Anda di halaman 1dari 15

Nama Kelompok

 Adista Dekasari (170400313)


 Jamaluddin (170400328)
 M. Anang E. (170400321)
 Rizkia Nugroho (170400335)

TKK 4A
Optocoupler adalah komponen
elektronika yang berfungsi sebagai
penghubung berdasarkan cahaya optik. Tak
heran jika banyak orang menyebut komponen
yang satu ini dengan nama lain photocoupler,
optical isolator, maupun opto-isolator. Pada
umumnya, sebuah optocoupler punya dua
bagian utama yakni transmitter dan receiver.
2. Bentuk
3. Bagian-bagian Optocoupler
Transmitter
Pada transmitter dibangun dari sebuah
LED infra merah. Jika dibandingkan dengan
menggunakan LED biasa, LED infra merah
memiliki ketahanan yang lebih baik
terhadap sinyal tampak. Cahaya yang
dipancarkan oleh LED infra merah tidak
terlihat oleh mata.
Receiver
Pada bagian receiver dibangun dengan dasar
komponen phototransistor. Phototransistor merupak
an suatu transistor yang peka terhadap tenaga
cahaya.
Suatu sumber cahaya menghasilkan energi
panas, begitu pula dengan spektrum infra merah.
Karena spekrum infra mempunyai efek panas yang
lebih besar dari cahaya tampak, maka
phototransistor lebih peka untuk menangkap
radiasi dari sinar infra merah.
4. Prinsip Kerja
Optocoupler terdiri
dari sebuah komponen LED
yang memancarkan cahaya
infra merah (IR LED) dan
komponen Phototransistor
sebagai bagian yang
digunakan untuk
mendeteksi cahaya infra
merah.
Ketika LED menyala,
phototransistor akan peka
terhadap cahaya sehingga
Basis aktif (saturasi) dan
mengakibatkan Collector
terhubung ke Emittor.
5. Aplikasi
Aplikasi Optocoupler pada teknologi Hybrid
6. Wiring

{
No. Komponen/Pheriperal Pin Arduino

1. Pin 1 Optocoupler R1
2. Pin 2 Optocoupler Pin 7
3.
4.
Pin 3 Optocoupler
Pin 4 Optocoupler
{ -
GND
5. Pin 5 Optocoupler LED Pin 1
6. Pin 6 Optocoupler -
7. LED Pin 1 Pin 5 Optocoupler
8. LED Pin 2 R2
9. R1 VCC-Pin 1 Opto
10. R2 VCC-Pin 2 LED
8. PROJECT IDEA
Sensor Optocoupler Sebagai Switch
Untuk Menyalakan LED
Script Program
const int octo1 =2; //memberikan nama alias pada pin 2 dengan nama octo1
const int octo2 =3; //memberikan nama alias pada pin 3 dengan nama octo2

void setup(){
pinMode(octo1, OUTPUT); //deklarasikan sebagai output
pinMode(octo2, OUTPUT); //deklarasikan sebagai output
}

void loop(){
//membuat kondisi nyala mati pada octo1 dengan nilai tunda yang ditentukan
digitalWrite(octo1, HIGH);
delay(3000);
digitalWrite(octo1, LOW);
delay(1000);

//membuat kondisi nyala mati pada octo2 dengan nilai tunda yang ditentukan
digitalWrite(octo2, HIGH);
delay(3000);
digitalWrite(octo2, LOW);
delay(1000);
}
Daftar Pustaka
• https://www.sunfounder.com/learn/Super-Kit-V3-
0-for-Arduino/lesson-10-4n35-super-kit-v3-for-
arduino.html
• https://mikroavr.com/fungsi-rangkaian-
optocoupler/
• http://satriodamar.blogspot.com/2011/12/applikasi-
sensor-optocoupler-pada.html
• http://yosmedia.blogspot.com/2008/07/rangkaian-
driver-motor-dc.html#relayopto

Anda mungkin juga menyukai