Kes
Direktur Bina Kesehatan Kerja Depkes RI
(www.direktoratkesehatankerja.com)
PENDAHULUAN
Setiap orang memerlukan
pekerjaan
◦ Untuk kehidupan
◦ Untuk aktualisasi diri
Jenis pekerjaan sangat beragam
dan bervariasi
◦ Pekerjaan formal
◦ Pekerjaan informal
PENDAHULUAN
Pemerintah, Wajib
swasta, melakukan
keluarga/ investasi untuk
individu kesehatan
MASYARAKAT PEKERJA
YANG SEHAT DAN
PRODUKTIF
Masyarakat Pekerja (individu)
Lingkungan Kerja (termasuk faktor non
kesehatan kerja)
Pelayanan Kesehatan Kerja
Organisasi kesehatan kerja
UU 1 /1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA
UU 23 /1992
TENTANG KESEHATAN
(PS 23 : KESEHATAN KERJA )
Permenkes No:
159b/Menkes/PER/II/1988
), tentang Rumah Sakit
KepmenKes No:
228/MENKES/SK/III/2002,
tentang Pedoman Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Yang Wajib dilaksanakan Daerah
KepmenKes No:
228/MENKES/SK/III/2002,
tentang Pedoman Standar
Pelayanan Minimal Rumah
Sakit Yang Wajib
dilaksanakan Daerah
Kepmenkes No:
432/Menkes/SK/IV/2007
), tentang Pedoman
Manajemen K3RS
Surat Edaran Dirjen YanMedik,
SE Nomor :
Ym.02.10/III/1683 tahun
2009 tentang, Pelaksanaan
Akreditasi Rumah Sakit
RUMAH SAKIT
TEMPAT KERJA (>10 orang)
MEMPUNYAI RISIKO BAHAYA
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
WAJIB MELAKSANAKAN K3 RS
PERLU KEBIJAKAN K3 RS
PERLU PROGRAM K3 RS
MEMBENTUK KOMITE K3 RS
MENYUSUN KEBIJAKAN K3 RS
MENYUSUN PEDOMAN DAN SOP K3 RS
MELAKSANAKAN 11 PROGRAM K3 RS
MELAKUKAN EVALUASI PELAKSANAAN
PROGRAM K3 RS
MELAKUKAN INTERNAL AUDIT K3 RS
MENGGUNAKAN INSTRUMEN SELF
ASSESSMENT AKREDITASI RS
MENGIKUTI AKREDITASI
Pelayanan kesehatan merupakan
industri yang “labor intensive”
Bidang pekerjaan dengan tingkat
keterlibatan manusia yang tinggi
Terbukanya akses bagi bukan pekerja
dengan leluasa.
Kegiatan yang terus menerus 24 jam
dan 7 hari seminggu
• Profesi kesehatan
• Tenaga teknis
• Laboratorium
• Farmasi
• Administratif
• Rumah Tangga
• Kebersihan dll.
Ancaman
Bahaya…???
Insiden akut secara signifikan lebih
besar terjadi pada Pekerja RS
dibandingkan dengan seluruh pekerja di
semua kategori (jenis kelamin, ras,
umur dan status pekerjaan. (Gun 1983).
Pekerja RS berisiko 1.5 kali lebih besar
dari golongan pekerja lain.
Biaya pencegahan terjadinya risiko jauh
lebih kecil dari pada biaya klaim
pengobatan.
AREA PAJANAN
0
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992
SC-Amerika (1998)
mencatat Staf wanita RS yang
frekuensi angka terpajan gas anestesi, 41% perawat RS
KAK di RS lebih secara signifikan mengalami
tinggi 41% meningkatkan abortus
occupational
dibanding pekerja spontan, anak yang
lain dengan angka dilahirkan mengalami low back pain,
KAK terbesar kelainan kongenital (Harber P et
adalah NSI (studi restrospektif di RS
Ontario terhadap 8.032 orang, al,1985).
(Needle Stick tahun 1981-1985) .
injuries).
Hasil Penelitian & Survey di Indonesia
Kebakaran di Rumah Sakit
Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada)
mengindikasikan terdapat 18 rumah
sakit di Jakarta tidak memiliki sistem
pemadam kebakaran yang memadai.
300 kasus kebakaran RS
di Amerika, 74% karena human error
yang disebabkan :
23% kesalahan dalam penggunaan listrik.
21% rokok dan korek api.
19% pemakaian yang salah dari
anestesi,oxigen dan cairan yang mudah
terbakar.
11% pemanasan bukan karena listrik.
Dari Data & Fakta...
Apa yang dibutuhkan
untuk berubah ???
Perlu sikap positif terhadap K3 di RS
Beri informasi seluas-luasnya tentang K3
Orientasi kerja karyawan terhadap program K3
Ketersediaan dana untuk kegiatan K3
Fleksibilitas otoritas struktural dalam program K3
Fokus perhatian dari administrator RS terhadap
karyawan sebagai insan manusia
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu
aspek perlindungan tenaga kerja sekaligus melindungi
asset Rumah Sakit.