Oleh
Mulya Ito Astari
11310244
Amoxicilin
Cefotaxime
Ciprofloxacin
Ofloxacin
Cefixim
Klindamisin
AMOXICILIN
• Golongan : Penisilin (Gol. Betalaktam)
• Dosis : Oral. Dewasa: 250-500 mg tiap 8 jam, Bayi (<6 kg): 25-50 mg tiap 8 jam,
Bayi (6-8 kg): 50-100 mg tiap 8 jam, Anak (<20 kg): 20-40 mg/kg/hari dlm dosis
terbagi tiap 8 jam, Anak (>20 kg): sama dgn dewasa. Suntikan IM. Dewasa: 500 mg
tiap 8 jam, Anak: 50-100 mg/kg/hari. Suntikan IV atau infus. Dewasa: 1 gr tiap 6
jam, Anak: 50-100mg/kg/hari
• Obat ini sangat aktif thd berbagai kuman Gram-positif maupun Gram-
negatif aerob. Aktivitasnya thd B. Fragilig sangat lemah dibandingkan
dgn klindamisin & metronidazol. Waktu paruh plasma sekitar 1 jam &
diberikan tiap 6-12 jam. Metabolitnya ialah desasetilsefotaksim yg
kurang aktif. Obat ini efektif untuk pengobatan meningitis oleh bakteri
Gram-negatif. Cefotaxime tersedia dalam bentuk bubuk obat suntik 1,2
dan 10 g.
Dosis : Dewasa dan anak > 12 th: sehari 1-2 g, maks sehari
12 g. Anak 1 bln-12 thn: 50-100mg/kgBB/hari dlm 4-6
dosis terbagi. Bayi dan bayi prematur 1-4 minggu:
50mg/kgBB/hari IV setiap 12 jam
CIPROFLOXACIN
• Golongan : Flurokuinolon
• Obat ini sangat aktif thd berbagai kuman Gram (-), terhadap kuman
Gram (+) daya antibakterinya kurang baik. Penyerapan terhambat
bila diberikan bersamaan dengan antasida, bila bersamaan dengan
teofilin, menghambat metabolisme teofilin -> peningkatan kadar
teofilin -> intoksikasi. Waktu paruh plasma sekitar 3-5 jam (250-
500 mg) & diberikan tiap 12 jam.
Efedrin Hcl
Ambroxol
AMBROXOL
Dexamethason
Metylpredsolone
DEXAMETHASON
Merupakan golongan glukokortikoid kerja lama (1-3 hari)
Indikasi: alergi yang memerlukan terapi kortikosteroid, alergi pada
saluran pernafasan, kulit dan mata
Kontraindikasi: tukak peptik, infeksi jamur
Efek samping: gangguan saluran cerna, mulut kering retensi dan
elektrolit, reaksi metabolik
Dosis: dewasa 1 kaplet 3-4 kali sehari
anak 6-12 tahun ½ kaplet 3-4 kali sehari
2-6 tahun ¼ kaplet 3-4 kali sehari
METILPREDNISOLON
•Merupakan golongan glukokortikoid kerja sedang (18-36 jam)
•Indikasi: kelainan endokrin, penyakit reumatik, penyakit kolagen,
KETOKONAZOL
Golongan imidazol
Bersifat liofilik & larut dalam air pd pH asam.
Efektif terhadap candida, coccidioides immitis, cryptococcus neoformans, H.
Capsulatum, B. Dermatitidis, aspergilus dan sporothrix spp.
Farmakokinetik: anti jamur sistemik per oral yang penyerapannya bervariasi antar
individu. Obat ini menghasilkan kadar plasma yang cukup untuk menekan aktivitas
berbagai jenis jamur. Kemudian di temukan dalam urin, kelenjar lemak, liur, juga pada
kulit yang mengalami infeksi, tendo, cairan sinovial dan cairan vaginal. Dan di
ekskresi bersama cairan empedu ke lumen usus dan hanya sebagian kecil saja yang
dikeluarkan bersama urin, semuanya dalam bentuk metabolit yang tidak aktif.
Efek samping: mual, muntah, sakit kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotofobia,
pruritus, parestesia, gusi berdarah, erupsi kulit dan trombisitopenia.
Dosis: tersedia dalam sediaan tablet 200 mg, krim 2 % dan shampo 2 %.
Dewasa: satu kali 200-400 mg sehari
Anak-anak: 3,3-6,6 mg/kgBB/hari
• Loratadine
• Triprolidine Hcl
• Cetirizine
• Chlorpheniramine Maleat
•
LORATADINE
Golongan : Antihistamin Generasi II
•AH1 mennghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-
macam otot polos. Bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas.
•Absorpsi : melalui oral atau parenteral AH1 diabsorbsi secara baik. Efeknya
timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jam.
•Diekskresi melalui urin setelah 24 jam. Waktu paruh eliminasi dlm serum antara
12-24 jam.
•Indikasi : untuk pengobatan simtomatik berbagai penyakit alergi dan mencegah
atau mengobati mabuk perjalanan.
•Dosis 5/10mg : Dewasa & anak > 12 tahun, sehari 1X10mg, 2-6 tahun; sehari
1X5mg, 6-12 tahun; sehari 1X10mg atau 2X5mg.
•Kontraindikasi : hipersensitif cetirizin, hamil dan menyusui.
•Efek Samping : sakit kepala, pusing, rasa mengantuk, mulut kering dan rasa tidak
enak pada lambung.
CHLORPHENIRAMINE MALEAT
•Golongan : Alkilamin, Generasi Kesatu ( antagonis reseptor H1)
•AH1 mennghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan
bermacam-macam otot polos. Bermanfaat untuk mengobati reaksi
hipersensitivitas.
•Absorpsi : melalui oral atau parenteral AH1 diabsorbsi secara baik. Efeknya
timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jam.
•Diekskresi melalui urin setelah 24 jam. Waktu paruh eliminasi dlm serum antara
4-6 jam.
•Indikasi : untuk pengobatan simtomatik berbagai penyakit alergi dan mencegah
atau mengobati mabuk perjalanan.
•Dosis 4mg: Dewasa & anak > 12 tahun, sehari 3-4X1 tab, 2-6 tahun; sehari 3-
4X ¼ tab, 6-12 tahun; sehari 3-4X ½ tab.
•Kontraindikasi : infeksi sal napas bawah, bayi prematur.
•Indikasi : nyeri ringan-sedang (sakit kepala, mialgia, keluhan sesudah imunisasi &
keluhan sesudah tonsilektomi, menurunkan demam
KOMP: HEXETIDINE
I : NYERI TENGGOROK, FARINGITIS, GINGIVITIS, PERIODONTITIS, STOMATITIS, ORAL TRUSH, ANGINA
VINCENT, PERIKORONITIS, ULKUS APTHOUS, TONSILITIS. PEMBIAS SEBELUM & SETELAH CABUT GIGI,
HYGIENE ORAL
D : LESI MULUT & TENGGOROK KUMUR 15 ML SLM 30 DETIK PD PAGI & MALAM, ATAU OLESKAN PD
LUKA DGN LIDI KAPAS.
AKILEN
Ofloksasin 3 mg/ml
Ind : OMSK, Otitis eksterna