Anda di halaman 1dari 46

Oleh : Dr. H. Abdul Rival, M.

Kes
Direktur Bina Kesehatan Kerja Depkes RI
(www.direktoratkesehatankerja.com)
PENDAHULUAN
Setiap orang memerlukan
pekerjaan
◦ Untuk kehidupan
◦ Untuk aktualisasi diri
Jenis pekerjaan sangat beragam
dan bervariasi
◦ Pekerjaan formal
◦ Pekerjaan informal
PENDAHULUAN

Dalam bekerja manusia perlu


pekerjaan yang nyaman,
kondisi kesehatan prima dan
kondisi lingkungan kerja yang
kondusif

Setiap pekerjaan mempunyai potensi bahaya


Kesehatan
Keselamatan
Kehidupan
PENDAHULUAN
Untuk melindungi seseorang dari
bahaya pada waktu bekerja, perlu
dilakukan upaya kesehatan kerja :
◦ Hak Asazi Manusia
◦ Amanat UU
◦ Sehat  Selamat  Produktif
Tercapai tujuan organisasi
◦ Profit
◦ Citra
◦ Perkembangan berkelanjutan

Berperan besar dalam investasi


dan pembangunan suatu bangsa
PENDAHULUAN

SEHAT SEBAGAI HAK ASAZI


LANDASAN :
 Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir & batin, bertempat
tinggal, mendapat lingkungan hidup
yg baik dan sehat, serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan
(UUD Pasal 28H, ayat.1)
PENDAHULUAN

1. SEHAT SEBAGAI HAK ASASI


LANDASAN :
 KONSTITUSI WHO:
“HEALTH IS A FUNDAMENTAL
HUMAN RIGHT ”
IMPLIKASI
Hak mengandung kewajiban:
- Menyembuhkan yang sakit (15%)
- Mempertahankan yang sehat (85%)
Semua kegiatan yg merugikan kesehatan
melanggar Hak Azasi Manusia
PENDAHULUAN
2. KESEHATAN ADALAH INVESTASI
LANDASAN:
Masalah kesehatan membawa akibat:
 Economic lost jangka pendek
 Economic lost jangka panjang
Investasi di sektor kesehatan dapat
mencegah/mengurangi “Economic lost”

Pemerintah, Wajib
swasta, melakukan
keluarga/ investasi untuk
individu kesehatan
MASYARAKAT PEKERJA
YANG SEHAT DAN
PRODUKTIF
Masyarakat Pekerja (individu)
Lingkungan Kerja (termasuk faktor non
kesehatan kerja)
Pelayanan Kesehatan Kerja
Organisasi kesehatan kerja
UU 1 /1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA

UU 23 /1992
TENTANG KESEHATAN
(PS 23 : KESEHATAN KERJA )
Permenkes No:
159b/Menkes/PER/II/1988
), tentang Rumah Sakit
KepmenKes No:
228/MENKES/SK/III/2002,
tentang Pedoman Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Yang Wajib dilaksanakan Daerah
KepmenKes No:
228/MENKES/SK/III/2002,
tentang Pedoman Standar
Pelayanan Minimal Rumah
Sakit Yang Wajib
dilaksanakan Daerah

Kepmenkes No:
432/Menkes/SK/IV/2007
), tentang Pedoman
Manajemen K3RS
Surat Edaran Dirjen YanMedik,
SE Nomor :
Ym.02.10/III/1683 tahun
2009 tentang, Pelaksanaan
Akreditasi Rumah Sakit
RUMAH SAKIT 
TEMPAT KERJA (>10 orang)
MEMPUNYAI RISIKO BAHAYA
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

WAJIB MELAKSANAKAN K3 RS

PERLU KEBIJAKAN K3 RS

PERLU PROGRAM K3 RS
 MEMBENTUK KOMITE K3 RS
 MENYUSUN KEBIJAKAN K3 RS
 MENYUSUN PEDOMAN DAN SOP K3 RS
 MELAKSANAKAN 11 PROGRAM K3 RS
 MELAKUKAN EVALUASI PELAKSANAAN
PROGRAM K3 RS
 MELAKUKAN INTERNAL AUDIT K3 RS
MENGGUNAKAN INSTRUMEN SELF
ASSESSMENT AKREDITASI RS
 MENGIKUTI AKREDITASI
 Pelayanan kesehatan merupakan
industri yang “labor intensive”
 Bidang pekerjaan dengan tingkat
keterlibatan manusia yang tinggi
 Terbukanya akses bagi bukan pekerja
dengan leluasa.
 Kegiatan yang terus menerus 24 jam
dan 7 hari seminggu
• Profesi kesehatan
• Tenaga teknis
• Laboratorium
• Farmasi
• Administratif
• Rumah Tangga
• Kebersihan dll.
Ancaman
Bahaya…???
 Insiden akut secara signifikan lebih
besar terjadi pada Pekerja RS
dibandingkan dengan seluruh pekerja di
semua kategori (jenis kelamin, ras,
umur dan status pekerjaan. (Gun 1983).
 Pekerja RS berisiko 1.5 kali lebih besar
dari golongan pekerja lain.
 Biaya pencegahan terjadinya risiko jauh
lebih kecil dari pada biaya klaim
pengobatan.
AREA PAJANAN

Klinik Biologis : Blood & Airborne pathogen,


Ergonomic, Lateks
Kecelakaan : Terpeleset, Benda tajam

Ruang Bedah S.D.A.Gas anestesi, Laser

Laboratorium Kuman, virus, jamur, Formaldehid,


toluene, xylene
Kecelakaan & Ergonomi

Radiologi Radiasi Pengion & non-pengion, Patogen,


kecelakaan, ergonomi

Fisioterapi Ergonomi, Kecelakaan, Biologis, Peralatan


AREA PAJANAN
Farmasi Absorbsi obat-obatan, ergonomi,
kecelakaan, Lateks
Sentral Sterilisasi Gas anestesi, Compressed gases,
Bahan sterilisasi, pembersih,
Ergonomi, kecelakaan
Laundry Bahan cucian terkontaminasi, Bising,
Panas, Kecelakaan, kebakaran,
mengangkat beban
Urusan Rumah Cairan pembersih, bahan
Tangga terkontaminasi, lateks, beban
mengangkat
Dapur Panas, kebakaran/listrik,
Pembuangan Bahan terkontaminasi, radiasi, benda
Limbah tajam
1. Hypertension : petugas 5. Eczema, dermatitis, and
administrasi dan pelayanan urticaria: sebagian besar
2. Varicose veins : dapat mengenai wanita (57%)
semua petugas RS 6. Displacement of
3. Anemia : sebagian besar wanita intervertebral disc (low-back
4. Diseases of the kidneys and injury).
urinary system : sebagian besar 7. Risiko infeksi akibat percikan
wanita (69%) darah yang mengandung
HBV
Kasus yang sering terjadi
:
tertusuk jarum, tergelincir,
terkilir, tergores/
terpotong, sakit pinggang
dll.>>> tidak terlaporkan
(karena pelaku
pengobatan)
10

0
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992

Industri swasta Sektor kesehatan


ILO (2000):
WHO : Kematian akibat penyakit
Dari 35 juta pekerja kesehatan :
menular yang berhubungan
 3 juta terpajan patogen darah : dengan pekerjaan :
 2 juta terpajan virus HBV. • Laki-laki: 108, 256
 0,9 juta terpajan virus HBC. • Perempuan 517, 404
 170,000 terpajan virus
HIV/AIDS.
 Dapat terjadi : 15,000 HBC, 70,000
HBB & 1000 kasus HIV.
 Lebih dari 90% terjadi di negara
berkembang.
 8–12% pekerja RS, sensitif
terhadap lateks
Di Luar Negeri Di Indonesia
65.4% petugas pembersih
USA : (per tahun) 5000 suatu RS di Jakarta
petugas kesehatan menderita Dermatitis
terinfeksi Hepatitis B 47 Kontak Iritan Khronik
positif HIV Tangan (2004)

USA : Setiap tahun


600.000 – 1.000.000
luka tusuk jarum
dilaporkan
(diperkirakan lebih dari
60% tidak dilaporkan)
McGill (1991): 7.5%
petugas medis
melaporkan terpajan
dengan darah, cairan
tubuh.
Hasil Penelitian & Survey

SC-Amerika (1998)
mencatat Staf wanita RS yang
frekuensi angka terpajan gas anestesi, 41% perawat RS
KAK di RS lebih secara signifikan mengalami
tinggi 41% meningkatkan abortus
occupational
dibanding pekerja spontan, anak yang
lain dengan angka dilahirkan mengalami low back pain,
KAK terbesar kelainan kongenital (Harber P et
adalah NSI (studi restrospektif di RS
Ontario terhadap 8.032 orang, al,1985).
(Needle Stick tahun 1981-1985) .
injuries).
Hasil Penelitian & Survey di Indonesia
Kebakaran di Rumah Sakit
Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada)
mengindikasikan terdapat 18 rumah
sakit di Jakarta tidak memiliki sistem
pemadam kebakaran yang memadai.
300 kasus kebakaran RS
di Amerika, 74% karena human error
yang disebabkan :
23% kesalahan dalam penggunaan listrik.
21% rokok dan korek api.
19% pemakaian yang salah dari
anestesi,oxigen dan cairan yang mudah
terbakar.
11% pemanasan bukan karena listrik.
Dari Data & Fakta...
Apa yang dibutuhkan
untuk berubah ???
 Perlu sikap positif terhadap K3 di RS
 Beri informasi seluas-luasnya tentang K3
 Orientasi kerja karyawan terhadap program K3
 Ketersediaan dana untuk kegiatan K3
 Fleksibilitas otoritas struktural dalam program K3
 Fokus perhatian dari administrator RS terhadap
karyawan sebagai insan manusia
 Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu
aspek perlindungan tenaga kerja sekaligus melindungi
asset Rumah Sakit.

 Hak atas jaminan kesehatan dan keselamatan kerja


membutuhkan prasyarat adanya lingkungan kerja yang
sehat dan aman bagi karyawan dan masyarakat
pengguna dan disekitarnya.

 Hak tersebut tercantum pada UU no 23 tahun 1992


tentang Kesehatan Kerja dan UU no 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan kerja.
 Membentuk Komite K3 RS
 Menyusun kebijakan K3 RS
 Menyusun pedoman dan SOP K3 RS
 Melaksanakan 11 program K3 RS
 Melakukan evaluasi pelaksanaan program K3 RS
 Melakukan internal audit K3RS dengan menggunakan
instrumen self assessment akreditasi RS
 Mengikuti akreditasi
Membuat Kebijakan tertulis di pimpinan RS
Menyediakan wadah fungsional K3 RS yang
terlihat dalam struktur organisasi RS
Melakukan sosialisasi K3 RS pada seluruh
jajaran RS
Membudayakan perilaku K3 di RS
Meningkatkan SDM yang profesional di setiap
unit dalam bidang K3 RS
Meningkatkan sistem informasi K3 RS
Menciptakan lingkungan kerja
yang aman, sehat & produktif untuk
karyawan , aman & sehat bagi pasien & pengunjung
RS serta masyarakat dan lingkungan sekitar
sehingga proses pelayanan RS selalu berjalan baik &
lancar.
• Karyawan/pegawai
• Pasien
• Pengunjung RS
• Masyarakat dan
lingkungan sekitar
Advokasi dan sosialisasi.

Meningkatkan SDM profesional di bidang K3 RS


pada setiap unit.

Peningkatan jejaring Pelayanan Kesehatan


Kerja dan SIM K3RS yang mencakup bahaya dan
ancaman kerja di RS, data kesehatan karyawan
sesuai dengan unit kerja/lingkup kerja.

Mengembangkan unit pencegahan,


pengendalian, pengobatan dan rehabilitasi
dalam menanggulangi PAK, PAHK dan KAK.
1. Pelayanan kesehatan kerja
paripurna bagi karyawan

2. Kesehatan lingkungan kerja

3. Sanitasi & kesehatan


lingkungan Rumah Sakit
4. Pengelolaan limbah medis dan
nonmedis (padat, cair dan gas)

5. Pengelolaan, pemeliharaan &


sertifikasi sarana, prasarana dan
peralatan

6. Keamanan pasien dan


pengunjung

7. Pengelolaan jasa, bahan dan


barang berbahaya

8. Pencegahan dan pengendalian


kebakaran
9. Kewaspadaan, pencegahan &
pengendalian bencana

10. Pendidikan dan pelatihan K3 RS

11. Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja


(PKDTK)

12. Pengumpulan, pengolahan,


dokumentasi data dan
pelaporan untuk evaluasi
Upaya kesehatan & Keselamatan kerja merupakan
antisipasi kesiapan masyarakat pekerja untuk bersaing
dipasar bebas
Keberhasilan Program Kesehatan Kerja ini sangat
tergantung pada semangat, dedikasi, ketekunan, kerja
keras, kemampuan dan ketulusan para penyelenggara &
peran aktif LS, LSM, Pengusaha & pekerja.
Pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan RS
adalah kewajiban RS dan perlu adanya komitmen
pimpinan RS.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
adalah bagian dari upaya peningkatan mutu.
Perlu keterpaduan dari semua unsur untuk saling
mengisi dan melengkapi dlm rangka mencapai
masyarakat pekerja sehat 2010.
TERIMA KASIH

DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA


GEDUNG DEPARTEMEN KESEHATAN
LANTAI VI RUANG 612
JL. HR. RASUNA SAID BLOK X5 KAV. NO. 4-9 JAKARTA SELATAN
Tlp : 021-5275256/5214875
Email: ditkesja@yahoo.com
Website: www.binakesehatankerja.com

Anda mungkin juga menyukai