Anda di halaman 1dari 32

OBAT – OBAT THT

Oleh
Mulya Ito Astari
11310244

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit THT-KL


RS Pertamina Bintang Amin Lampung
2015
ANTIBIOTIK

Amoxicilin
 Cefotaxime

 Ciprofloxacin

 Ofloxacin

 Cefixim

 Klindamisin
AMOXICILIN
• Golongan : Penisilin (Gol. Betalaktam)

• merupakan prototip golongan aminopenisilin berspektrumm luas, tetapi aktivitasnya


thd kokus Gram-positif < penisilin G. Absopsi di saluran cerna. Waktu paruh 1 jam.

• Dosis : Oral. Dewasa: 250-500 mg tiap 8 jam, Bayi (<6 kg): 25-50 mg tiap 8 jam,
Bayi (6-8 kg): 50-100 mg tiap 8 jam, Anak (<20 kg): 20-40 mg/kg/hari dlm dosis
terbagi tiap 8 jam, Anak (>20 kg): sama dgn dewasa. Suntikan IM. Dewasa: 500 mg
tiap 8 jam, Anak: 50-100 mg/kg/hari. Suntikan IV atau infus. Dewasa: 1 gr tiap 6
jam, Anak: 50-100mg/kg/hari

• Cara Pemberian : Lamanya pengobatan: Pengobatan diteruskan paling sedikit 48-72


jam setelah gejala hilang atau setelah bakteri terberantas. Infeksi betastreptokokus
haemolitik perlu diobati paling sedikit 10 hari, untuk mencegah demam rematik &
glomerulonefritis
Indikasi : infeksi telinga, hidung dan tenggorok spt otitis media
disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae; infeksi sal kemih;
infeksi sal napas; infeksi sal pencernaan; profiklasis endokarditis
pd tindakan untuk gigi

- Penggunaan suspensi oral untuk anak-anak: Berikan dosis yg


diperlukan langsung pd lidah anak, atau boleh dicampur dgn
susu, air buah, atau air; bayi yg beratnya 8 kg atau kurang
sebaiknya diberikan bentuk tetes bayi

- Efek Samping : mual, muntah, diare, urtikaria, nyeri sendi,


demam, edema, angioneurotik, syok anafilaktik, konvulsi
sesudah dosis IV atau intrathecal atau gagal ginjal
CEFOTAXIME

• Golongan : Sefalosporin (Gol. Betalaktam) Generasi Ketiga

• Obat ini sangat aktif thd berbagai kuman Gram-positif maupun Gram-
negatif aerob. Aktivitasnya thd B. Fragilig sangat lemah dibandingkan
dgn klindamisin & metronidazol. Waktu paruh plasma sekitar 1 jam &
diberikan tiap 6-12 jam. Metabolitnya ialah desasetilsefotaksim yg
kurang aktif. Obat ini efektif untuk pengobatan meningitis oleh bakteri
Gram-negatif. Cefotaxime tersedia dalam bentuk bubuk obat suntik 1,2
dan 10 g.

• Komposisi: Sefotaksim 500 mg; 1 g


Indikasi : infeksi sal nafas bawah, sal kemih, ginekologi,
kulit, tulang dan rawan sendi, sal pencernaan, dan ssp.
Bakterimia dan septikemi.

Kontra Indikasi : pada pasien dgn riw. Hipersensitivitas thd


cefotaxime atau gol. cephalosporin

Dosis : Dewasa dan anak > 12 th: sehari 1-2 g, maks sehari
12 g. Anak 1 bln-12 thn: 50-100mg/kgBB/hari dlm 4-6
dosis terbagi. Bayi dan bayi prematur 1-4 minggu:
50mg/kgBB/hari IV setiap 12 jam
CIPROFLOXACIN

• Golongan : Flurokuinolon

• Obat ini sangat aktif thd berbagai kuman Gram (-), terhadap kuman
Gram (+) daya antibakterinya kurang baik. Penyerapan terhambat
bila diberikan bersamaan dengan antasida, bila bersamaan dengan
teofilin, menghambat metabolisme teofilin -> peningkatan kadar
teofilin -> intoksikasi. Waktu paruh plasma sekitar 3-5 jam (250-
500 mg) & diberikan tiap 12 jam.

• Sediaan : Tablet 250, 500 dan 750mg


Indikasi : ISK, infeksi sal nafas, kulit, tulang dan
rawan sendi, sal pencernaan.

Kontra Indikasi : penderita yg hipersensitif thd


ciprofloxacin atau quinolon yg lain, anak-anak
dan remaja sblum akhir fase pertumbuhan,
wanita hamil dan menyusui.

Dosis : 2 X 1 (250-500 mg)


CEFIXIME
• Golongan : Sefalosporin (Gol. Betalaktam) Generasi Ketiga

• Spektrum aktivitas antibakteri.


In vitro, obat ini stabil thd berbagai jenis betalaktamase dan
mempunyai spektrum antibakteri menyerupai spektrum sefotaksim.
Sefiksim tidak aktif thd S.aureus, enterokokus, pneumococcus yg
resisten thd penisilin, pseudomonas, L. Monocytogenes,
Acionetobacter & B. Fragilis.

• Absorpsi : melalui oral berjalan lambat % tidak lengkap.


Biovailabilitas absolut sekitar 40%-50%. Dalam bentuk suspensi obat
ini diserap lebih baik dr bentuk tablet. Kadar tinggi terhadapt pd
empedu & urin.
 diekskresi terutama melalui ginjal. Ekskresi melalui
empedu sekitar 10% dr dosis. Obat ini tidak dimetabolisme.
Waktu paruh eliminasi dlm serum antara 3-4 jam, dapat
memanjang pd kelainan fungi ginjal. Obat ini tak bisa
dikeluarkan dr tubuh dgn hemodialisis/dialisis peritoneal.

 Indikasi : ISK, infeksi sal nafas, kulit, tulang dan rawan


sendi, sal pencernaan.

 Dosis : 2 X 1 (250-500 mg)


OFLOXACIN
• Merupakan antibiotik golongan fluorokuinolon

•Spektrum antibiotik ofloxacin cukup luas meliputi kuman gram


negatif maupun gram positif & beberapa kuman anaerob.

•Pemberian ofloxacin scr oral dgn dosis 300 mg menghasilkan kadar


puncak sebesar 3 ug/ml dlm waktu 2 jam. Jika dosis 300 mg
diberikan 2x/hari sampai 14hari, maka akan menghasilkan kadar
puncak serum berkisar anatara 3-6 ug/ml.

•adanya makanan dalam lambung hanya memperlambat absorpsi, tp


antasida dpt mengurangi absorpsinya scr bermakna.
Indikasi: infeksi sal napas maupun bawah, infeksi sal kemih,
penyakit akibat hub seksual, infeksi sal cerna, osteomielitis,
infeksi kulit. Larutan ofloxacin 0,3% diindikasikan untuk
mengobati OMSK & otitis eksterna.

Kontraindikasi : hipersensitif thd ofloxacin atau turunan


quinolon lain, wanita menyusui, anak & remaja masih dlm
pertumbuhan

Interaksi Obat : antasida yg mengandung Al atau Mg


hidroksida. Pemberian bersama obat AINS dpt menimbulkan
kejang, meninggikan kadar teofilin plasma
KLINDAMISIN
• Spektrum aktivitas antibakteri
aktif terhadap S.aureus, S pneumonia, S pyogenes, S anaerobic, S
viridans. Juga aktif terhadap B. Fragilis dan anaerob lainnya.

• Absorpsi : melalui oral, adanya makanan di lambung tidak


mempengaruhi absorbsi obat ini.

• Diekskresi melalui ginjal sekitar 10%, sejumlah kecil di feses. Waktu


paruh eliminasi 2,7 jam, dapat memanjang pd kelainan fungi ginjal.
• Indikasi : sepsis, infeksi sendi dan tulang, intraabdominal, pelvis, kulit,
dan jaringan lunak.
• Dosis : Dewasa 150-300 mg tiap 6 jam, dan anak 8-16mg/kgbb
sehari dibagi beberapa dosis.
• Efek Samping : diare 2-20% pasien, demam, nyeri abdomen.
MUKOLITIK

 Efedrin Hcl
 Ambroxol
AMBROXOL

 Suatu metabolit bromheksin diduga sama kerja dan


kegunaannya. Memecah benang-benang mukoprotein dan
mukopolisakarida dari sputum.
 Indikasi : sebagai sekretolitik yang dapat mempermudah
pengeluaran sekret yang kental dan lengket.
 Dosis 30mg: Dewasa & anak > 12 tahun, sehari 3X1 tab, 2-6
tahun; sehari 3X ¼ tab, 6-12 tahun; sehari 3X ½ tab.
 Kontraindikasi : hipersensitif ambroxol.
 Efek Samping : mual dan peninggian transaminase serum. Hati-
hati pada paien tukak lambung.
EFEDRIN

 Farmokodinamik : efektif pd pemberian oral, masa kerjanya jauh


lebih panjang, efek sentral lebih kuat tapi dosis jauh lebih besar.

 Bekerja pada reseptor α, ß 1, ß 2.


 Indikasi : meringankan gejala flu seperti sakit kepala, demam,
hidung tersumbat dan bersin-bersin.
 Efek Samping : mengantuk, gangguan cerna, gangguan
psikomotor, takikardi, aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urin
 Dosis : Dewasa & anak >12 tahun sehari 3x1 tablet, anak-anak 6-
12 tahun sehari 3x1/2 tablet atau 2 sendok 10ml (sirup)
ANTI INFLAMASI

 Dexamethason
 Metylpredsolone
DEXAMETHASON
Merupakan golongan glukokortikoid kerja lama (1-3 hari)
Indikasi: alergi yang memerlukan terapi kortikosteroid, alergi pada
saluran pernafasan, kulit dan mata
Kontraindikasi: tukak peptik, infeksi jamur
Efek samping: gangguan saluran cerna, mulut kering retensi dan
elektrolit, reaksi metabolik
Dosis: dewasa 1 kaplet 3-4 kali sehari
anak 6-12 tahun ½ kaplet 3-4 kali sehari
2-6 tahun ¼ kaplet 3-4 kali sehari
METILPREDNISOLON
•Merupakan golongan glukokortikoid kerja sedang (18-36 jam)
•Indikasi: kelainan endokrin, penyakit reumatik, penyakit kolagen,

kulit, alergi, penyakit mata, penyakit saluran nafas, kelainan


hematologi, neoplasma, gangguan saluran pencernaan, eksaserbasi
akut multipel sklerosis, meningitis tb.
•Kontraindikasi: infeksi jamur sistemik

•Efek samping: gangguan elektroloi dan cairan tubuh, gangguan


pencernaan, petechiae, keringat berlebihan, urtikaria, osteoporosis,
peningkatan tekanan intrakranial, gangguan siklus menstruasi.
•Dosis: awal sehari 4-48mg. Sklerosis multipel 160mg selama 1
minggu dilanjutkan sehati 64mg selama 1 bulan.
ANTIKOAGULAN
ASAM TRANEKSAMAT
•merupakan analog asam aminokaproat, mempunyai indikasi dan
mekanisme kerja yg sama dgn as aminokaproat tapi 10x lebih potent dgn
efek samping yg lebih ringan

•Farmokokinetik. Asam traneksamat cepat diabsorpsi dari saluran cerna.


Sampai 40% dari satu dosis oral dan 90% dari satu dosis IV diekskresi
melalui urin dalam 24 jam. Obat ini dapat melalui sawar uri.

•Posologi. Dosis yg dianjurkan 0,5-1 g, diberikan 2-3x/hari secara IV


lambat sekurang-kurangnya dlm waktu 5 menit. Cara pemberian lain
peroral, dosis 15mg/kgBB diikuti dgn 30mg/kgBB tiap 6 jam. Pada
pasien gagal ginjal dosis dikurangi.
ANTI JAMUR

KETOKONAZOL
 Golongan imidazol
 Bersifat liofilik & larut dalam air pd pH asam.
Efektif terhadap candida, coccidioides immitis, cryptococcus neoformans, H.
Capsulatum, B. Dermatitidis, aspergilus dan sporothrix spp.
Farmakokinetik: anti jamur sistemik per oral yang penyerapannya bervariasi antar
individu. Obat ini menghasilkan kadar plasma yang cukup untuk menekan aktivitas
berbagai jenis jamur. Kemudian di temukan dalam urin, kelenjar lemak, liur, juga pada
kulit yang mengalami infeksi, tendo, cairan sinovial dan cairan vaginal. Dan di
ekskresi bersama cairan empedu ke lumen usus dan hanya sebagian kecil saja yang
dikeluarkan bersama urin, semuanya dalam bentuk metabolit yang tidak aktif.
 Efek samping: mual, muntah, sakit kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotofobia,
pruritus, parestesia, gusi berdarah, erupsi kulit dan trombisitopenia.

 Indikasi: histoplasmosis paru, tulang, sendi dan jaringan lemak, kriptokokus


nonmeningeal, parakoksidioidomikosis, kandidiasis.

 Kontraindikasi: digunakan bersamaan dengan terfenadrin, astemizol atau


sisaprid karena dapat menyebabkan aritmia jantung.

 Dosis: tersedia dalam sediaan tablet 200 mg, krim 2 % dan shampo 2 %.
Dewasa: satu kali 200-400 mg sehari
Anak-anak: 3,3-6,6 mg/kgBB/hari

Pengobatan bervariasi 5 hari untuk kandidiasis vulvovaginitis, 2 minggu untuk


kandidiasis esofagus dan 6-12 bulan untuk mikosis dalam.
THANK YOU
ANTIHISTAMIN

• Loratadine
• Triprolidine Hcl

• Cetirizine

• Chlorpheniramine Maleat

LORATADINE
Golongan : Antihistamin Generasi II

•Farmokodinamik : menghambat efek histamin pd pembuluh darah, bronkus &


bermacam-macam otot polos, mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan
lain yg disertai penglepasan histamin endogen berlebihan

•Farmokokinetik : setelah pemberian oral/parenteral, AH1 diabsorpsi secara


baik. Efeknya timbul 15-30 menit setelah pemberian oral & maks setelah 1-2
jam. Tempat utama biotransformasi AH1 ialah hati, tapi dapat juga di paru-paru
dan ginjal.

•Indikasi : AH1 berguna untuk pengobatan simtomatik berbagai penyakit alergi


& mencegah atau mengobati mabuk perjalanan.

• Dosis : Dewasa 10 mg dengan masa kerja 24 jam


• Efek samping : drowsiness, kelelahan,sakit kepala, mual dan muntah
CETIRIZINE
Golongan : Nonsedatif, Generasi Kedua( antagonis reseptor H1)

•AH1 mennghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-
macam otot polos. Bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas.
•Absorpsi : melalui oral atau parenteral AH1 diabsorbsi secara baik. Efeknya
timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jam.

•Diekskresi melalui urin setelah 24 jam. Waktu paruh eliminasi dlm serum antara
12-24 jam.
•Indikasi : untuk pengobatan simtomatik berbagai penyakit alergi dan mencegah
atau mengobati mabuk perjalanan.
•Dosis 5/10mg : Dewasa & anak > 12 tahun, sehari 1X10mg, 2-6 tahun; sehari
1X5mg, 6-12 tahun; sehari 1X10mg atau 2X5mg.
•Kontraindikasi : hipersensitif cetirizin, hamil dan menyusui.

•Efek Samping : sakit kepala, pusing, rasa mengantuk, mulut kering dan rasa tidak
enak pada lambung.
CHLORPHENIRAMINE MALEAT
•Golongan : Alkilamin, Generasi Kesatu ( antagonis reseptor H1)
•AH1 mennghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan
bermacam-macam otot polos. Bermanfaat untuk mengobati reaksi
hipersensitivitas.
•Absorpsi : melalui oral atau parenteral AH1 diabsorbsi secara baik. Efeknya
timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jam.

•Diekskresi melalui urin setelah 24 jam. Waktu paruh eliminasi dlm serum antara
4-6 jam.
•Indikasi : untuk pengobatan simtomatik berbagai penyakit alergi dan mencegah
atau mengobati mabuk perjalanan.
•Dosis 4mg: Dewasa & anak > 12 tahun, sehari 3-4X1 tab, 2-6 tahun; sehari 3-
4X ¼ tab, 6-12 tahun; sehari 3-4X ½ tab.
•Kontraindikasi : infeksi sal napas bawah, bayi prematur.

•Efek Samping : rasa mengantuk, mulut kering dan pandangan kabur.


ANTIPIRETIC
PARASETAMOL

•Indikasi : nyeri ringan-sedang (sakit kepala, mialgia, keluhan sesudah imunisasi &
keluhan sesudah tonsilektomi, menurunkan demam

•dewasa: 500-1000 mg setiap 6 jam, anak (6-12 tahun): 125-250 mg 3-4x/hari,


bayi & anak kecil: dgn bentuk tetes (uk pipet= 60 mg/0,6 ml) atau elixir (125 mg/
5 ml)

• Kontra Indikasi: pasien dgn penyakit hati atau ikterus

• Interaksi Obat: warfarin, meningkatkan hipoprotrombinemia


ANALGETIK
• Tramadol
• Na. Diklofenat
• K. Diklofenat
VITAMIN
• Vit. C
• Neurodex
• Mecobalamin
HEXADOL

KOMP: HEXETIDINE
I : NYERI TENGGOROK, FARINGITIS, GINGIVITIS, PERIODONTITIS, STOMATITIS, ORAL TRUSH, ANGINA
VINCENT, PERIKORONITIS, ULKUS APTHOUS, TONSILITIS. PEMBIAS SEBELUM & SETELAH CABUT GIGI,
HYGIENE ORAL
D : LESI MULUT & TENGGOROK KUMUR 15 ML SLM 30 DETIK PD PAGI & MALAM, ATAU OLESKAN PD
LUKA DGN LIDI KAPAS.
AKILEN

Ofloksasin 3 mg/ml
Ind : OMSK, Otitis eksterna

Anda mungkin juga menyukai