• Kekuatan Liberalisme adalah bahwa milik pribadi diakui
sebagai cara penting untuk mewujudkan kebebasan pribadi. Kita semua menyetujui, kebebasan merupakan suatu nilai sangat hakiki bagi manusia. • Kelemahan Liberalisme adalah bahwa mereka kurang memperhatikan nasib kaum miskin dan orang yang kurang beruntung dalam perjuangan hidup, seperti kaum buruh dalam masyarakat berindustri. Kalau dirumuskan agak ekstrem, bagi liberalism miskin sama dengan malas. • Sosialisme mempunyai kekuatan yaitu mereka menemukan dimensi transindividual dari milik. Milik selalu mempunyai suatu fungsi sosial dan tidak pernah boleh dibatasi pada kepentingan pribadi saja. • Sosialisme juga mempunyai kelemahan yang terasa cukup besar bahkan menjadi fatal untuk sistem pemerintahan sosialistis. Ekonomi yang dijalankan menurut pandangan sosialisme demokratis memiliki nasib yang sama. Menuju Perdamaian • Liberalisme dan sosialisme dapat dilihat sebagai dua ideologi antagonis yang berjuang merebut hegemoni (kepemimpinan) di panggung politik ekonomi selama kira-kira satu setengah abad. Pada saat sekarang dua ideologi ini tampaknya mencapai titik perdamaian. Saat pergantian abad sekarang, liberalisme dan sosialisme dua-duanya gagal dan serentak juga berhasil, dua-duanya kalah dan serentak juga menang. Situasi ini mencuat di negara-negara industri di mana pertentangan historis antara liberalisme dan sosialisme berlangsung sekian lama. Sosialisme gagal karena harus mengakui keunggulan sistem ekonomi pasar bebas. • Sosialisme demokratis belum mati, tetapi mengalami banyak kesulitan dan sebenarnya kehilangan arah. Di negara-negara industri, serikat-serikat buruh dalam keadaan lesu dan jumlah anggota mereka menurun drastis. Salah satu sebab utama adalah bahwa cita-cita kaum buruh sebagian besar sudah tercapai. • Sosialisme berhasil karena negara-negara industri modern sudah menjadi welfare state atau negara kesejahteraan. Dengan welfare state dimaksudkan negara-negara memasang sebuah social safety net atau jaring pengaman sosial. Negara kesejahteraan mewujudkan sebuah gagasan etis yang selalu sudah menggerakkan sosialisme, yaitu perhatian kaum buruh dan mereka yang kecil dan sial dalam perjuangan hidup. Karena itu, negara kesejahteraan bisa dilihat sebagai keberhasilan sosialisme demokratis. Sistem welfare state didasarkan atas solidaritas antara angkatan kerja dan mereka yang tidak bisa bekerja (lagi) karena sakIt, menganggur atau sudah tua.