Anda di halaman 1dari 18

KEHAMILAN PADA USIA

DINI
Pendahuluan
 1/3 pernikahan oleh pasangan <16thn (SKDI 2007).
 Jumlah kasus pernikahan dini di Indonesia mencapai 50
juta penduduk dengan rata-rata usia perkawinan 19,1
tahun.
 Kehamilan pada usia dini ini sangat berkaitan dengan
potensi yang meningkat dari angka penyakit dan
kematian baik untuk ibu maupun anaknya.
 Eg: pre-eklampsia, perdarahan, anemia, dan kelahiran
prematur.
Definisi
 Kehamilan pada perempuan ≤19 (=remaja).
 Usia yang ideal untuk hamil: 20-30 tahun (BKKBN).
 Kesiapan untuk hamil dan melahirkan ditentukan
oleh:
• Kesiapan fisik
• Kesiapan mental/emosi/psikologis
• Kesiapan sosial ekonomi
 Usia 20 tahun secara fisik dianggap sudah siap.
Epidemiologi
Kejadian pernikahan dini (UNICEF, 2007)
 Paling banyak: Afrika dan Asia Tenggara.

 Asia Tenggara: 10 juta (<18thn).

 Afrika: 42% populasi anak (<18thn).

 Amerika Latin & Karibia: 29% (18 tahun).

 Nigeria (79%), Kongo (74%), Afganistan (54%),

dan Bangladesh (51%).


Persalinan
 Diseluruh dunia, 1 dari 5 (18thn) melahirkan.

 3 juta (15-19thn): unsafe abortion tiap tahun.

 Negara miskin & menengah: penyebab utama

kematian (15-19thn) .
 Bayi lahir mati/bayi lahir hidup kemudian mati

50% lebih tinggi di kalangan bayi dengan ibu


yang masih remaja.
Penyebab
 Faktor sosiodemografik
 Karakteristik keluarga
 Status perkembangan
 Penggunaan dan penyalahgunaan obat-obatan
Resiko
 Faktor resiko biologis (≤14thn)
- krn masih mungkin mencapai pertumbuhan
panggul 2.9% & TB 1%.

 Faktor biologis (>15thn)


- ANC tidak cukup
Resiko (pada ibu)
 Abortus
 3x lebih tinggi dari hamil >25thn.
 Faktor psikis/fisik.

 Abortus spontan/provokatus.

 Perdarahan
 Otot rahim lemah.
 Proses pembekuan darah lambat.

 Selaput ketuban stosel.

 Sobekan jalan lahir.


 Infeksi
 Proses persalinan tidak steril.
 Nifas: gizi buruk, stress, ekonomi rendah.

 Anemia
 Kurang pengetahuan.
 Diet.

 Metabolisme belum sempurna.


 CPD
 krnmasih mungkin mencapai pertumbuhan panggul
2.9% & TB 1%.
 Ca serviks & penyakit kelamin
 Metamorfosis masuknya benda asing 
pertumbuhan sel abnormal.
 Depressi pasca melahirkan
 Alienasi.

 Stigma masyarakat.
 Preeklampsia
 Krn tubuh belum kuat menanggung proses kehamilan.
Resiko (pada janin)
 Persalinan prematur.
 BBLR.
 Cacat bawaan.
Kehamilan Tidak Diingini
 Kehamilan saat salah satu atau kedua belah pihak
dari pasangan tidak menginginkan anak sama
sekali/kehamilan yang sebenarnya diinginkan tapi
tidak pada saat itu.
 Penyebab: belum bersedia perkosaan, kegagalan
KB, janin cacat berat, kesehatan ibu, tuntutan karir,
hubungan sblm nikah.
 Pada remaja: belum bersedia,
hubungan sblm nikah.
 Kesan: alienasi, depressi, mengganggu
persekolahan, aborsi.
Penatalaksanaan
 Dokter: memberi penyuluhan pada remaja &
orangtua.
 Konsultasi ke Sp. OG.
 Proses persalinan di RS yang mempunyai NICU.
 Konsultasi ke ahli gizi.
 Konsumsi asam folat.
 Senam hamil.
Pencegahan
 Pendidikan tentang seks.
 Program berbasis pengetahuan.
 Klinik berbasis sekolah.
 Program konseling sebaya.
Konteks Global (WHO)
 Majlis Kesehatan Dunia (Mei 2011) :
 Meninjau dan merevisi kebijakan-kebijakan untuk
melindungi kaum muda melahirkan anak pada usia
dini.
 Menyediakan akses ke kontrasepsi dan pelayanan
kesehatan reproduksi.
 Mempromosikan akses ke informasi yang akurat
tentang kesehatan seksual dan reproduksi.
 Panduan pencegahan kehamilan dini & hasil
reproduksi yg jelek (UNFPA) :
 Mengurangi menikah <18.
 Menciptakan pemahaman & dukungan untuk
mengurangi kehamilan <20.
 Meningkatkan penggunaan kontrasepsi oleh remaja
beresiko KTD.
 Mengurangi hubungan seks yang dipaksakan.

 Mengurangi aborsi yang tidak aman.

 Meningkatkan penggunaan ANC, persalinan dan


perawatan pasca kelahiran yang terampil.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai