ansietas atau insomnia, tambahan pada putus alcohol akut, status epileptikus, kejang demam, spasme otot. • Kontraindikasi : Depresi pernapasan, gangguan hepar berat, miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis kronik, trimester pertama kehamilan, bayi premature, tidak boleh digunakan sendirian pada depresi atau ansietas dengan depresi. • Efek samping : mengantuk , kelemahan otot, ataksia, gangguan mental, amnesia, ketergantungan, depresi pernapasan farmakokinetik absorbsi • Benzodiazepin diadministrasi lewat injeksi intravena, intramuskular, oral, dan rektal. • Penyerapan diazepam lewat rute oral >90% dan mencapai peak plasma concentration dalam waktu 30-90 menit. • Absorbsi menurun dan diperlambat dengan konsumsi makanan berlemak, penyerapan umumnya terjadi pada 15 menit pada keadaan puasa, jika dikombinasi dengan makanan berlemak penyerapan tertunda 45 menit
• Sehingga peak plasma yang harusnya dicapai 1.25 jam
pada keadaan puasa, pada keadaan dikombinasi dengan makanan berlemak menjadi 2.5 jam • Absorbsi melalui intramuskular hanya mencapai 60% jika dibandingkan dengan dosis yang sama jika diberikan lewat rute oral Distribusi • distribusi diazepam pada laki-laki sehat berkisar antara 0.8-1.0 L/kg. Diazepam berikatan dengan plasma protein hingga 98%. • Waktu paruh 1 jam hingga 3 jam
• solubilitas lipid yang tinggi dapat dengan cepat
masuk ke otak, dan organ lain diredistribusikan ke otot dan jaringan adiposa. • Diazepam bersifat transplasental pada fetus dan disekresikan dalam ASI (sebesar sepersepuluh yang ada di maternal plasma pada hari ke-3 – 9 post partum) Metabolisme • metabolisme oleh enzim hepatik (hepatic cytochrome enzyme isozyme/CYP450)bentuk metabolit aktif yaitu oxazepam, temazepam, dan desmethyldiazepam. Temazepam dan oxazepam dieliminasi dengan cepat oleh proses glukuronidasi. • waktu paruh pada dewasa 20-50 jam • pasien geriatri (di atas 40 tahun bertambah 1 jam untuk setiap usianya; neonatal, dan penyakit hepar (sirosis, hepatitis) dan gangguan renal eksresi • Waktu paruh diazepam inisial (1-3 jam) diikuti oleh waktu paruh terminal (20-50 jam atau ~48 jam). • Diazepam dan metabolit aktifnya diekskresikan lewat urin dalam bentuk sulfat dan konjugat glukuronida. Rata-rata kecepatan waktu pembersihan diazepam dalam tubuh manusia dewasa adalah 20-30 mL/menit farmakodinamik • reseptor benzodiazepine pada SSP dan lokasinya sejajar dengan neuron GABA.
GABA untuk neurotransmitter yang bersangkutan saluran klorida yang berdekatan lebih sering terbuka hiperpolarisasi dan menghambat letupan neuron.
• Efek klinis berbagai benzodiazepine tergantung pada
afinitas ikatan obat masing-masing pada kompleks saluran ion, yaitu kompleks GABA reseptor dan klorida. Interaksi obat • kadar plasma sebagian benzodiazepine dinaikkan oleh fluvoksamin Dosis dan sediaan • Status epileptikus – dewasa : 0,2 mg/kgbb dengan kec 5mg/menit, dosis dapat diulang tenggang waktu 15-20 menit – Dosis maks: 20-30 mg – Anak: 0,15-0,3 mg/kgbb (IV) 2menit dengan dosis maksimal 5-10 mg • Abortif kejang (epilepsi, kejang demam, status epileptikus) • Parenteral – Dewasa : pemberian pertama 5-10 mg IV dapat diulang interval 10-15 menit maksimal 30 mg jika kejang masih berlanjut. Apabila kejang sudah berhenti, mulai terapi maintenance. Pemberian diutamakan IV tapi jika tidak memungkinkan IM diperbolehkan. – Anak : dosis Diazepam 0.2-0.5 mg/kg IV kecepatan pemberian 2 mg/menit, maksimal 10 mg. – Geriatri : tidak melebihi setengah dosis dewasa • Rektal – Dewasa : 10 mg suppositoria dapat diulang – Anak : < 12kg dosis suppositoria 5 mg , ³12 kg dosis suppositoria 10 mg. Jika kejang tidak berhenti dalam 5 menit dapat diberikan dosis sup kedua sambil dibawa ke UGD. Maksimal pemberian 2 kali dosis supp pada prehospital. – Geriatri : tidak melebihi setengah dosis dewasa Sediaan • Injeksi : Diazepam 5mg/ml • Lar rektal: 5 mg/2,5ml dan 10mg/2,5 ml • Tablet : 2mg dan 5mg ( diazepam ) • Tablet: 0,5 mg,1mg,2mg (lorazepam) As valproat • Indikasi : Valproat telah diakui efektifitasnya sebagai obat untuk bangkitan lena, tetapi bukan merupakan obat terpilih karena efek toksiknya terhadap hati. Valproat juga efektif untuk bangkitan mioklonik dan bangkitan tonik-klonik. kontraindikasi • Hipersensitif terhadap obat • Gangguan pada liver • Ibu hamil farmakokinetik • Valproat menyebabkan hiperpolarisasi potensial istirahat membrane neuron, akibat peningkatan daya konduksi membrane untuk kalium. • Efek antikonvulsi valproat didasarkan meningkatnya kadar asam gama aminobutirat (GABA) di dalam otak. • Pemberian valproat per oral cepat diabsorbsi dan kadar maksimal serum tercapai setelah 1- 3 jam. • Dengan masa paruh 8-10 jam. Kadar darah stabil setelah 48 jam terapi. • Kira-kira 70% dari dosis valproat diekskresikan di urin dalam 24 jam Efek samping • Mengantuk • Sakit kepala • Konstipasi • Diare • Nyeri punggung • Perubahan suasana hati, emosional, tidak mampu berpikir jernih • Kejang di sebagian tubuh tertentu dan sulit dikendalikan • Gangguan penglihatan • Tinnitus • Perubahan nafsu makan dan berat badan • Rambut rontok. Interaksi obat • Antibiotik carbapenem: menurunkan kadar asam valproat dalam darah. • Salisilat: berisiko menyebabkan hepatotoksisitas (kerusakan organ hati) pada anak berusia di bawah 3 tahun. • Aspirin: meningkatkan kadar asam valproat. • Carbamazepine: meningkatkan risiko hepatotoksisitas dan keracunan carbamazepine, serta penurunan kadar asam valproat dalam darah. • Clozapine: menurunkan kadar clozapine dalam darah. • Clonazepam: meningkatkan risiko kejang jenis absen pada penderita epilepsi. • Olanzapine: meningkatkan risiko hepatotoksisitas. • Phenobarbital, nimodipine, nifedipine, lamotrigine, zidovudine, amitriptyline, dan benzodiazepin: meningkatkan kadar obat-obat tersebut dalam darah. • Rifampicin, phenytoin, dan phenobarbital: menurunkan kadar asam valproat dalam darah. • Topiramate: meningkatkan risiko keracunan amonia. Dosis • 3 x 200 mg/hari setelah 3 hari dosis naikkan menjadi 2x400 mg/hari