Anda di halaman 1dari 27

Muhammad Ariefin

Bahasa Indonesia kelas X

TEKS
LAPORAN
HASIL
OBSERVASI
Definisi
Teks laporan hasil observasi : teks
Fotografi yang berisi penjabaran umum
atau melaporkan sesuatu berupa
hasil dari pengamatan (observasi)
berdasarkan kenyataan/fakta
Grafik,
Laporan table, Observasi Catatan Fakta
kolom

Teks laporan hasil


observasi: teks laporan Video
peninjauan secara dan
cermat terhadap Audio
sesuatu atau fenomena
Fungsi dan Tujuan

berfungsi sebagai bertujuan untuk

laporan pertanggung jawaban sebuah tugas mengatasi persoalan


dan kegiatan pengamatan

informasi tepercaya menemukan hal baru

sarana dokumentasi mengambil kebijakan/keputusan

data kualitatif penelitian mengetahui perkembangan suatu


isu/permasalahan
Fungsi sosial

▪ buku rujukan
▪ dokumenter
▪ buku panduan
▪ laporan eksperimental (penelitian)
▪ presentasi kelompok
Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas

▪ Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat

ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topeng-topeng

tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya,

yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar

berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa

Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar

Sulawesi dan Maluku.


Struktur

Ide utama Ide penjelas


Pernyataan
Gapok Gapen
umum/klasifikasi

Deskripsi bagian Gapok Gapen

Deskripsi manfaat Gapok Gapen


Unsur kebahasaan

Nomina (K.Benda) — berupa benda, peristiwa/fenomena, tempat


• gunung sungai,
• keadaan penduduk, bencana alam, peristiwa budaya

Verba material (K. Kerja) — berupa kegiatan fisik


• jalan, makan, turun, naik, lari
• berlari, meminum, beranjak, berdiri

Kopula (Verba menghubungkan subjek dgn pelengkap) — mendefinisikan


• adalah, merupakan, yaitu, ialah

Verba yg mengelompokkan
• diklasifikasikan, dibedakan, digolongkan, dibagi

Kosakata teknis (ilmiah)


Pernyataan umum/Klasifikasi

▪ D’topeng Museum Angkut


D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota
Batu, Jawa Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan
dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada di satu
tempat yang sama. Tempat wisata ini sering kali disebut pula sebagai
museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai
model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak hanya berisi topeng,
tetapi juga berisi pameran benda-benda berupa barang tradisional
dan barang antik. Topeng, barang tradisional, dan barang antik
dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima jenis
berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu,
logam, kain, dan keramik.
Deskripsi Bagian

Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling


mendominasi tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di
museum ini. Topeng-topeng tersebut dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar
kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari
daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa
Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah
sekitar Sulawesi dan Maluku.
Deskripsi Manfaat

Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga


dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya,
D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi
benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan ilegal.
Derivasi
no kata jenis kata imbuhan imbuhan jenis me(N)/pe+ awal huruf
KPTS menjadi melebur
1 sebut verba disebut di verba contoh
kandung = mengandung
2 takut verba menakutkan me(N)-kan verba palu = memalu
susu = menyusu
3 mampu verba kemampuan ke-an nomina
tegur = menegur
4 getar verba getaran -an nomina
me(N)/pe + awal BCD
5 susu nomina menyusui me(N)- verba
baca = membaca |
6 asal nomina berasal ber- verba pembaca
cari = mencari |
7 isap verba mengisap me(N)- verba pencari
dayung = mendayung |
8 gigit verba menggigit me(N)- verba
pendayung
9 gigit verba gigitan -an nomina

10 teliti verba penelitian pe-an nomina


▪ Frasa adalah kelompok kata yang ▪ Klausa merupakan satuan
terdiri atas unsur inti dan unsur gramatikal yang berupa
keterangan yang tidak melampaui kelompok kata, yang sekurang-
batas fungsi sintaksis. kurangnya terdiri atas subjek dan
predikat, dan yang berpotensi
▪ Artinya, frasa tidak dapat menjadi kalimat.
menduduki dua fungsi yang
berbeda dalam kalimat sekaligus, ▪ Sementara itu, kalimat adalah
misalnya, satu frasa menduduki satuan bahasa terkecil yang dapat
fungsi subjek dan predikat. mengungkapkan pikiran yang
utuh atau setiap tuturan yang
▪ Jika suatu kelompok kata dapat mengungkapkan suatu
menduduki dua fungsi yang informasi secara lengkap.
berbeda (berarti telah melampaui
batas fungsi), kelompok kata itu
disebut kalimat, bukan frasa.
▪ Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat
berdiri sendiri.
▪ Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang
bersifat nonpredikatif.
▪ Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa
kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas
subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat.
▪ Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif
berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan
secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
Kalimat Kepakaran Teguh diakui banyak orang.
Fungsi S P O K Pel
Kategori N N V Adj N
F. N V F. Nomina

Kalimat Angin berembus kencang.


Fungsi S P Pel
Kategori N V Adj

Kalimat Angin yang berembus kencang merubuhkan pohon.


Fungsi S P O
Kategori N Partikel Verba Adj Verba Nomina
Frasa Angin yang berembus kencang
Aspek Inti Atribut

Klausa Konjungsi Klausa


Kalimat Angin berembus dan laut bergelombang
Fungsi S P Konj. S P
Kategori N V partikel N V
Kalimat Kepakaran Teguh diakui banyak orang.
Fungsi S P O K Pel
Kategori N N V Adj N
F. N V F. Nomina

Kalimat Angin berembus kencang.


Fungsi S P Pel
Kategori N V Adj

Kalimat Angin yang berembus kencang merubuhkan pohon.


Fungsi S P O
Kategori N Partikel Verba Adj Verba Nomina
Frasa Angin yang berembus kencang
Aspek Inti Atribut

Klausa Konjungsi Klausa


Kalimat Angin berembus dan laut bergelombang
Fungsi S P Konj. S P
Kategori N V partikel N V
Frasa dan Kalimat

1 2
angin Orang itu sangat ramah.
angin yang berhembus Orang yang sangat ramah itu tetangga ibuku.
angin yang berhembus sepoi-sepoi Orang yang berjalan dengan ibuku itu adalah
adik sepupuku.
angin yang berhembus dengan kencang Orang yang berjalan melenggang itu ialah
pamanku.
Jenis Frasa
frasa nominal frasa adjektival frasa verbal frasa numeral frasa preposisional

baju lima potong agak cantik akan pulang dua orang (guru) di kamar
penuh sekali
beras dari Karawang kurang penuh sedang membaca lima helai (kain) ke Surabaya
penuh sekali

gedung sekolah lebih dewasa sering menangis sepuluh kilogram dari Jakarta
dewasa sekali (tepung)
orang lama sangat sabar sudah pergi tiga ekor (kadal) dalam Pasal 12
sabar sekali
yang dari Bandung tidak baik tidak belajar tujuh buah dengan cepat
baik sekali (rambutan)

pada ayat (3)

terhadap ketentuan
ini
atas kehadirannya
KALIMAT SIMPLEKS

▪ Kalimat simpleks yang lazim disebut dengan ▪ S= Subjek


kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya
terdiri atas satu klausa atau satu struktur ▪ P= Predikat
predikat. Satu struktur predikat di dalam
kalimat dapat berupa ▪ O= Objek
▪ (a) (S-P);
▪ Pel= Pelengkap
▪ (b) (S-P-O);
▪ K= Keterangan
▪ (c) (S-P- Pel);
▪ (d) (S-P-O-Pel); atau
▪ (e) (S-P-K).
▪ (f) predikat (P).
Contoh Kalimat

▪ a. Orang itu guru kami. (S-P)


▪ b. Kartini sedang membuat surat jawaban. (S-P-O)
▪ c. Kepakaran Teguh diakui banyak orang. (S-P-Pel)
▪ d. Sulaeman mengajari anaknya melukis. (S-P-O-Pel)
▪ e. Kami berangkat pukul 07.30. (S-P-K)
▪ f. Minggir! (P)
KALIMAT KOMPLEKS

▪ Kalimat kompleks yang lazim disebut kalimat majemuk bertingkat


adalah kalimat yang terdiri atas klausa utama dan klausa
subordinatif.
▪ a. Supriyati tetap berangkat meskipun hari telah gelap. (87)
▪ b. Ketika hujan turun, Hermawan masih berada di atas bus.
Ciri klausa subordinatif

▪ sejak, semenjak ▪ walaupun, meskipun,


▪ ketika, sambil, selama kendatipun, sekalipun,

▪ setelah, sebelum, sehabis, ▪ sehingga, sampai, maka


selesai ▪ dengan, tanpa
▪ asalkan, apabila, jika, jikalau, ▪ bahwa
manakala, tatkala
▪ yang
▪ seandainya, seumpama
▪ agar, supaya
Sekian dan Terima kasih

but
▪ “Rugi kalau stress, mending kita bekerja
How I feel after see this keras. Wali kelasku pernah memberi
motivasi yang sangat mengena di hati.
slides Katanya, kalau ingin sukses dan
berprestasi dalam bidang apa pun, maka
lakukanlah dengan prinsip 'saajtahidu
fauzq mustawa al-akhar'. Bahwa aku
akan berjuang dengan usaha di atas rata-
rata yang dilakukan orang lain.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara

Anda mungkin juga menyukai