Anda di halaman 1dari 46

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN JIWA


Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
RSUP Sanglah Denpasar

Modul Ruangan
TANDA DAN GEJALA KLINIS PSIKIATRI

Presented by: dr. Pingkan Firdaus Ivada


Mentored by : dr. Lely Setyawati, SpKJ(K)

Dibawakan pada pertemuan ilmiah program pendidikan dokter spesialis FK UNUD diruang Pertemuan
Sekretariat Psikiatri RSUP Sanglah tanggal 11 April 2019 pukul 13.00 wita dengan pembimbing
dr. Lely Setyawati, Sp.KJ(K)
• Modul Kolegium Psikiatri : • Kaplan & Sadock’s Comprehensive
Textbook of Psychiatry:
1. Observasi
1. Appearance & behavior
• Penampilan
2. Eye contact
• Kesadaran
3. Motor activity
• Perilaku psikomotor 4. Mood
2. Percakapan 5. Affect
• Atensi dan Konsentrasi 6. Speech
• Pembicaraan dan Proses Pikir 7. Thought process/form
• Orientasi 8. Thought content
• Memori 9. Perception
• Afek 10. Risk assesment
3. Eksplorasi 11. Cognition
• Suasana Perasaan (Mood) 12. Insight
• Tingkat energi 13. Judgment
• Persepsi
• Isi pikir
• Tilikan (Insight)
• Daya Nilai (Judgment)
Penilaian Status Mental :
I. Observasi, kita mendapatkan tanda
II. Percakapan
III. Eksplorasi, kita menggali gejala
Yang diamati :
1. PENAMPILAN
-Higiene dan cara berpakaian
-Gaya berjalan
-Jenis kelamin
-Usia (tua atau muda)
-Status nutrisi
-Kontak mata
2. KESADARAN
- Apatis (lethargy) menggambarkan gangguan medis umum
seperti delirium, demensia, kondisi amnesia.
- Stupor psikogenik
- Ada/tdk riw. penurunan kesadaran, seperti samnolen, sopor,
koma
OBSERVASI
Continuous….

3. PERILAKU PSIKOMOTOR :
 gerakan psikomotor (symbolic gesture,
ilustratif, bertujuan atau tidak);
 gerakan abnormal kompleks (stupor,
excitement, impulsif);
 gerakan karena neuropatologi misal tremor,
tic, chorea, akathisia, tardive dyskinesia.
OBSERVASI
Continuous….

3. PERILAKU PSIKOMOTOR
1. EKOPRAKSIA Peniruan gerakan yang patologis seseorang pada orang
lain

2. Katatonia Kelainan motoric dalam gangguan non organik

a. Katalepsi Posisi tidak bergerak dipertahankan terus menerus

b. Catatonic Aktivitas motoric yang teragitasi, tidak bertujuan, dan


exitement tidak dipengaruhi oleh stimulus eksternal

c. Rigiditas Penerimaan postur yang kaku yang disadari, menentang


katatonik usaha untuk digerakkan

d. Posturing Penerimaan postur yang tidak sesuai atau aneh yang


katatonik disadari, dipertahankan dalam waktu yang lama.
OBSERVASI
Continuous….

3. PERILAKU PSIKOMOTOR
e. Cerea Seseorang dapat diatur dalam suatu posisi yang
flexibilitas kemudian dipertahankannya; anggota tubuh bisa
(Flexibilitas dibuat seperti halnya lilin
Lilin)
f. Akinesia Berkurangnya pergerakan fisik
3. Negativisme Tahanan tanpa motivasi terhadap semua usaha atau
instruksi untuk digerakkan

4. Katapleksi Hilangnya tonus otot dan kelemahan secara merata


yang dicetuskan oleh keadaan emotional
5. Streotipik Pola tindakan fisik atau bicara yang terfiksasi dan
berulang
OBSERVASI
Continuous….

3. PERILAKU PSIKOMOTOR
6. Mannerisme Pergerakan tidak disadari yang mendarah daging
dan kebiasaan

7. Diskinesia Kesulitan untuk melakukan suatu gerakan


involunter, pada gangguan ekstra piramidal

8. Hipoaktivitas Penurunan aktivitas motoric dan kognitif, seperti


(hypokinesia) pada retardasi psikomotor; perlambatan pikiran,
pembicaraan, dan pergerakan yang dapat dilihat

9. Mimikri Aktivitas motoric tiruan dan sederhana pada anak


anak
OBSERVASI
Continuous….

3. PERILAKU PSIKOMOTOR
10. Agresi Tidakan yang kuat dan diarahkan bertujuan yang
mungkin verbal atau fisik; bagian motoric dari afek
kekerasan, kemarahan atau permusuhan
11. Mutisme Tidak bersuara tanpa kelainan struktural

12.Overaktivitas
a. Agitasi Overaktivitas motoric dan kognitif yang berlebihan,
psikomotor biasanya tidak produktif dan sebagai respons dari
ketegangan.
b.Hiperakti Kegelisahan, agresif, aktivitas destruktif, seringkali
vitas berkaitan dengan patologi otak yang mendasarinya
c. Tic Pergerakan motoric yang spasmodic dan tidak
disadari
OBSERVASI
Continuous….

3. PERILAKU PSIKOMOTOR
d.Akathisia Perasaan subjektif tentang ketegangan motoric
sekunder, dari medikasi antipsikotik atau lainnya,
yang menyebabkan kegelisahan, melangkah bolak
balik, duduk dan berdiri berulang ulang

e.Kompulsi Impuls yang tidak terkontrol untuk melakukan suatu


tindakan secara berulang ulang. Seperti kleptomania,
ritual, tremor
13. Perlambatan aktivitas motoric disertai dengan suatu
Bradykinesia penurunan gerakan spontan yang normal
14. Chorea Pergerakan yang cepat, tersentak-sentak dan tidak
bertujuan yang terjadi secara serampangan dan
dengan sendirinya/tanpa sengaja
Dalam percakapan pemeriksa sering kali belum dapat
menentukan masalah utama dari diri pasien, namun dapat
mengevaluasi banyak hal, seperti:
1. Atensi dan konsentrasi
2. Pembicaraan dan Proses Pikir
3. Orientasi
4. Memori
5. Afek
PERCAKAPAN
Continuous….

1). ATENSI & KONSENTRASI


Ketika bertemu dengan pasien baru, pemeriksa dapat menanyakan
pasien datang dengan siapa, dimana ia memarkir kendaraannya, atau
kapan ia membuat janji untuk datang pada pemeriksa saat ini.

Dari pertanyaan tersebut, pemeriksa dapat menentukan seberapa besar


atensi, konsentrasi, orientasi dan memori. Jika pasien menjawab singkat,
coba untuk mendapat informasi yang lebih banyak dan detail.

Monitor apakah pasien dapat tetap mengikuti pertanyaan pemeriksa


atau beralih. Apakah konsentrasi pasien hanya terbatas pada subyek
yang menarik baginya? Dapatkah pasien berkonsentrasi saat ia sedang
bicara atau mendengarkan pemeriksa?
PERCAKAPAN
Continuous….

2). PEMBICARAAN dan PROSES PIKIR


PEMBICARAAN
Merupakan bentuk yang terucap dari apa yang dipikirkan pasien.
Gangguan pada pembicaraan dapat menentukan adanya
gangguan pada proses pikir, namun tidak selalu demikian.
• ada atau tidak gangguan artikulasi
• intonasi/nada suara : mania, depresi, psikotik
• arus pembicaraan : berkesinambungan, breaking/interupsi,
blocking, dll
• kata baru yang tak dipahami : word salad, parafasia,
neologisme
PERCAKAPAN
Continuous….

PROSES PIKIR
Perlu dibedakan adanya gangguan proses pikir dan gangguan
dalam pembicaraan

3 kriteria untuk menilai pikiran pasien :


• konsep kata yang digunakan;
• kekuatan asosiasinya; dan
• penggunaan kata yang bertujuan
PERCAKAPAN
Continuous….

Konsep Kata:
pasien menggunakan kata dengan arti yang konkrit dan
overinclusive. Contohnya:
1. Proses Pikir konkrit
Pemeriksa: apa yang membawa Anda datang ke sini?
Pasien : mobil, saya datang dengan mobil
Pemeriksa: maksud saya, problem apa yang Anda miliki?
Pasien : saya tidak memiliki masalah dengan mobil kami,
perjalanan baik dan saudara saya yang mengemudikan

2. Overinclusive (pasien memasukkan masalahnya sebagai bagian


dari suatu skema permasalahan yang besar)
Pemeriksa: apa yang membawa Anda ke sini?
Pasien: Barat. Segala yang datang dari hangat ke dingin, dari
barat akan muncul.

Kekuatan asosiasi & pemakaian kata bertujuan:


assosiasi yang digunakan pasien berbeda-beda
PERCAKAPAN
Continuous….
ARUS PIKIR
Perseverasi respon yang menetap terhadap D: "Bapak, nama saya siapa?"
P: "Sherly."
stimulus sebelumnya meski
D: "Kalau yang pakai kerudung putih itu
telah diberikan stimulus baru siapa?"
P: "Sherly."
D: "Kalau yang baju merah itu Namanya
siapa?"
P: "Sherly.”
Verbigerasi pengulangan kata atau kalimat D: Bapak kalau di rumah ngapain aja?"
P: DVD film, DVD film, DVD film."
tertentu tanpa makna
Clang asosiasi kata-kata yang mirip D: "Bapak, sekarang hari apa ya?"
P: "Jalan-jalan naik ojek, sabar jek,
association bunyinya tapi beda maknanya,
hahaha..."
kata-kata tak memiliki hubungan
yang logis, sajak dan permainan
kata dapat mendominasi perilaku
verbal
Blocking interupsi tiba-tiba di arus pikir D: "Bapak semalam bisa tidur?"
P: "Banyak yang ganggu dok ......... sabar
sebelum ide atau pikiran selesai
dok. Saya............(diam).
diungkapkan
PERCAKAPAN
Continuous….
ARUS PIKIR
Flight of permainan kata-kata atau D: "Bapak rumahnya dimana?"
P: "Di Cikoneng dok, jauh rumahnya dok.
ideas verbalisasi kontinyu dan cepat
Kalau dokter main ke sana saya terkenal
yang menghasilkan perpindahan dok di Cikoneng. Ada Pak RT yang baik
konstan dari satu ide ke ide yang sama saya, dok. Kasih kerja saya dok. Dok
lain. harga DVD berapa ya? Saya mau beli dok.
Biar bisa nonton film. Dok senang
nonton? Di Cikoneng semua senang
nonton dok. Dok nanti ke Cikoneng ya!"

Neologisme kata baru yang diciptakan oleh D: "Bapak tadi malam bisa tidur?"
P: "Ngasa, dok."
pasien, seringkali dengan
D: "Ngasa itu apa, Pak?"
menggabungkan suku kata dari P: "Nggak bisa, dok (sambil tertawa)."
kata kata lain, untuk alasan
psikologis yang idiosinkrasi
Inkoherensi pikiran yang secara umum tidak D: "Bapak sudah mandi?"
P: "Malam, ayam, pergi, cari, uang, dok."
dapat dipahami, pikiran atau
kata-kata tanpa hubungan logis
maupun tidak sesuai tata bahasa
mengakibatkan disorganisasi
PERCAKAPAN
Continuous….
ARUS PIKIR
Ekolalia pengulangan kata atau kalimat yang D: “Apa ibu mau minum jus?”
P: “Mau minum jus?”
diucapkan seseorang yang bersifat
psikopatologis, cenderung berulang dan
persisten, dapat diucapkan dengan
intonasi mengejek atau terputus-putus
Irrelevan jawaban yang tidak selaras dengan D:”Sekarang ada dimana pak?”
P:“Dihatimu dong, cepatlah
pertanyaan yang diajukan
datang!”
Word salad pencampuran kata-kata atau frase yang D: "Bapak tinggal di mana, Pak?"
P: "Cing cangkeling, welcome
inkoheren
dok, bosan pisan abdi."

Derailment penyimpangan yang mendadak dalam D : Apa yang membawa anda ke


sini?
(keluar dari pikiran tanpa penghambatan (blocking)
P : Saya punya pendapat ini
jalur) kadang-kadang digunakan bersamaan dengan tetangga saya dan
dengan assosiasi longgar mereka memulai untuk
.....(diam) Seharusnya tidak ada
seorangpun yang mendukung
orang itu.
PERCAKAPAN
Continuous….

ARUS PIKIR
Assosiasi aliran pikiran berupa D: "Bapak kenapa bisa dirawat di RS ini?"
P: "Saya mah Bu orang baik, taat kepada
longgar perpindahan ide dari satu
Allah. Saya ingin pergi keliling dunia. Mau
subjek ke subjek lain tanpa beli TV dan rumah. Saya juga mau kawin
sama sekali berhubungan sama Dewi bu, Dewi cantik."

Sirkumstansial pasien melantur ke hal-hal D: "Bapak kenapa sering ganggu anak-


anak?"
yang tidak penting dan
P: (agak panjang..) "Saya kan tinggal dengan
pikiran yang tidak sesuai kakak, dok. Saya kan kalau pagi kerja sampai
sebelum mencapai ide jam 10, terus saya pulang naik motor teman
utama. saya pinjam. Terus rusak, saya dimarahin
kakak saya, dok. Saya kesal. Saya keluar
rumah di luar banyak anak-anak. Saya main
dengan mereka lalu ditimpuk sama mereka.
Jadi saya ledekin aja mereka.

Tangensial pasien menjawab dengan D: “Bapak sedang apa?”


P: “saya tadi pagi nonton berita, saya belum
pernyataan umum tanpa
makan, saya lihat pesawat lewat,
menjawab pertanyaan. kemudian saya mau beli jeruk.”
3) Orientasi
“ kemampuan individu untuk mengenali obyek / situasi
sebagaimana adanya”

• Orientasi tempat
• Orientasi waktu
• Orientasi orang
4) Memori
“Proses penyimpanan informasi di dalam otak yang kemudian
diingat kembali ke alam sadar“

Tingkatan memori:
• Segera (detik-menit)
• Jangka pendek (hari)
• Jangka menengah (bulan)
• Jangka panjang (tahun-lama)
PERCAKAPAN
Continuous….

5). AFEK
“Manifestasi respon emosi pasien yang tampak dan terdengar
terhadap kejadian eksternal dan internal yang dialami pasien,
berlangsung relatif singkat”

Dinilai dari respon pasien, postur, gerakan wajah, gerakan reaktif,


cara berpakaian dan pembicaraan pasien

 Penilaian afek meliputi :


1. dimensi primer :
kualitas, intensitas, durasi dan keserasian dengan stimuli
2. dimensi sekunder :
rentang (range) dan kontrol terhadap afek
PERCAKAPAN
Continuous….

5) AFEK
1. Luas : afek pada rentang normal, dimana emosi luas dan
beragam (baik dalam ekspresi wajah, irama suara, dan
gerakan tubuh) yang serasi dengan suasana yang
dihayatinya

2. Menyempit :
ekspresi emosi yang terbatas, intensitas dan keluasan
ekspresi emosi berkurang, terlihat dari ekspresi wajah dan
bahasa tubuh yang kurang bervariasi
PERCAKAPAN
Continuous….

Afek

3. Menumpul :
penurunan serius dalam kemampuan ekspresi emosi, yang
tampak dari tatapan mata kosong, irama suara monoton, bahasa
tubuh sangat kurang.

4. Mendatar :
kehilangan ekspresi emosi, lebih berat dibandingkan afek
menumpul, yang tampak dari ekspresi wajah datar, pandangan
mata kosong, sikap tubuh kaku,, gerakan sangat minimal, dan
irama suara datar seperti “robot”
PERCAKAPAN
Continuous….

Afek
5. Serasi :
keadaan normal dari ekspresi emosi, dimana ekspresi emosi serasi
dengan suasana yang dihayati

6. Tidak serasi :
ekspresi emosi yang tidak cocok dengan suasana yang dihayati,
misal menceritakan suasana duka cita namun dengan wajah riang
atau tertawa

7. Labil :
perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba, yang tidak
berhubungan dengan stimulus eksternal
• Pasien kooperatif tidak sedang gaduh gelisah
• Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Keinginan suicide atau homicide
2. Kondisi organik/medik pasien
3. Penggunaan alkohol dan zat psikoaktif lain
4. Gangguan penilaian realita (waham, halusinasi)

• Yang dinilai :
mood, level energi, persepsi, isi pikir, tilikan dan daya nilai
(judgement)
EKSPLORASI
Continuous….

1) MOOD
“Mood adalah suasana perasaan yang menetap, bertahan lama, bersifat
pervasif, yang mewarnai persepsi seseorang”

Dimensi penilaian mood :


- Kualitas mood :
tema perasaan dan ditanyakan kepada pasien
- Stabilitas mood :
dinilai dalam 1 hari dengan menanyakan kepada pasien saat
wawancara, ada variasi diurnal atau tidak
- Reaktivitas mood :
tak ada reaktivitas pada depresi endogen
- Intensitas mood :
bervariasi antara intens dan dangkal
- Durasi mood :
lamanya mood menggambarkan diagnosis, misal : depresi mood
bertahan lebih 2 minggu
EKSPLORASI
Continuous….

1) MOOD
1. Eutimia : Suasana perasaan direntang normal, memiliki
penghayatan perasaan yang luas dan serasi dengan irama
hidup.

2. Hipotimia. Suasana perasaan secara pervasif diwarnai


dengan sedih dan murung. Tenggelam dengan kesedihan,
-subjektif mengeluh tentang kesedihan & kehilangan
semangat
-objektif terlihat sikap murung dan lamban.

3. Hipertimia : diperlihatkan dengan semangat dan gairah


yang berlebihan terhadap aktivitas hidupnya. Menjadi
lebih hiperaktif,enerjik,semangat dan itu semua berlebih
EKSPLORASI
Continuous….

Mood
4.Disforia : suasana perasaan yang tidak menyenangkan.
Diungkapkan dengan rasa jenuh, jengkel, bosan.

5. Eforia.
Perasaan gembira, sejahtera, sukacita, senang, yang berlebihan.

6. Ekstasia.
Perasaan yang diwarnai kegairahan yang meledak-ledak.

7. Aleksitimia.
Sulit menghayati suasana perasaannya. Emosi yang dangkal dan
datar. Sulit mengungkapkan perasaannya. Misal, pasien terlihat
bersikap biasa saja ketika keluarga/sahabatnya berpulang.
EKSPLORASI
Continuous….

Mood
8. Anhedonia.
Kehilangan minat dan perasaan senang dengan berbagai aktivitas
hidup.

9. Kosong.
Emosinya dangkal sekali. Sedikit bahkan tidak sama sekali
memiliki penghayatan perasaan.
Biasanya ditemukan pada pasien skizofrenia kronis.

10. Labil.
Pergantian sedih, cemas, eforia, muncul bergantian tak terduga.

11. Irritabel.
Perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, cepat marah.
EKSPLORASI
Continuous….

2) TINGKAT ENERGI
tanyakan tentang aktivitas 24 jam terakhir, ada hendaya (ada
energi yang berlebihan, menurun, atau hilang sama sekali)

3) PERSEPSI
halusinasi : persepsi sensorik palsu yang tidak dikaitkan dengan
stimulus eksternal yang nyata
ilusi : persepsi atau interpretasi yang salah akan stimulus
sensorik eksternal yang nyata
Derealisasi : Perasaan aneh tentang lingkungannya yang tidak
sesuai dengan kenyataan
Depersonalisasi : Perasaan aneh terhadap diri sendiri / merasa
bahwa pribadi tidak seperti biasa
EKSPLORASI
Continuous….

3) PERSEPSI
JENIS CARA BERTANYA OBSERVASI
PEMERIKSA
1. HALUSINASI
H. AUDITORIK • Apakah Anda mendengar: • Memiringkan
- suara-suara atau kegaduhan yang tidak atau
dapat didengar oleh orang lain? mengarahkan
- suara yang mengajak bercakap-cakap? telinga ke arah
- suara yang menyuruh melakukan sesuatu tertentu atau
yang berbahaya? menutup
• Kapan Anda mendengar suara-suara telinga
tersebut? • Marah-marah
• Pada situasi apa Anda mendengar suara tsb? tanpa sebab
• Apa yang sudah Anda lakukan, ketika • Pasien tampak
mendengar suara tersebut? bicara atau
• Bagaimana persaan Anda mendengar suara tertawa sendiri
tsb?
• Seberapa sering Anda mendengar suara tsb?
EKSPLORASI
Continuous….

Persepsi
JENIS CARA BERTANYA OBSERVASI
PEMERIKSA
H. VISUAL • Apakah Anda melihat bayangan-bayangan • Menunjuk-
yang tampaknya tidak dapat dilihat orang nunjuk ke
lain? arah
• Kapan Anda melihat bayangan tersebut? tertentu
• Seberapa sering Anda melihat bayangan • Ketakutan
tersebut? pada
• Pada situasi apa Anda melihat bayangan sesuatu
tersebut? yang tidak
• Apa yang sudah Anda lakukan, ketika jelas
melihat bayangan tersebut?
• Bagaimana perasaan Anda melihat
bayangan tersebut?
EKSPLORASI
Continuous….

Persepsi
JENIS CARA BERTANYA OBSERVASI
PEMERIKSA
H. OLFAKTORIS • Apakah Anda mencium bau tertentu • Menghidu seperti
yang menjijikkan? sedang membaui
• Kapan Anda mencium bau tersebut? bau-bauan
• Pada situasi apa Anda mencium bau tertentu
tersebut? • Menutup hidung

H. GUSTATORIK Apakah Anda merasakan rasa yang • Sering meludah


aneh? • Muntah
H. TAKTIL • Apakah Anda merasakan sesuatu • Menggaruk
yang menjalar di tubuh? permukaan kulit
• Kapan Anda merasakan sesuatu yang
menjalar di tubuh tersebut?
• Pada situasi apa Anda merasakan
sesuatu yang menjalar di tubuh?
EKSPLORASI
Continuous….

Persepsi
JENIS CONTOH
2. ILUSI • Sewaktu kita berkendaraan dan
melihat benda-benda bergerak.
• Pepohonan atau tetumbuhan di
tepi jalan sepertinya bergerak
menjauh atau mendekat

3. DEPERSONALISASI Apakah ada Perasaan yang sangat


DAN DEREALISASI berbeda
terhadap diri dan lingkungan yang Anda
rasakan?
EKSPLORASI
Continuous….

4) ISI PIKIR
#. Miskin ide Pikiran yang hanya memberi sedikit informasi
karena hampa, pengulangan kosong atau kalimat
yang samar

#. Ide Idenya tidak dapat dikoreksi dengan alasan yang


berlebihan logis, meskipun terkadang ide tsb tidak sepenuhnya
salah, kepentingannya dilebih-lebihkan

#. WAHAM Keyakinan yang salah, didasarkan pada kesimpulan


yang salah tentang realitas eksterna, tidak
konsisten dengan latar belakang, intelegensia dan
budaya pasien, tidak dapat dikoreksi dengan
penalaran
“Apakah anda pernah memiliki pikiran yang aneh
atau tidak biasa?”
EKSPLORASI
Continuous….

Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
a. Waham Keyakinan bahwa seseorg akan “saya tahu semua keluarga saya
Curiga ingin menghancurkan hidup
merugikan / mencederai saya, karena mereka iri dengan
dirinya kesuksesan saya”

b. Waham Kejar Keyakinan merasa dirinya “Apakah anda merasa orang-


dikejar2 dan selalu diikuti orang memata-matai anda?”
orang lain

c. Waham Keyakinan yg keliru berasal dr “Apakah anda takut pasangan


Cemburu anda tidak jujur? bukti apa yang
cemburu yg patologis ttg anda miliki?”
pasangan yg tidak setia
d. Waham Bizarre Keyakinan palsu yg aneh, “makhluk angkasa luar
menanamkan elektroda di dalam
mustahil dan tidak masuk akal otak saya?”
EKSPLORASI
Continuous….

Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
e. Waham Keyakinan bahwa dirinya ““Saya ini raja sedunia” atau
Kebesaran “saya ini pejabat di departemen
memiliki kekuatan kesehatan lo..” atau “Saya punya
khusus/kelebihan yg berbeda tambang emas..”
dg org lain.
f. Waham Keyakinan yg keliru melibatkan “Saya sakit kanker”. Setelah
Somatik fungsi tubuh pemeriksaan Lab, tidak
ditemukan. ”Otak sy meleleh”

g. Waham Keyakinan bahwa diri dan “Ini kan alam kubur saya, semua
Nihilistik yang ada di sini adalah roh”
lingkungannya / dunia tidak
ada / menuju kiamat
h. Waham Agama Keyakinan thd suatu agama scr “Saya ini Tuhan/ nabi.”

berlebihan,
EKSPLORASI
Continuous….

Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
#Though Pikiran dari luar dipaksa masuk “Tn.X di TV menggunakan kepala
insertion / disisipi oleh orang lain / saya untuk berpikir”
kekuatan lain

#Thought Pikirannya dapat diketahui “Kepala saya seperti radio yang


broadcasting oleh orang lain, tersiar di udara dapat menyiarkan isi pikir saya
pada semua orang, sehingga
dapat didengar”
#Thought Pikirannya ditarik oleh orang “Suatu malam, terjadi angin
withdrawal lain atau kekuatan lain besar yang memompa dan
menarik seluruh pikiran saya
keluar dari kepala saya”
EKSPLORASI
Continuous….

Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
#Insertion of Mengalami perasaan adanya “Atasan saya memberi tatapan
sensation kekuatan yang mengontrol yang berjalan sampai ke dalam
(pasivitas tubuh saya dan memberikan
somatik) sensasi pada daerah genital saya”
#Insertion of Impuls dari luar diri pasien “Ada kekuatan jahat yang
impulse ditanamkan dalam diri pasien menggerakan kepala saya dan
membuat saya melihat pada tubuh
laki-laki”
#Insertion of Kekuatan luar menarik dan Komputer universitas mengirimkan
outside will mengontrol tindakan pasien impuls-impuls ke seluruh otot saya
dan membuatnya bergerak,
mengontrol tindakan saya”
EKSPLORASI
Continuous….

Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
# Insertion of Agen di luar diri pasien “Saudara saya yang sudah
Feelings memproyeksikan perasaannya meninggal menyalurkan
ke pasien kemarahannya pada saya. Ia
berteriak dan menangis, serta
menggunakan tubuh saya untuk
berperilaku seperti itu”
# Delusional Pengalaman inderawi yg tak “Dokter menyilangkan kakinya,
perception wajar, yg bermakna sangat kemudian saya tahu ia menyuruh
khas bagi dirinya saya untuk pulang dan
melakukan masturbasi”
EKSPLORASI
Continuous….

Isi Pikir
#. KOPROLALIA Secara kompulsif mengeluarkan kata-kata kotor

#. HIPOKONDRIA Kekhawatiran yang berlebihan akan kesehatan yang


tidak didasarkan pada patologi organik yang nyata,
melainkan interpretasi yang tidak realistis atas
tanda atau sensasi fisik yang dianggap abnormal

#. FOBIA Ketakutan patologis yang tidak bervariasi,


berlebihan, irasional dan menetap akan suatu
stimulus atau situasi spesifik, sehingga timbul
hasrat yang kuat untuk menghindari stimulus yang
ditakutkan
EKSPLORASI
Continuous….

Isi Pikir
#. OBSESI Menetapnya secara patologis suatu ide yang tidak
dapat dihilangkan dari kesadaran dengan usaha
yang logis

#. KOMPULSI Tindakan patologis untuk melaksanakan suatu


impuls, perilaku berulang sebagai respon dari obsesi
/ timbul untuk memenuhi satu aturan tertentu

#. PREOKUPASI Pemusatan pikiran pada ide tertentu, dikaitkan


dengan nada afektif yang kuat, seperti
kecenderungan paranoid atau preokupasi bunuh diri
atau membunuh
EKSPLORASI
Continuous….

5) TILIKAN (INSIGHT)
Pemahaman pasien tentang penyakit yang dialaminya

Derajat Tilikan :
1. Menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami penyakit
2. Sedikit memahami adanya penyakit pada dirinya dan membutuhkan
pertolongan, dan pada saat yang bersamaan pasien sekaligus
menyangkalnya
3. Menyadari dirinya sakit namun menyalahkan faktor lain sebagai
penyebabnya
4. Menyadari dirinya sakit namun tidak memahami penyebab sakitnya
5. Intellectual insight : Menyadari penyakitnya dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam
perilaku praktisnya
6. Emotional insight: Menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai
motivasi untuk mencapai perbaikan
EKSPLORASI
Continuous….

6) DAYA NILAI (JUDGMENT)

• kemampuan memilih tindakan yang memiliki tujuan dan


arti yang sesuai yang dapat diterima secara sosial.
• hal ini merefleksikan penilaian realita, intelegensia dan
pengalaman
• merupakan indikator sensitif untuk adanya fungsi mental
yang terganggu
• Gangguan Fungsi Eksekutif : merencanakan,
mengorganisasi, mengurutkan, dan berpikir abstrak
• Contohnya, apa yang akan pasien lakukan ketika ia
mencium asap dalam suatu gedung bioskop yang penuh
sesak? Atau jika seorang dengan RM menemukan surat
berperangko yang jatuh di jalan raya?

Anda mungkin juga menyukai