasaan harga-diri ini dapat negatif, yaitu apabila seseorang tidak dapat menghargai dirinya secara baik.
f. Perasaan KeTuhanan
Perasaan ini timbul menyertai kepercayaan kepada Tuhan yang mempunyai sifat-sifat serba sempurna. Perasaan ini
merupakan perasaan tertinggi atau terdalam. Perbuatan manusia yang luhur, yang suci bersumber pada perasaan
keTuhanan ini. Dengan perasaan keTuhanan segala sesuatu akan tertuju kepadaNya.
DEFINISI ALAM PERASAAN
Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang
mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang
(Wahyu P. 2010).
Menurut Patricia D.Barry dalam Mental Healt And Mental Illness (998:302);
Gangguan mental efektif (gangguan alam perasaan) meliputi kondisi mental yang menyebabkan
perubahan alam perassaan seseorang (afek) atau keadaan emosional dalam periode waktu yang panjang.
Perubahan keadaan emosional tersebut dapat berupa depresi, kegembiraan atau kombinasi dari berbagai
siklus (tipe).
Gangguan Alam perasan adalah Kelompok gangguan dimana terjadi gangguan emosi di sertai gejala
mania atau depres ( Rachmawati N. 2002).
RENTANG RESPON
o Supresi
Tahap awal respon maladaptif individu menyangkal perasaannya dan menekan atau menginternalisasi aspek perasaan terhadap lingkungan.
o Mania/ Depresi
Gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih yang berlebihan, murung, tidak bersemangat, perasaan tidak berharga, merasa kosong, putus harapan, selalu merasa dirinya gagal,
tidak beminat terhadap ADL sampai ad aide bunuh diri.
RESPON EMOSI MALADATIF MELIPUTI:
Depresi (Melancholia)
Adalah respon emosi yang maladatif yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka
yang berlebihandan berkepanjangan dan dapat digunakan untuk menujukkan berbagai
fenomena : tanda,penyebab,gejala,keadaan emosional,reaksi,penyakit atau kondisi klinik
secara menyeluruh.
Mania
Adalah keadaan yang ditandai oleh peningkatan,perluasan alam perasaan atau keadaan
alam perasaan yang mudah tersinggung dan terangsang.mania dapat digambarkan sama
dengan gejala diatas tetapi tidak seberat dengan keadaan mania atau episode mania.
PERBEDAAN MANIA DAN DEPRESI
Mania dan depresi merupakan fokus bahasan pada gangguan alam perasaan . Kedua hal ini
merupakan respon emosi yang mal adaptif berat dan dapat dikenal melalui intensitas, rembetan,
terus-menerus dan pengaruhnya pada fungsi sosial dan fisik individu. Istilah depresi dipakai untuk
tanda dan gejala keadaan klinik sesungguhnya.
Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan
yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya kegairahan hidup (Hawari, 2001, hal. 19).
Depresi adalah suatu mood sedih (disforia) yang berlangsung lebih dari empat minggu, yang disertai
perilaku dari perubahan tidur, gangguan konsentrasi, iritabilitas, sangat cemas, kurang bersemangat,
sering menangis, waspada belebihan, pesimis, merasa tidak berharga, dan mengantisipasi kegagalan
(DSM-IV-TR, 2000 dalam Videback, 2008, hal.388).
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa
susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi,
kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan
hiperaktivites, agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang¬kadang sebagai pikiran
yang meloncat loncat (flight of ideas).
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang
meningkat,meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggungdan terangsang.Kondisi ini
dapat diiringi dengan perilaku berupa peningkatan kegiatan,banyak bicara,ide-ide yang
meloncat,senda gurau,tertawa berlebihan, penyimpangan seksual.
TIPE GANGGUAN ALAM PERASAAN
• Perasaan depresif lebih banyak dalam sehari, hampir setiap hari yang diindikasikan berdasarkan data
subjektif atau hasil observasi.
• Menurunnya secara nyata minat terhadap kasenangan, hampir semua aktivitas dalam sehari atau
hamper setiap hari.
• Kehilangan berat badan yang berarti meskipun tidak diet.
• Kesulitan tidur (insomnia) atau tidur yang berlebihan (hypersomnia).
• Terjadi peningkatan aktivitas psikomotor (psychomotor agitation) atau perlambatan motorik
(retardation) hamper setiap hari.
• Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari.
• Perasaan- perasaan tidak berharga atau berlebihan atau perasaan berdosa yang berlebihan hampir
setiap hari.
• Berkurangnnya kemampuan untuk berfikir atau konsentrasi, atau perasaan ragu-ragu hampir ssetiap
hari.
• Terus menerus berfikir tentang kematian, berulangnya ide-ide untuk bunuh diri tanpa perencanaan
untuk palaksanaan bunuh dirinya.
Manic Episode
Manic episode ditandai dengan periode gangguan yang nyata dan peningkatan secara
menetap, meluap-luap atau mood yang mudah terangsang (irritable) selama 1 minggu ( atau
beberapa periode saat di rumah sakit juga penting). Selama periode gangguan, 3 atau lebih
gejala-gejala berikut telah menetap dan telah nampak dalam tingkat yang berarti :
Pada saat episode manic dimulai, penampilan klien menjadi meningkat, tidak rapi, lebih cepat
secara fisik, dalam intelektual, dan emosional. Klien menjadi meningkat dalam aktivitas
(restless) dan agresif. Aspek id terlihat berlebihan, dan aspek super ego cenderung dilarang.
Klien berfikir cepat dengan demikan ia menjadi mudah terlatih perhatiannya (distractibility).
Hal ini memyebabkan adanya ide yang meloncat-loncat (fligh of ideas). Mood klien menjadi
gembira yang berlebihan (euphoria) dan berganti menjadi exaltation (gembira berlebihan
yang disertai hiperaktivitas motorik) dan akhirnya mencapai puncaknya menjadi gelisah dan
sangat gaduh. Klien dalam keadaan ini tidur dan makan sangat sedikit, kehilngan berat badan
yang sangat cepat ia dapat memukul apa saja apabila dicegah menjadi marah.
Tipe lainnya (other)
Tipe lain dari episode mood meliputi mixed
episode dan hypomanic episode. Pada mixed
episode, kriterianya merupakan perpaduan
antara manic episode dan mayor depressive
episode. Sedangkan pada hypomanic
episode sacara jelas menunjukan
meningkatnya mood yang berbeda dari
mood nondepresif yang biasa tetapi tidak
dikelompokkan sebagai episode manik.
DEPRESSIVE DISORDERS
Mayor Depressive Disorders
• Mayor depressive disorders dapat berupa episode berulang atau episode tunggal. Hal ini dapat
juga memiliki gambaran khusus seperti adanya penampilan diam, melamun (catatonic) atau
melakolik atau menyertai kejadian post partum.
• Klien mengalami mayor depressive berbicara menjadi lambat, berhenti bicara (halting) cemas
dan klien menjadi menyalahkan diri sendiri. Pada tipe episode depresuf gerakan klien menjadi
lambat untuk duduk dikursi, kaku (rocking back), suara mengerang sedih (moaning dejectedly),
dan lebih banyak duduk di lantai atau tempat tidur. Klien secara langsung bersikap agresi ke
dalam dirinya sendiri dan kadang-kadang menyalahkan diri sendiri, perasaan berdosa, dan
bersalah didunianya. Kesengsaraannyasangat mendalam, selanjutnya setelah periode ini klien
dapat mencoba bunuh diri.
Dysthymic Disorder
• Dalam diagnostic and statistical manual of mental disorders, kondisi kelompok ini dikenal
dengan depresi neurois (neurotic depression ) kondisi ini ditandai dengan mood yang terdepresi
dalam sebagian besar hari. Dua atau lebih gejala depresi berikut dapat ditampilkan :
menurunnya napsu makan (poor appetite) kelelahan yang sangat (low energy level or fatigue),
susah tidur berlebihan (insomnia or excessive sleeping), harga diri rendah (low self esteem),
kesulitan konsentrasi atau kesulitan membuat keputusan ( poor concentration or difficulty
making decision) dan perasaan putus harapan (feeling hopelessness).
BIPOLAR DISORDERS
Bipolar Disorders
Klien dengan tipe bipolar mendemonstrasikan kekuatan,
meluap-luap dan menggambarkan siklus irama mood.
Bentuk yang ditemukan dalam tipe gangguan mental ini
adalah kapanpun mengalami keadaan meluap-luap
selama waktu satu mingu atau satu bulan.
Cyclothymic Disorders
Individu dengan kelainan ini cenderung untuk
mengalami irama mood diantara keriangan dan depresif.
ETIOLOGI
Kekecewaan
Karena adanya tekanan dan kelebihan fisik menyebabkan seseorang menjadi jengkel tak dapat berfikir sehat
atau kejam pada saat khusus jika cinta untuk diri sendiri lebih besar dan pada cinta pada orang lain yang
menghimpun kita, kita akan terluka, tidak senang dan cepat kecewa, hal ini langkah per tama depresi jika
luka itu direnungkan terus-menerus akan menyebabkan kekesalan dan keputusasaan.
Penyakit
Beberapa faktor yang dapat mencetuskan depresi adalah organik contoh individu yang mempunyai penyakit
kronis seperti ca. mamae dapat menyebabkan depresi.
Penolakan
Setiap manusia butuh akan rasa cinta, jika kebutuhan akan rasa cinta itu tak terpenuhi maka terjadilah
depresi.
GEJALA GANGGUAN MOOD DEPRESI
Perilaku
Gambaran utama dari mania adalah perbedaan intensitas psikofisiologikal
yang tinggi. Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan
terhadap depresi yang diakibatkan dari kurang efektifnya koping dalam
menghadapi kehilangan.
Afektif Sedih, cemas apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah, perasaan ditolak,
perasaan bersalah, meras tidak berdaya, putus asa, merasa sendirian, merasa rendah
diri, merasa tak berharga.
Kognitif Ambivalence, bingung, ragu-ragu, tidak mampu konsentrasi, hilang perhatian dan motivasi,
menyalahkan diri sendiri, pikiran merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis.
Fisik Sakit perut, anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, konstipasi, lemah, lesu, nyeri
kepal, pusing, insomnia, nyeri dada, over acting, perubahan berat badan, gangguan selera
makan, gangguan menstruasi, impoten, tidak berespon terhadap seksual.
Tingkah laku Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat aktivitas, kemunduran psikomotor, menarik
diri, isolasi social, irritable, berkesan menyedihkan, kurang spontan, gangguan kebersihan.
MEKANISME KOPING
Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati. Jangan pernah untuk
menyimpan sendiri beban hidup kita. Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah
dialami mapun dapat mengakibatkan depresi
Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik, hal ini dapat
mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi. Ingat kita bkan lari dari
masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk
menghadapinya lagi nanti.
Berpikir realistis, jangan terlalu menghayal dan berimajinasi. Hilangkan kata “seandainya saya…”
dalam hidup kita
Melakukan olahraga, aktif dalam kelompok agama dan sosial, kegiatan tersebut membuat kita
lebih jarang melamun
Mengubah suasana hati, Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal
tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri
Berpikir positif
Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari
depresi
MASALAH KEPERAWATAN
?
?
?
?
?
?
PERASAAN SAYA REMAJA ITU ?
Masa yang paling indah adalah masa
remaja.
Masa yang paling menyedihkan adalah
masa remaja.
Masa yang paling ingin dikenang
adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dilupakan
adalah masa remaja.
SIAPAKAH REMAJA ITU?
Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia
12-18 tahun.
Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun.
Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada
rentang 12-23 tahun.
Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat
bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa
remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah
remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.
Salah satu akibat dari berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus adalah munculnya
perasaan saling tertarik antara remaja pria dan wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih
tinggi yaitu cinta romantis (romantic love) yaitu luapan hasrat kepada seseorang atau orang yang sering menyebutnya
“jatuh cinta”.
Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para remaja dan juga merupakan hal
yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah,
hasrat seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh
Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi
dibandingkan dengan permasalahan dengan teman.
Tipe cinta yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang sering disebut cinta kebersamaan yaitu saat
muncul keinginan individu untuk memiliki individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk
orang tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa daripada percintaan remaja.
Dengan telah matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan
seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual,
konflik antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya “ketidaknormalan” yang
dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan
sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991).
Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi hubungan orang tua dengan
remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak
tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan.
Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar masalah kehidupan sehari-hari seperti
jam pulang ke rumah, cara berpakaian, merapikan kamar tidur. Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan dilema
utama dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan remaja.
Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka yang otoriter, atau sikap-sikap orang tua
yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan remaja.
Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka terutama remaja
mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja
merasa bingung terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga mereka sudah
ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut
PERASAAN YANG HARUS DIMILIKI RENAJA
Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat
memanfaatkannya secara efektif