Modul 1 - Tanda Dan Gejala Klinis Psikiatri
Modul 1 - Tanda Dan Gejala Klinis Psikiatri
Modul Ruangan
TANDA DAN GEJALA KLINIS PSIKIATRI
Dibawakan pada pertemuan ilmiah program pendidikan dokter spesialis FK UNUD diruang Pertemuan
Sekretariat Psikiatri RSUP Sanglah tanggal 11 April 2019 pukul 13.00 wita dengan pembimbing
dr. Lely Setyawati, Sp.KJ(K)
• Modul Kolegium Psikiatri : • Kaplan & Sadock’s Comprehensive
Textbook of Psychiatry:
1. Observasi
1. Appearance & behavior
• Penampilan
2. Eye contact
• Kesadaran
3. Motor activity
• Perilaku psikomotor 4. Mood
2. Percakapan 5. Affect
• Atensi dan Konsentrasi 6. Speech
• Pembicaraan dan Proses Pikir 7. Thought process/form
• Orientasi 8. Thought content
• Memori 9. Perception
• Afek 10. Risk assesment
3. Eksplorasi 11. Cognition
• Suasana Perasaan (Mood) 12. Insight
• Tingkat energi 13. Judgment
• Persepsi
• Isi pikir
• Tilikan (Insight)
• Daya Nilai (Judgment)
Penilaian Status Mental :
I. Observasi, kita mendapatkan tanda
II. Percakapan
III. Eksplorasi, kita menggali gejala
Yang diamati :
1. PENAMPILAN
-Higiene dan cara berpakaian
-Gaya berjalan
-Jenis kelamin
-Usia (tua atau muda)
-Status nutrisi
-Kontak mata
2. KESADARAN
- Apatis (lethargy) menggambarkan gangguan medis umum
seperti delirium, demensia, kondisi amnesia.
- Stupor psikogenik
- Ada/tdk riw. penurunan kesadaran, seperti samnolen, sopor,
koma
OBSERVASI
Continuous….
3. PERILAKU PSIKOMOTOR :
gerakan psikomotor (symbolic gesture,
ilustratif, bertujuan atau tidak);
gerakan abnormal kompleks (stupor,
excitement, impulsif);
gerakan karena neuropatologi misal tremor,
tic, chorea, akathisia, tardive dyskinesia.
OBSERVASI
Continuous….
3. PERILAKU PSIKOMOTOR
1. EKOPRAKSIA Peniruan gerakan yang patologis seseorang pada orang
lain
3. PERILAKU PSIKOMOTOR
e. Cerea Seseorang dapat diatur dalam suatu posisi yang
flexibilitas kemudian dipertahankannya; anggota tubuh bisa
(Flexibilitas dibuat seperti halnya lilin
Lilin)
f. Akinesia Berkurangnya pergerakan fisik
3. Negativisme Tahanan tanpa motivasi terhadap semua usaha atau
instruksi untuk digerakkan
3. PERILAKU PSIKOMOTOR
6. Mannerisme Pergerakan tidak disadari yang mendarah daging
dan kebiasaan
3. PERILAKU PSIKOMOTOR
10. Agresi Tidakan yang kuat dan diarahkan bertujuan yang
mungkin verbal atau fisik; bagian motoric dari afek
kekerasan, kemarahan atau permusuhan
11. Mutisme Tidak bersuara tanpa kelainan struktural
12.Overaktivitas
a. Agitasi Overaktivitas motoric dan kognitif yang berlebihan,
psikomotor biasanya tidak produktif dan sebagai respons dari
ketegangan.
b.Hiperakti Kegelisahan, agresif, aktivitas destruktif, seringkali
vitas berkaitan dengan patologi otak yang mendasarinya
c. Tic Pergerakan motoric yang spasmodic dan tidak
disadari
OBSERVASI
Continuous….
3. PERILAKU PSIKOMOTOR
d.Akathisia Perasaan subjektif tentang ketegangan motoric
sekunder, dari medikasi antipsikotik atau lainnya,
yang menyebabkan kegelisahan, melangkah bolak
balik, duduk dan berdiri berulang ulang
PROSES PIKIR
Perlu dibedakan adanya gangguan proses pikir dan gangguan
dalam pembicaraan
Konsep Kata:
pasien menggunakan kata dengan arti yang konkrit dan
overinclusive. Contohnya:
1. Proses Pikir konkrit
Pemeriksa: apa yang membawa Anda datang ke sini?
Pasien : mobil, saya datang dengan mobil
Pemeriksa: maksud saya, problem apa yang Anda miliki?
Pasien : saya tidak memiliki masalah dengan mobil kami,
perjalanan baik dan saudara saya yang mengemudikan
Neologisme kata baru yang diciptakan oleh D: "Bapak tadi malam bisa tidur?"
P: "Ngasa, dok."
pasien, seringkali dengan
D: "Ngasa itu apa, Pak?"
menggabungkan suku kata dari P: "Nggak bisa, dok (sambil tertawa)."
kata kata lain, untuk alasan
psikologis yang idiosinkrasi
Inkoherensi pikiran yang secara umum tidak D: "Bapak sudah mandi?"
P: "Malam, ayam, pergi, cari, uang, dok."
dapat dipahami, pikiran atau
kata-kata tanpa hubungan logis
maupun tidak sesuai tata bahasa
mengakibatkan disorganisasi
PERCAKAPAN
Continuous….
ARUS PIKIR
Ekolalia pengulangan kata atau kalimat yang D: “Apa ibu mau minum jus?”
P: “Mau minum jus?”
diucapkan seseorang yang bersifat
psikopatologis, cenderung berulang dan
persisten, dapat diucapkan dengan
intonasi mengejek atau terputus-putus
Irrelevan jawaban yang tidak selaras dengan D:”Sekarang ada dimana pak?”
P:“Dihatimu dong, cepatlah
pertanyaan yang diajukan
datang!”
Word salad pencampuran kata-kata atau frase yang D: "Bapak tinggal di mana, Pak?"
P: "Cing cangkeling, welcome
inkoheren
dok, bosan pisan abdi."
ARUS PIKIR
Assosiasi aliran pikiran berupa D: "Bapak kenapa bisa dirawat di RS ini?"
P: "Saya mah Bu orang baik, taat kepada
longgar perpindahan ide dari satu
Allah. Saya ingin pergi keliling dunia. Mau
subjek ke subjek lain tanpa beli TV dan rumah. Saya juga mau kawin
sama sekali berhubungan sama Dewi bu, Dewi cantik."
• Orientasi tempat
• Orientasi waktu
• Orientasi orang
4) Memori
“Proses penyimpanan informasi di dalam otak yang kemudian
diingat kembali ke alam sadar“
Tingkatan memori:
• Segera (detik-menit)
• Jangka pendek (hari)
• Jangka menengah (bulan)
• Jangka panjang (tahun-lama)
PERCAKAPAN
Continuous….
5). AFEK
“Manifestasi respon emosi pasien yang tampak dan terdengar
terhadap kejadian eksternal dan internal yang dialami pasien,
berlangsung relatif singkat”
5) AFEK
1. Luas : afek pada rentang normal, dimana emosi luas dan
beragam (baik dalam ekspresi wajah, irama suara, dan
gerakan tubuh) yang serasi dengan suasana yang
dihayatinya
2. Menyempit :
ekspresi emosi yang terbatas, intensitas dan keluasan
ekspresi emosi berkurang, terlihat dari ekspresi wajah dan
bahasa tubuh yang kurang bervariasi
PERCAKAPAN
Continuous….
Afek
3. Menumpul :
penurunan serius dalam kemampuan ekspresi emosi, yang
tampak dari tatapan mata kosong, irama suara monoton, bahasa
tubuh sangat kurang.
4. Mendatar :
kehilangan ekspresi emosi, lebih berat dibandingkan afek
menumpul, yang tampak dari ekspresi wajah datar, pandangan
mata kosong, sikap tubuh kaku,, gerakan sangat minimal, dan
irama suara datar seperti “robot”
PERCAKAPAN
Continuous….
Afek
5. Serasi :
keadaan normal dari ekspresi emosi, dimana ekspresi emosi serasi
dengan suasana yang dihayati
6. Tidak serasi :
ekspresi emosi yang tidak cocok dengan suasana yang dihayati,
misal menceritakan suasana duka cita namun dengan wajah riang
atau tertawa
7. Labil :
perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba, yang tidak
berhubungan dengan stimulus eksternal
• Pasien kooperatif tidak sedang gaduh gelisah
• Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Keinginan suicide atau homicide
2. Kondisi organik/medik pasien
3. Penggunaan alkohol dan zat psikoaktif lain
4. Gangguan penilaian realita (waham, halusinasi)
• Yang dinilai :
mood, level energi, persepsi, isi pikir, tilikan dan daya nilai
(judgement)
EKSPLORASI
Continuous….
1) MOOD
“Mood adalah suasana perasaan yang menetap, bertahan lama, bersifat
pervasif, yang mewarnai persepsi seseorang”
1) MOOD
1. Eutimia : Suasana perasaan direntang normal, memiliki
penghayatan perasaan yang luas dan serasi dengan irama
hidup.
Mood
4.Disforia : suasana perasaan yang tidak menyenangkan.
Diungkapkan dengan rasa jenuh, jengkel, bosan.
5. Eforia.
Perasaan gembira, sejahtera, sukacita, senang, yang berlebihan.
6. Ekstasia.
Perasaan yang diwarnai kegairahan yang meledak-ledak.
7. Aleksitimia.
Sulit menghayati suasana perasaannya. Emosi yang dangkal dan
datar. Sulit mengungkapkan perasaannya. Misal, pasien terlihat
bersikap biasa saja ketika keluarga/sahabatnya berpulang.
EKSPLORASI
Continuous….
Mood
8. Anhedonia.
Kehilangan minat dan perasaan senang dengan berbagai aktivitas
hidup.
9. Kosong.
Emosinya dangkal sekali. Sedikit bahkan tidak sama sekali
memiliki penghayatan perasaan.
Biasanya ditemukan pada pasien skizofrenia kronis.
10. Labil.
Pergantian sedih, cemas, eforia, muncul bergantian tak terduga.
11. Irritabel.
Perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, cepat marah.
EKSPLORASI
Continuous….
2) TINGKAT ENERGI
tanyakan tentang aktivitas 24 jam terakhir, ada hendaya (ada
energi yang berlebihan, menurun, atau hilang sama sekali)
3) PERSEPSI
halusinasi : persepsi sensorik palsu yang tidak dikaitkan dengan
stimulus eksternal yang nyata
ilusi : persepsi atau interpretasi yang salah akan stimulus
sensorik eksternal yang nyata
Derealisasi : Perasaan aneh tentang lingkungannya yang tidak
sesuai dengan kenyataan
Depersonalisasi : Perasaan aneh terhadap diri sendiri / merasa
bahwa pribadi tidak seperti biasa
EKSPLORASI
Continuous….
3) PERSEPSI
JENIS CARA BERTANYA OBSERVASI
PEMERIKSA
1. HALUSINASI
H. AUDITORIK • Apakah Anda mendengar: • Memiringkan
- suara-suara atau kegaduhan yang tidak atau
dapat didengar oleh orang lain? mengarahkan
- suara yang mengajak bercakap-cakap? telinga ke arah
- suara yang menyuruh melakukan sesuatu tertentu atau
yang berbahaya? menutup
• Kapan Anda mendengar suara-suara telinga
tersebut? • Marah-marah
• Pada situasi apa Anda mendengar suara tsb? tanpa sebab
• Apa yang sudah Anda lakukan, ketika • Pasien tampak
mendengar suara tersebut? bicara atau
• Bagaimana persaan Anda mendengar suara tertawa sendiri
tsb?
• Seberapa sering Anda mendengar suara tsb?
EKSPLORASI
Continuous….
Persepsi
JENIS CARA BERTANYA OBSERVASI
PEMERIKSA
H. VISUAL • Apakah Anda melihat bayangan-bayangan • Menunjuk-
yang tampaknya tidak dapat dilihat orang nunjuk ke
lain? arah
• Kapan Anda melihat bayangan tersebut? tertentu
• Seberapa sering Anda melihat bayangan • Ketakutan
tersebut? pada
• Pada situasi apa Anda melihat bayangan sesuatu
tersebut? yang tidak
• Apa yang sudah Anda lakukan, ketika jelas
melihat bayangan tersebut?
• Bagaimana perasaan Anda melihat
bayangan tersebut?
EKSPLORASI
Continuous….
Persepsi
JENIS CARA BERTANYA OBSERVASI
PEMERIKSA
H. OLFAKTORIS • Apakah Anda mencium bau tertentu • Menghidu seperti
yang menjijikkan? sedang membaui
• Kapan Anda mencium bau tersebut? bau-bauan
• Pada situasi apa Anda mencium bau tertentu
tersebut? • Menutup hidung
Persepsi
JENIS CONTOH
2. ILUSI • Sewaktu kita berkendaraan dan
melihat benda-benda bergerak.
• Pepohonan atau tetumbuhan di
tepi jalan sepertinya bergerak
menjauh atau mendekat
4) ISI PIKIR
#. Miskin ide Pikiran yang hanya memberi sedikit informasi
karena hampa, pengulangan kosong atau kalimat
yang samar
Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
a. Waham Keyakinan bahwa seseorg akan “saya tahu semua keluarga saya
Curiga ingin menghancurkan hidup
merugikan / mencederai saya, karena mereka iri dengan
dirinya kesuksesan saya”
Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
e. Waham Keyakinan bahwa dirinya ““Saya ini raja sedunia” atau
Kebesaran “saya ini pejabat di departemen
memiliki kekuatan kesehatan lo..” atau “Saya punya
khusus/kelebihan yg berbeda tambang emas..”
dg org lain.
f. Waham Keyakinan yg keliru melibatkan “Saya sakit kanker”. Setelah
Somatik fungsi tubuh pemeriksaan Lab, tidak
ditemukan. ”Otak sy meleleh”
g. Waham Keyakinan bahwa diri dan “Ini kan alam kubur saya, semua
Nihilistik yang ada di sini adalah roh”
lingkungannya / dunia tidak
ada / menuju kiamat
h. Waham Agama Keyakinan thd suatu agama scr “Saya ini Tuhan/ nabi.”
berlebihan,
EKSPLORASI
Continuous….
Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
#Though Pikiran dari luar dipaksa masuk “Tn.X di TV menggunakan kepala
insertion / disisipi oleh orang lain / saya untuk berpikir”
kekuatan lain
Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
#Insertion of Mengalami perasaan adanya “Atasan saya memberi tatapan
sensation kekuatan yang mengontrol yang berjalan sampai ke dalam
(pasivitas tubuh saya dan memberikan
somatik) sensasi pada daerah genital saya”
#Insertion of Impuls dari luar diri pasien “Ada kekuatan jahat yang
impulse ditanamkan dalam diri pasien menggerakan kepala saya dan
membuat saya melihat pada tubuh
laki-laki”
#Insertion of Kekuatan luar menarik dan Komputer universitas mengirimkan
outside will mengontrol tindakan pasien impuls-impuls ke seluruh otot saya
dan membuatnya bergerak,
mengontrol tindakan saya”
EKSPLORASI
Continuous….
Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
# Insertion of Agen di luar diri pasien “Saudara saya yang sudah
Feelings memproyeksikan perasaannya meninggal menyalurkan
ke pasien kemarahannya pada saya. Ia
berteriak dan menangis, serta
menggunakan tubuh saya untuk
berperilaku seperti itu”
# Delusional Pengalaman inderawi yg tak “Dokter menyilangkan kakinya,
perception wajar, yg bermakna sangat kemudian saya tahu ia menyuruh
khas bagi dirinya saya untuk pulang dan
melakukan masturbasi”
EKSPLORASI
Continuous….
Isi Pikir
#. KOPROLALIA Secara kompulsif mengeluarkan kata-kata kotor
Isi Pikir
#. OBSESI Menetapnya secara patologis suatu ide yang tidak
dapat dihilangkan dari kesadaran dengan usaha
yang logis
5) TILIKAN (INSIGHT)
Pemahaman pasien tentang penyakit yang dialaminya
Derajat Tilikan :
1. Menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami penyakit
2. Sedikit memahami adanya penyakit pada dirinya dan membutuhkan
pertolongan, dan pada saat yang bersamaan pasien sekaligus
menyangkalnya
3. Menyadari dirinya sakit namun menyalahkan faktor lain sebagai
penyebabnya
4. Menyadari dirinya sakit namun tidak memahami penyebab sakitnya
5. Intellectual insight : Menyadari penyakitnya dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam
perilaku praktisnya
6. Emotional insight: Menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai
motivasi untuk mencapai perbaikan
EKSPLORASI
Continuous….