Anda di halaman 1dari 55

PUSAT PERENCANAAN INFRASTRUKTUR PUPR

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KETERPADUAN PERENCANAAN INFRASTRUKTUR


SUMBER DAYA AIR UNTUK PENGEMBANGAN
WILAYAH KALIMANTAN TIMUR
Berau, Kalimantan Timur – Kamis, 8 Agustus 2019
Disampaikan oleh:
Ir. Bobby Prabowo, CES
Kepala Pusat Perencanaan Infrastruktur PUPR
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
OUTLINE
1 Amanat Kebijakan Nasional

2 Arahan Kebijakan Pengembangan Wilayah

Arahan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air


3 Terpadu

4 Isu Strategis Pengembangan Wilayah Kalimantan Timur

5 Profil Infrastruktur Sumber Daya Air Kalimantan Timur

Program Indikasi Bidang Sumber Daya Air Mendukung


6 Pengembangan Wilayah Kalimantan Timur
1
AMANAT KEBIJAKAN NASIONAL
VISIUM KEMENTERIAN PUPR TAHUN
2030 Sumber: Peraturan Menteri PUPR nomor 26/PRT/M/2017

PENYEDIAAN
SUMBER DAYA AIR BINA MARGA CIPTA KARYA PERUMAHAN
Jalan Mantap 98%
Kapasitas Tampung
Jalan Tol 1000 Km 100% Air Minum 5,4 jt Backlog MBR
50 m3/c/th
RENSTRA (baseline 2014) Jalan Baru 2650 Km 0 ha Kumuh Pembangunan
PUPR Anggaran Jembatan Baru/ FO 100% Sanitasi 4,47 juta unit
2015 - 2019 Rp.316 T 29.859 M Anggaran Rp.128 T Anggaran Rp.186 T
Anggaran Rp.278 T

Jalan Mantap 94%


Kapasitas 5,4 jt Backlog MBR Bendungan
Jalan Tol 824 Km
Tampung 78% Air Minum Pembangunan memenuhi 100%
Jalan Baru 1.320 Km
GAP 57,75 m3/c/th Jembatan Baru/FO
27.000 ha Kumuh 2,76 juta unit kapasitas SMART
2017 - 2019
Anggaran 75% Sanitasi Anggaran Rp.414 T tampung 120 LIVING
39.000 M m3/kapita/tahu (Hunian
Anggaran Rp.45 T 10% APBN/APBD
0
Rp.306 T Anggaran Rp.183 T
Investasi Rp.202 T
90% Masyarakat n Cerdas)

Jalan 99%
Jalan Mantap 97% 5 jt Backlog MBR mantap dengan
memanfaatkan
Jalan Tol 1.500 Km Pembangunan
Kapasitas Tampung 88% Air Minum material lokaldan
Jalan Baru 2.500 Km 3,9 juta unit
VISIUM 68,11 m3/c/th
Jembatan Baru/FO
17.000 ha Kumuh
Anggaran Rp.780 T
menggunakan
2020- 2024 Anggaran 85% Sanitasi teknologi recycle
60.000 M 20%-30% APBN/APBD
Rp.577 T Anggaran Rp.128 T
Anggaran Rp.330 T 70%-80%
Investasi Rp.243 T Swasta/Masyarakat

Jalan Mantap 99% 3 jt Backlog MBR


Kapasitas Jalan Tol 2.000 Km Pembangunan
Tampung Jalan Baru 3.000 Km 100% Air Minum 4,88 juta unit
VISIUM 0 ha Kumuh
2030
120 m3/c/th Jembatan Baru/FO Anggaran Rp.1.220 T
Anggaran 100% Sanitasi
70.000 M 20%-30% APBN/APBD
Rp.1.423 T Anggaran Rp.170 T
Anggaran Rp.448 T 70%-80%
Investasi Rp.390 T Swasta/Masyarakat
VISI DAN MISI
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR 2020 - 2024

VISI
TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR YANG BERDAYA SAING, MERATA DAN BERKEADILAN SERTA
BERKELANJUTAN UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

a. Meningkatkan kinerja pengelolaan sumber daya air dengan meningkatkan kapasitas pada bangunan
penampung air (bendung/waduk) multipurpose, pengembangan jaringan irigasi modern, meningkatkan
kapasitas air baku dan mempertahankan ketersedian air sepanjang waktu.
b. Meningkatkan kinerja pelayanan infrastruktur jalan sebagai infrastruktur konektivitas yang terintegrasi bagi
pengembangan pusat pertumbuhan dan sektor ekonomi unggulan daerah;
c. Meningkatkan kualitas permukiman dan mengembangkan infrastruktur perkotaan menuju terwujudnya smart
living;
MISI

d. Memperluas akses perumahan layak yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas perumahan.
e. Mengintegrasikan pembangunan infrastruktur dengan pengembangan kawasan ekonomi yang disertai
dengan pengarusutamaan infrastruktur hijau dan infrastruktur tangguh bencana;
f. Mengembangkan pembiayaan kreatif dan inovatif yang melibatkan berbagi elemen masyarakat untuk
mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur;
g. Meningkatkan peran litbang dan kemampuan iptek yang makin maju yang dapat berkontribusi bagi
pembangunan infrastruktur yang efisien dan memiliki produktivitas yang tinggi.
h. Meningkatkan kapasitas sumber daya dan kelembagaan jasa konstruksi, menguatkan regulasi serta
memberdayakan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan jasa konstruksi;
i. Meningkatkan kualitas pengembangan dan pembinaan SDM Aparatur.
j. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pembangunan infrastuktur.
k. Meningkatkan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik dalam kerangka reformasi birokrasi dan
pelayanan publik.

Sumber: Renstra Teknokratik PUPR 2020 - 2024


TUJUAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR
(RENSTRA TEKNOKRATIK PUPR 2020-2024)

Mewujudkan kemantapan infrastruktur PUPR guna menggerakkan sektor-sektor


strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi yang kompetitif
(Meningkatkan keterpaduan pengelolaan sumber-sumber air; Meningkatkan kapasitas
air baku dan kapasitas tampung; Meningkatkan upaya konservasi sumber daya air)

Dukungan terhadap konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas,


efisiensi, dan pelayanan sislognas bagi penguatan daya saing bangsa di
lingkup global yang berfokus pada konektivitas daratan dan maritim, misal
konektivitas antara Kawasan Industri Sei Mangkei dengan Pelabuhan Kuala
Tanjung (sebagai outlet) (Penyelenggaraan jalan)

Dukungan terhadap peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan


infrastruktur dasar permukiman di perkotaan dan perdesaan (Pembinaan
dan pengembangan infrastruktur permukiman; Penyediaan perumahan; dan Pembiayaan
Perumahan)

Untuk meningkatkan keseimbangan pembangunan antardaerah,


terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan
perdesaan (keterpaduan infrastruktur wilayah; serta Pembinaan konstruksi nasional dan
fasilitasi pengusahaan infrastruktur)
RENCANA KERANGKA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020-2024

Infrastruktur Infrastruktur Ekonomi Infrastruktur Perkotaan


Pelayanan Dasar Sektor
Konektivitas
Akses Perumahan dan Ekonomi Pembangunan
Permukiman yang Layak,
Antarmoda Transportasi Perkotaan
aman, dan Terjangkau Tol Laut +
Pengelolaan Air Tanah Pengembangan Wilayah / Pengembangan Wilayah / Pertanian- Energi Berkelanjutan
dan Air Baku Aman Pusat pertumbuhan TOL LAUT Pusat pertumbuhan Perkebunan- untuk Perkotaan
Berkelanjutan Kelautan
Perikanan
Akses Air Minum dan Infrastruktur dan
Sanitasi Layak dan Aman Ekosistem ICT Perkotaan
Industri Pengolahan
Air Minum dan Sanitasi
Kawasan KTI / Daerah
Keamanan dan Terbangun
Area
Pelabuhan
Area
Pelabuhan Tertinggal (Air Limbah dan
Keselamatan Transportasi Sampah) Perkotaan
Waduk Multipurpose dan Modernisasi Irigasi
Jasa dan Perumahan di Kota
Ketahanan Kebencanaan Aksesibilitas Daerah Tertinggal Pariwisata Besar dan Metropolitan
Infrastruktur

Pembangunan Energi dan Ketenagalistrikan (Trilema) Transformasi Digital

Infrastruktur Hijau
Pengarusutamaan
Infrastruktur Tangguh Bencana
Sumber : Renstra Teknokratik PUPR 2020-2024
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020-2024

Perluasan Infrastruktur Dasar Peningkatan Infrastruktur Ekonomi Peningkatan Infrastruktur Perkotaan

Akses Perumahan dan Permukiman yang Layak dan


Terjangkau Konektivitas
Perkotaan
 Akses hunian layak untuk rumah tangga
 Konektivitas antarmoda dan multimoda untuk jalur
Pengelolaan Air Tanah, Air Baku, Air Minum (Rumah utama logistik (barang) dan penumpang  Angkutan massal perkotaan
Tangga dan Industri)  Efisiensi pasokan dan pemanfaatan
 Pengamanan air tanah dan air baku berkelanjutan energi dan ketenagalistrikan
(rumah tangga dan industri)  Transformasi digital untuk kota cerdas
 Akses layanan air minum yang layak, aman, Waduk Multipurpose dan (smart city)
terjangkau dan berkelanjutan Modernisasi Irigasi
 Infrastruktur dan layanan dasar
Akses Sanitasi Layak dan Aman perkotaan
 Optimalisasi pemanfaatan waduk multipurpose
 Akses sanitasi (air limbah dan sampah domestik) untuk mendukung kawasan prioritas (water, food,
 Layanan sanitasi berkelanjutan di kab/kota prioritas energy nexus)
 Pengentasan perilaku Buang Air Besar Sembarangan
(BABS)  Kinerja pengelolaan irigasi menuju modernisasi
irigasi (pemanfaatan waduk terbangun)
Keamanan dan Keselamatan Transportasi
 Penerapan lima pilar keselamatan jalan
 Keselamatan Pelayaran Aksesibilitas Daerah Tertinggal
Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur
 Standar bangunan dan rantai pasokan konstruksi  Aksesibilitas transportasi terpadu multimoda di
 Perlindungan terhadap daya rusak air kawasan 3T sesuai karakteristik wilayah
 Ketahanan wilayah pantai di kawasan strategis
terutama di pesisir utara Pulau Jawa

Energi, Ketenagalistrikan dan Transformasi Digital


 Keberlanjutan (sustainibility) energi dan ketenagalistrikan melalui peningkatan EBT yang realistis  Penuntasan infrastruktur TIK
 Perluasan akses dan pemerataan (equity) energi dan ketenagalistrikan untuk memenuhi SPM  Pemanfaatan infrastruktur TIK
 Peningkatan ketahanan pasokan (security) energi dan ketenagalistrikan untuk mendukung  Fasilitas pendukung transformasi digital
kawasan prioritas
Sumber: Bappenas 2019
2
ARAHAN KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN WILAYAH
RENCANA ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2020-2024

 Tema Pembangunan Wilayah Kalimantan yaitu:


 Pusat produksi dan pengolahan hasil tambang,
kehutanan, dan lumbung energi nasional
 Pusat-pusat pertumbuhan yang utama, diarahkan
untuk:
 Operasionalisasi KEK MBTK, Kl Landak, Batulicin
dan Jorong.
 Peningkatan investasi di Kl Ketapang
 Pengembangan kawasan metropolitan
Banjarbakula (Kota Banjarmasin dan sekitarnya)
 Kawasan Industri Pangan, Delta Kayan Food
Estate sebagai Lumbung Pangan Kalimantan Timur

Sumber : RPJMN Teknokratik 2020-2024


PENDEKATAN PEMBANGUNAN BERBASIS WPS

Pembangunan infrastruktur PUPR difokuskan pada 35


Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) yang
mencakup 97 kawasan strategis, untuk meningkatkan
daya saing dan mengurangi disparitas antar wilayah
Esensi:
Perkotaan Industri
1. pengembangan wilayah terpadu dengan “market
driven”.
2. daya dukung dan daya tampung lingkungan Pembangkit
Listrik Kawasan
3. memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju Kawasan perdesaan
Perkotaan
wilayah strategis
4. mendukung percepatan pertumbuhan kawasan- Sekolah

kawasan pertumbuhan di WPS Pasar Pasar


5. mengurangi disparitas antar kawasan di dalam WPS. IPAL
Rumah
Sakit
Untuk itu diperlukan: Metropolitan Bandara
• Keterpaduan Perencanaan antara Infrastruktur
dengan pengembangan kawasan strategis dalam WPS.
• Sinkronisasi Program antar infrastruktur (Fungsi, Perkotaan Pariwisata
Lokasi, Waktu, Besaran, dan Dana).
Pelabuhan
• Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan. Pasar
Ruma
h Sakit Sekolah

Arus Perdagangan
Ekspor &
Antarwilayah

Sumber : Renstra Teknokratik Kementerian PUPR 2020 - 2024


PROFIL WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS 23 - PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU
BALIKPAPAN – SAMARINDA – MALOY
KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan
Luas: 5.305 Ha
B = Simpul Batubara Kegiatan Utama: Pengolahan Kelapa Sawit, Oleo
Chemical, dan Industri Turunannya.
SK = Simpul Sawit dan Karet Rencana peresmian Februari 2019.

Kabupaten Kutai Timur, Kota Sangatta


Luas: 31.735,19 km2
KTM Maloy Maliorang Jumlah Penduduk: 306.974 jiwa (2014)
Kab. Kutai Timur, Kalimantan Timur PDRB: -
IPM: -

21
Kabupaten Kutai Kertanegara, Kota Tenggarong Kawasan Industri Berbasis Migas dan
23 Kondensat Kota Bontang
Luas: 25.716,41 km2
Luas: 246 ha
20 Jumlah Penduduk: 700.439 jiwa (2014)
Kegiatan Utama: Pengolahan Migas dan
PDRB: - Kondensat.
IPM: -
22
Kota Bontang
Kota Samarinda
Luas: 163,1 km3
Luas: 695 km2
Jumlah Penduduk: 159.614 jiwa (2014)
Jumlah Penduduk: 797.006 jiwa (2014)
PDRB: Rp. 0,117 Miliar/Kapita (2013)
PDRB: Rp. 0,018 Miliar/Kapita (2013)
IPM: 78,40 (2013)
IPM: 78,79 (2015)

Kawasan Perkayuan, Perkapalan, Industri, dan


Kawasan Industri Kariangau Balikpapan Jasa Kota Samarinda
Luas: 2189 ha Luas: -
Kegiatan Utama: aneka industri (pengolahan Kegiatan Utama: Industri Pengolahan, Layanan
Bendungan Lempake Jasa dan Perdagangan
hasil perkebunan, pengolahan hasil tambang,
Kapasitas : 540 ribu m³
manufaktur)
Pelabuhan Samarinda:
Kelas/Hirarki: Pelabuhan Utama
Bandara Udara Internasional Sepinggan Panjang Dermaga: 270 m
Luas: 300 hektar Kapasitas Gudang CFS: 3000 m2
Kelas: Pengumpul Primer (IA) Kapasitas Lapangan Penumpukan: 7,7ha
Kapasitas: 10 juta penumpang (pax)

Bendungan Manggar Kota Balikpapan


Pelabuhan Semayang, Kota Balikpapan: Kapasitas : 3,3 juta m³ Luas: 504,3 km²
Sumber : Kelas/Hirarki: Internasional (Hub) Jumlah Penduduk: 605.096 jiwa (2014)
• MPDP WPS 23– Rencana Pengembangan Kapasitas: Antara 1.050 ton/m2 Hingga 1.764 PDRB: Rp. 0,031 Miliar/Kapita (2013)
ton/m2 IPM: 79,45 (2012)
Infrastruktur Terpadu 2017
Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Aliran Air dan
Banjir Pulau Kalimantan
Jenis Ekoregion yang mempunyai persentase tertinggi dalam pengaturan
tata aliran air dan banjir adalah Pegunungan Struktural Kompleks Maratus
(25,87%).
Indikator Ekoregion
Tinggi
Sedang
Rendah
Sngat Rendah

Luas kawasan Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Air dan Banjir yang tinggi,
persentasi tertinggi (13,91%) berada di Provinsi Kalimantan Timur dengan
luas mencapai 7.428.680,35 hektar.
Sumber: Kajian D3TLH Pulau Kalimantan
Jasa Ekosistem Penyedia Air Bersih
Pulau Kalimantan
Lahan berpotensi tinggi – sangat tinggi paling besar luasnya mencapai
13.840.972,73 hektar (25,92%) pada jenis ekoregion Pegunungan Kompleks
Meratus.
Indikator Ekoregion
Tinggi
Sedang
Rendah
Sngat Rendah

Sangat Rendah-Rendah Sedang Tinggi-Sangat Tinggi


PROVINSI
Ha % Ha % Ha %

KALIMANTAN BARAT 1.968.335,57 3,69 3.855.795,85 7,22 8.861.398,53 16,59

KALIMANTAN SELATAN 1.047.493,08 1,96 1.061.446,96 1,99 1.583.150,48 2,96

KALIMANTAN TENGAH 2.863.341,90 5,36 2.420.392,14 4,53 10.038.869,64 18,8

KALIMANTAN TIMUR 3.444.148,46 6,45 1.708.913,57 3,2 7.646.330,51 14,32

KALIMANTAN UTARA 735.842,37 1,38 675.011,17 1,26 5.490.848,83 10,28


Provinsi Kalimantan Tengah memiliki persentase paling tinggi dalam
penyediaan air bersih yaitu sebesar 18,80% atau seluas 10.038.869,64 TOTAL 10.059.161,38 9.721.559,69 33.620.597,99

hektar. Sumber: Kajian D3TLH Pulau Kalimantan


Jasa Ekosistem Penyedia Pangan
Pulau Kalimantan
Lahan berpotensi tinggi – sangat tinggi paling besar proporsinya berada di
ekoregion Dataran Fluvial Kalimantan (10,53%) seluas 5.625.724,60 hektar

Indikator Ekoregion
Tinggi
Sedang
Rendah
Sngat Rendah

Provinsi yang memiliki luasan penyedia pangan tinggi terluas adalah


provinsi Kalimantan Barat, yaitu sebesar 4.732.711,4 hektar (8,86%) ,
diikuti oleh Kalimantan Tengah dengan persentase sebesar 5,57%.
Sumber: Kajian D3TLH Pulau Kalimantan
3
ARAHAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR TERPADU
Landasan Hukum
Peraturan Turunan UU SDA Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan

PP No.42/2008 RPP tentang RPP tentang Hak RPP tentang • KEPPRES Dewan SDA Nasional No.6/2009
Guna Air Pengusahaan SDA
tentang Pengendalian • PERPRES Dewan SDA No.12/2008
Pengelolaan Pencemaran Air
SDA dan Pengelolaan • RAKEPPRES Penetapan Wilayah Sungai
Kualitas Air dan Cekungan Air Tanah
PP No.16/2005 tentang Sistem
PP No.20/2006 Penyediaan Air Minum
tentang
Irigasi

RPP Rawa

PP No.37/2010
tentang Bendungan
RPP Danau
PP No.43/2008
tentang
Air Tanah PP No.38/2011
tentang Sungai
ISU STRATEGIS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Perluasan Infrastruktur Dasar

PENGELOLAAN AIR TANAH, AIR WADUK MULTIPURPOSE DAN KETAHANAN KEBENCANAAN


BAKU BERKELANJUTAN MODERNISASI IRIGASI INFRASTRUKTUR

1. Kesenjangan ketersediaan air baku 1. Kendala pembebasan lahan, 1. Kerawanan bencana yang semakin
antar-wilayah, 2. Rendahnya tingkat keamanan tinggi pada kawasan perkotaan,
2. Masih dominannya alokasi air untuk operasi bendungan, 2. Ancaman kenaikan muka air laut
irigasi, 3. Rendahnya pemanfaatan dalam pengembangan kawasan
3. Eksploitasi air tanah yang tinggi, bendungan sebagai sumber Pantura Pulau Jawa,
4. Tingginya pencemaran air pada energi listrik, 3. Ancaman abrasi pada tiga wilayah
sebagian besar wilayah sungai, 4. Rendahnya kinerja OP sistem aglomerasi,
5. Water stress sebagai antisipasi irigasi dalam mendukung 4. Lambatnya upaya pemulihan DAS
perkembangan wilayah aglomerasi, ketahanan pangan, prioritas dan danau prioritas serta
6. Perlunya pemenuhan defisit 5. Rendahnya kinerja sistem irigasi pengelolaan rawa dan gambut
penyediaan air baku, kewenangan daerah. yang berkelanjutan.
7. Perlunya pengendalian ekstraksi air
tanah,
8. Perlunya peningkatan pemanfaatan
teknologi dalam pengelolaan SDA,
9. Optimasi potensi pemanfaatan air
baku dari 65 bendungan pada 2024.
Sumber : Renstra Teknokratik PUPR 2020-2024
SASARAN PEMBANGUNAN SUMBER DAYA AIR 2020-2024
Perluasan Infrastruktur Dasar

 Meningkatnya tampungan air (alami dan infrastruktur) per kapita (m3/kapita)


 Meningkatnya pengelolaan sumber daya air secara terintegrasi
 Meningkatnya Indeks Kinerja Sistem Irigasi secara modern (%)
 Meningkatnya luas lahan pertanian non-padi yang beririgasi (Hektare)
 Menurunnya indeks resiko bencana untuk banjir, longsor, gunung berapi, dan gempa
bumi
 Meningkatnya bauran air baku permukaan untuk air minum (m3/detik)
 Meningkatnya restorasi infrastruktur alami sumber air (unit)
 Meningkatnya water productivity index (USD/m3)
Sumber : RPJMN Teknokratik 2020-2024
KETERPADUAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SDA MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH

Infrastruktur SDA mendukung:


 Ketahanan Pangan, antara lain irigasi dan waduk

 Penyediaan Air Baku di Perkotaan dan Kawasan Industri


 Penanganan Banjir

 Fungsional Jalan dan Jembatan untuk mencegah sedimentasi, erosi, banjir


 Ekonomi Domestik Berbasis Peternakan, antara lain di Kebar, Bintuni, NTT)

 Sektor Maritim, a.l. Tambak Garam di Pantura Jawa dan Madura, serta perikanan budidaya
di Sulawesi Selatan

 Ketahanan Pangan, antara lain di kawasan MIFEE – Papua

 Kota Cerdas yang Produktif, dengan penerapan sistem peringatan dini berbasis sensor
&teknologi, prediksi banjir dan genangan, prediksi longsor, dll

 Ketahanan Energi melalui pemanfaatan potensi hydropower (PLTA), terutama di sungai-sungai


besar seperti Mamberamo

 Pengelolaan sumberdaya air di kawasan hulu yang terintegrasi dengan hilir berbasis
penataan ruang, terutama melalui upaya pengendalian (perizinan, zoning, insentif dan
sanksi/law enforcement)
PENINGKATAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR YANG ADAPTIF

ADAPTIVE MANAGEMENT
ASPECT :
1. TECHNOLOGY : dams,
desalination, SRI, hydroponic
plant, etc
Drought, Food Security Flood and Land Slide 2. HUMAN BEHAVIOR : demand
control, efficiency, social
capital, awareness, etc
3. ECOSYSTEM : natural capacity,
restoration, conservation, etc
CLIMATE
4. INSTITUTIONAL : WRM Plan,
CHANGE Synchronization, Law
Water Quality and Sea water Enforcement, etc
Health Problem intrusion 5. FINANCIAL : water pricing,
BJPSDA, etc

Change in Planting
Season
Agar system dapat beradaptasi terhadap perubahan dan mampu
beradaptasi terhadap perubahan tersebut serta siap terhadap
ketidakpastian perubahan masa depan, diperlukan: Water Security dan MDG’s target
– ketersediaan informasi terbaru dan kemampuan untuk memproses
informasi tersebut.
– Kemampuan system untuk beradaptasi beradasrkan informasi yang
diproses tersebut.
(Pahl-Wostl, 2006) Pic Source : wema.org
4
ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN
WILAYAH DAN SUMBER DAYA AIR
DI KALIMANTAN TIMUR
ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN WILAYAH
PULAU KALIMANTAN

ISU STRATEGIS ISU LINGKUNGAN


RTR PULAU KALIMANTAN RPPLH
Pelestarian kawasan konservasi 1. Penyimpan air
1 keanekaragaman hayati dan
kawasan berfungsi lindung. 2. Penyedia energi
Pengembangan kawasan perbatasan 3. Penyediaan sumber
2
negara sebagai beranda terdepan daya genetik
Indonesia.
Pengembangan kawasan perkotaan 4. Pengatur tata air
3
nasional berbasis pada air. 5. Penyimpan karbon
4 Swasembada pangan dan lumbung pangan 6. Penyedia pangan
nasional

Sumber : UU Nomor 32 Tahun 2009 Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Perpres No. 3/2012 RTR Pulau Kalimantan
SEBARAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN DAN SEKTOR UNGGULAN
PULAU KALIMANTAN Potensi Pengembangan
KEK Tarakan
" "(!o • Industri Manufaktur
" !(
o ¢o
¥
o!(
o#
*
Kawasan KHATULISTIWA ¢o
¥
KI LANDAK D KI oTanah
!( o
Kuning

!( ¢¥
Potensi: Perikanan, Kakao, Kawasan SASAMBA
KSPN Derawan- Kayan - dst
• IndustriKaret Karet !(
• CPO !( Potensi: Pertanian
KSPN Pontianak - Singkawang - dst
!( " ¢o
¥
" Pangan, Kelapa Sawit
o
!( "
" " KSPN Sentarum
"(!
!( !( !( "
o
L
KSPN Longbangun - Melak !( ¢o
¥
!( D KI Landak !(
!( #
*
¢o #
¥ * o!( KSPN Balikpapan - Tenggarong
o (!o !(
o
o
#
* o#
*
Metropolitan Sambotenggarong ¢o
¥ KEK MBTK
o(!
o
D#*o KI Kariangau • Industri Kelapa Sawit
o ¢o
¥ • Logistik
KI KETAPANG ¢oo!(
¥ o!(o
!(
¢o
¥
• Industri Alumina #
*o o
D KI Ketapang (!o !( KI BATULICIN/Potensi
!(o KSPN Tanjung Puting KSPN Banjarmasin - Martapura
Pengembangan KEK Batulicin
!(
!(
!(
D
KI Mekar Putih
Kawasan DASKAKAB ¢¥o !(
o
o!( ¢¥ • Industri Besi Baja
o Metropolitan#
*Banjarbakula
!(
o
Potensi: Rotan D KI Batu Licin • Industri pengilangan
¢o
¥
• industri bebasismetal
D KI Jorong KawasanBATULICIN
Potensi: Perikanan

Sumber : Perpres No. 3/2012 RTR Pulau Kalimantan


ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR DI
KALIMANTAN TIMUR

1. Dukungan KI/KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (supply air baku)


2. Penyelesaian dan Tindak Lanjut Jaringan Irigasi Bendungan Teritip dan
Marangkayu
3. Pembangunan Pelabuhan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan
(pemanfaatan sungai sebagai jalur transportasi air)
4. Optimalisasi Fungsi Bendungan Sungai Ratah Kab Mahakam Ulu
5. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum di Kabupaten Mahakam Ulu
6. Dukungan Infrastruktur di Kawasan Rawan Bencana (Banjir tahunan
Samarinda, Balikpapan, dan Bontang)

Sumber : Konsultasi Regional 2019


BANJIR KOTA SAMARINDA

SUMBER GENANGAN BANJIR


1. Hujan yang terjadi di daerah hulu menimbulkan limpasan banjir yang
melebihi kapasitas sungai sehingga terjadi luapan banjir.
2. Banjir lokal, genangan air yang timbul akibat hujan yang jatuh di daerah
itu sendiri. Hal ini dapat terjadi bila hujan yang terjadii melebihi
kapasitas sistem drainase yang ada
3. Banjir akibat pasang sungai Mahakam, banjir yang terjadi baik akibat
aliran langsung air pasang dan/atau air balik dari saluran drainase
akibat terhambat oleh air pasang. Banjir pasang merupakan banjir rutin
akibat muka air sungai Mahakam pasang

KAWASAN RAWAN BANJIR


Berada di Sub DAS Karangmumus, Sub DAS Karangasam Besar, Sub DAS
Karangasam Kecil dan Sub DAS Loa Bakung, Kawasan Samarinda Seberang yaitu
Loa Janan, Rapak Dalam dan Sepanjang Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo
KAWASAN RAWAN BANJIR KOTA SAMARINDA

DAMPAK BANJIR DI JALAN A. YANI SAMARINDA

DAMPAK BANJIR DI KAR. ASEM


BANJIR KOTA BALIKPAPAN

SUMBER GENANGAN BANJIR


1. Hujan yang terjadi di daerah hulu menimbulkan limpasan banjir yang
melebihi kapasitas sungai sehingga terjadi luapan banjir.
2. Banjir lokal, genangan air yang timbul akibat hujan yang jatuh di daerah
itu sendiri. Hal ini dapat terjadi bila hujan yang terjadii melebihi
kapasitas sistem drainase yang ada
3. Banjir akibat pasang sungai Mahakam, banjir yang terjadi baik akibat
aliran langsung air pasang dan/atau air balik dari saluran drainase
akibat terhambat oleh air pasang. Banjir pasang merupakan banjir rutin
akibat muka air sungai Mahakam pasang

KAWASAN RAWAN BANJIR


Berada di Sub DAS Karangmumus, Sub DAS Karangasam Besar, Sub DAS
Karangasam Kecil dan Sub DAS Loa Bakung, Kawasan Samarinda Seberang yaitu
Loa Janan, Rapak Dalam dan Sepanjang Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo
KAWASAN RAWAN BANJIR KOTA BALIKPAPAN

DAMPAK BANJIR DI JALAN TANJAKAN MT. HARYONO

DAMPAK BANJIR DI KAWASAN WADUK WONOREJO


BANJIR KOTA BOTANG

PENYEBAB GENANGAN BANJIR SECARA UMUM


1. Perubahan tataguna lahan (meningkatkan aliran permukaan) dan
bentang lahan (menghalangi atau merubah sifat aliran permukaan)
2. Kurangnya kapasitas saluran / sungai (akibat sedimentasi, O&P dan
terdapat hambatan aliran)
3. Kurangnya kapasitas bangunan persilangan (struktur yang kurang tepat,
O&P)
4. Daerah depresi (Kanaan)
5. Daerah pasang surut (Api-api, Tanjung Laut dll)
DAERAH RAWAN BANJIR KOTA BONTANG

DAERAH RAWAN BANJIR KOTA BONTANG


 DAS Bontang
 SUBDAS Guntung
 SUBDAS Tanjung Limau
 SUBDAS Belimbing
8 KAWASAN BANJIR DI DAS BONTANG
1. Kawasan Telihan, kapasitas drainase terbatas 3 2
5
4
2. Kawasan Kanaan, elevasi yang lebih rendah
1 6
3. Kawasan Perum Disnaker, elevasi yang lebih rendah
4. Kawasan Bethlehem & Perum Bontang Permai, Pengelakan alur
sungai Bontang tidak sesuai hidrolika sungai
5. Kawasan Imam Bonjol, Jl. A. Yani, Kawasan Awang Long dan
Sendawar, elevasi yang lebih rendah dan drainase yg terbatas
6. Kawasan Rawa Indah dan Jl. KS. Tubun, daerah pasang surut
PETA KERENTANAN DAN KERAWANAN PANGAN (FOOD SECURITY AND VULNERABILITY ATLAS /FSVA) TINGKAT KABUPATEN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2017

Suplai air baku dan irigasi


pertanian untuk mengatasi
kerentanan pangan untuk
Kabupaten Mahakam Ulu
Kabupaten Mahakam Ulu,
dapat diantisipasi dengan
Bontang, Samarinda merupakan
optimasi Bendungan Sungai
daerah dengan kerentanan
Ratah dan pengembangan
pangan yang tinggi.
jaringan irigasi
Permasalahan suplai air irigasi
Banjir tahunan di Kota
dan air baku Kab. Mahakam Ulu,
Samarinda dan Bontang
serta banjir tahunan di Kota
diatasi dengan perbaikan
Bontang dan Samarinda sangat
drainase perkotaan serta
berpengaruh terhadap
pembangunan Bendungan
penyediaan pangan pada 3
pengendali banjir.
Kabupaten di Provinsi
Kalimantan Timur tersebut.

Sumber :
• Badan Ketahanan Pangan 2017
5
PROFIL INFRASTRUKTUR
SUMBER DAYA AIR
KALIMANTAN TIMUR
PROFIL INFRASTRUKTUR PUPR KALIMANTAN TIMUR SDA (1)

WILAYAH SUNGAI (WS)


NAMA WS LOKASI JUMLAH DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) STATUS

Sesayap Kalimantan Utara – Serawak (Malaysia) 19 WS Lintas Negara

Jelai - Kedawangan Kalimantan Tengah – Kalimantan Selatan 11 WS Lintas Provinsi

Barito Kalimantan Tengah – Kalimantan Selatan 4 WS Lintas Provinsi

Kapuas Kalimantan Barat 9 WS Strategis Nasional

Mentaya - Katingan Kalimantan Tengah 2 WS Strategis Nasional

Mahakam Kalimantan Timur 12 WS Strategis Nasional

Sambas Kalimantan Barat 4 WS Lintas Kabupaten/Kota

Mempawah Kalimantan Barat 5 WS Lintas Kabupaten/Kota

Seruyan Kalimantan Tengah 3 WS Lintas Kabupaten/Kota

Kahayan Kalimantan Tengah 2 WS Lintas Kabupaten/Kota

Cengal - Batulicin Kalimantan Selatan 62 WS Lintas Kabupaten/Kota

Kendilo Kalimantan Timur 9 WS Lintas Kabupaten/Kota

Karangan Kalimantan Timur 43 WS Lintas Kabupaten/Kota

Berau – Kelai Kalimantan Timur 15 WS Lintas Kabupaten/Kota

Kayan Kalimantan Timur 1 WS Lintas Kabupaten/Kota

Sumber: Lampiran Keppres No 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai


PROFIL INFRASTRUKTUR PUPR KALIMANTAN TIMUR SDA (2)

Wilayah Sungai
Wilayah Sungai di Provinsi Kalimantan Utara Ketersediaan Air
di Provinsi Kalimantan Barat 43,638.9
43,800.0
149,423.6 43,600.0
150,000.0 43,400.0
43,200.0
42,736.9
43,000.0
100,000.0
42,800.0
42,600.0
50,000.0 4,385.7 21,555.1 42,400.0
5,101.1 12,954.5
42,200.0
- WS. Kayan WS. Wilayah Sungai
WS. Sambas WS. WS. Kapuas WS. Pawan WS. Jelai - Sesayap di Provinsi Kalimantan Timur
Mempawah Kedawangan

Volume Air dalam jutaan M3/tahun 140,000.0 130,170.2

Wilayah Sungai 120,000.0


Wilayah Sungai
di Provinsi Kalimantan Tengah
di Provinsi Kalimantan Selatan
40,995.1 100,000.0
37,968.7 26,929.8
45,000.0 26,251.8
40,000.0 25,038.7 30,000.0 80,000.0
35,000.0 18,909.1 17,573.8
30,000.0 25,000.0
25,000.0
20,000.0 20,000.0 60,000.0
15,000.0
10,000.0 15,000.0 31,601.7
5,000.0 4,230.1
- 10,000.0 40,000.0 27,029.4
18,475.8
5,000.0
- 20,000.0
WS. Barito WS. Cengal - WS. Pulau
Batulicin Laut -
WS. WS. WS. WS. Berau
Sumber: RIPI Kalimantan 2017 Kendilo Mahakam Karangan -Kelai
PROFIL INFRASTRUKTUR PUPR KALIMANTAN TIMUR SDA (3)

Luas Daerah Irigasi


Luas Daerah Irigasi Permukaan (DI), Irigasi
Rawa (DIR) dan Irigasi Tambak (DIT)
di Pulau kalimantan

Luasan Daerah Irigasi Setiap Provinsi Total Luas Daerah Irigasi (DI,DIR, DIT)
di Pulau Kalimantan Pulau Kalimantan 1.146.959 Ha

10%
4%
1% (9.334
31% Ha)
24%
28% (326.225 Ha)
71% (818.116
31% Ha
(319.509
Ha) (621.947 Ha)
(198.787 Ha)

Prov. Kalimantan Barat = 273.513 Ha


Prov. Kalimantan Tengah = 357.097 Ha
Prov. Kalimantan Selatan = 350.336 Ha
Prov. Kalimantan Timur = 119.072 Ha Irigasi Permukaan Irigasi Rawa Irigasi Tambak
Kewenangan Pusat Kewenangan Propinsi Kewenangan Kab/Kota
Prov. Kalimantan Utara = 46.941 Ha

Sumber: RIPI Kalimantan 2017


PROFIL INFRASTRUKTUR PUPR KALIMANTAN TIMUR SDA (4)

JUMLAH INFRASTRUKTUR EKSISTING

Daerah Irigasi Pengaman Pantai


Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi
Embung Bendung Bendungan Total Luas Panjang
Jumlah Jumlah
(Ha) (m)
Kalimantan Utara - - 1 71 46.941 2 2190
Kalimantan Selatan - - 2 994 350.336 2 3200
Kalimantan Barat - 17 - 1.198 273.513 8 2550
Kalimantan Timur 10 31 9 399 119.072 - -
Kalimantan Tengah 4 10 - 540 357.097 1 500

Sumber: Buku Informasi Statistik 2017


KINERJA INFRASTRUKTUR PUPR (SUMBER DAYA AIR) EKSISTING
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Wilayah Sungai (WS) Tabel Bendungan Eksisting

Wilayah Sungai Lintas Provinsi


Bendungan WS Mahakam
Merancang
WS Berau Kelai
Bendungan Labakan Wilayah Sungai Lintas
Kabupaten
WS Karangan

Wilayah Sungai Dalam


Kabupaten
Bendungan Semoi Bendungan WS Kendilo
Sepaku Marangkayu Tabel Bendungan dalam
Pembangunan
Bendungan Samboja

3 KLUSTER RENCANA
IBUKOTA NEGARA

Bendungan Teritip
Bendungan
Lambakan
Bendungan Manggar

Bendungan Bendali
6
PROGRAM BIDANG SUMBER DAYA AIR
MENDUKUNG PENGEMBANGAN
WILAYAH KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

PEMBANGUNAN BENDUNGAN
PENGENDALI BANJIR (BENDALI)

”Dari 60 buah rencana


bendali, hanya 39 yang
memenuhi syarat
(berdasarkan efektifitas dan
kemampuan pembebasan
lahan/lahan masih kosong) ”
DATA BENDUNGAN EKSISTING
DI KALIMANTAN TIMUR
L O K A SI DATA TEKNIS EMBUNG/SITU PEMANFAATAN

TAHUN TUBUH EMBUNG/SITU KETERANGA N


NO. NAMA BENDUNGAN AIR
KOTA * / KABUPATEN SELESAI TINGGI
VOLUME PANJANG VOLUME IRIGASI
BAKU
KONSTR. TAMPUNGAN BENDUNGAN TIMBUNAN
(m) juta (m3) (m) (m3) (HA) (m3/det)
1 2 5 6 8 9 10 11 19 20 27

1 Bendungan Manggar Balikpapan * 2009 13.40 450,000.00 -


14.200 1,060.00 0.900
Kutai
2 Bendungan Semboja Kertanegara 2007 5.00 -
2.650 400.00 1,167 0.030

3 Bendungan Merancang Berau 1992 9.30


2.830 1,151.40 30,729.50 1.160 0.050

4 Bendungan Benanga Samarinda * 1979 9.75 - 800


1.357 352.00 0.113

5 Bendungan Teritip Balikpapan * 2016 10.50 - -


2.431 650.00 0.350

6 Bendungan Beriwit Berau 2009 16.31 - -


1.452 389.00 1,350
Kutai
7 Bendungan Marangkayu Kartanegara 2007 19.40 - 450
12.370 803.30 3,000
Tahap
8 Bendungan Lambakan Paser - 74.00 - 21,000 Perencanaan
422.340 986.00 5,000
RENCANA LOKASI PEMBANGUNAN
BENDALI BARU

NO. BENDALI ALTERNATIF LOKASI LUAS GENANGAN

Bendali dalam Grand City


1 Bendali Ampal Hulu Revitalisasi Bendali Kampung Timur 14 Ha
Bendali Joko Tole 3,27 Ha
Bendali Guntur Damai 2,78 Ha
Bendali Tersier Sepala dan Malioboro 11,38 Ha

Bendali dalam kawasan Borneo Paradiso


2 Bendali Sepinggan
Bendali Primer Sepinggan Hulu 2,95 Ha
Bendali sekunder Perhubungan 23,53 Ha

Bendali Primer Batakan Besar hulu 17,76 Ha


3 Bendali Balikpapan Timur Bendali Sekunder Teritip 2 Hulu 11,42 Ha
Bendali Primer Manggar Kecil 128,22 Ha
Bendali Primer Lamaru 4,86 Ha
Bendali Sekunder Panji 1 25,76 Ha

Bendali Sekunder Pemotongan Hewan 4,50 Ha


4 Bendali Kariangau
Bendali Sekunder Perum PGRI 12,47 Ha
Bendali Primer Graha Indah 3,54 Ha
DATA TEKNIS BENDUNGAN TERITIP

BENDUNGAN TERITIP (EKSISTING)


WADUK
· Kapasitas Tampungan Total : 2,431 x 106 m3
· Kapasitas Tampungan Efektif : 2,153 x 106 m3
· Kapasitas Tampungan Mati : 0,278 x 106 m3
TUBUH BENDUNGAN
Kebutuhan air bersih untuk Kota Balikpapan saat ini sebesar 1.650 liter/detik yang ada sekarang · Tipe Bendungan : Urugan Tanah Homogen
· Tinggi Bendungan : 10,50 m
1.228 liter/detik dipasok dari Bendungan Manggar sementara kekurangannya sebanyak 422
· Panjang Puncak Total : ± 650 m
liter/detik. Untuk itu Pembangunan Bendungan Teritip akan memasok tambahan sekitar 250 · Lebar Puncak Bendungan : 7,00 m
liter/detik dengan kapasitas total tampungan waduk teritip 2,431 x 106 m3. Bendungan Teritip juga · Kemiringan Lereng Hulu : 1 :6
· Kemiringan Lereng Hilir : 1 :6
termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Peraturan Presiden Republik · Elevasi Puncak Bendungan : EL. + 24,50 m
Indonesia No. 3 Th 2016. PELIMPAH : Ambang Tetap, Ogee
· Tipe Pelimpah
Lokasi Pembangunan Bendungan Teritip Secara geografis berada di koordinat 116o 58’ 53,5” BT - : EL. + 21,50 m
· Elevasi Mercu Pelimpah : 20,00 m
1o 09’ 14,3” LS Berada di Desa Teritip, Kecamatan BalikpapanTimur, Kota Balikpapan,Provinsi · Lebar Pelimpah : USBR Type III
Kalimantan Timur. · Tipe Kolam Olak : 9,0 m
· Panjang Kolam Olak : 55,13 m3/det
· Puncak Outflow Q1000 : 135,93 m3/det
Adapun manfaat Bendungan Teritip · PMF : EL. + 22,67 m
diantaranya : · Elevasi Muka Air Max Q1000 : EL. + 23,66 m
· PMF
Mengendalikan banjir di : Konduit
PENGELAK
permukiman penduduk dan : 2 x 3 m x 3m
· Tipe Pengelak
industri di wilayah Balikpapan · Dimensi Konduit
: 148,71 m
Timur. : EL. + 15,00 m
· Panjang Konduit
: EL. + 14,50 m
Guna mensuplai kebutuhan air · Elevasi Inlet
: 91,23 m3/det
baku sebesar 250 l/dt · Elevasi Outlet
: 63,17 m3/det
· Debit Banjir Rencana (Q25th)
: EL. + 17,97 m
· Kapasitas Outflow (Q25th)
· EL. Muka Air Banjir (Q25th) : Tower
INTAKE : 0,80 m
· Tipe Intake : 0,50 m
· Diameter Pipa Utama : Vertical In LIne
· Diameter Pipa Air : 250 lt/dt
· Tipe Pompa : 2 Unit
· Kapasitas Pompa : Open
· Jumlah Pompa : 1 Unit
· Tipe Genset : 250 KVa
· Jumlah Genset
· Kapasitas Genset
BENDUNGAN MARANGKAYU (EKSISTING)
Air dipergunakan untuk berbagai keperluan terutama untuk menjamin kelangsungan hidup
manusia, dalam hal ini yang dimaksud adalah air bersih atau air minum. Air bersih yang digunakan
haruslah memenuhi syarat dalam segi jumlah maupun mutunya. Karena itu penyediaan air bersih
perlu diusahakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat sendiri. Menyadari ketergantungan
tersebut manusia dituntut untuk selalu dapat menyediakan air bersih guna dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan. Bermacam teknologi dimanfaatkan untuk menghadirkan air ditengah
kehidupan manusia walaupun kondisi alam yang tidak memungkinkan. Untuk menyediakan
kebutuhan air bersih penduduk di Kota Bontang maka dibangunlah Bendungan Marangkayu di
Kota Bontang. Pembangunan Bendungan Merangkayu dilaksanakan selama 4 tahun (tahun 2007
s/d tahun 2011)

Secara geografis Bendungan Marangkayu terletak antara


00001’ LS hingga 00015’ LS dan 117015’BT hingga
117030’BT. Sedangkan secara administratif terletak di
wilayah administratif Kecamatan Marangkayu, Kabupaten
Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Untuk
mencapai lokasi studi maka dapat dilakukan dengan
menempuh perjalanan darat dari Kota Samarinda ke arah
utara melalui Jalan Samarinda-Bontang dengan jarak kurang
lebih 90 km. Letak geografis lokasi studi adalah sebagai
berikut :
BENDUNGAN LAMBAKAN (RENCANA)
BENDUNGAN :
Bendungan Lambakan dalam konteks design, merupakan
Tipe : Urugan Tanah Homogen
bendungan terbesar yang pernah direncanakan di propinsi Kaltim,
Dengan Drainase Vertikal dan Horisontal
Bendungan Lambakan terletak Kabupaten Paser Propinsi Volume tubuh bendungan : 10.64 juta m
Kalimantan Timur di Koordinat Bendungan (UTM 48N) : X = Elevasi Puncak Bendungan : 96 meter
405256.84, Y = 9855878.82Bendungan ini direncanakan sebagai Panjang Bendungan Utama : 930 meter
Multypurpose Dam yang dapat mengekploitasi semua potensi : 970 meter ( Utama + Perkuatan )
manfaat bendungan seperti, Tinggi dari sungai : 59.00 m
 Suplai air baku, suplai air irigasi, reduksi banjir, PLTA, Tinggi dari pondasi : 70.00 m
konservasi SDA dan pariwisata. Panjang bendungan : 986.00 m
 Bendungan Lambakan memanfaatkan aliran sungai Telake Lebar Puncak : 12 meter
di bagian Hulu sungai, dan sudah direncanakan secara detail Tinggi Bendungan
: 73 m Dari Dasar Galian, 63 Dari Dasar Sungai
sesuai dengan kebutuhan optimalnya. Kemiringan Hulu
: 1 :4
Kemiringan Hilir
 Bendungan Lambakan memegang peran penting dalam : 1 :3
master-plan pemanfaatan sumberdaya air di DAS Telake Perlindungan lereng hulu : Rip-rapBeton
Perlindungan lereng hilir : Rip-rapBeton
.

Manfaat yang dihasilkan dari pembangunan Bendungan


Lambakan adalah : BANGUNAN PELIMPAH :
 Tersedianya suplai air baku (± 5000 lt/dt) secara kontinyu Tipe pelimpah : Pelimpah Samping
Tipe Ambang : Pelimpah bebas tipe ogee
untuk kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat di Kabupaten
Elevasi mercu pelimpah : 90,00 m
Paser, Kabupaten PPU, Kota Balikpapan. Kemiringan hulu : tegak
 Produksi listrik untuk kebutuhan di Kabupaten Paser Lebar Pelimpah : 60,00 m
 dengan total daya yang bisa dibangkitkan 18.87 MW. Kapasitas : 967,99 m3/dt (Q1000)
: 1398,22 m3/dt (QPMF)
Untuk menambah suplai air irigasi untuk lahan sawah Peredam Energi : Kolam Olak Datar USBR

±21.000 ha dihilir bendungan
Mendukung perkembangan Pariwisata di Kabupaten Waduk
 Elevasi puncak bendungan : + 89.00
Paser
Elevasi MAB QPMF : + 87.96
Kesempatan untuk pengembangan perikanan darat bagi Elevasi MAB Q1000 : + 85.00

masyarakat dihilir waduk. Elevasi Muka Air Normal : + 82.50
Elevasi Muka Air Rendah : + 67.00
Luas MAB QPMF : 4510.43 Ha
Luas MAB Q1000 : 4093.50 Ha
Luas MAN : 3766.82 Ha
Luas MAR : 1992.59 Ha
Volume pada QPMF : 830.23 juta m
Volume pada Q1000 : 716.15 juta m
Volume Pada MAN : 633.89 juta m
Volume Tampungan Mati : 148.96 juta m
Volume Tampungan MOL : 191.84 juta m
Volume Efektif : 422.34 juta m
PROGRAM PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

PEMBANGUNAN TAMPUNGAN
(BENDUNGAN, EMBUNG)

”Pembangunan
bendungan atau embung
salah satu fungsinya
dapat mereduksi banjir
sesuai dengan kapasitas
tampungannya”
PROGRAM PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

PERBAIKAN DRAINASE KOTA

” Sungai-sungai yang
ada di wilayah Kota
Balikpapan
difungsikan sebagai
pembuangan akhir
sistem drainase,
sebagai saluran
primer atau saluran
sekunder”
Program Prioritas Pengendalian Banjir Kota Bontang

Pembangunan Bendali di hulu


Peningkatan tampungan Danau sungai yaitu Desa Suka Rahmat
Kanaan (Sistem Bontang Hulu) Kecamatan Sangatta Kabupaten
Kutai Timur

Normalisasi dan penataan alur Sudetan sungai Guntung (Sistem


Sungai Bontang Bontang Tengah)

Normalisasi dan perkuatan Konservasi DAS di Kota Bontang


tebing sungai Tanjung Limau (seluruh sistem)
(sistem Tanjung Limau)
PENGEMBANGAN DANAU KANAAN
(Rehabilitasi Danau Kanaan)

 Menambah kapasitas tampung Danau Kanaan, dengan


melakukan pengerukan serta menggabungkan dengan kolam
tampungan di derah depressi.
 Pengerukan dan penggabungan kolam tampungan ini maka
akan diperoleh kapasitas tampung Danau Kanaan yang cukup
besar.
 Merehabilitasi dan membangun pintu-pintu pengatur, DANAU KANAAN KOTA BONTANG

sehingga pada saat banjir, air dapat dialirkan ke daerah


hilirnya.
 Merehabilitasi saluran bagian hilir agar dapat mengalirkan
sebesar debit banjir rencana.
 Membuat perkuatan lereng Danau Kanaan sehingga akan lebih
aman terhadap kelongsoran lereng

DESAIN KOLAM DEPRESI DANAU KANAAN


RENCANA PEMBANGUNAN BENDUNGAN PENGENDALI BANJIR SUKARAHMAT

DED Bendali Sukarahmat


Konsep  Kapasitas tampungan banjir bendali Suka
perencanaan Rahmat direncanakan 4,716 juta m3
Sandaran Kanan  Setara dengan debit banjir kala ulang 10
Bendali Suka
Rahmat Sandaran Kiri
± 300 m tahun (Q10 Thn)
Sandaran Kanan
± 300 m  Besarnya tingkat reduksi bendali sebesar
direncanakan
100% terhadap daerah tangkapan airnya.
sebagai
 Dari hasil analisa topografi, geologi dan
bendungan
hidrologi direncanakan Bendali Suka
pengendali
Rahmat berupa bendungan tipe urugan
banjir sekaligus
homogen
sebagai
 Bendali dilengkapi dengan sebuah pelimpah
tampungan
bebas dan saluran samping (side chanel)
(waduk) untuk
dan pintu penguras yang berfungsi
penyediaan air
menurunkan muka air tampungan banjir
baku. waduk.
BUKIT SANDARAN:
Rencana bukit sandaran (kiri-kanan) rencana bendali merupakan
perbukitan sedang dengan tinggi ± 30 meter. Jarak bentang antar
sandaran ± 300 meter, dengan vegetasi penutupan lahan berupa semak
belukar dan pepohonan non produktif.
ARAHAN PROGRAM 2021-2023 SUMBER DAYA AIR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

No Kegiatan Provinsi Kab/Kota 2021 2022 2023 Satuan

1 Pembangunan Intake Manggar Kalimantan Timur Kota Balikpapan 0 0 1 Paket

Pembangunan pengendali banjir Batu


2 Cermin di Kecamatan Samarinda Utara Kalimantan Timur Kota Samarinda 1 0 0 Unit
Kota Samarinda

Pembangunan DI Muara Asa Kab. Kutai


3 Kalimantan Timur Kab. Kutai Barat 1 1 0 km
Barat

Pembangunan saluran irigasi


4 Kalimantan Timur Kab. Kutai Timur 8 8 0 KM
primer,sek,ters
Pembangunan pengaman pantai
5 Kalimantan Timur Kab. Kutai Timur 0.75 0.75 0.75 Km
Sandaran Muara

6 Pembangunan Bendungan Lambakan Kalimantan Timur Kab. Paser 0 0 1 Bendungan

7 Pembangunan DI Mejang Kalimantan Timur Kab. Kutai Timur 2.5 4.5 4 KM

Penyusunan DED Pembangunan


8 Kalimantan Timur Kab. Kutai Kartanegara 1 0 0 Dokumen
Bendungan Separi
ARAHAN PROGRAM 2021-2023 SUMBER DAYA AIR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

UNIT
NO KAWASAN TERDUKUNG URAIAN WPS PROVINSI VOLUME SATUAN
ORGANISASI

Pusat Pertumbuhan Terpadu


1 SDA PKN Kota Balikpapan Pembangunan Intake Manggar Kalimantan Timur 1 Paket
Balikpapan-Samarinda-Maloy

Pembangunan pengendali banjir


Pusat Pertumbuhan Terpadu
2 SDA PKN Kota Samarinda Batu Cermin di Kecamatan Kalimantan Timur 1 Unit
Balikpapan-Samarinda-Maloy
Samarinda Utara Kota Samarinda

Pembuatan Saluran Irigasi (DI Pusat Pertumbuhan Terpadu


3 SDA PKW Tenggarong Kalimantan Timur 1 Km
Kejawi) Balikpapan-Samarinda-Maloy

Pembangunan DI Muara Asa Kab.


4 SDA PKW Kutai Barat Antar WPS Kalimantan Timur 2 km
Kutai Barat
Pembangunan saluran irigasi Pusat Pertumbuhan Terpadu
5 SDA KPPN Kutai Timur Kalimantan Timur 16 KM
primer,sek,ters Balikpapan-Samarinda-Maloy
Pembangunan pengaman pantai
6 SDA KPPN Kutai Timur 0 Kalimantan Timur 2 Km
Sandaran Muara
Pembangunan Bendungan
7 SDA KPPN Samarinda 0 Kalimantan Timur 1 Bendungan
Lambakan
8 SDA KPPN Samarinda Pembangunan DI Mejang 0 Kalimantan Timur 11 KM
DAFTAR INDIKASI BENDUNGAN BARU 2020 - 2024

NO. BENDUNGAN Provinsi KAB/KOTA


1 Seulimeum Aceh Kab. Aceh Besar
2 Busung Kepulauan Riau Kab. Bintan
3 Gunung Malintang Sumatera Barat Kab. Lima Puluh Koto
4 Saka Gilas Sumatera Selatan Kab. Ogan Komering Ulu Selatan
5 Merangin Jambi Kab. Merangin
6 Pasir Kopo
Banten Kab. Lebak
7 Ciliman
8 Cibeet Kab. Karawang
9 Cipanundaan Kab. Cirebon
10 Kadumalik Kab. Majalengka
Jawa Barat
11 Cikapundung Kota Bandung
12 Rancaekek Kab. Bandung
13 Cikarang Kab. Bogor
14 Selat Kanan Bali Kab. Badung
15 Krekeh NTB Kab. Sumbawa
16 Sepaku Semoi Kalimantan Timur Kab. Panajem Paser Utara
17 Kusan Kalimantan Selatan Kab. Tanah Bumbu
18 Surumana Sulawesi Tengah Kab. Donggala
19 Posi Sulawesi Selatan Kab. Luwu
20 Wairoro Maluku Utara Kab. Halmahera Tengah
53 PUPR
Sumber : Visium Kementerian
PETA SEBARAN BENDUNGAN

Bendungan Indikasi Bendungan Baru 2020 - 2024


Bendungan
Seulimem
Bendungan Sepaku Semoi
Gunung Malintang Bendungan
Kusan
Bendungan Bendungan
Bendungan Surumana Wairoro
Busung

Bendungan Posi
Bendungan
Merangin
Bendungan Pasir Kopo
Bendungan Ciliman
Bendungan Cibeet
Bendungan Cipanundaan
Bendungan Kadumalik Bendungan
Bendungan Cikapundung Krekeh
Bendungan Rancaekek
Bendungan Cikarang Bendungan
Selat Kanan
Sumber : Peta Infrastruktur Indonesia 2018
54 PUPR
Visium Kementerian
PUSAT PERENCANAAN INFRASTRUKTUR PUPR
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai