2) Respon perilaku
Biasanya ditunjukan oleh pasien, antara lain mengubah posisi
tubuh, mengusap bagian yg sakit, menopang bagian yg
nyeri, mengertakan gigi,menunjukan ekspresi wajah
meringis, mengerutkan alis, ekspresi verbal menangis,
mengerang, mengaduh, menjerit atau meraung.
3) Respon afektif
Respon ini diperhatikan oleh seorang perawat didalam
melakukan pengkajian terhadap pasien dengan gangguan
rasa nyeri.
Lanjutan..
• 4) pengaruh nyeri terhadap kehidupan klien
• Perwat hendaknya mengkaji, tujuannya ialah untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan klien dalam
berpartisipasi terhadap kegiatan2 sehari2 sehingga
perawat juga mengetahui sejauh mana dia dapat
membantu program aktivitas pasien.
• 5 ) persepsi klien tentang nyeri
• Perwat hendaknya mengkaji persepsi klien terhadap
nyeri yg ia alami dengan proses penyakit atau hal lain
dalam diri dan lingkungan
• 6) mekanisme adaptasi klien terhadap nyeri
• Cara2 yg dapat klien gunakan untuk menurunkan nyeri
yg ia alami
• 2. DIAGNOSIS
• Pada langkah ini perawat berusaha
memahami tentang keberadaan nyeri klien yg
dapat mencetuskan masalah keperawatan
lainnya. Penegakan diagnosis yg akurat dapat
dilaksanakan apabila data dan analisis
pengkajian yg dilakukan cermat dan akurat
3. INTERVENSI
• Pd tahap ini perawat melakukan perencanaan
keperawatan. Perencanaan yg dibuat untuk nyeri klien
diharapkan berorientasi untuk memenuhi hal2 berikut:
a. Pasien melaporkan adanya penurunan nyeri
b. Pasien melaporkan adanya peningkatan rasa nyaman
c. Pasien dapat mempertahankan fungsi fisik dan
psikologis yg dimiliki
d. Pasien dapat menjelaskan faktor2 penyebab nyri
e. Pasien dapat memakai terapi yg diberikan untuk
mengurangi rasa nyeri saat dirumah
4. Implementasi
• a. Tindakan farmakologis
• Tindakan dalam penanganan nyeri berusaha mengkombinasikan penggunaan
obat2an analgesik dan obat2an adjuvan yg efektif untuk mengontrol nyeri klien.
• b. Tindakan non- invasif
• Digunakan untuk mendukung terapi farmakologis yg sudah diberikan jenis
tindakannya antaralain :
1) Dibentuk hub terapetik antara perawat dan klien
2) Bimbingan antisipasi
3) Relaksasi
4) Imajinasi terbimbing
5) Distraksi
6) Akupuntur
7) Biofeedback
8) Stimulasi kutaneus
9) Akupresur
10) Psikoterapi
c. Tindakan infasif/ pembedahan
Tindakan ini dilakukan apabila tindakan non invasif tidak dapat membebaskan nyeri
5. EVALUASI
• Evaluasi keperawatan terhadap pasien dengan
masalah nyeri dilakukan dengan menilai
kemampuan dalam respons rangsangan nyeri,
diantaranya klien melaorkan adanya
penurunan rasa nyeri, mampu
mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yg
dimiliki, serta mampu mengunakan terapi
yang diberikan untuk mengurangi rasa nyeri.