Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKHIR

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN


KERJA DALAM PROSES PEMBUATAN SEPATU
DI PT. ABC

NAMA : WISNU AMIRULLOH

NIM : 1502222/TPPK E
Bab I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Periaku tidak aman merupakan penyumbang terbesar dalam kecelakaan kerja, maka
untuk mengurangi kecelakaan kerja dan meningkatkan keselamatan kerja hanya bisa dicapai
dengan usaha memfokuskan pada pengurangan perilaku tidak aman. Salah satunya adalah
dengan melakukan pendekatan perilaku yaitu behavior based safety (BBS).
BBS merupakan suatu metode penerapan yang ditemukan oleh Herbert William
Heinrich. William mengemukakan bahwa kecelakaan kerja merupakan akibat dari prilaku
manusia, salah seorang peneliti mengatakan bahwa kecelakaan yang fatal disebabkan oleh
kesalahan serius, kesalahan serius disebabkan oleh kesalahan ringan disebabkan oleh
kecerobohan dan kecerobohan disebabkan oleh perilaku manusia, hal ini membuktikan bahwa
perilaku manusia merupakan awal dari terjadinya kecelakaan kerja.
B. Permasalahan

Beberapa permasalahan yang diambil selama melakukan kegiatan


magang di PT. ABC sebagai berikut:
1. Bagaimana potensi bahaya terjadinya kecelakaan kerja yang
disebabkan perilaku tidak aman?
2. Bagaimana penerapan sistem manajemen keselamatan kerja
pada produksi yang belum diterapkan di PT. ABC?

C. Tujuan

1. Mengetahui potensi bahaya terjadinya kecelakaan kerja yang


disebabkan perilaku tidak aman.
2. Mengetahui penerapan sistem manajemen keselmatan kerja
pada PT. ABC.
D. Manfaat

1. Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan keselamatan dan


kesehatan kerja di PT. ABC.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan
saat produksi pada PT. ABC.
3. Sebagai upaya untuk menekan terjadinya kecelakaan saat produksi
pada PT. ABC.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Sistem Manajemen Keselamatan Kerja

Pengertian sistem manajemen K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) secara umum


merujuk pada 2 sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang sistem manjemen
keselamatan dan kesehatan kerja dan pada standar OHSAS 18001:2007 occupational health
and safety management systems ialah standar internasional untuk membangun dan menerapkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam suatu perusahaan ditempat kerja.
Pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisiensi dan produktif (hebbie ilma adzim ).

Menurut Kuswana (2014) secara hakiki kesehatan dan keselamatan kerja, merupakan
upaya atau pemikiran serta penerapan yang ditunjukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya , untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
BAB III
MATERI DAN METODE
 A. Materi Pelaksanaan Karya Akhir

Obyek pelaksanaan karya akhir ini yaitu keselamatan kerja fokus utama dalam dan
subjek pelaksanaan, karya akhir dengan penerapan sistem manajemen keselamatan kerja dalam
pembuatan sepatu.

Adapun materi yang diamati mengenai keselamatan kesehatan kerja dengan penerapan
sistem manajemen keselamatan kerja untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan dengan
melihat dari unsafe behavior yang merupakan penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan kerja
pada perusahaan, materi yang diamati dilakukan secara kualitatif penelitian yang menekankan
pada suatu aspek pemahaman secara mendalam dan kuantitatif penelitian yang lebih menekan
pada aspek pengukuran dengan cara yang obyektif dilihat dari hipotensis (dugaan sementara)
yang ada kemudian dibuktikan dengan data yang ada agar dapat menganalisis permasalahan
dalam upaya penerapan sistem manajemen keselamatan kerja.
B. Metode Pelaksanaan Karya Akhir
1. Metode Pengambilan Data Primer

Metode pengumpulan data primer yaitu data diperoleh secara langsung dari pihak yang
terkait dengan pokok pembahasan di perusahaan. Metode yang digunakan yaitu:

a. Observasi

Melakukan pengamatan dan pencatatan dalam proses pembuatan


sepatu dengan tujuannya menganalisa potensi bahaya
yang dapat terjadi dalam proses pembuatan sepatu.
b. Wawancara

Mengadakan tanya jawab secara langsung kepada kepala bagian


human resources development mengenai penerapan keselamatan
kesehatan kerja di perusahaan, Tujuanya adalah untuk mengetahui
dampak diterapkan sistem manajemen keselamatan kerja.
c. Praktek Kerja Lapangan

Melakukan praktek kerja lapangan untuk mengetahui


dampak penerapan sistem manajemen keselamatan kerja
pada perusahaan.
d. Dokumentasi

Mengumpulkan data dengan cara melihat arsip kumpulan


teori serta mengambil gambar dengan menggunakan
kamera mengenai kegiatan proses produksi sepatu.
2. Pengambilan Data Sekunder
a. Studi Pustaka
Mempelajari data dengan cara membaca buku,
artikel, majalah, yang berhubungan dengan
proses pembuatan sepatu dan
keselamatan kesehatan kerja.
b. Studi Online
Mempelajari data dengan cara mendownload
materi yang berhubungan dengan proses
produksi, penerapan K3.

Anda mungkin juga menyukai